Anda di halaman 1dari 11

“Infeksi Luka Peritoneal dan luka Abdominal”

Nama NIM
Martha Natalia Sihite P0.73.24.2.19.012

Dosen Pembimbing :

Renny Sinaga S.Si.T, M.Keb

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN PRODI KEBIDANAN P.SIANTAR

T/A 2020/20221
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Infeksi Luka
Peritoneal dan luka Abdomina.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan
sebagaimana yang kita harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.

Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua
dan semoga jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Siak Sri Indrapura, Februari 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….

1.1. Latar Belakang..........................................................................


1.2. Rumusan Masalah.....................................................................
1.3. Tujuan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………

2.1. Infeksi Peritoneal ......................................................................


2.2 Penyebab Luka Peritoneal .........................................................
2.3 Tanda & Gejala serta Gambaran Klinis Infeksi ...........................
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Luka Perineum dan
Penatalaksanaan .........................................................................
2.5 Luka Abdominal .........................................................................
2.6 Penyebab Luka Abdominal .........................................................
2.7 Tanda & Gejala Luka Abdominal .............................................
2.8 Faktor yang mempengaruhi perawatan Luka Abdominal dan
Penatalaksanaan ..........................................................................

BAB III PENUTUP …………………………………………………………….


3.1 Kesimpulan................................................................................
3.2 Saran..........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas atau post partum disebut juga puerpurium yang berasal dari
bahasa latin yaitu dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” berarti
melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan
atau setelah melahirkan (Anggraeni, 2010).
Masa nifas (puerpurium) dimulai sejak plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung kira-kira 6 minggu. Puerperium (nifas) berlangsung selama 6
minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat
kandungan pada keadaan yang normal (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
Jadi masa nifas adalah masa yang dimulai dari plasenta lahir sampai alat
alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, dan memerlukan waktu kira-kira
6 minggu.

Tahapan masa nifas adalah sebagai berikut:

a. Puerperium Dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam
agama Islam dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan (Anggraeni, 2010).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Infeksi Peritoneal
2. Apa Penyebab Luka Peritoneal
3. Tanda & Gejala serta Gambaran Klinis Infeksi
4. Apa Faktor yang mempengaruhi Perawatan Luka Perineum dan
Penatalaksanaan
5. Apa itu Luka Abdominal
6. Apa Penyebab Luka Abdominal
7. Apa Tanda & Gejala Luka Abdominal
8. Apa Penatalaksanaan Luka Abdominal

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Infeksi Peritoneal
2. Untuk mengetahui Penyebab Luka Peritoneal
3. Untuk mengetahui Tanda & Gejala serta Gambaran Klinis Infeksi
4. Untuk mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Luka Perineum
dan Penatalaksanaan
5. Untuk mengetahui Luka Abdominal
6. Untuk mengetahui Penyebab Luka Abdominal
7. Untuk mengetahui Tanda & Gejala
8. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Luka Abdominal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Infeksi Peritoneal

Infeksi Perineum adalah peradangan karena masuknya kumankuman kedalam alat-


alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Ditandai oleh kenaikan suhu ≥ 38ºC,
terjadi 2 hari berturut-turut, setelah 24 jam post partum atau 10 hari pertama masa
nifas

2.2 Penyebab Luka Peritoneal

Penyebab Maternal :

1. Partus presipitatus
2. Pasien tidak mampu berhenti mengejan
3. Partus dengan dorongan fundus yang berlebihan
4. Arcus pubis sempit Perluasan episiotomy

Faktor-Faktor Janin :
1. Bayi yang besar (giant baby)
2. Posisi kepala yang abnormal
3. Kelahiran bokong
4. Distosia bahu
5. Anomali kongenital seperti hidrosepalus.

2.3 Tanda & Gejala serta Gambaran Klinis Infeksi

Gejala Umum :

1. Demam

2. Sakit di daerah infeksi

3. Berwarna kemerahan
4. Fungsi organ tersebut terganggu

Infeksi Lokal :

Pembengkakan luka episiotomy, terjadi penanahan, perubahan warna kulit,


pengeluaran lochea bercampur nanah, mobilitasi terbatas karena rasa nyeri,
temperature badan dapat meningkat.

Infeksi Umum :

Tampak sakit dan lemah, temperature meningkat, tekanan darah menurun dan nadi
meningkat dan terasa sesak, kesadaran gelisah dan sampai menurun serta koma,
terjadi gangguan involusi uterus, lochea berbau, dan bernanah

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Luka Perineum dan


Penatalaksanaan

Faktor yang mempengaruhi :

Gizi, Obat-obatan, Keturunan, Budaya dan Keyakinan, Pengetahuan, Sosial


ekonomi, Personal higiene (kebersihan diri)

Penatalaksanaan :

1) Melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital klien, tinggi


fundus uteri, dan kontraksi uterus.

2) Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini.

3) Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mulas pada
perut.

4) Menganjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.

5) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

6) Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi.

7) Menganjurkan ibu untuk perawatan perineum dengan baik dan benar.


8) Menganjurkan ibu untuk mengikuti KB sesuai dengan keinginannya.

2.5 Infeksi Abdominal dan Diagnosis

Infeksi sectio caesaria : suatu proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi
di dalam tubuh yang dapat yang dapat menyebabkan sakit terutama selama atau
setelah pembedahan, gejala dari infeksi sering muncul dalam 2-7 hari

Diagnosis :

1. Diagnosis luka infeksi terutama berdasarkan kondisi klinis.


2. Pengkajian harus menyertakan evaluasi pasien, jaringan atau kulit sekitar
luka
3. Pengkajian ada tidaknya gejala infeksi
4. Fakor yang meningkatkan resiko tinggi dan memperberat infeksi.

2.6 Penyebab Luka Abdomenial

1. Mikroorganisme penyebab
2. Usia Status nutrisi
3. Tipe Luka
4. Sirkulasi darah
5. Kekeringan luka
6. Penyakit

2.7 Tanda & Gejala

1. Kalor (panas)
2. Dolor (rasa sakit)
3. Rubor (kemerahan)
4. Tumor (pembengkakan)
5. Functiolaesa
6. Luka berbau tidak sedap, terdapat cairan nanah pada luka

2.8 Penatalaksanaan

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif,


efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Menurut Ambarwati dan Wulandari
(2010),pelaksanaan :

1. Mengobservasi Keadaan umum dan tanda-tanda vital klien, tinggi fundus


uteri, kontraksi uterus.

2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini agar mempercepat proses


penyembuhan.

3. Memberikan KIE tentang rasa nyeri pada luka jahitan dan rasa mulas pada
perut.

4. Menganjurkan ibu untuk menjaga agar perineum selalu bersih dan kering.

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar dapat membantu


memulikan kondisi tubuh.

6. Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi agar proses pemulihan


dapat berlangsung dengan cepat dan stamina tubuh terjaga.

7. Mengajarkan kepada ibu tentang perawatan perineum setelah luka perineum


dibersihkan, ditutup dengan kassa steril baru dipasang pembalut, ibu tidak
boleh menyentuh daerah luka kecuali waktu membersihkannya, ibu harus
mengganti pembalut minimal 4x sehari.

8. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kb sesuai dengan keinginannya.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Infeksi Perineum adalah peradangan karena masuknya kumankuman kedalam alat-


alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Sedangkan Infeksi sectio caesaria
adalah suatu proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam tubuh
yang dapat yang dapat menyebabkan sakit terutama selama atau setelah
pembedahan

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini dapat dijadikan kita dalam
pembelajaran. Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.scribd.com/presentation/460750932/Infeksi-luka-perineum-dan-
abdominal-ppt

Anda mungkin juga menyukai