Anda di halaman 1dari 7

Kebutuhan Dasar (Fisik & Psikososial) Pada Neonatus, Bayi, dan Balita

Setiap anak yang dilahirkan membawa sejumlah potensi. Potensi tersebut akan dapat
berkembang secara optimal apabila dikembangkan sejak dini melalui pemenuhan kebutuhan
kesehatan, gizi yang memadai, layanan pengasuhan yang tepat. 
Upaya pembinaan tumbuh kembang anak dirahkan untuk meningkatkan kesehatan fisik,
mental, dan emosional dan sosial anak. Upaya tersebut dilakukan sedini mungkin sejak di
dalam kandungan dengan perhatian khusus pada bayi dan anak balita yang merupakan masa
kritis dan masa emas bagi kelangsungan tumbuh kembang anak.

1.      Kebutuhan Fisik Anak Balita


Kebutuhan fisik anak balita menurut rentang usia dapat dilihat dari matriks berikut ini:
No Siklus/ Usia Kebutuhan Essensial Jenis Layanan
1 Janin dalam 1. Asupan gizi seimbang Pemberian makanan bergizi
kandungan seimbang 
Suplementasi gizi mikro
sampai lahir
2. Janin tumbuh kembang secara Pelayanan pemeriksaan
normal kehamilan
Stimulasi janin dalam kandungan
Penyuluhan tentang konsep diri
ibu hamil
3. Pencegahan dan pengobatan Imunisasi TT
Pencegahan penyakit menular
penyakit
lainnya
Pengobatan
4. Asuhan persalinan Pertolongan persalinan
5. Asuhan bayi baru lahir 1.Pencatatan berat dan panjang
lahir.
2. Manajemen terpadu bayi muda
(MTBM) a.l :
a. Pemeriksaan kesehatan
b. Penanganan penyakit
c. Injeksi vitamin K1
d. Pemberian salep mata
e. Perawatan tali pusar
f. Menjaga bayi tetap hangat
2. Bayi 0-28 hari 1. Asupan gizi seimbang Inisiasi menyusui dini
a. Pemberian ASI ekslusif
b. Pemberian makanan bergizi
seimbang bagi ibu
c. Suplementasi gizi mikro bagi
ibu

2. Asuhan bayi baru lahir Pe Pencatatan berat dan panjang


lahir
         Manajemen terpadu bayi
muda (MTBM) yang mencakup
antara lain:
a. Pemeriksaan kesehatan
b. Penanganan penyakit
c. Injeksi vitamin K1
d. Pemberian salep mata
e. Perawatan tali pusar
f. Menjaga bayi tetap hangat

3. Pencegahan penyakit Pemberian Imunisasi 


4.Tumbuh kembang normal  Stimulasi tumbuh kembang 
5. Akte kelahiran Pencatatan kelahiran &
penerbitan akte kelahiran
3 Bayi 1 – 24 bulan 1.      Asupan gizi seimbang Pemberian ASI ekslusif untuk
bayi usia 1-6 bulan
Pemberian makanan bergizi dan
Suplementasi gizi makro kepada
ibu
Pemberian ASI untuk usia 6-24
bulan
Pemberian makanan pendamping
ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan
Pemberian makanan keluarga
bergizi seimbang untuk anak usia
1 tahun keatas
Pemberian zat gizi mikro mulai
usia 6 bulan
2. Tumbuh kembang normal Penimbangan setiap bulan
Stimulasi dini
Penyuluhan stimulasi tumbuh
kembang bagi ibu, keluarga, dan
pengasuh lainnya
Deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang (DIDTK)
3. Pencegahan dan pengobatan Imunisasi lengkap sebelum usia 1
penyakit tahun
Manajemen terpadu balita sakit
(MTBS)
Perawatan balita gizi buruk
Pencegahan penyakit menular.
4. Anak 2-6 tahun Asupan gizi seimbang Pemberian makanan dengan gizi
seimbang (family food)
Fortifikasi /suplementasi zat gizi
mikro sampai usia 5 tahun
Tumbuh kembang normal Penimbangan balita setiap bulan
sampai usia 5 tahun
Stimulasi dini
Penyuluhan stimulasi tumbuh
kembang bagi ibu, keluarga, dan
pengasuh lainnya
Deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang (DIDTK)
Pencegahan dan pengobatan munisasi booster
Manajemen terpadu balita sakit
penyakit
(MTBS)
Perawatan balita gizi buruk
Pencegahan penyakit menular
lainnya
Pe Pengembangan kecerdasan Pendidikan dini melalui
jamak: pemberian rangsangan
a. Verbal/bahasa pendidikan sesuai tahap
b. Matematik/logika perkembangan dan potensi anak
c. Spasial mencakup: 
d. Kinestetik a. Pengembangan sensori motor,
e. Musik b. Pengembangan main peran,
f. Interpersonal c. pengembangan main
g. Intrapersonal pembangunan.
h. Naturalis d. Bimbingan keagamaan sesuai
i. Spiritual sesuai usia anak.
- Bimbingan belajar sambil
bermain bagi anak usia 3 – 4
tahun untuk memenuhi hak anak
atas pendidikan.
Janin sampai 6 a. Penerimaan dan kasih Pemeliharaan, perawatan,
tahun yang sayang  bimbingan,
mempunyai b. Pemeliharaan dan Pendidikan, pembinaan dan
kebutuhan perawatan. perlindungan
khusus c. Asuhan, bimbingan, didikan
dan pembinaan
d. Perlindungan Sesuai kebutuhan khususnya

Kebutuhan Psikologis Anak Balita


Kebutuhan psikososial anak balita, yang dapat dilakukan orang tua atau pengasuh dapat
mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang anak balita. Perilaku orang tua atau orang
dewasa lainnya yang perlu diperhatikan, yakni:
a)   Akrab
Sejak anak masih dalam kandungan, orang tua harus menjalin akrab dengan anak, demikian
halnya setelah anak mencapai balita, pengasuh atau pembimbing harus menjalin akrab
dengan anak. Keakraban ini penting untuk memberikan rasa nyaman dan aman yang
diperlukan anak untuk mengeksplorasikan lingkungannya. Tanpa rasa nyaman dan aman,
anak akan menarik diri dari dunianya. Anak menjadi tidak terbuka dengan pengalaman dan
kesempatan-kesempatan belajar, dimana hal ini akan dibawanya sampai meninggal. 
b)   Disiplin
Disiplin tidak ada hubungan dengan hukuman dan aturan yang kaku. Disiplin lebih terkait
dengan kebiasaan hidup teratur dan kebiasaan ini harus dimulai dari orang tua. Anak
menyukai keteraturan dan rutinitas dan ini penting untuk membentuk pola kebiasaan,
termasuk kedisiplinan. Kebiasaan hidup teratur dapat dilakuak melaui; kebiasaan
mengembalikan barang ke tempatnya semula, membereskan mainan, merapikan meja setelah
dipergunakan dsb.
c)   Hindari Kekerasan.
Marah kepada anak tanpa alasan yang dapat dipahami oleh anak sudah merupakan salah
satu bentuik kekerasan. Menghukum baik fisik maupun mental termasuk memukul,
mendiamkan anak, memasang muka cemberut, hanya akan membuat anak kehilangan
percaya diri dan lebih jauh lagi anak akan kehilangan harga diri.
d)   Toleransi
Bertoleransi terhadap kesalahan anak, bukan kebalikan dari disiplin. Kesalahan yang
dilakukan anak sering kali hanya karena perbedaan pandang kita sebagai orang tua atau orang
dewasa dengan cara pandang anak. Menghargai perbedaan perlu dikenalkan pada saat anak
mulai dapat berbicara dan bermain dengan teman sebayanya. Konflik yang sering terjadi
karena kita tidak bisa menghargai perbedaan. Hal terkecil tetapi penting untuk dilakukan
orangtua adalah mendengarkan dan menghargai pendapat anak. 
e)   Menjadi Motivator.
Anak tidak sekedar mencontoh dan anak tidak hanya membutuhkan keteladanan
orangtua. Dorongan atau motivasi sering lebih penting daripada ajakan. Terlebih pada usia
setahun, saat anak memerlukan kemampuan untuk mengontrol dirinya, motivasi berperan
penting agar kelak tidak menjadi anak yang pemalu atau peragu. Dorongan orang tua akan
muncul dengan sendirinya jika orangtua atau pengasuh sering mendampingi atau
memfasilitasi kegiatan bermain anak. Tentu saja dorongan untuk mendikte yang sering
muncul tanpa kita sadari harus benar-benar kita hindari.

KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, DAN BALITA

Kebutuhan-kebutuhan Dasar Anak untuk Tumbuh Kembang yang optimal meliputi Asuh,
Asih, dan Asah yaitu:

A. Kebutuhan Fisik-Biologis (ASUH):

Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti: nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh &
lingkungan, pakaian, pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, olahraga, bermain
dan beristirahat.

Nutrisi : Harus dipenuhi sejak anak di dalam rahim. Ibu perlu memberikan nutrisi seimbang
melalui konsumsi makanan yang bergizi dan menu seimbang. Air Susu Ibu (ASI) yang
merupakan nutrisi yang paling lengkap dan seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan
pertama (ASI Eksklusif).
a) Imunisasi : anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar terlindung dari penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

b) Kebersihan : meliputi kebersihan makanan, minuman, udara, pakaian, rumah, sekolah,


tempat bermain dan transportasi

c) Bermain, aktivitas fisik, tidur : anak perlu bermain, melakukan aktivitas fisik dan tidur
karena hal ini dapat merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, merangsang
metabolisme karbohidrat, lemak, dan  protein merangsang pertumbuhan otot dan tulang
merangsang perkembangan.

d) Pelayanan Kesehatan: anak perlu dipantau/diperiksa kesehatannya secara teratur.


Penimbangan anak minimal 8 kali setahun dan dilakukan SDIDTK minimal 2 kali setahun.
Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi setiap bulan Februari dan bulan Agustus.

e) Tujuan pemantauan yang teratur untuk : mendeteksi secara dini dan menanggulangi bila
ada penyakit dan gangguan tumbuh-kembang, mencegah penyakit serta memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak.

KRITERIA POLA ASUH ANAK

Pola asuh orangtua terhadap perilaku anak memiliki beberapa kriteria yaitu (Syamsul, 2005):

1. Pola asuh Authoritarian — Pola asuh orangtua, dimana sikap orangtua yang rendah,
namun kontrolnya tinggi, suka menghukum secara fisik dan bersikap komando.
2. Pola asuh Permissive — Pola asuh orangtua, dimana sikap orangtua meningkat namun
kontrolnya rendah, memberikan kebebasan terhadap anak untuk mengatakan
dorongan keinginannya.
3. Pola asuh Authoritative — Pola asuh oragtua, dimana sikap yang meninggat dan
kontrolnya meningkat, bersikap responsif terhadap kebutuhan anak, mendorong anak
untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan, memberikan penjelasan tentang dampak
perbuatan yang baik atau buruk.
4. Pola asuh Dominan — Pola asuh orangtua yang mendominasi dalam segala hal yang
menyangkut remaja dalam tindakan sehari-hari.
5. Pola asuh Submission — Orangtua cenderung senantiasa memberikan sesuatu yang
diminta anak berperilaku semaunya dirumah.
6. Pola asuh Overdisplin — Orangtua senantiasa mudah memberikan hukuman,
menanamkan kedisiplinan secara keras.

B.  Kebutuhan kasih sayang dan emosi (ASIH):

Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan sejak dalam kandungan), anak mutlak
memerlukan ikatan yang erat, serasi dan selaras dengan ibunya untuk  menjamin tumbuh
kembang fisik-mental dan psikososial anak dengan cara:

a)  Menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa dilindungi,

b)  Diperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya diberi contoh (bukan dipaksa)


dibantu, didorong/dimotivasi, dan dihargai dididik dengan penuh kegembiraan, melakukan
koreksi dengan kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/ hukuman).

C. Kebutuhan Stimulasi (ASAH):

Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan sedini mungkin kemampuan
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan,
moral dan spiritual anak. Dasar perlunya stimulasi dini:

Milyaran sel otak dibentuk sejak anak di dalam kandungan usia 6 bulan dan belum ada
hubungan antar sel-sel otak (sinaps)orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak
bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps).

Semakin sering di rangsang akan makin kuat hubungan antar sel-sel otak semakin banyak
variasi maka hubungan antar se-sel otak semakin kompleks/luas merangsang otak kiri dan
kanan secara seimbang untuk mengembangkan multipel inteligen dan kecerdasan yang lebih
luas dan tinggi.- stimulasi mental secara dini akan mengembangkan mental-psikososial anak
seperti: kecerdasan, budi luhur, moral, agama dan etika, kepribadian, ketrampilan berbahasa,
kemandirian, kreativitas, produktifitas, dst

Orang tua perlu menganut pola asuh demokratik, mengembangkan kecerdasan emosional,
kemandirian, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan dan moral-spiritual anak. Selain
distimulasi, anak juga perlu mendapatkan kegiatan SDIDTK lain yaitu deteksi dini (skrining)
adanya kelainan/penyimpangan tumbuh kembang, intervensi dini dan rujukan dini bila
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai