Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. “D” USIA 29 TAHUN GIIP1001Ab000 UK 23-24 MINGGU

T/H/I KEADAAN IBU DAN JANIN BAIK DENGAN KEHAMILAN


RESIKO RENDAH (SPR : 2)

DI PUSKESMAS ARDIMULYO

Disusun Oleh :

Nurul Azizah Jihad Fisabillillah

P17310181029

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN MALANG


TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. “D” USIA 29 TAHUN GIIP1001Ab000 UK 23-24 MINGGU

T/H/I KEADAAN IBU DAN JANIN BAIK DENGAN KEHAMILAN


RESIKO RENDAH (SPR : 2)

DI PUSKESMAS ARDIMULYO

MAHASISWA

Nurul Azizah Jihad Fisabillillah

P17310181029

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING KLINIK

Rita Yulifah, S.Kp., M.Kes Sumaiyah, S.ST


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan seluruh alam yang sampai
hari ini masih memberikan barokah dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas PKK 1 tentang asuhan kebidanan kehamilan pada NY. “D”
usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I keadaan ibu dan janin baik
dengan kehamilan resiko rendah (SPR : 2) di Puskesmas Ardimulyo.

Tak lupa ucapan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian tugas ini, ucapan terimakasih khususnya kami sampaikan kepada :

1. Ibu Herawati Mansyur SST., M.Pd., M.Psi, selaku ketua jurusan


kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang.
2. Ibu Rita Yulifah, S.Kp., M.Kes, selaku ketua program studi D-III
Kebidanan Malang dan selaku pembimbing institusi PKK 1.
3. Ibu Sumaiyah, S.ST, selaku pembimbing klinik di Puskesmas Ardimulyo.
4. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
PKK 1 Asuhan Kebidanan Kehamilan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas PKK 1 ini, banyak


sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga dengan tersusunnya
tugas PKK 1 Asuhan Kebidanan Kehamilan ini, dapat bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya. Penulis mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat
kesalahan kata.

Malang, 27 Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal dalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain
perubahan sistem pencernaan, respirasi, metabolisme, traktus urinarus,
serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit
diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitar dan
mendukung kesehatan ibu hamil.
Dengan pengawasan antenatal care secara dini dapat diketahui
kelainan lain yang menyertai kehamilan sehingga dapat dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan persalinan. Kunjungan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali
pada Trimester I, 1 kali pada Trimester II dan 2 kali pada Trimester III.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengerti dan melaksanakan asuhan kebidanan
kehamilan yang fisiologis dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu
kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada asuhan
kebidanan kehamilan
b. Mahsiswa mampu mengidentifikasi masalah atau diagnosa
c. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial
d. Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan atau intervensi
dengan kondisi dan keluhan klien
e. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan atau
implementasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien
f. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan

C. Metode Penulisan
Teknik pengumpulan data diperoleh melalui
a) Studi Kasus
Dengan melihat dan mempelajari kasus.
b) Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang ditulis.
c) Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien
tentang keadaan dan perkembangan kondisinya dengan cara
inspeksi, palpasi, auskultasi.
d) Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien
dan keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah lain.

D. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan
khusus, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teori
Berisi tentang teori dengan kasus terkait dengan
manajemen kebidanan.
BAB III : Tinjauan Kasus
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa atau
masalah, identifikasi diagnosa dan masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan anatara teori dengan
praktik.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari haid pertama haid terakhir. Ante natal care merupakan
pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung
kesehatan ibu dan mendeteksi apakah ibu hamil normal atau bermasalah
(Enggar, 2019).
Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan yang dimulai
pada minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-28 atau waktu umur
kehamilan menginjak 4 bulan hingga 6 bulan.
Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat tepatnya sekitar
minggu ke-13. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai aktif
sehingga mereka sudah mulai berinteraksi dengan keadaan didalam rahim.

B. Ruang Lingkup Asuhan Kehamilan


Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan persalinan normal
dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring
keadaan risiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi kehamilan.
Adapun ruang lngkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi :
1. Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta
menganalisa tiap kunjungan atau pemeriksaan ibu hamil.
2. Melaksanaan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
3. Melakukan pemeriksaan abdomen termasuk tinggi fundus uteri
(TFU)/posisi/ presentasi dan penurunan janin.
4. Melakukan penilaian pelvic, ukuran dan struktur panggul.
5. Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk DJJ dan gerakan
janin.
6. Menghitung UK dan TP.
7. Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
8. Mengkaji kenaikan BB ibu dan hubungannya dengan komplikasi.
9. Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungi
Bidan.
10. Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,
hiperemesis gravidarum tingkat I, dan preeklampsia ringan.
11. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi
ketidaknyamanan kehamilan.
12. Memberi imunisasi.
13. Mengidentifikasi penyimpangan kehamilan normal dan
penanganannya termasuk rujukan.
14. Memberi bimbingan, dan persiapan persalinan, kelahiran dan menjadi
orang tua.
15. Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama hamil
seperti nutrisi, latihan, dan keamanan.

C. Prinsip Asuhan Kehamilan


a) Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan
sehat.
b) Pemberdayaan
Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan. Oleh karena itu
bidan harus memberdayakan ibu dan keluarga dengan meningkatkan
pengetahuan dan pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan.
c) Otonomi
Pengambilan keputusan adalah ibu dan keluraga. Bidan harus
memberikan informasi yang akurat tentang resiko dan manfaat semua
prosedur, agar ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat
d) Tidak membahayakan
Intervensi harus dilaksanakan atas dasar indikasi yang spesifik dan
tidak membehayakan ibu atau janin.
e) Tanggung jawab
Asuhan yang diberikan bidan harus selalu didasari ilmu anlisa dan
pertimbangan matang agar dapat dipertanggung jawabkan.

D. Tujuan Asuhan Kehamilan


Tujuan asuhan kehamilan adalah memantau perkembangan kehamilan
dalam meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan janin normal.
Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik,
psikologis, dan sosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarga, dengan
cara :
1. Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu
2. Melakukan pendekatan holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu
yang dapat memenuhi kebutuhan individualnya
3. Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi
ibu dan keluarganya
4. Menjadi advokat ibu dan keluarganya selama kehamilan
5. Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam
tim multidisiplin
6. Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan
membuat rencana persalinan

E. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda Tidak Pasti (Tanda Persumtiv)
 Amenorrhea (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe
menandakan kemungkinan kehamilan. Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terbentuknya folikel dan ovulasi sehingga
menstruasi tidak terjadi.
 Mual (Nausea) dan Muntah (Emesis)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan
sampai akhir triwulan pertama disetrai kadang-kadang muntah.
Adanya perasaan mual belum dipastikan hamil. Keadaan ini bisa
juga terjadi pada penyakit lain seperti hepatitis, tipoid
abdominalis, dll.
 Mengidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan atau minuman
tertentu atau biasa disebut ngidam. Sering terjadi pada bula-bulan
pertama dan menghilang dengan semakin tuanya kehamilan.
 Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli pada mamae, sehingga glandula
montglomery tampak lebih jelas. Perubahan payudara dapat
disebabkan pleh penyakit lain seperti tumor dan cairan yang keluar
dari payudara.
 Anoreksia (Tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan
akan timbul lagi.
 Sering Buang Air Kecil (BAK)
Sering buang air kecil oleh karena pembesaran rahim menekan
kandung kemi. Keadaan ini dapat juga disebabkan oleh hal lain
misalnya tumor.

2. Tanda Kemungkinan Hamil


 Uterus Membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar, dan konsistensi rahim.
 Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan menjadi lunak terutama
didaerah ismus. Pada minggi-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri, pada triwulan pertama
mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak.
 Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah, lebih kebiru-biruan (livide). Hal ini
disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
 Tanda Braxton hicks
Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi.
 Goodell sign
Diluar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti
merasakan ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak

3. Tanda Pasti
 Terasa Gerakan Janin
 Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibu pada
kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida gerakan janin
dapat dirasakan pada usia 16 minggu.
 Teraba Bagian-Bagian Janin
Bagian-bagian janin dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara
palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua.
 Terdapat Denyut Jantung Janin
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan menggunakan :
- Fetal elektrocardiograph pada kehamilan 12 minggu
- Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.
- Stetoskop leanec pada kahamilan 18-20 minggu
 Terlihat kerangka kanin pada pemeriksaa USG/ sinar rontgen

F. Standar Asuhan Kehamilan


Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal
1) Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan keluarga
agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya secara dini
dan teratur.
2) Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan Antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama.
3) Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan UK, posisi, bagian terendah
janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul.
4) Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan
atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda-tanda preeklampsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6) Standar 8 : Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hami, suami serta
keluarga pada terimester ketiga.

G. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil Trimester II


1. Uterus
Pada usia kehamilan 16 minggu cavum uteri diisi oleh amnion yang
terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri. Pada saat ini
uterus mulai memasuki peritonium.

2. Vulva dan Vagina


Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia membesar.

3. Ovarium
Pada usia 14-16 minggu plasenta mulai terbentuk dengan sempurna
dan menggantikan fungsi korpus luteum gravidarum.
4. Serviks Uteri
Konsistensi uterus menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan
berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.

5. Payudara / Mamae
Selama trimester kedua dan ketiga pertumbuhan kelenjar maame
meningkat secara progresif. Payudara semakin membesar dan
mengeluarkan cairan kolostrum, puting dan areola akan mengalami
hiperpigmentasi.

6. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron
meningkat. Adanya tekanan uterus yang membesar mendesak organ-
organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah
atas dan lateral sehingga dapat menyebabkan kembung.

7. Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan C02 seorang wanita hamil sering
mengeluh sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.

8. Sistem Kardiovaskular
Pada usia kehamilan 16 minggu mulai jelas terlihat terjadi proses
hemodilusi. Peningkatan volume darah dan curah jantung
menyebabkan dilatasi jantung antara minggu ke 14-20, denyut jantung
meningkat perlahan antara 10-15x/menit

9. Sistem Traktus Urinarius


Tekanan uterus terhadap kandung kemih berkurang karena uterus
mulai keluar dari rongga panggul. Hal ini mengurangi efek penekanan
uterus sehingga menyebabkan sering kencing.
10. Sistem Muskuloskeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendeian akan berkurang terutama
pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi
cairan pada jaringan yang berhubungan dengan sekitarnya.

11. Sistem Endrokrin


Adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan LH dan FSH memicu kenaikan berat
badan.

H. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil


1) Nutrisi
Calon ibu sebaiknya makan diet seimbang dan dalam porsi yang
cukup, karena ibu mengandung bayinya yang sama-sama
memerlukan makanan yang cukup.
- Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak
68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan
untuk menambahkan asupan protein menjadi 12% perhari atau
75-100 gram. Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber
protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang tinggi,
seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil
olahannya.
- Zat besi
Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 30% (1.040
mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi
hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu
ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen zat
besi dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-
60 gram setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu setelah
kelahiran untuk mencegah anemia post partum.
- Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
meningkat 2 kali lipat selama hamil. Jenis makanan yang banyak
mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun
hijau (bayam,asparagus), dan kacang-kacangan (kacang kering,
kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk dan
telur.
- Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang
sangat berarti. Kadar kalsium dalam ibu hamil yurun drastis
sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu
dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil
olahannya, udang, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti
sayuran warna hijau tua.

2) Kebersihan diri
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh seorang
ibu hamil. Personal Hygiene yang buruk dapat berdampak terhadap
kesehatan ibu dan janin.

3) Pakaian
Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan
mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu
fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria :
- Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut.
- Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
- Pakailah bra yang menyokong payudara.
- Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
- Pakaian dalam yang selalu bersih.
4) Eliminasi
Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron
yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot
usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat
dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan
kosong.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yam umum dirasakan
ibu hamil terutama pada trimester I dan III.

5) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti :
 Sering abortus dan kelahiran prematur.
 Perdarahan pervaginam.
 Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan.
 Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat
menyebabkan infeksi janin intrauteri.

6) Senam Hamil
Senam hamil sangat bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah,
nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur
menjadi lebih nyenyak.

7) Istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk menentukan posisi tidur miring ke kiri,
kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan
bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan
bantal pada perut bawah sebelah kiri.
I. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester II
 Ibu merasa sehat, tubuh ibu seolah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi
 Ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari
dirinya sendiri
 Mulai merasakan gerakan janin
 Merasa terlepas dari ketidaknyamanan seperti trimester pertama
 Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
 Ibu merasa energinya bertambah dan mengalami peningkatan libido

J. Kebutuhan Psikologi Selama Kehamilan


 Support dari keluarga
Keluarga dapat memberikan dukungan pada ibu hamil trimester II
dengan merencakan persalinan bersama ibu, ibu mewaspadai adanya
komplikasi dan tanda bahaya.

 Support dari tenaga kesehatan


Bidan atau tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik
kepada ibu hamil seperti mendengar keluhan ibu, mempelajari keadaan
lingkungan ibu hamil dan memberikan pendidikan kesehatan.
 Rasa aman dan nyaman
Untuk menyiapkan rasa aman atau nyaman dapat ditempuh dengan
senam hamil untuk memperkuat otot-otot.

 Persiapan menjadi orang tua


Saat hamil perlu dipersiapkan oleh seorang suami istri untuk menjadi
orang tua dengan bersama pasangan selama kehamilan dan saat
melahirkan untuk saling berbagi pengalaman yang unik tentang setiap
kejadian yang dialami.
 Persiapan sibling
Untuk mempersiapkan sang kakak dalam menerima kehadiran adiknya
dapat dilakukan dengan menceritakan mengenai calon adiknya.

K. Komplikasi dan Penyulit Kehamilan pada Trimester II


1. Ketuban pecah dini
Ketuban disebut pecah terlalu dini jika terjadi dibawah usia kehamilan
37 minggu. Kanting ketuban pecah dini dapat menyebabkan kelahiran
prematur. Bayi harus dilahirkan secepatnya karena ia tidak lagi
memiliki perlindungan terhadap infeksi.

2. Demam tinggi
Ibu dapat mengalami peningkatan suhu badan diatan 38ºC, dimana
menunjukkan bahwa ibu mengalami gejala infeksi dan adanya sesuatu
yang dapat membahayakan kehamilannya.

3. Sakit kepala hebat


Sakit kepala yang menunjukkan masalah yamg serius yaitu sakit
kepala yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.

4. Bengkak pada wajah, kaki, dan tangan


Bengkak atau oedema adalah penimbunan cairan yang berlebih dalam
jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.hampir separuh dari ibu-ibu
akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang
setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Yang mengkhawatirkan
adalah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.

5. Gerak janin yang berkurang


Ibu hamil mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau
ke-6, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik.

L. Konsep Manajemen Kebidanan Kehamilan


Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan
berdasarkan teori ilmiah,temuan, keterampilan dalam rangkaian/tahapan
uyang logis untuk mengambil suatu keputusan yang tefokus pada klien
(Varney,1997). Proses manajemen kebidanan tediri dari:
I. Pengkajian Data
Pada langkah ini, semua informasi yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien telah
dikumpulkan. Untuk memperoleh data dilakukan melalui anamnesa.
 Data subjektif
1) Identitas
Nama : Memudahkan untuk mengenali ibu dan
suami serta mencegah kekeliruan.
Usia : Guna mengetahui kondisi fisik ibu hamil
dengan usia > 35 tahun akan sangat
menentukan proses kelahirannya. Proses
pembuahan, kualitas sel telur suah
enurun dibandingkan dengan sel telur
wanita usia reproduksi.
Agama : Mengetahui kepercayaan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan saat hamil
dan bersalin.
Pendidikan : Mengetahui tingkat pengetahuan untuk
memberikan konseling yang sesuai
dengan pendidikannya. Karena tingkat
pendidikan berperan dalam kualitas
perawatan pada bayinya.
Pekerjaan : Hal ini untuk mengetahui taraf hidup
dan sosial ekonomi agar nasehat kita
sesuai. Untuk mengetahui apakah
pekerjaan ibu/ suami dapat
mempengaruhi kesehatan ibu selama
hamil atau tidak.
Alamat : Untuk Memudahkan petugas kesehatan
mengetahui kondisi lingkungan apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatan
ibu dan bayi.

2) Keluhan utama
Mengkaji keluhan yang dialami oleh ibu, selanjutnya
digunakan untuk parameter dalam pemberian asuhan.
Keluhan yang biasa dialami ibu hamil trimester II adalah
nyeri pinggang, kram pada kaki dan lain-lain.

3) Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan klien datang saat melakukan
pemeriksaan.

4) Riwayat Pernikahan
Mengkaji kemungkinan ibu tertular penyakit menular
seksual jika pernikahannya bukan merupakan pernikahan
yang pertama.

5) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui apakah ibu memiliki gangguan pada
menstruasinya serta untuk menentukan HPHT (Hari
Pertama Haid Terakhir). Selain itu juga untuk menentukan
usia kehamilan ibu sekarang, dan HPL (Hari Perkiraan
Persalinan).
6) Riwayat Obstetrik (Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang
lalu)
 Kehamilan
Adakah gangguan seperti muntah berlebihan,
hipertensi, perdarahan pada ibu hamil muda.
 Persalinan
Spontan atau buatan, lahir aterm, preterm, atau posterm,
ada penyulit waktu persalinan, ditolong oleh siapa, dan
dimana tempat melahirkan.
 Nifas
Apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi dan
bagaimana proses laktasinya.

7) Riwayat KB
Ditanyakan untuk mengetahui KB apa yang pernah dipakai,
berapa lama menggunakannya, dan untuk mengetahui
rencana KB yang akan digunakan.

8) Riwayat Kesehatan Ibu


Mengkaji riwayat kesehatan ibu yang lalu dan riwayat
kesehatan sekarang yang kemungkinan berdampak pada
janin yang dikandungnya saat ini.

9) Riwayat Kesehatan Keluarga


Untuk mengetahui apakah ada penyakit menurun dalam
keluarga ibu. Seperti penyakit jantung, kencing manis,
tekanan darah tinggi, batuk lama, penyakit kuning serta
apakah ada riwayat anak kembar.

10) Riwayat Kehamilan Sekarang


Untuk mengetahui riwayat ANC, gerakan janin, keluhan
yang dirasakan, tanda-tanda bahaya, obat yang dikonsumsi.
11) Riwayat Psikososial
Mengkaji adanya budaya ibu atau keluarga ibu yang
mungkin dapat merugikan atau membahayakan ibu dan
janinnya saat masa kehamilan ini.

12) Pola Kehidupan Sehari-hari


 Nutrisi
Untuk mengetahui makanan yang biasa dikonsumsi dan
porsi makan dalam sehari serta ada pantangan atau
tidak.
 Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAB dan BAK
dalam sehari selama hamil, dan apakah merasakan
adanya keluhan.
 Aktivitas
Dikaji untuk menhgetahui kegaiatan ibu yang dilakukan
sehari-hari, apakah sering melakukan aktivitas yang
berat pada saat hamil.
 Istirahat dan tidur
Mengkaji berapa jam ibu tidur malam dan berapa jam
ibu istirahat tidur siang.
 Kebersihan
Mengkaji berapa kali ibu mandi dalam sehari, ganti
pakaian dalam sehari, dan berapa kali ibu keramas
dalam seminggu.

13) Data Psikososial


Menurut Nursalam, (2009) keadaaan psikososial meliputi :
a. Kehamilan ini di rencanakan/tidak, diterima/tidak, jenis
kelamin yang diharapkan (laki-laki/perempuan).
b. Perasaan ibu tentang kehamilan ini dan dukungan
keluarga terhadap kehamilan ini.
 Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik/ Lemah.

Kesadaran : Composmentis / Somnolen.

Suhu : Suhu normal 36.5ºC-37,5ºC

Nadi : Nadi normal adalah 60-100x/menit

Tekanan Darah : Tekanan darah normal adalah 110/70


mmHg-120/80 mmHg

RR : Pernapasan normal adalah

16-24x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui keadaan kepala dan
ada/tidaknya benjolan pada kepala.
Muka : Untuk mengetahui adanya oedem pada
wajah yang mungkin merupakan gejala dari
pre eklampsia.
Mata : Untuk melihat keadaan konjungtiva apakah
berwarna merah muda, jika tidak ibu
mungkin mengalami anemia, dan untuk
melihat apakah ada warna kekuningan pada
sklera, jika iya mungkin ibu mengalami
hepatitis.
Mulut : Untuk mengetahui apakah terdapat
stomatitis pada mulut ataupun caries pada
gigi
Leher : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena
jugularis.
Payudara : Untuk mengetahui bentuk, ukuran dan
apakah ada pembengkakan abnormal pada
payudara, apakah puting susu sudah
menonjol.
Abdomen : Untuk mengetahui bekas luka operasi.
Ekstrimitas : Untuk mengetahui apakah ada oedem pada
ekstrimitas yang merupakan gejala dari pre
eklampsia
Genetalia : Untuk mengetahui adanya pengeluaran
pervaginam +/-, varises, adakah tumor dan
condiloma.
Ekstremitas : Untuk mengetahui adanya varises, odema.

Palpasi
Leher : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena
jugularis.
Payudara : Untuk mengetahui apakah ada
pembengkakan abnormal pada payudara,
kolostrum +/-
Abdomen
Leopold I : Untuk mengetahui bagian janin yang ada
pada fundus dan untuk mengetahui tinggi
fundus.
Leopold II : Untuk menentukan punggung janin
dibagian sisi kanan atau kiri perut ibu.
Leopold III : Untuk mengetahui bagian terendah janin,
sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul) atau
belum.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian
terendah janin masuk ke dalam PAP.
Auskultasi
Dada : Untuk mengetahui apakah ada bunyi
wheezing/ronchi pada pernapasan ibu
DJJ : Untuk mengetahui DJJ janin dan
mendeteksi adanya gawat janin. DJJ normal
adalah 120-160x/menit.

Perkusi
Tungkai : Reflek patela +/-

3. Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang dilakukan untuk mendukung penegakan
diagnosa. Data penunjang merupakan hasil pemeriksaan
laboratorium.

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa atau masalah dan kebutuhan pasien berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah didapatkan dan
dikumpulkan baik subjektif, objektif, maupun data penunjang
sehingga dapat ditarik analisa sebagai berikut:
Dx : Ny “...” G...P....Ab... UK...
DS : Data yang diperoleh dari pihak keluarga maupun
petugas kesehatan.
DO : keadaan umum, kesadaran, BB, LILA, dan gtanda-
tanda vital.

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial.


Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosis potensial berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah
di identifikasi. Langkah ini memerlukan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan karena masalah/ diagnosa
potensial adalah apa saja yang mungkin terjadi.

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, menentukan konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.

V. Intervensi
Menyusun rencana sistematis untuk memberikan pengobatan dan
pertolongan secara tepat, baik dan sesuai kebutuhan yang
dibutuhkan pasien. Pada langkah ini merupakan langkah kelanjutan
dari masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi
terhadap kondisi klien secara menyeluruh meliputi setiap masalah
yang berkaitan.

VI. Implementasi
Dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman.
Pada langkah 6 ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilakukan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini biasanya dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien
atau anggota tim kesehatan yang lainnya. Walaupun bidan tidak
melakukan sendiri, ia tetap bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana asuhannya.

VII. Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan
keberhasilan dari asuhan yang telah berikan. Evaluasi berisi uraian
yang berbentuk SOAP, yang merupakan singkatan dari :
S : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan
data klien melalui anamnesa.
O : Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
fisik klien.
A : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subyektif maupun obyektif.
P : Merupakan renacana tindakan kebidanan yang dibuat
sesuai dengan masalah klien.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Hari, tanggal : Kamis, 27 Februari 2020


Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Pustu Losari
Oleh : Nurul Azizah Jihad Fisabillillah

A. Pengkajian
Data Subjektif
a) Identitas
Nama Ibu : NY. “D”
Usia : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : JL. Suropati no. 155, RT 04/RW 01, Losari

Nama Suami : TN. “O”


Usia : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
b) Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang kedua
dengan usia kehamilan 6 bulan
c) Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa nyeri pada bagian pantat
d) Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit
menurun seperti darah tinggi, kencing manis, sesak nafas, dan
gangguan jiwa, penyakit menular seperti penyakit kuning, batuk lama,
dan keputihan yang gatal serta berbau.
e) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, sesak nafas, dan
gangguan jiwa, penyakit menular seperti penyakit kuning, batuk lama,
dan keputihan yang gatal serta berbau.
f) Riwayat menstruasi
Lama haid : 6-7 hari
Siklus : 28 hari
Menarche : 13 tahun
Keluhan : tidak ada
HPHT : 15-09-2019
TP : 22-06-2020
g) Riwayat kehamilan sekarang
 Trimester I
Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 2 kali, pertama
memeriksakan kehamilannya setelah mengetahui hasil testpack
positif dengan usia kehamilan 5 minggu. Ibu mengeluh
mengalami keputihan pada trimester I. Ibu diberi terapi berupa zat
besi (Fe) yang diminum 1x1, serta KIE mengenai nutrisi yang
harus dipenuhi ibu hamil, pola aktivitas, istirahat, dan
menjadwalkan kunjungan ulang.
 Trimester II
Ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali, 1 kali dengan
keluhan keputihan, serta 3 kali tidak mengalami adanya keluhan,
Ibu mendapat terapi zat besi (Fe), dan kalsium yang diminum
1x1.

h) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


 Kehamilan
Trimester I : pada awal kehamilan ibu mengeluh mual-muntah.
Ibu periksa sebanyak 2 kali di bidan dan ibu diberi
terapi asam folat yang diminum 1x1.
Trimester II : pada kehamilan ke 4-6 bulan ibu periksa ke bidan
sebanyak 3 kali, ibu tidak mengalami keluhan
apapun. Ibu diberi terapi zat besi (Fe), dan kalsium
yang diminum 1x1.
Trimester III : pada kehamilan 7-9 bulan ibu periksa sebanyak 4
kali di bidan. Ibu mengeluhkan sakit punggung, ibu
diberi terapi zat besi (Fe) yang diminum 1x1, serta
KIE tentang ketidaknyamanan kehamilan pada
trimester III.
 Persalinan
Persalinan normal, lahir spontan pervaginam, tidak ada
perdarahan, plasentsa lahir spontan, persalinan ditolong oleh
bidan, keadaaan bayi baru lahir sehat, menangis kuat, dan gerak
aktif dengan BB 2800 gram serta jenis kelamin perempuan.
 Nifas
Tidak ada tanda bahaya pada masa nifas, nifas berjalan lancar,
ibu menyusui anaknya hingga umur 2 tahun.

i) Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun
sebelum kehamilan pertama, dan pernah menggunakan kontrasepsi
suntik 3 bulan selama 3 tahun sebelum kehamilan saat ini. Ibu
berencana setelah melahirkan menggunakan KB suntik 3 bulan.

j) Riwayat TT
Status imunisasi : T5

k) Pola kebiasaan
- Nutrisi
Ibu mengatakan selama hamil makan 3 kali sehari dengan
komposisi 2 centong nasi, sayur 1 mangkok kecil dan lauk
(tahu,tempe,ikan,telur). Ibu minum 5-6 gelas perhari (air putih) dan
minum 1 gelas susu ibu hamil.
- Eliminasi
Ibu mengatakan BAK 6-7 kali saat siang hari dan 2-3 kali saat
malam hari. Ibu mengatakan BAB 1 kali pada pagi hari.
- Aktivitas
Ibu mengatakan aktivitas yang dilakukan saat dirumah adalah
memasak, bersih-bersih, mencuci baju.
- Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam dan ibu mengatakan tidur pada
malam hari pukul 21.00-05.00 WIB.
- Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali dalam sehari, gosok gigi 3 kali dalam
sehari, keramas 2 hari sekali, ganti celana dalam dan pakaian setiap
selesai mandi.

l) Data psikososial
Ibu mengatakan keluarga dan suami sangat senang dengan kehamilan
ini, karena ini merupakan kehamilan pertama bagi ibu.

Data Objektif

a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5°C
RR : 21x/menit

BB saat ini : 54 kg
BB sebelum hamil : 48 kg

Tinggi badan : 158 cm

LILA : 26 cm

b) Pemeriksaan fisik
 Inspeksi
Rambut : bersih, tidak ada ketombe atau alopesia,
tidak ada luka maupun infeksi kulit.
Wajah : tidak pucat, tidak tampak oedem, tidak ada
cloasma gravidarum.
Mata : konjungtiva merah muda, sklera berwarna
putih.
Mulut : bibir tidak pucat, bibir tidak kering, bibir
tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan.
Payudara : simetris, puting susu menonjol, tidak
tampak benjolan abnormal.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi.

 Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
tidak teraba bendungan vena jugularis.
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal.
Abdomen
Leopold I : pada bagian fundus teraba lunak, kurang
bundar, kurang melenting (letak bokong).
TFU setinggi pusat, McDonald : 17 cm.
Leopold II : pada perut sebelah kirir ibu teraba keras,
memanjang seperti papan (punggung kiri)
dan pada perut sebelah kanan ibu teraba
bagian-bagian kecil janin.
Leopold III : pada perut bagian bawah ibu teraba bulat,
keras, melenting dan masih bisa
digoyangkan/ digerakkan (kepala belum
masuk PAP).
Leopold IV : tidak dilakukan

Ekstremitas atas : tidak terdapat oedem.


Ekstremitas bawah : tidak terdapat varises, tidak terdapat
oedem.
 Auskultasi
Dada : tidak terdengar bunyi ronchi dan weezing.
DJJ : 138x/menit

 Data penunjang
HBSAG : NR
HIV : NR
HB : 13,4 g/dL
Protein : (-) Negatif
Reduksi urin : (-) Negatif

B. Identifikasi Masalah/Diagnosa
Dx : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko
rendah (SPR:2)
Ds : Ibu mengatakan merasa nyeri pada bagian pantat
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5°C
RR : 21x/menit

BB saat ini : 54 kg

BB sebelum hamil : 48 kg
LILA : 26 cm

Abdomen
Leopold I : teraba lunak, kurang bundar, kurang
melenting, letak bokong. TFU setinggi
pusat, McDonald : 17 cm
Leopold II : pada perut sebelah kiri ibu teraba keras,
memanjang seperti papan (punggung kiri)
dan pada perut sebelah kanan ibu teraba
bagian kecil janin.
Leopold III : pada perut bagian bawah ibu teraba bulat,
keras, melenting dan masih bisa
digoyangkan/ digerakkan (kepala belum
masuk PAP).
Leopold IV : tidak dilakukan.

C. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial


Tidak ada

D. Identifikasi kebutuhan segera


Tidak ada

E. Intervensi
Dx : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko
rendah. (SPR:2)
Tujuan :
- Kehamilan ibu berjalan normal tanpa ada komplikasi
- Keadaan ibu dan janin baik

Intervensi :
1. Beri informasi pada ibu hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan
janin
R/ Mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang
kondisinya dan janin sehingga lebih kooperatif dalam
menerima asuhan.
2. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang
R/ Sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung
tubuh yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin.
3. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R/ Setiap ibu berpotensi mengalami salah satu tanda bahaya
kehamilan,ibu perlu mengetahui dan segera mencari
pertolongan jika mengalami tanda bahaya kehamilan.
4. Anjurkan kepada ibu untuk tidak duduk terlalu lama dan
mengurangi aktivitas yang berat
R/ Mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu
5. Anjurkan ibu untuk teratur mengonsumsi multivitamin sehari
sekali yang diberikan oleh bidan
R/ Multivitamin sebagai suplemen tambahan diluar makanan
untuk memenuhi kebutuhan dasar ibu dan janin.
6. Menginformasikan kepada ibu tentang laktasi
R/ Ibu dapat mempersiapkan sejak dini sehingga siap
melaksanakan laktasi pada saat bayi lahir
7. Jadwalkan kunjungan ulang 1 bulan lagi (tanggal 26-03-2020) atau
sewaktu-waktu apabila memiliki keluhan dapat langsung datang
ke bidan atau fasilitas kesehatan terdekat.
R/ Kunjungan rutin selama hamil dapat mencegah dan mendeteksi
awal ada atau tidaknya tanda bahaya kehamilan serta memberi
asuhan yang tepat dan dapat memantau kesehatan ibu dan janin.

F. Implementasi
1) Memberitahukan atau menginformasikan kepada ibu hasil
pemeriksaan tentang kondisi ibu dan janin. Dengan hasil tekanan
darah : 110/80 mmHg, nadi : 80x/menit, RR : 21x/menit, suhu :
36,5°C, dan denyut jantung janin : 138x/menit.
2) Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan
seimbang seperti nasi, lauk-pauk (tempe, tahu, ikan, telur), sayur,
dan buah-buahan karena makanan yang bergizi dapat menjadi
sumber tenaga, pembangun, pengatur, pelindung tubuh yang
sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin.
3) Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti
perdarahan terus-menerus, sakit kepala hebat, nyeri perut hebat,
demam atau panas tinggi, dan gerakan janin berkurang sehingga
ibu dapat segera mencari pertolongan apabila hal itu terjadi.
4) Anjurkan kepada ibu untuk tidak duduk terlalu lama dan
mengurangi aktivitas yang berat
5) Menganjurkan ibu untuk teratur konsumsi multivitamin sehari
sekali sebagai suplemen tambahan diluar makanan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil.
6) Menginformasikan kepada ibu tentang laktasi agar ibu dapat
mempersiapkan sejak dini sehingga siap melaksanakan laktasi
pada saat bayi lahir.
7) Mengingatkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi
(tanggal 26-03-2020) atau sewaktu-waktu apabila memiliki
keluhan dapat langsung datang ke bidan atau fasilitas kesehatan
terdekat.

G. Evaluasi
Dx : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko
rendah. (SPR:2)
S : - Ibu merasa senang karena kondisinya dan janinnya baik
- Ibu mengatakan mengerti mengenai penjelasan yang
telah diberikan
- Ibu mengatakan akan menerapkan penjelasan yang
telah diberikan
O : - Ibu mengangguk tanda mengerti
- Ibu dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan
A : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik.
P : - Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
- Menginformasikan kepada ibu tentang laktasi
- Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan
lagi (26-03-2020)
- Dokumentasi

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada tanggal 27 Februari 2020 pukul 09.00 WIB di pustu losari, penulis
melakukan pengkajian dan pemeriksaan pada NY. “D” usia 29 tahun
GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan
kehamilan resiko rendah (SPR:2). Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang
hampir terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah ovum dan sperma
bertemu kemudian tumbuh dan berkembang didalam uterus selama 37-42 minggu
(Nugroho,2014).

Dalam asuhan kebidanan pada NY. “D” dari data subjektif didapatakan
ibu ingin memeriksakan kehamilan yang kedua dengan usia kehamilan 6 bulan.
Saat ini ibu memiliki keluhan yakni merasa nyeri pada bagian pantat. Hasil
pengkajian data objektif didapatkan TD : 110/80 mmHg, N : 80x/menit, RR :
21x/menit, S : 36,5°C, dengan BB : 54 kg. Hasil pemeriksaan leopold I
didapatkan TFU : 17 cm, leopold II teraba punggung janin dibagian perut ibu
sebelah kiri, leopold III bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting dan
masih bisa digoyangkan/ digerakkan (kepala belum masuk PAP), leopold IV tidak
dilakukan, DJJ normal yaitu 138x/menit. Bagian ekstremitas atas dan bawah tidak
oedem. Dari data yang didapatkan pada buku KIA data penunjang dengan
HBSAG : NR, HIV : NR, HB : 13,4 g/dL, protein (-), reduksi urin (-).

Dari data subjektif dan objektif maka ditegakkan suatu diagnosa


GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu dengan kehamilan resiko rendah, sesuai
dengan KSPR ibu adalah 2. Pada identifikasi diagnosa dan masalah tidak terjadi
kesenjangan, implementasi dan evaluasi tidak terjadi kesenjangan antara teori dan
praktik, dengan demikian kehamilan pada NY. “D” merupakan kehamilan normal
(resiko rendah).

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian serta asuhan kebidanan kehamilan pada
NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I keadaan
ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko rendah (SPR:2), penulis dapat
menyimpulkan :
1) Data hasil pengkajian dan pemeriksaan pada NY. “D” usia 29 tahun
GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I dengan kehamilan resiko
rendah didapatkan hasil keseluruhan normal dan ibu serta janinnya
dalam keadaan baik. Dengan hasil TTV (TD : 110/80 mmHg, N :
80x/menit, RR : 21x/menit, suhu : 36,5°C) serta TFU McDonald 17
cm dan DJJ (+) 138x/menit.
2) Pada identifikasi diagnosa dan masalah potensial tidak ditemukan.
3) Pada identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan.
4) Dari data yang dilakukan perencanaan sesuai kondisi pasien.
Perencanaan/intervensi yang dilakukan pada NY. “D” adalah KIE
mengenai menghindari duduk yang terlalu lama serta mengurangi
aktivitas berat, mengenai kebutuhan nutrisi, laktasi, dan tanda bahaya
kehamilan TM II.
5) Dari evaluasi didapatkan bahwa ibu dapat mengulangi penjelasan
yang diberikan dan bersedia melakukan sesuai anjuran yang
dilakukan seperti mengurangi duduk yang terlalu lama dan
megurangi aktivitas berat.

B. Saran
a) Bagi petugas kesehatan
Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kehamilan dan dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensinya
sehingga mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar
dan kebutuhan klien.

b) Bagi klien
Diharapkan dapat bekerja sama dalam pemberian asuhan sehingga
asuhan dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kuswati, Ina.2014. Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Andi Offset

Yasi, Anggraini,dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa dan Praktisi
Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Sulistyawati, Ari. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika

Yulizawati,dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Padang:


Penerbit Erka

Anda mungkin juga menyukai