DI PUSKESMAS ARDIMULYO
Disusun Oleh :
P17310181029
JURUSAN KEBIDANAN
DI PUSKESMAS ARDIMULYO
MAHASISWA
P17310181029
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan seluruh alam yang sampai
hari ini masih memberikan barokah dan inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas PKK 1 tentang asuhan kebidanan kehamilan pada NY. “D”
usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I keadaan ibu dan janin baik
dengan kehamilan resiko rendah (SPR : 2) di Puskesmas Ardimulyo.
Tak lupa ucapan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian tugas ini, ucapan terimakasih khususnya kami sampaikan kepada :
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal dalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain
perubahan sistem pencernaan, respirasi, metabolisme, traktus urinarus,
serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal namun kadang tidak sesuai yang diharapkan. Sulit
diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh
karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitar dan
mendukung kesehatan ibu hamil.
Dengan pengawasan antenatal care secara dini dapat diketahui
kelainan lain yang menyertai kehamilan sehingga dapat dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan persalinan. Kunjungan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali
pada Trimester I, 1 kali pada Trimester II dan 2 kali pada Trimester III.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengerti dan melaksanakan asuhan kebidanan
kehamilan yang fisiologis dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu
kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data pada asuhan
kebidanan kehamilan
b. Mahsiswa mampu mengidentifikasi masalah atau diagnosa
c. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potensial
d. Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan atau intervensi
dengan kondisi dan keluhan klien
e. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan atau
implementasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien
f. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
C. Metode Penulisan
Teknik pengumpulan data diperoleh melalui
a) Studi Kasus
Dengan melihat dan mempelajari kasus.
b) Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang ditulis.
c) Observasi
Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap klien
tentang keadaan dan perkembangan kondisinya dengan cara
inspeksi, palpasi, auskultasi.
d) Wawancara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien
dan keluarga tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah lain.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan
khusus, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teori
Berisi tentang teori dengan kasus terkait dengan
manajemen kebidanan.
BAB III : Tinjauan Kasus
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa atau
masalah, identifikasi diagnosa dan masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan anatara teori dengan
praktik.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari haid pertama haid terakhir. Ante natal care merupakan
pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung
kesehatan ibu dan mendeteksi apakah ibu hamil normal atau bermasalah
(Enggar, 2019).
Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan yang dimulai
pada minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-28 atau waktu umur
kehamilan menginjak 4 bulan hingga 6 bulan.
Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat tepatnya sekitar
minggu ke-13. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi mulai aktif
sehingga mereka sudah mulai berinteraksi dengan keadaan didalam rahim.
E. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda Tidak Pasti (Tanda Persumtiv)
Amenorrhea (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe
menandakan kemungkinan kehamilan. Konsepsi dan nidasi
menyebabkan tidak terbentuknya folikel dan ovulasi sehingga
menstruasi tidak terjadi.
Mual (Nausea) dan Muntah (Emesis)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan
sampai akhir triwulan pertama disetrai kadang-kadang muntah.
Adanya perasaan mual belum dipastikan hamil. Keadaan ini bisa
juga terjadi pada penyakit lain seperti hepatitis, tipoid
abdominalis, dll.
Mengidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan atau minuman
tertentu atau biasa disebut ngidam. Sering terjadi pada bula-bulan
pertama dan menghilang dengan semakin tuanya kehamilan.
Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli pada mamae, sehingga glandula
montglomery tampak lebih jelas. Perubahan payudara dapat
disebabkan pleh penyakit lain seperti tumor dan cairan yang keluar
dari payudara.
Anoreksia (Tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan
akan timbul lagi.
Sering Buang Air Kecil (BAK)
Sering buang air kecil oleh karena pembesaran rahim menekan
kandung kemi. Keadaan ini dapat juga disebabkan oleh hal lain
misalnya tumor.
3. Tanda Pasti
Terasa Gerakan Janin
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibu pada
kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida gerakan janin
dapat dirasakan pada usia 16 minggu.
Teraba Bagian-Bagian Janin
Bagian-bagian janin dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara
palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua.
Terdapat Denyut Jantung Janin
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan menggunakan :
- Fetal elektrocardiograph pada kehamilan 12 minggu
- Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.
- Stetoskop leanec pada kahamilan 18-20 minggu
Terlihat kerangka kanin pada pemeriksaa USG/ sinar rontgen
3. Ovarium
Pada usia 14-16 minggu plasenta mulai terbentuk dengan sempurna
dan menggantikan fungsi korpus luteum gravidarum.
4. Serviks Uteri
Konsistensi uterus menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan
berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
5. Payudara / Mamae
Selama trimester kedua dan ketiga pertumbuhan kelenjar maame
meningkat secara progresif. Payudara semakin membesar dan
mengeluarkan cairan kolostrum, puting dan areola akan mengalami
hiperpigmentasi.
6. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron
meningkat. Adanya tekanan uterus yang membesar mendesak organ-
organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah
atas dan lateral sehingga dapat menyebabkan kembung.
7. Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan C02 seorang wanita hamil sering
mengeluh sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
8. Sistem Kardiovaskular
Pada usia kehamilan 16 minggu mulai jelas terlihat terjadi proses
hemodilusi. Peningkatan volume darah dan curah jantung
menyebabkan dilatasi jantung antara minggu ke 14-20, denyut jantung
meningkat perlahan antara 10-15x/menit
2) Kebersihan diri
Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh seorang
ibu hamil. Personal Hygiene yang buruk dapat berdampak terhadap
kesehatan ibu dan janin.
3) Pakaian
Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan
mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu
fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria :
- Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut.
- Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.
- Pakailah bra yang menyokong payudara.
- Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
- Pakaian dalam yang selalu bersih.
4) Eliminasi
Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron
yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot
usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang
dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat
dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan
kosong.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yam umum dirasakan
ibu hamil terutama pada trimester I dan III.
5) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada
riwayat penyakit seperti :
Sering abortus dan kelahiran prematur.
Perdarahan pervaginam.
Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan.
Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat
menyebabkan infeksi janin intrauteri.
6) Senam Hamil
Senam hamil sangat bermanfaat untuk melancarkan sirkulasi darah,
nafsu makan bertambah, pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur
menjadi lebih nyenyak.
7) Istirahat
Ibu hamil dianjurkan untuk menentukan posisi tidur miring ke kiri,
kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan
bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan
bantal pada perut bawah sebelah kiri.
I. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester II
Ibu merasa sehat, tubuh ibu seolah terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi
Ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari
dirinya sendiri
Mulai merasakan gerakan janin
Merasa terlepas dari ketidaknyamanan seperti trimester pertama
Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
Ibu merasa energinya bertambah dan mengalami peningkatan libido
2. Demam tinggi
Ibu dapat mengalami peningkatan suhu badan diatan 38ºC, dimana
menunjukkan bahwa ibu mengalami gejala infeksi dan adanya sesuatu
yang dapat membahayakan kehamilannya.
2) Keluhan utama
Mengkaji keluhan yang dialami oleh ibu, selanjutnya
digunakan untuk parameter dalam pemberian asuhan.
Keluhan yang biasa dialami ibu hamil trimester II adalah
nyeri pinggang, kram pada kaki dan lain-lain.
3) Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan klien datang saat melakukan
pemeriksaan.
4) Riwayat Pernikahan
Mengkaji kemungkinan ibu tertular penyakit menular
seksual jika pernikahannya bukan merupakan pernikahan
yang pertama.
5) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui apakah ibu memiliki gangguan pada
menstruasinya serta untuk menentukan HPHT (Hari
Pertama Haid Terakhir). Selain itu juga untuk menentukan
usia kehamilan ibu sekarang, dan HPL (Hari Perkiraan
Persalinan).
6) Riwayat Obstetrik (Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang
lalu)
Kehamilan
Adakah gangguan seperti muntah berlebihan,
hipertensi, perdarahan pada ibu hamil muda.
Persalinan
Spontan atau buatan, lahir aterm, preterm, atau posterm,
ada penyulit waktu persalinan, ditolong oleh siapa, dan
dimana tempat melahirkan.
Nifas
Apakah pernah mengalami perdarahan, infeksi dan
bagaimana proses laktasinya.
7) Riwayat KB
Ditanyakan untuk mengetahui KB apa yang pernah dipakai,
berapa lama menggunakannya, dan untuk mengetahui
rencana KB yang akan digunakan.
16-24x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Untuk mengetahui keadaan kepala dan
ada/tidaknya benjolan pada kepala.
Muka : Untuk mengetahui adanya oedem pada
wajah yang mungkin merupakan gejala dari
pre eklampsia.
Mata : Untuk melihat keadaan konjungtiva apakah
berwarna merah muda, jika tidak ibu
mungkin mengalami anemia, dan untuk
melihat apakah ada warna kekuningan pada
sklera, jika iya mungkin ibu mengalami
hepatitis.
Mulut : Untuk mengetahui apakah terdapat
stomatitis pada mulut ataupun caries pada
gigi
Leher : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena
jugularis.
Payudara : Untuk mengetahui bentuk, ukuran dan
apakah ada pembengkakan abnormal pada
payudara, apakah puting susu sudah
menonjol.
Abdomen : Untuk mengetahui bekas luka operasi.
Ekstrimitas : Untuk mengetahui apakah ada oedem pada
ekstrimitas yang merupakan gejala dari pre
eklampsia
Genetalia : Untuk mengetahui adanya pengeluaran
pervaginam +/-, varises, adakah tumor dan
condiloma.
Ekstremitas : Untuk mengetahui adanya varises, odema.
Palpasi
Leher : Untuk mengetahui apakah ada pembesaran
kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena
jugularis.
Payudara : Untuk mengetahui apakah ada
pembengkakan abnormal pada payudara,
kolostrum +/-
Abdomen
Leopold I : Untuk mengetahui bagian janin yang ada
pada fundus dan untuk mengetahui tinggi
fundus.
Leopold II : Untuk menentukan punggung janin
dibagian sisi kanan atau kiri perut ibu.
Leopold III : Untuk mengetahui bagian terendah janin,
sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul) atau
belum.
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian
terendah janin masuk ke dalam PAP.
Auskultasi
Dada : Untuk mengetahui apakah ada bunyi
wheezing/ronchi pada pernapasan ibu
DJJ : Untuk mengetahui DJJ janin dan
mendeteksi adanya gawat janin. DJJ normal
adalah 120-160x/menit.
Perkusi
Tungkai : Reflek patela +/-
3. Pemeriksaan Penunjang
Data penunjang dilakukan untuk mendukung penegakan
diagnosa. Data penunjang merupakan hasil pemeriksaan
laboratorium.
V. Intervensi
Menyusun rencana sistematis untuk memberikan pengobatan dan
pertolongan secara tepat, baik dan sesuai kebutuhan yang
dibutuhkan pasien. Pada langkah ini merupakan langkah kelanjutan
dari masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi
terhadap kondisi klien secara menyeluruh meliputi setiap masalah
yang berkaitan.
VI. Implementasi
Dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman.
Pada langkah 6 ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah ke 5 dilakukan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini biasanya dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien
atau anggota tim kesehatan yang lainnya. Walaupun bidan tidak
melakukan sendiri, ia tetap bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana asuhannya.
VII. Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan
keberhasilan dari asuhan yang telah berikan. Evaluasi berisi uraian
yang berbentuk SOAP, yang merupakan singkatan dari :
S : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan
data klien melalui anamnesa.
O : Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
fisik klien.
A : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interpretasi data subyektif maupun obyektif.
P : Merupakan renacana tindakan kebidanan yang dibuat
sesuai dengan masalah klien.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Data Subjektif
a) Identitas
Nama Ibu : NY. “D”
Usia : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : JL. Suropati no. 155, RT 04/RW 01, Losari
i) Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun
sebelum kehamilan pertama, dan pernah menggunakan kontrasepsi
suntik 3 bulan selama 3 tahun sebelum kehamilan saat ini. Ibu
berencana setelah melahirkan menggunakan KB suntik 3 bulan.
j) Riwayat TT
Status imunisasi : T5
k) Pola kebiasaan
- Nutrisi
Ibu mengatakan selama hamil makan 3 kali sehari dengan
komposisi 2 centong nasi, sayur 1 mangkok kecil dan lauk
(tahu,tempe,ikan,telur). Ibu minum 5-6 gelas perhari (air putih) dan
minum 1 gelas susu ibu hamil.
- Eliminasi
Ibu mengatakan BAK 6-7 kali saat siang hari dan 2-3 kali saat
malam hari. Ibu mengatakan BAB 1 kali pada pagi hari.
- Aktivitas
Ibu mengatakan aktivitas yang dilakukan saat dirumah adalah
memasak, bersih-bersih, mencuci baju.
- Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam dan ibu mengatakan tidur pada
malam hari pukul 21.00-05.00 WIB.
- Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali dalam sehari, gosok gigi 3 kali dalam
sehari, keramas 2 hari sekali, ganti celana dalam dan pakaian setiap
selesai mandi.
l) Data psikososial
Ibu mengatakan keluarga dan suami sangat senang dengan kehamilan
ini, karena ini merupakan kehamilan pertama bagi ibu.
Data Objektif
a) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5°C
RR : 21x/menit
BB saat ini : 54 kg
BB sebelum hamil : 48 kg
LILA : 26 cm
b) Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Rambut : bersih, tidak ada ketombe atau alopesia,
tidak ada luka maupun infeksi kulit.
Wajah : tidak pucat, tidak tampak oedem, tidak ada
cloasma gravidarum.
Mata : konjungtiva merah muda, sklera berwarna
putih.
Mulut : bibir tidak pucat, bibir tidak kering, bibir
tidak pecah-pecah, tidak ada sariawan.
Payudara : simetris, puting susu menonjol, tidak
tampak benjolan abnormal.
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi.
Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
tidak teraba bendungan vena jugularis.
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal.
Abdomen
Leopold I : pada bagian fundus teraba lunak, kurang
bundar, kurang melenting (letak bokong).
TFU setinggi pusat, McDonald : 17 cm.
Leopold II : pada perut sebelah kirir ibu teraba keras,
memanjang seperti papan (punggung kiri)
dan pada perut sebelah kanan ibu teraba
bagian-bagian kecil janin.
Leopold III : pada perut bagian bawah ibu teraba bulat,
keras, melenting dan masih bisa
digoyangkan/ digerakkan (kepala belum
masuk PAP).
Leopold IV : tidak dilakukan
Data penunjang
HBSAG : NR
HIV : NR
HB : 13,4 g/dL
Protein : (-) Negatif
Reduksi urin : (-) Negatif
B. Identifikasi Masalah/Diagnosa
Dx : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko
rendah (SPR:2)
Ds : Ibu mengatakan merasa nyeri pada bagian pantat
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5°C
RR : 21x/menit
BB saat ini : 54 kg
BB sebelum hamil : 48 kg
LILA : 26 cm
Abdomen
Leopold I : teraba lunak, kurang bundar, kurang
melenting, letak bokong. TFU setinggi
pusat, McDonald : 17 cm
Leopold II : pada perut sebelah kiri ibu teraba keras,
memanjang seperti papan (punggung kiri)
dan pada perut sebelah kanan ibu teraba
bagian kecil janin.
Leopold III : pada perut bagian bawah ibu teraba bulat,
keras, melenting dan masih bisa
digoyangkan/ digerakkan (kepala belum
masuk PAP).
Leopold IV : tidak dilakukan.
E. Intervensi
Dx : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko
rendah. (SPR:2)
Tujuan :
- Kehamilan ibu berjalan normal tanpa ada komplikasi
- Keadaan ibu dan janin baik
Intervensi :
1. Beri informasi pada ibu hasil pemeriksaan tentang kondisi ibu dan
janin
R/ Mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang
kondisinya dan janin sehingga lebih kooperatif dalam
menerima asuhan.
2. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang
R/ Sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung
tubuh yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin.
3. Jelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R/ Setiap ibu berpotensi mengalami salah satu tanda bahaya
kehamilan,ibu perlu mengetahui dan segera mencari
pertolongan jika mengalami tanda bahaya kehamilan.
4. Anjurkan kepada ibu untuk tidak duduk terlalu lama dan
mengurangi aktivitas yang berat
R/ Mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu
5. Anjurkan ibu untuk teratur mengonsumsi multivitamin sehari
sekali yang diberikan oleh bidan
R/ Multivitamin sebagai suplemen tambahan diluar makanan
untuk memenuhi kebutuhan dasar ibu dan janin.
6. Menginformasikan kepada ibu tentang laktasi
R/ Ibu dapat mempersiapkan sejak dini sehingga siap
melaksanakan laktasi pada saat bayi lahir
7. Jadwalkan kunjungan ulang 1 bulan lagi (tanggal 26-03-2020) atau
sewaktu-waktu apabila memiliki keluhan dapat langsung datang
ke bidan atau fasilitas kesehatan terdekat.
R/ Kunjungan rutin selama hamil dapat mencegah dan mendeteksi
awal ada atau tidaknya tanda bahaya kehamilan serta memberi
asuhan yang tepat dan dapat memantau kesehatan ibu dan janin.
F. Implementasi
1) Memberitahukan atau menginformasikan kepada ibu hasil
pemeriksaan tentang kondisi ibu dan janin. Dengan hasil tekanan
darah : 110/80 mmHg, nadi : 80x/menit, RR : 21x/menit, suhu :
36,5°C, dan denyut jantung janin : 138x/menit.
2) Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan
seimbang seperti nasi, lauk-pauk (tempe, tahu, ikan, telur), sayur,
dan buah-buahan karena makanan yang bergizi dapat menjadi
sumber tenaga, pembangun, pengatur, pelindung tubuh yang
sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin.
3) Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada kehamilan seperti
perdarahan terus-menerus, sakit kepala hebat, nyeri perut hebat,
demam atau panas tinggi, dan gerakan janin berkurang sehingga
ibu dapat segera mencari pertolongan apabila hal itu terjadi.
4) Anjurkan kepada ibu untuk tidak duduk terlalu lama dan
mengurangi aktivitas yang berat
5) Menganjurkan ibu untuk teratur konsumsi multivitamin sehari
sekali sebagai suplemen tambahan diluar makanan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil.
6) Menginformasikan kepada ibu tentang laktasi agar ibu dapat
mempersiapkan sejak dini sehingga siap melaksanakan laktasi
pada saat bayi lahir.
7) Mengingatkan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi
(tanggal 26-03-2020) atau sewaktu-waktu apabila memiliki
keluhan dapat langsung datang ke bidan atau fasilitas kesehatan
terdekat.
G. Evaluasi
Dx : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko
rendah. (SPR:2)
S : - Ibu merasa senang karena kondisinya dan janinnya baik
- Ibu mengatakan mengerti mengenai penjelasan yang
telah diberikan
- Ibu mengatakan akan menerapkan penjelasan yang
telah diberikan
O : - Ibu mengangguk tanda mengerti
- Ibu dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan
A : NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu
T/H/I keadaan ibu dan janin baik.
P : - Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
- Menginformasikan kepada ibu tentang laktasi
- Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan
lagi (26-03-2020)
- Dokumentasi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 27 Februari 2020 pukul 09.00 WIB di pustu losari, penulis
melakukan pengkajian dan pemeriksaan pada NY. “D” usia 29 tahun
GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I keadaan ibu dan janin baik dengan
kehamilan resiko rendah (SPR:2). Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang
hampir terjadi pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah ovum dan sperma
bertemu kemudian tumbuh dan berkembang didalam uterus selama 37-42 minggu
(Nugroho,2014).
Dalam asuhan kebidanan pada NY. “D” dari data subjektif didapatakan
ibu ingin memeriksakan kehamilan yang kedua dengan usia kehamilan 6 bulan.
Saat ini ibu memiliki keluhan yakni merasa nyeri pada bagian pantat. Hasil
pengkajian data objektif didapatkan TD : 110/80 mmHg, N : 80x/menit, RR :
21x/menit, S : 36,5°C, dengan BB : 54 kg. Hasil pemeriksaan leopold I
didapatkan TFU : 17 cm, leopold II teraba punggung janin dibagian perut ibu
sebelah kiri, leopold III bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting dan
masih bisa digoyangkan/ digerakkan (kepala belum masuk PAP), leopold IV tidak
dilakukan, DJJ normal yaitu 138x/menit. Bagian ekstremitas atas dan bawah tidak
oedem. Dari data yang didapatkan pada buku KIA data penunjang dengan
HBSAG : NR, HIV : NR, HB : 13,4 g/dL, protein (-), reduksi urin (-).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian serta asuhan kebidanan kehamilan pada
NY. “D” usia 29 tahun GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I keadaan
ibu dan janin baik dengan kehamilan resiko rendah (SPR:2), penulis dapat
menyimpulkan :
1) Data hasil pengkajian dan pemeriksaan pada NY. “D” usia 29 tahun
GIIPI00IAb000 UK 23-24 minggu T/H/I dengan kehamilan resiko
rendah didapatkan hasil keseluruhan normal dan ibu serta janinnya
dalam keadaan baik. Dengan hasil TTV (TD : 110/80 mmHg, N :
80x/menit, RR : 21x/menit, suhu : 36,5°C) serta TFU McDonald 17
cm dan DJJ (+) 138x/menit.
2) Pada identifikasi diagnosa dan masalah potensial tidak ditemukan.
3) Pada identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan.
4) Dari data yang dilakukan perencanaan sesuai kondisi pasien.
Perencanaan/intervensi yang dilakukan pada NY. “D” adalah KIE
mengenai menghindari duduk yang terlalu lama serta mengurangi
aktivitas berat, mengenai kebutuhan nutrisi, laktasi, dan tanda bahaya
kehamilan TM II.
5) Dari evaluasi didapatkan bahwa ibu dapat mengulangi penjelasan
yang diberikan dan bersedia melakukan sesuai anjuran yang
dilakukan seperti mengurangi duduk yang terlalu lama dan
megurangi aktivitas berat.
B. Saran
a) Bagi petugas kesehatan
Diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kehamilan dan dapat meningkatkan keterampilan dan kompetensinya
sehingga mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar
dan kebutuhan klien.
b) Bagi klien
Diharapkan dapat bekerja sama dalam pemberian asuhan sehingga
asuhan dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Yasi, Anggraini,dkk. 2014. Buku Ajar Kehamilan untuk Mahasiswa dan Praktisi
Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika