Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN SEROTINUS

RSU AVISENA

Maternitas

Disusun Oleh :

SANIYA IMANIYAH

4121015

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia dan

limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan Ny.N

di RSU AVISENA

Saya menyadari bahwa Asuhan Keprawatan ini jauh dari kata sempurna oleh

karena itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari

berbagai pihak.Selama proses pembuatan asuhan keperawatan tidak terlepas dari

peran dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

membimbing dalam menyelesaikan asuhan keperawatan ini .

Asuhan keperawatan ini diajukan untuk memenuhi syarat penyelesaian Tugas

Stase Maternitas Program Profesi Ners di Institut kesehatan Rajawali Bandung.

Selama Penyusunan asuhan keperawatan ini, saya banyak mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, semoga asuhan

keperawata ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

Bandung, Desember
2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 4

1.2 Tujuan Penelitian.................................................................... 4

BAB II TINJAU PUSTAKA

2.1.1. Pengertian............................................................................ 3

2.1.2 Etiologi................................................................................. 4

2.1.3 Manifestasi klinis................................................................. 4

2.1.4 Pemeriksaan penunjang........................................................ 5

2.1.5 penatalaksanaan.................................................................... 6

2.1.6. Proses Keperawatan........................................................... 7

BABIII ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian............................................................................... 11

3.2 Analisa Data............................................................................ 17

3.3 Diagnosa Keperawatan............................................................ 18

2
3.4 Intervensi Keperawatan........................................................... 18

3.5 Implementasi keperawatan ...................................................... 20

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan.............................................................................

4.2 Saran........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

LAMPIRAN...................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah kehamilan yang berlangsung

lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama

haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu

(>294 hari)

Masa kehamilan atau masa gestasi merrupakan masa sejak terjadinya

konsepsi sampai dengan saat kelahiran dihitung dari hari pertama haid

terakhir . masa perinatal adalah masa saat terjadinya konsepsi sampai satu

bulan setelah lahiran , dihitung sejak hari pertama haid terakhir .

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal

dalam kehidupan. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks

, dan janin turun ke jalan lahir atau rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-

kenceng teratur sampai dikeluarkannya produk konsepsi dari uterus ke dunia

luar melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan batuan sendiri ataupun

denga bantuan tenaga kesehatan

Menurut Liu (2008, hal:227) seksio sesaria merupakan prosedur

bedah untuk pelahiran janin dengan insisi melalui dinding abdomen

(laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi). Dan menurut Manuaba

(2012, hal:289) memaparkan seksio sesaria adalah persalinan melalui sayatan

4
pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin >

1.000 gr atau umur kehamilan > 28 minggu

1.2 ’ Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan umum

Memahami masalah penanganan serotinus.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Mendefinisikan dan menjelaskan terjadinya serotinus.

2. Mengidentifikasi pemeriksaan yang diperlukan untuk diagnosis.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. . Definisi

Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah kehamilan yang berlangsung lebih

dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama haid

terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu (>294

hari)

2.1.2. Etiologi

Penyebab terjadinya kehamilan post matur belum diketahui dengan jelas,

namun diperkirakan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu :

Masalah ibu :

 Cervix belum matang;

 Kecemasan ibu

 Persalinan traumatis

 Hormonal

 Factor herediter

Masalah bayi

 Kelainan pertumbuhan janin

 Oligohidramnion

2.1.3. Manifestasi klinis

Gambaran klinias pada kehamilan post matur adalah:

1. Janin posttern pada kehamilan dapat terus bertambah beratnya didalam

uterus dan dengan demikian menjadi bayi besar yang abnormal pada saat

6
lahir, atau bertambah berat postterm serta berukuran besar menurutu usia

gestasionalnya

2. TFU tidak sesuai dengan umur kehamilan

3. Pada USG ditemukan adanya oligohidramnion dan penurunan jumlah

cairan amnion disertai dengan kompresi tali pusat yang dapat

menimbulkan gawat janin, termasuk defekasi dan aspirasi mekonium

yang kental

4. Pada sisi ekstrim lainnya, lingkungan intrauterin dapat begitu bermusuhan

sehingga pertumbuhan janin yang lebih lanjut akan terhenti dan janin

menjadi postterm serta mengalami retardasi pertumbuhan

2.1.4. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa

kehamilan serotinus adalah :

1. Ultrasonografi

2. Pemeriksaan serologi air ketuban

3. Amnioskopi

4. Kardiotokografi

5. Uji oksitosin

2.1.5. Penatalaksanaan

1. Setelah usia kehamilan >40-42 minggu yang penting adalah monitoring

janin sebaik-baiknya

2. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan

dapat ditunggu dengan pengawasan ketat

7
3. Lakukan pemeriksaan dengan cara bishop skor

Bishop skor adalah suatu cara untuk menilai kematangan serviks dan

sresponnya terhadap suatu induksi persalinan, karena telah diketahui

bahwa serviks bishop skore rendah artinya serviks belum matang dan

memberikan angka kegagalan yang lebih tinggi dibanding serviks yang

matang

2.1.6. Proses Keperawatan

1. Pegkajian

- data primer ( data yang di dapat dari pasien mengenai ,masalah yang

di derita )

- data sekunder ( data yang di dapat dari kelurga pasien atau orang

terdekat )

- data lainya ( catatan medis, riwayat penyakit )

3. Proses Keperawatan

1. Pegkajian

- data primer ( data yang di dapat dari pasien mengenai ,masalah yang

di derita )

- data sekunder ( data yang di dapat dari kelurga pasien atau orang

terdekat )

- data lainya ( catatan medis, riwayat penyakit )

4. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas berhubungan dengan partus lama

8
2. Resiko injuri/kematian janin berhubungan dengan berkurangnya omnion,

distrosia, intersia uteri

5. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


(NOC)
1 Ansietas berhubungan - Identifikasi tingkat - Pasien mampu
dengan partus lama kecemasan mengidentifikasi dan
- Dorong pasien untuk mengungkapkan gejala
mengungkapkan cemas
perasaan, ketakutan, - Vital sign dalam batas
persepsi normal
- Instruksikan pasien - Mengidentifikasi,
menggunakan teknik mengungkapkan dan
relaksasi menunjukkan teknik
untuk mengontrol
cemas
2 Resiko injuri/kematian - Kaji djj secara - Mendeteksi respon
janin berhubungan - Kaji malposisi dengan abnormal
dengan berkurangnya menggunakan maneuvur - Menentukan letak
omnion, distrosia, leopold dan temuan janin, posisi dan
intersia uterus pemeriksaan internal presentasi dapat
- Perhatikan warna dan mengidentifikasi
jumlah cairan omnion faktor-faktor yang
bila pecah ketuban memperberat
disfungsional
persalinan
- Ketuban cairan omnion
menyebabkan distentsi
uterus berlebihan yang
berhubungan dengan
omnali janin
2.2. Kosep persalinan secsio

2.2.1. Pengertian
Menurut Liu (2008, hal:227) seksio sesaria merupakan prosedur
bedah untuk pelahiran janin dengan insisi melalui dinding abdomen
(laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi). Dan menurut Manuaba
(2012, hal:289) memaparkan seksio sesaria adalah persalinan melalui
sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuh dengan

9
berat janin > 1.000 gr atau umur kehamilan > 28 minggu.
2.2.2. Indikasi dilakukan seksio sesaria
Indikasi mutlak menurut Rasjidi (2009) adalah:
 Indikasi ibu
 Panggul sempit absolut
 Kegagalan melahirkan secara normal karena kurang
adekuatnya stomulasi
 Tumor-tumor jalan lahir yang menyebabkan obstuksi
 Stenosis serviks atau vagina
 Plasenta previa
 Sulusio plasenta tingkat I-II
 Disproporsi sefalopelvik
 Ruptur uteri membakat
 Indikasi janin
 Kelainan letak
 Gawat janin
 Prolaps plasenta
 Perkembangan bayi yang terhambat
 Mencegah hipoksia janin, misalnya karena preeklamsia
 Indikasi Relatif
 Riwayat seksio sesaria sebelumnya
 Presentasi bokong
 Distosia
 Fetal distress
 Preeklamsia berat, penya kit kardioveskuler dan diabetes
 Ibu dengan HIV positif sebelum inpartu
 Gemeli menurut Eastman, seksio sesaria dianjurkan :
- Bila janin pertama letak lintang atau presentasi bahu
- Bila terjadi interblock
- Distosia oleh karena tumor
- IUFD (Intra Uteri Fetal Death)
 Indikasi Sosial

10
 Wanita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman
sebelumnya
 Wanita yang ingin seksio sesaria elektif karena takut bayinya
mengalami cidera atau asfiksia selama persalinan atau
mengurangi resiko kerusakan dasar panggul
 Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau
 sextuality image setelah melahirkan.
2.2.3. Kontra Indikasi Seksio Sesaria
Rasjidi (2009) memaparkan Kontraindikasi dari seksio sesaria adalah:
- Janin mati
- Syok
- Anemia berat
- Kelainan kongenital berat
- Infeksi piogenik pada dinding abdomen
- Minimnya fasilitas operasi seksio sesaria
2.2.4. Bentuk Operasi seksio Sesaria
Bentuk operasi seksio searia menurut Manuaba (2012, hal:259) meliputi:
- Seksio sesarea klasik menurut Sanger
- Seksio sesarea Transperitoneal Profunda menurut Kehrer
- Seksio sesarea Histerektomi menurut Porro
- Seksio sesarea Ekstraperitoneal menurut Water dan Latzsco
- Seksio sesarea transvaginal
2.2.5. Perawatan Yang Dilakukan Pasca Operasi Seksio Sesaria
Dibawah ini tindakan atau perawatan yang dilakukan selama di rumah
sakit menurut Liu (2008, hal:229) meliputi:
 Kaji tanda tanda vital dengan interval teratur (15menit). Pastikan
kondisinya stabil.
 Lihat tinggi fundus,adanya perdarahan dari luka dan jumlah lokia.
 Pertahankan keseimbangan cairan
 Pastikan analgesi yang adekuat. Anjurkan fisioterapi dan
ambulasi dini.

11
12
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL CARE PADA PASIEN NY.N


DENGAN G1 P0 A0 GRAVIDA 40-41 MINGGU
DI RSU AVISENA

TAHUN 2021

1. Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Usia : 19 Tahun
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Gol darah :-
Tgl masuk RS : 03 Desember 2021
Tgl pengkajian : 04 Desember 2021
No. Medrek :
Ruangan : Tourmaline
Diagnose medis :
Alamat : jl.blok cikendal
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn R
Usia : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Hub dengan klien : Suami
Alamat : jl. Blok cikendal

13
c. Keluhan Utama :

Mules

d. Riwayat Kesehatan Sekarang :

Saat dilakukan pengkajian , klien mengatakan mules dan nyeri di

bagian perut

e. Riwayat Kesehatan Dahulu :

Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, asma,

TBC, ginjal, hipertensi dan Dm.

f. Riwayat Kesehatan Keluarga :

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit jantung, asma, TBC,

ginjal, hipertensi dan DM.

g. Riwayat menarche

Siklus menstruasi 28 hari , tidak ada keluhan selama menstruasi

h. Pola aktifitas sehari –hari


Pasien mengatakan selama dirumah sering mengkosumsi buah ,

sayur, daging serta susu prenagen untuk ibu hamil , BAB dua kali

sehari pada pagi dan sore hari BAK sering, 7-8 kali sehari pas pada

kehamilan trimester dua , beraktifitas hanya yang ringan , pasien

mengatakan selama kehamilan pasien jadi malas untuk untuk merias

diri dan selama di RS pasien mengkonsumsi makanan yang diberikan

oleh Ahli gizi, BAB seperti biasa

14
.

i. Riwayat kehamilan
1. Kesehatan obstetric masa lalu

2. Kehamilan sekarang
- HPHT : 20 Februari 2021
- TP : 27 November 2021
3. Riwayat ANC

Pasien melakukan pemeriksaan ANC secara teratur. Pemeriksaan

dilakukan oleh bidan didekat rumahnya. Pada kehamilan muda nya

klien mengalami mual dan muntah , Pergerakan janin dirasakan pada

usia kehamilan 5 bulan, pasien tidak ada memiliki riwayat trauma /

kecelakaan, kehamilan sekarang direncanakan oleh pasien dan

suaminya, klien dan suami merasa senang dengan kehamilan yang

sekarang karena keluarga akan mendapatkan anak pertama . Klien

tidak ada menggunakan kontrasepsi apapun sejak awal pernikahan

dan klien tidak ada memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-

obatan.

j. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum :
Kesadaran : compos mentis
GCS : E:4 M : 5 V : 6 = 15
TTV : TD : 110/80 mmHg N : 90 R : 20 SB : 36,5 oC
spo2 : 99%
Status Gizi : Baik
BB sebelum hamil : 61 kg BB
BB saat hamil : 78 kg
TB : 154 cm

15
LILA : 30 cm
2. Sistem presepsi Sensori :
1) Kepala
Tidak ada pembengkakan, rambut hitam dan bersih.
2) Telinga
Simetris kiri dan kanan tidak ada gangguan pendengaran
3) Penglihatan
Sclera ikterik, tidak ada gangguan penglihatan
4) Pengecapan
Gigi bersih, lidah bersih mukosa mulut lembab
5) Leher
Tidak ada pembengkakan
6) Dada
Simetris kiri dan kanan tidak ada suara tambahan , payudara normal
7) Abdomen
TFU : 32 cm dengan his 1 x 10

DJJ :152x/m

Gerakan janin +
L1 : Tinggi fundus uteri 32 cm dengan his 1x 10
L2 : punggug janin terletak di kiri
L3 : Presentasi janin letak kepala
L4 : Bagian terbawah janin yang masuk pintu panggul 4/5
Taksiran berat janin : 2.945 gram
8) Genetalia:
Vulva dan uretra tidak ada kelainan

- Kesan:
Hamil 41 minggu berdasarkan taksiran HPHT , belum ada tanda-
tanda inpartu sehingga direncanakan untuk induksi

16
K. Pemeriksaan penunjang

USG tanggal 3 desember 2021

- Janin tunggal, hidup, lengkap

- Presentasi kepala

- Plasenta letak normal

- Kelamin laki-laki

L. Terapi medik

Induksi : synticinon IU dalam dextrose 5 % 500 cc ( 8 tetes/menit ), 24

jam tanda-tandainpartu, persalinan degan partus biasa ,bila iduksi

gagal, dilakukan sectio sesarea

3.2 Analisa Data

No Data (Symptom) Data (Symptom) Problem


1 DS : Pengaruh hormon

- klien mengatakan merasa

cemas denga kehamilan Bromolekuler

nya persalinan

- Klien mengatakan khawatir

dengan proses persalinan Pelepasan oksitosin

sesar yang akan dilakukan

jika gagal induksi Sensitifitas uterus

Do : Serotinus

- keluarga klien terlihat

khawatir dengan kehamilan Gangguan rasa

17
putri dan istrinya setelah nyaman

dilakukan induksi
2 DS : Prosedur tindakan sc

- klien mengatakan nyeri

dibagian luka post op sc Luka insisi pada

DO: bagian depandindig

- Klien tampak terlihat perut

meringis

Terjadi kontinuitas

jaringan

Nyeri Akut

3.3. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d luka operasi

2. Gangguan Rasa Nyaman b.d kegelisahan akan kehamilannya

18
3.3 Intervensi Keperawatan

SDKI SLKI SIKI

Nyeri Akut b.d Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri


luka operasi sc keperawatan 2 x 24 jam,
O:
tingkat nyeri menurun  Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
Kriteria Hasil :
frekuensi, intensitas nyeri
 Keluhan dan skala  Identifikasi skala nyeri
nyeri menurun  Identifikasi respons
 TTV membaik nyeri non verbal
T:

 Berikan teknik non


farmakologis untuk
mengurangi nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
E:
 Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Ajarkan teknik
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
K:
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

19
SDKI SLKI SIKI

Gangguan rasa Setelah dilakukan intervensi Pencegahan infeksi


nyaman b.d. keperawatan 2 x 24 jam, O:
kegelisahan akan diharapkan rasa nyaman  Identifikasi penurunan
kehamilannya meningkat tingkat energi , atau
gejala lainnya
Kriteria Hasil :
 Identifikasi teknik
 Keluhan tidak
relaksasi yang pernah
nyaman
efektif diguakan
menuru
 Periksa ketegangan otot,
 Kegelisahan
dan monitor ttv
menurun

T:
 Ciptakan lingkungan
tengan dengan
pencahayaan dan
suhu menyaman jika
memungkinkan

 Berikan informasi
tertulis tetang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi:

E:
 Jelaskan tujuan,manfaat
batasan, dan jenis
relaksasiyang tersedia
 Anjurkan mengambil
posisiyang nyaman

20
 Anjurkan sering mengulangi
atau melatik teknikyang di
pilih

Implemetasi keperawatan

Diagnosa Hari/tgl Jam Implementasi Evaluasi

nyeri akut Sabtu ,4 15:00 S:


pagi  Mengidentifikasi
des .2021 -Pasien mengatakan nyeri
karakteristik
nyeri,durasi, dan pada luka post op sc
kualitas nyeri O:
 Mengidentifikasi
skala nyeri -Pasien tampak meringis
 Mengidentifikasi
skala nyeri non verbal -P : Nyeri terjadi akibat
 Mengajarkan teknik operasi sectio
relaksasi nafas dalam Q : Nyeri seperti di
 Kolaborasi pemberian
obat sayat-sayat
antibiotic :
R : Nyeri hanya di
Ceftriaxone 2x1
bagian luka post op sc
gr
S:5
terpasang IVFD RL
20 Gtt T : Nyeri terasa saat
menggerakan badan
-TD : 110/70 MmHg
N : 85 x/m
-S : 36,7 0C

14.43 bayi lahir dengan


persalinan section jenis
kelamin laki-laki BB: 3065
gr PB : 49 cm

A:
Masalah teratasi sebagian

21
P:
Intervensi dilanjutkan
Gangguan Sabtu, 4 16.00 S:
wib  Identifikasi - klien mengataka gelisan
rasa nyaman des 2021 dengan kehamilan nya
penurunan tingkat
b.d. yang
energi , atau gejala - klien merasakan gelisah
kegelisahan ssat diberitahukan akan
lainnya
akan melakukan persalinan
 Identifikasi teknik section
kehamilannya O:
relaksasi yang pernah - Klien tampak cemas
efektif diguakan - Klien dan suaminya
menyetujui untuk
 Periksa ketegangan melakuka persalinan
section
otot, dan monitor ttv
TD : 110/70 MmHg
 Ciptakan N : 85 x/m
lingkungan S : 36,7 0C
tengan dengan R : 20x/menit
Spo2 : 98%
pencahayaan
dan suhu A: Gangguan rasa nyaman
menyaman jika P: Intervensi di hentikan dan
memungkinkan dilakukan persalinan sectio

 Berikan
informasi
tertulis tetang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi:
 Jelaskan tujuan,manfaat
batasan, dan jenis
relaksasiyang tersedia
 Anjurkan mengambil
posisiyang nyaman
 Anjurkan sering
mengulangi atau melatik
teknikyang di pilih

22
Nyeri akut Minggu 08.00  Mengidentifikasi S:
karakteristik -Pasien mengatakan nyeri
5 des
nyeri,durasi, dan
2021 kualitas nyeri berkurang
 Mengidentifikasi
skala nyeri - pasien mengatakan sudah
 Mengidentifikasi bias mika miki
skala nyeri non verbal
 Mengajarkan teknik O:
relaksasi nafas dalam
 Kolaborasi pemberian -Pasien tampak lebih baik
obat
- Memberikan penyuluhan
antibiotic : cara meyusui
terpasang IVFD RL -TD : 110/70 MmHg
20 Gtt
N : 108x/m
-S : 36,7 0C
-R : 20x/menit
Spo2: 98%

A:
Masalah belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan
Nyeri akut Senin 6 07.00  Mengidentifikasi S:
karakteristik -Pasien mengatakan nyeri
des 2021
nyeri,durasi, dan
kualitas nyeri berkurang
 Mengidentifikasi
skala nyeri - pasien mengatakan sudah
 Mengidentifikasi bias berjalan dan ke kamar
skala nyeri non verbal
 Mengajarkan teknik mandi sendiri
relaksasi nafas dalam O:
 Kolaborasi pemberian
obat -Pasien tampak lebih baik
antibiotic :
-TD : 120/80 MmHg
terpasang IVFD RL
20 Gtt N : 99 x/m
-S : 36,7 0C
R : 20x/menit
Spo2: 99%
- pasien diindikasikan

23
pulang oleh dr jam 13..00

A:
Masalah teratasi

P:
Intervensi dihentikan

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengkajian

24
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny.N

diruangan Tormalin RSU AVISENA didapatkan pembahasan sebagai

berikut :

Klie di bawa ke RSU AVISENA pada tanggal 3 des 2021 , klien datang ke

poli kandungan dengan tujuan mengecek kehamilan nya yang akan berjalan

41 minggu , pada saat itu klien mengatakan khaeatir dengan kehamilan nya

yang lebih dari normal , setelah di periksa di poli kandungan dokter

mendiagnosa klien dengan G1 P0 A0 dengan serutinus dan menyarankan

klien untuk dirawat dan dilakukan rencana induksi,

Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah kehamilan yang berlangsung

lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung dari hari pertama

haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya telah melebihi 42 minggu

(>294 hari)

Setelah di pindahkan ke ruang rawat inap klien berada di ruangan

tourmaline klien di 0bservasi tada-tanda vital TD: 110/80 mmHg s: 36,7 0C

R: 20x/menit spo2: 98% N :90x/menit TFU : 32 cm dengan his 1 x 10DJJ :


152x/m swtwlah itu dilakukan tindakan induksi dengan terapi synticinon IU
dalam dextrose 5 % 500 cc ( 8 tetes/menit) .dan setelah itu tidak ada tanda-
tanda klien inpartu sehingga dilakukan inform consrnt kepada keluarganya
untuk dilakukan tindakan persalian section.

2. Diagnosa keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian didapatkan dua diagnose yang pertama di

ambil dari sebelum klien melakukan tidakan persalinan section yaitu :

25
- Gangguan rasa nyaman b.d kegelisahan akan kehamilan lebih lama

Sedangkan diagnose yang kedua diambil setelah klien melakukan tindakan

persalinan section yaitu:

- Nyeri akut b.d luka pasca op sc

3. Intervensi keperawatan

Rencana keperawatan dalam teori yaitu berdasarkan SDKI,SLKI

dan SIKI. Sedangkan rencana keperawatan dalam kasus juga berdasarkan

SDKI,SLKI dan SIKI. Dalam hal ini setiap rencana keperawatan

dikembangkan teori yang didapat dan diterima secara logis serta sesuai

dengan kondisi pasien

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi dilakukan sesuai rencana asuhan keperawatan

Masalah keperawatan nyeri akut telah dilakukan tindakan memberikan

teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri, memfasilitasi istirahat

dan tidur, mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri,

menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri serta kolaborasi

pemberian analgetik, jika perlu

Implementasi dilakukan sesuai rencana asuhan keperawatan

masalah gangguan rasa nyaman telah dilakukan teknik non farmakologis

untuk mengurangi tingkat kegelisahan dan memberikan teknik relaksasi

yang nyaman untuk klien

5. Evaluasi

26
Setelah dilakukan intervensi keperawatan pada tanggal 3,4,dan 5

desember 2021 Ny N telah mengalami kemajuan dengan kesadaran

compos mentis, nyeri berangsung-angsur hilang setelah lahiran

BAB V

27
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny. N diruangan

Tormalin RSU AVISENA didapatkan Kesimpulan

1. Mengetahui Kasus Kehamilan serotinus

2. Mengetahui Pemeriksaan Diagostik pada serotinus

3. Mengetahui asuhan keperawatan yang di berikan pada pasien

serotinus

5.2 Saran

Diharapkan di kaji dan di teliti lebih lanjut lagi mengenai serotinus pada

ibu hamil .

DAFTAR PUSTAKA

28
Freddy Panjaitan. 2012. Kehamilan Serotinus.

(https://freddypanjaitan.wordpress.com/2012/01/10kehamilan-lewat-waktu-

serotinus/)(online),

Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan

Patologis. Jakarta: Salemba Medika

29

Anda mungkin juga menyukai