JANIN
Oleh :
Nim : 19250009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha
Esa , karena atas berkat dan rahmatNya lah maka saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Terima Kasih penulis ucapkan kepada Ibu Hj Siti Aisyah , S.Psi , S.ST ,
M.kes dan Ibu Merisa Riski , S.ST , M.Keb yang telah mengarahkan penulis
dalam Menyusun makalah ini. Terima Kasih juga Penulis ucapkan kepada teman
– teman yang sudah memotivasi dalam penyusunan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................3
1.2 TUJUAN.........................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Keadaan Kesejahteraan Janin........................................................................................................6
2.2 Tujuan utama pemantauan Kesehatan janin................................................................................6
a.Trimester I......................................................................................................................................7
b. Trimester II......................................................................................................................................9
c. Trimester III.................................................................................................................................15
2.3 Skala Masa Perkembangan Janin............................................................................................21
2. 4 Persalinan................................................................................................................................23
BAB III.....................................................................................................................................................24
PENUTUP................................................................................................................................................24
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................................24
3.2 SARAN...........................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehamilan dan persalinan adalah proses yang normal, tapi tidak menutup
kemungkinan terjadi kelainan yang akan menimbulkan berbagai masalah. Dengan
tekhnologi seperti tes laboratorium, pengkajian genetika, pemeriksaan
ultrasonografi, dan lain sebagainya, sangat dianjurkan untuk deteksi dini dan
pemantauan kesejahteraan janin, sehingga dapat menjalani kehamilan dan
persalinan yang paling aman dan memuaskan dalam situasi yang dialaminya.
Penggunaan teknologi serta sikap menghargai masalah yang dialami wanita dan
keluarganya juga turut menambah kualitas praktik kebidanan. Dimana bidan
menjaga keseimbangan antara menawarkan informasi yang bermanfaat untuk
penatalalksanaan kehamilan dan tidak hanya mengandalkan tekhnologi
kedokteran secara berlebihan.
Kehamilan dibagi menjadi tiga bagian atau trimester. Trimester pertama sejak
minggu ke-1 hingga minggu ke 12 gestasi, trimester kedua dimulai sejak minggu
ke-12 hingga minggu ke-28 dan trimester ketiga sejak minggu ke-28 hingga
minggu ke 40 gestasi. Sehingga diharapkan orang-orang di sekitarnya terutama
bidan dan keluaga turut serta menjaga dan memantau kesejahteraan baik ibu
maupun janinnya dari trimester pertama hingga trimester ketiga.
4
dilakukan bersamaan dengan tanggal menstruasi maka pengkajian tambahan
dengan menggunakan tekhnologi seprti ultrasonografi, tidak perlu dilakukan
untuk memastikan apa yang telah ditetapkan bidan atau wanita tersebut. Periode
kehamilan awal ini merupakan saat yang tepat untuk memulai diskusi mengenai
pilihan tes penapisan (misal penapisan penanda kehamilan kembar dengan
menggunakan serum maternal) yang tepat pada berbagai waktu selama kehamilan
berlangsung. Setelah wanita mengetahui dirinya tengah mengandung, ia pasti
akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesejahteraan janinnya.
1.2 TUJUAN
1. 2. 1 Tujuan Umum
1. 2. 2 Tujuan Khusus
5
3 Mahasiswa mampu memahami tentang pengkajian kesejahteraan janin di tiap
trimester kehamilan.
6
7
BAB II
PEMBAHASAN
Ultrasonografi ( USG)
Kardio Tokografi ( KTG)
Amnioskopi
Amniosintesis ,dll.
8
Sedangkan beberapa Teknik lainnya adalah merupakan Teknik sederhana
yang sudah lama dilaksanakan . Teknik-teknik ini dapat dilakukan dimana
saja dan tidak membutuhkan alat atau sarana yang rumit seperti
pengamatan pertumbuhan uterus, auskultasi denyut jantung janin(DJJ) dan
pengamatan pergerakan janin.
Pada dasarnya tidak ada satupun jenis pemeriksaan yang lebih
unggul dari yang lain , akan tetapi apabila beberapa hasil pemeriksaan
digabungkan, maka ketetapan penilaian kesejahteraan janin diharapkan
mendekati keadaan yang sebenarnya.
Pengkajian kesejahteraan terhadap janin harus cermat dan teliti ,
termasuk tentang Riwayat kesejahteraan ibu , ayah dan keluarganya, juga
Riwayat kehamilan yang lalu.
Pengkajian Kesehatan janin yang dapat dilakukan pada masing-
masing trimester kehamilan adalah sebagai berikut :
a.Trimester I
Pada pemeriksaan yang pertama, keadaan umum akan diperiksa secara
keseluruhan, meliputi payudara, jantung dan paru-paru. Pemeriksaan dalam dapat
pula dilakukan untuk mengetahui keadaan serviks/mulut rahim dan rongga
panggul untuk melihat apakah cukup memadai untuk persalinan normal. Metode
pengkajiannya diarahkan untuk menentukan formasi kehamilan dan usia
kehamilan itu sendiri. Informasi meliputi riwayat kesehatan dan pengkajian fisik
ibu di samping pengkajian khusus terhadap janin. Pemeriksaan yang biasa
dilakukan adalah :
1.Tes darah
9
2.Pengukuran Kadar Serum B-hCG ( Beta Human Chorionic Gonadotropin)
3.Auskultasi
4.USG.
10
berlangsung selama 30 menit. USG tidak berbahaya bagi wanita hamil. USG
berbeda dengan sinar rontgen karena USG tidak menggunakan radiasi apa pun.
Meskipun demikian, USG hanya dilakukan bila diperlukan saja dan bukan hanya
untuk melihat bayi.
b. Trimester II
Tes yang biasa dilakukan pada trimester ini adalah :
11
usia ibu, ras, berat badan, dan diabetes. Tes-tes ini mampu mengidentifikasi 80-
90% janin dengan anensefali, spina bifida, dan omfalokel,
12
3.Penatalaksanaan Penapisan Abnormal
Sebagai suatu aturan,nilai AFP yang abnormal harus diuji lagi setelah
tanggal di konfirmasi. Dengan demikian, penting untuk sedapat mungkin
menawarkan tes ulang ini menjelang usia kehamilan lima belas minggu.
Penapisan tripel yang abnormal secara umum tidak perlu diulangi, tetapi dapat
dihitung kembali berdasarkan pengkajian usia kehamilan yang baru. Apabila
penapisan tripel menunjukan hasil abnormal, penyebab yang paling umum adalah
penghitungan usia kehamilan yang keliru. Oleh karena itu, pemeriksaan
ultrasonografi diindikasikan untuk mengonfirmasi penghitungan usia kehamilan
sekaligus menyingkirkan kemungkinan kelainan struktur. Tindak lanjut terhadap
temuan abnormal harus dilakukan pada waktu terencana untuk memberi waktu
bagi keluarga membuat keputusan tentang konseling genetika dan kemungkinan
dilakukan pengujian lain yang sifatnya lebih invasif.
13
Wanita yang menjalani CVS harus diberi tahu bahwa uji MSAFP untuk defek
tuba saraf terbuka masih disarankan. Namun penting dicatat, karena
CVS memungkinkan terjadinya pertukaran darah maternal-janin, ada
kemungkinan CVS dapat menyebabkan peningkatan MSAFP semu.
5.Kardosintesis
Risiko prosedur ini antara lain aborsi spontan,ruptur membran, persalinan dini,
infeksi, perdarahan, trauma janin, dan isoimunisasi.
6.Palpasi
Leopold I :
14
Menentukan bagian janin yang berada pada bagian fundus ( bokong atau
kepala atau kosong ).
Jika kepala janin yang nerada di fundus, maka palpasi akan teraba
bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang
terletak di fundus,maka akan teraba suatu bentuk yang tidak spesifik,
lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan, serta
fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan
terasa kosong.
Leopold II :
Leopold III :
15
Bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagian
terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala
yang berada dibagian terbawah, maka dicoba untuk menggerakkan
kepala. Bila kepala tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah
“engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau bokong, maka
letak janin adalah melintang.
Leopold IV :
7.Auskultasi.
a)Tentukan letak atau posisi janin dengan menggunakan tekknik palpasi menurut
leopold II dan III.
c)Bedakan DJJ dengan denyut nadi ibu dengan cara meraba nadi di pergelangan
tangan ibu.
16
d)Hitung selama 5 detik, berhenti 5 detik, dan pada primigravidda pergerakan
janin dapat dirasakan pertama kali oleh ibu pada usia kehamilan 18-20 minggu,
sedangkan pada multigravida dapat dirasakan pada 16 minggu.
Sementara dopller dapat digunakan untuk menentukal lokasi DJJ setiap saat
selama masa hamil, keterampilan lain yang pelu diketahui ialah mengetahui cara
menggunanakan fetoskop. DJJ dapat didengarkan melalui fetoskop oleh
kebanyakan individu antara minggu ke 17 dan ke 20 gestasi. DJJ dapat didengar
dengan jelas jika panjang fetoskop tidak lebih dari 10 inchi. Fetoskop memilki
piringan logam yang harus ditempatkan pada jari tengah yang memeriksa (logam
yang menyentuh tulang membantu penghantaran suara). Beberapa praktisi
menggunakan fetoskop tanpa menempatkan piringan logam dijari tengah. Hal ini
mungkin efektif bila uterus mulai menipis tetapi bila kehamilan berada
dipertengahan trimester, DJJ tidak akan terdengar kecuali piringan logam
digunakan sesuai petunjuk. Saat mendengarkan DJJ untuk pertama kali
menggunakan fetoskop, pastikan ruangan cukup sepi dan tenang, dan akan sangat
membantu bila kandung kemih ibu hamil dikosongkan. Mendengarkan DJJ untuk
pertama kali melalui fetoskop dapat membantu menentukan taksiran partus bila
DJJ terdengar antara minggu ke 18 dan ke 20 gestasi.
Denyut jantung janin dibawah 100 dpm (denyut per menit) sangat jarang terjadi.
Kondisi ini biasanya mengindikasi blok jantung konginetal dan situasi ini perlu
mendapat konsultasi medis. Denyut jantung di atas 180 dpm secara terus menerus
dapat terjadi pada janin yang mengalami hidrops, suatu kondisi serius yang perlu
mendapat konsultasi medis. Denyut janutng janin yang tidak regular hamper
selalu tidak berbahaya, tetapi perlu dikonsultasikan. Ekokardiogram pada janin
biasanya dilakukan pada kunjungan saat ini.
17
tempat ini, dengarkan dengan meletakkan fetoskop di atas umbilicus, atau
dengarkan denyut ini dipertengahan kuadran abdomen bagian atas. Apabila DJJ
ditemukan disalah satu kuadran abdomen bagian atas, maka bayi muingkin berada
di presentasi bokong.
Beberapa klinisi menentukan posisi janin sebelum mendengarkan DJJ karena DJJ
akan lebih mudah didengar di daerah punggung janin. Cara ini bagus, tetapi tidak
akan berhasil jika bayi in utero sering mengambil posisi posterior sehingga
punggung janin sulit ditemukan. Klinisi akan salah total jika mengidentifikasi
janin melalui palpasi abdomen dan menggerakan kepala janin ke depan dan ke
belakang untuk mencoba menentukan lokasi punggung dapat menyebabkan
jantung janin berdenyut semakin cepat sampai lebih dari 160 dpm. Apabila hal ini
terjadi, bayi akan dianggap takikardia sehingga klinisi akan memprogramkan
pemeriksaan kesejahteraan janin, yang sebenarnya tidak perlu.
8.USG
c. Trimester III
Tujuan utamanya adalah untuk mencegah kematian janin. Selama
kehamilan trimester III (28-40 minggu) pengawasan pertumbuhan janin, DJJ, dan
pergerakan janin terus dilakukan. Diharapkan tinggi fundus uterus bertambah
sekitar 1 cm setiap minggu hingga minggu ke-36. Pada primagravida, kepala janin
akan turun kepintu atas panggul pada minggu ke-38. dan umumnya tinggi fundus
uteri akan turun sekitar 2-4 cm. Pada keadaan ini, ibu dapat mengeluh
bertambahnya tekanan dalam panggul namun akan merasa lebih lega bernafas
karena tekanan pada diafragma berkurang.
18
Ibu di minta mengamati pergerakan janinnya setiap hari pada
usia kehamilan 28 minggu caranya setiap hari, ibu diminta berbaring miring dan
meraba perutnya untuk merasakan ggerkan janin. Dan hitung berapa kali gerakan
tersebut terjadi. Pada umumnya 10 gerakan terjadi dalam jangka waktu 20 menit
hingga 2 jam, jika melebihi jangka waktu 3 jam, maka harus di catat dan
dilakukan pengawasan pada DJJ.
2.Jadwalkan sesi pada waktu yang sama setiap hari, mis, pada pukul 9 pagi, atau
pilih waktu ketika IBU memiliki waktu luang untuk melakukan penghitungan dan
pada saat janin biasanya aktif.
5.Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam 10 jam, jka dibutuhkan waktu lebih
lama untuk mencapai 10 kali gerakan atau jika tidak terasa gerakan dalam 10 jam,
ibu harus segera menghubungi bidan.
2.USG
19
lambat diserta peningkatan berat badan maternal yang buruk atau penurunan berat
badan.
Tes ini secara tak langsung mengkaji fungsi pernafasan plasenta dengan
mengamati respon detak jantung janin, terhadap pergerakan janin. Janin yang
sehat akan merespon pergerakan janin dengan akselerasi peningkatan dari detak
jantungnya. Tes ini paling sering digunakan pada trimester ketiga. Tes ini di
indikasikan bagi para wanita yang kehamilannya bermasalah karena insufisiensi
utero plasenta atau mengalami peningkatan resiko insifiensi utero plasenta (UPI).
1. Stimulasi payudara
20
3.Stimulasi 2 menit
4. istirahat 5 menit
o Melalui infus intra vena, d5/0, 2NS pertahankan tetesan vena terbuka
o Larutan oksitosin : 10 unit pitocin dalam 500cc D5/0,2, NS per pompa
infus
o Teteskan oksitosin dari 1mlU/menit
o Tingkatkan 1mlU/ menit setiap 15 menit
o Lanjutkan hingga pola kontraksi adekuat atau pola DJJ abnormal terjadi.
Cairan amnion melindungi janin jika terjadi trauma pada abdomen maternal.
Cairan ini juga mempertahankan suhu lingkungan intrauterine konsisten dan
normal serta mencegah konstriksi tali pusat. Jumlah cairan amnion di rongga
uterus mencerminkan kesejaheraan janin. Apabila jumlah cairan diabaikan, tali
pusat dapat mengalami obstruksi mekanis yang terjadi akibat gerakan bayi atau
kontraksi uterus.
21
Jumlah cairan uterus ditentukan menggunakan ultrasonografiunutk mengukur
“kantong” cairan amnion vertical terbesar di keempat kuadran uterus. Keempat
hasil pengukuran (dalam cm) kemudian dijumlahkan dan hasil totalnya disebut
AFI.
Tes ini menggunakan ultrasonografi untuk mengkaji tonus otot, gerakan, dan
pernapasan bayi. Jumlah cairan amnion juga dievaluasi dengan menggunakan
suatu kriteria setidaknya satu kantong cairan berukuran 2 cm dikedua bidang
tegak lurus. Temuan positif pada setiap kategori diberi nilai 2. Temuan negative
diberi nilai 0. Keempat pengukuran (digabungkan dengan hasil NST, 2 poin yang
dihasilkan dari NST menunjukkan akselerasi yang diharapakan ialah 10/10.
7. Kardiotografi (KTG)
Pemeriksaan ini dilakukan pada usia kehamilan 34 minggu atau lebih, dengan
lama pemeriksaan 20-30 menit.
Beberapa tes tersebut diatas adalah tes yang sering dilakukan namun ada juga tes
lain untuk memantau kesejahteraan janin, yaitu :
22
1.Pengukuran LILA
Status gizi ibu hamil bisa diketahui dengan cara mengukur LILA (Lingkar Lengan
Atas). Pengukuran LILA bertujuan untuk mengetahui resiko KEK(Kurang Energi
Kalori) pada ibu hamil. Ibu hamil yang mempunyai resiko KEK diperkirakan
akan melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Adanya asumsi bahwa
pada trimester I dan II terjadi penimbunan cadangan lemak antara lain lemak
bahwa kulit sedang pada trimester III terjadi pemakaian cadangan lemak yang
maksimal maka dengan demikian ada perubahan ukuran lingkar lengan atas sesuai
dengan perubahan lemak bawah kulit dan ada hubungannya dengan berat badan
lahir. LILA di ukur pada titik pertengahan antara siku dan bahu atas dengan
posisi lengan dibiarkan tergantung bebas tidak meregang di samping tubuh
dengan pengukuran pada titik terdekat 1 mm. Ambang batas LILA dengan resiko
KEK adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian
merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan
diperkirakan akan melahirkan berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai
resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan
perkembangan anak.
2. Amnioskopi
3.Amniosintesa
23
golongan darah, menilai adanya penyakit rhesus atau mendeteksi adanya
amniositis.
Tujuan EFM :
24
premature.
• Oligohidramnion Hipertensi
• FHR abnormal
• Malpresentasi dalam persalinan
• DM, Kehamilan ganda
• Persalinan bekas SC
• Trauma abdomen
• Ketuban pecah lama
• Air ketuban kehijauan
• Kehamilan resiko tinggi
• Induksi persalinan.
• Persalinan prematur
Pertumbuhan cepat
Formasi plata embrionic
Pembentukan sistem syaraf pusat primitif
Pembentukan jantung dan mulai berdenyut
Pembentukan pucuk (tonjolan) ekstreminitas
2. 4-8 minggu
25
Pergerakan awal
Nampak dalam ultrasonografi dari 6 minggu
Seks mulai tampak bergerak secara bebas (tidak dirasakan ibu)
Terdapat beberapa refleks primitiv
3. 12-16 minggu
4. 16-10 minggu
Quickening (gerakan fetal pertama) ibu merasakn fetal pertama
Jantung fetal terdengar pada auskultasi
Nampak verniks kaseosa
Kuku jari dapat terlihat
Sel kulit mulai diperbaharui
5. 20-24 minggu
Sebagian besar organ mulai berfungsi
Periode tidur dan aktifitas
Berespon terhadap suara
Kulit berwarna merah dan berkerut
6. 24-28 minggu
Mulai menyimpan minyak dan zat besi
Testis menurun dalam skrotum (bagi laki-laki)
Lanugo hilang dari wajah
Kulit menjadi lebih pucat dan berkurang kerutannya
7. 32-36 minggu
26
Lemak meningkat membuat tuubuh lebih bulat
Lanugo menghilang dari tubuh
Rambut kepala memanjang
2. 4 Persalinan
Ada dua monitoring yang bisa dilakukan untuk memantau kesejahteraan
janin selama masa persalinan yaitu :
Monitoring Eksternal :
Pada tahap persalinan awal, pada pinggang akan dililitkan 2 tali pinggang yang
tebal. Satu tali pinggang untuk tempat meletakkan peralatan USG yang akan
mendeteksi bunyi jantung janin dan ikat pinggang yang lainnya untuk tempat
peralatan sensor tekanan untuk mendeteksi kekuatan serta lama kontraksi. Kedua
ikat pinggang ini disambungkan oleh kabel ke mesin yang akan merekam dan
mencetak data bunyi jantung janin serta kontraksi ibu hamil. Ikat pinggang ini
mungkin dapat menimbulkan perasaan yang kurang nyaman namun tekhnologi
baru (telemetri) saat ini telah mampu mendeteksinya dengan memakai remote
control, sehingga ibu hamil dapat berjalan-jalan dan tidak perlu berbaring terus
menerus.
Monitoring Internal :
27
akan terdapat semacam memar atau guratan kecil pada kepala bayi di bekas
tempat elektroda tersebut diletakkan. Bekas luka ini akan membaik dengan
sendirinya
28
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya faktor
keturunan dan kondisi kesehatan orang tuanya. Dengan demikian untnk
mengupayakan mendapat keturunan yang sehat, sebaiknya orang tua dapat
menyiapakan diri secara fisik maupun secara psiklogis jauh sebelum kehamilan di
mulai.
Penggunaan tekhnologi serta sikap menghargai masalah yang dialami wanita dan
keluarganya juga turut menambah kualitas praktik kebidanan. Dimana bidan
menjaga keseimbangan antara menawarkan informasi yang bermnfaat untuk
penatalaksanaan kehamilan dan tidak hanya mengandalkan teknologi kedokteran
secara berlebihan.
29
3.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dalam pembuatannya
baik dari minimnya informasi dan buku maupun keterbatasan waktu untuk
pembuatan makalah ini untuk ittu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dalam pembuatan makalah selanjutnya sehingga dapat membuat
makalah yang lebih baik.
Dan kami berharap semoga makalah kesejahteraan janin ini dapat dipahami secara
jelas dan bermanfaat bagi kita sebagai calon bidan untuk pemberian asuhan pada
ibu hamil.
30
DAFTAR PUSTAKA
Rayburn, William F dkk. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika
Suyono, Y. Joko. 1995. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates
Varney, Helen. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
31