Anda di halaman 1dari 30

Tugas Presentasi Kasus PKK 1

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL


NY. A 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU 5 HARIz
DI PUSKESMAS NANGGULAN KULON PROGO

Dosen Pembimbing
Widy Nurwiandani, SST.,M.Kes
Pembimbing Lahan
Purnawati Kartika Sari, Amd., Keb

Disusun Oleh :

Rista Widyawati 130070


Monica Cahyono 130214

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA


TAHUN 2015

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini diajukan oleh :


Nama : Rista Widyawati 130070
Monica Cahyono 130214
Program studi : D III Kebidanan
Judul laporan :

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL


NY. A 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU 5 HARI
DI PUSKESMAS NANGGULAN KULON PROGO

Telah disetujui untuk dilakukan presentasi di hadapan penguji


Di tetapkan di : Yogyakarta
Hari / Tanggal : 22 Juni 2015

Pembimbing Lahan Dosen Pembimbing

(Purnawati Kartika Sari, Amd., Keb) (Widy Nurwiandani, SST.,M.Kes)

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdullillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
NORMAL NY. A 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU 5 HARI
DI PUSKESMAS NANGGULAN KULON PROGO. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Praktik Klinik 1.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan
dan arahan dari dosen pembimbing dan pembimbing lahan kami. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Istri Bartini, SSiT., MPH selaku direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta.

2. Widy Nurwiandani, SST.,M.Kes selaku pembimbing kelompok PKK 1 di


Puskesmas Nanggulan.

3. Purnawati Kartika Sari, Amd., Keb selaku pembimbing lahan kelompok


PKK 1 di Puskesmas Nanggulan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi peningkatan kualitas
presentasi kasus yang kami susun selanjutnya.

Yogyakarta, 22 Juni 2015

iii
DAFTAR ISI

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat hamil banyak sekali kebutuhan yang harus dipenuhi.
Untuk ibu hamil yang usia kehamilannya menginjak trimester III hal yang
harus diperhatikan adalah status gizi, olah raga ringan yang dapat dilakukan
misalnya dengan ibu melakukan pekerjaan rumah tangga yang tidak terlalu
berat ataupun dengan jalan-jalan, kemudian untuk kesehatan secara psikis
ibu hamil juga harus mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga baik
dari segi spiritual maupun segi mental, selain itu ibu juga harus mendapat
dukungan sosial yang diterima dari lingkungan sekitarnya (Depkes, 2012).
Pada saat menginjak kehamilan trimester III ibu hamil juga banyak
mengalami perubahan fisik maupun perubahan psikologis. Perubahan ini
semakin terlihat jelas, oleh karena perubahan-perubahan tersebut ibu hamil
disarankan untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin demi
mengetahui perkembangan kehamilannya. Dengan pemeriksaan tersebut
ibu hamil trimester III mendapatkan informasi-informasi yang penting yang
berhubungan dengan perkembangan kehamilannya. Diharapkan juga bidan
dapat memberikan asuhan yang maksimal (Depkes, 2012).
Pelayanan yang diberikan bidan atau pelayanan kebidanan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara
profesional, tersedia selama 24 jam dan berkelanjutan selama seorang
pasien kebidanan menjalani perawatan, dengan demikian, pelayanan
kebidanan memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di institusi tempat bidan
tersebut memberikan pelayanan kebidanan. Dokumantasi kebidanan adalah
sekumpulan catatan, penyimpanan dari catatan informasi dalam system
yang terintegrasi untuk penggunaan yang efisien dan mudah diterima.
Meningkatnya angka kematian ibu di Kulon Progo maka dinas
kesehatan kabupaten Kulon Progo mulai tahun 2015 mengadakan program

1
antenatal terpadu. Ibu hamil boleh periksa dimana saja namun diwajibkan
minimal satu kali untuk memeriksakan kehamilan di Puskesmas terdekat.
Program antenatal care terpadu yang dicanangkan oleh dinas kesehatan
Kulon Progo menarik kami untuk mengambil kasus ibu hamil trimester III
dengan antenatal care terpadu. Kami mengambil ibu hamil trimester III
karena pada trimester tersebut pemeriksaan ibu sudah harus melakukan
pemeriksaan antenatal care terpadu, untuk mengetahui kemungkinan
adanya komplikasi kehamilan.
Menurut Thomas (1994 cit. Mufdillah, dkk, 2001), dokumentasi
adalah catatan tentang interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga
pasien dan tim kesehatan tentang hasil pemeriksaan kehamilan, prosedur
tindakan, pengobatan pada pasien, pendidikan untuk pasien, dan respon
pasien terhadap semua asuhan yang telah diberikan. Dokumentasi
kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah, tetapi juga merupakan
instrument untuk melindungi pasien dan bidan. Bentuk pendokumentasian
yang dikenal yaitu metode Varney dan metode SOAP, atas dasar itu,dalam
memberikan pelayanan kebidanan, bidan diharapkan mampu bekerja sesuai
dengan standar profesi yang telah ada.

A. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan rumusan masalah “bagaimanakah penatalaksanaan asuhan
kebidanan ibu hamil TM III di Puskesmas Nanggulan ?

B. Tujuan
Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang kehamilan normal
dan penatalaksanaan ibu hamil trimester III serta mampu memahami
pelayanan antenatal terpadu.

2
Tujuan Khususs
1. Agar mahasiswa mampu melakukan anamnesa pada ibu hamil.
2. Agar mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang
pada ibu hamil.
3. Agar mahasiswa mampu menentukan diagnosa kebidanan yang tepat.
4. Agar mahasiswa mampu membuat rencana tindakan yang akan
diberikan.
5. Agar mahasiswa mampu memberikan pelayanan sesuai dengan rencana/
6. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada ibu hamil.

C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa lebih memahami tentang proses pendokumentasian
varney, selain itu mahasiswa dapat lebih mengetahui apa sajakahan hal-hal
yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada trimester ketiga, sehingga mahasiswa
dapat memberikan asuhan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh ibu
hamil trimester ketiga.
2. Bagi ibu hamil
Dengan terselesaikannya makalah ini diharapkan ibu hamil pada
trimester ke III dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh ibu hamil
tersebut baik segi gizi, personal hygien dan kebutuhan mobilisasi.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan
yaitu triwulan pertama dimulai dari 1 sampai 3 bulan, triwulan kedua
dari bulan 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan
(Depkes, 2012).
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta
perubahan sosial di dalam keluarga. Jarang seorang ahli medik terlatih
yang begitu terlibat dalam kondisi yang biasanya sehat dan normal.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir
namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit
diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem
penilaian risiko tidak dapat mempredeksi apakah ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan atau
asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal (Depkes, 2012).
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan atau asuhan antenatal terpadu. Dalam pelayanan antenatal
terpadu,tenaga kesehatan harus dapat memastikan bahwa kehamilan
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit
yang dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga
ibu hamil siap untuk menjalani persalinan normal. Setiap
kehamilan,dalam perkembangannya mempunyai risiko mengalami
penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal harus

4
dilakukan secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan
antenatal yang berkualitas (Depkes, 2012).

B. Tujuan Asuhan Antenatal Terpadu


1. Memberikan pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi agar
kehamilan berlangsung sehat.
2. Melakukan deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit / komplikasi
kehamilan.
3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman
4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan
jika terjadi penyulit atau komplikasi
5. Melakukan penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu
bila diperlukan.
6. Melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami dalam menjaga
kesehatan dan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan dan kesiagaan bila
terjadi penyulit atau komplikasi. (Depkes, 2012).
C. Kebijakan Progam
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan.
1. Satu kali pada triwulan pertama.
2. Satu kali pada triwulan kedua.
3. Dua kali pada triwulan ketiga.
Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk “10T”:
3. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
4. Ukur tekanan darah
5. Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas)
6. Ukur tinggi fundus uteri
7. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
8. Skrening status imunisasi TT dan berikan imunisasi TT bila diperlukan
9. Beri tablet tambah darah
10. Periksa laboratorium ( rutin dan khusus), meliputi

5
a. Periksa golongan darah
b. Pemeriksaan kadar haemoglobin darah
c. Pemeriksaan protein dalam urin
d. Pemeriksaan kadar gula darah
e. Pemeriksaan darah malaria
f. Pemeriksaan tes sifilis
g. Pemeriksaan HIV
h. Pemeriksaan BTA
11. Tatalaksana/penanganan kasus
12. Temu wicara ( konseling), meliputi :
a. Kesehatan ibu
b. Perilaku hidup bersih dan sehat
c. Peran suami atau keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
d. Tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
e. Asupan gizi seimbang
f. Gejala penyakit menular dan tidak menular
g. Penawaran untuk melakukan testing dan konseling HIV di
daerah terkonsentrasi HIV atau bumil resiko tinggi terinfeksi
HIV
h. Inisiasi Menyusui Dini dan pemberian ASI Eksklusif
i. KB pasca persalinan
j. Imunisasi
k. Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Depkes,
2012).
D. Jenis Pelayanan Antenatal Terpadu
1. Anamnesa
Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan ketika melakukan anamnesa yaitu :
a. Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu saat ini.

6
b. Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah
kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil.
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu, meliputi
berbagai jenis pemeriksaan termasuk menilai keadaan umum (fisik)
dan psikologis (kejiwaan ibu hamil)
3. Penanganan dan tindak lanjut kasus
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lainnya,
dokter menegakkan diagnosa kerja atau diagnosa banding ,
sedangkan bidan atau perawat dapat mengenali keaadaan normal dan
keadaan bermasalah atau tidak normal pada ibu hamil.
4. Pencatatan hasil pemeriksaan antenatal terpadu
Pencatatan hasil pemeriksaan merupakan bagian dari standar
pelayanan antenatal terpadu yang berkualitas. Setiap kali
pemeriksaan, tenaga kesehatan wajib mencatat hasilnya pada rekam
medis, kartu ibu dan buku KIA.
5. Komunikasi, Informasi dan edukasi yang efektif
KIE yang efektif termasuk konseling merupakan bagian
dari pelayanan antenatal terpadu yang diberikan sejak kontak
pertama untuk membantu ibu hamil dalam mengatasi masalahnya.

E. Kebutuhan dasar ibu hamil


1. Personal hygiene pada ibu hamil
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan
oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena
badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman.
Yang perlu diperhatikan dalam personal hygien pada ibu hamil
adalah :
a. Kebersihan Rambut dan Kulit Kepala
b. Kebersihan gigi dan mulut

7
c. Kebersihan payudara
d. Kebersihan vagina atau vulva
e. Pakaian
f.Kebutuhan mandi
2. Eliminasi
Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh
setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena
terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan.
Kebutuhan Eliminasi pada Ibu hamil pada Trimester I, II, III yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut (Depkes,2012) :
Eliminasi yang terjadi pada ibu hamil
a. Trimester I
Frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan
oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
b. Timester II
Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar
dari rongga panggul.
c. Trimester III
Frekuensi BAK meningkat karena peurunan kepala bayi,
BAB sering konstipasi (sembelit) karena hormone progesteron
meningkat.
3. Kebutuhan gizi ibu hamil
Kebutuhan terhadap zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral merupakan kebutuhan yang mutlak
dipenuhi oleh ibu selama hamil, makanlah dengan menu seimbang. Zat
pembangun (protein), dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral).
Usahan agar setiap ibu hamil mengkonsumsi makanan dari hidangan
gizi seimbang.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi meningkat selama kehamilan.
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-

8
kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti
perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari
selama hamil (Nasution, 1988).
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal,
kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus
meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester
II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan
lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan placenta. Saat hamil seorang wanita
memerlukan asupan gizi lebih banyak. Mengingat selain kebutuhan gizi
tubuh, wanita hamil harus memberikan nutrisi yang cukup untuk sang
janin (Nasution, 1988).
Zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin
a. Asam Folat
Zat ini ada didalam serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau,
jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain-lain
b. Kalsium
Kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi.
Zat ini dapat dijumpai dalam susu dan produk susu (keju, yoghurt),
ikan, biji-bijian, tempe, tahu dan sayuran hijau.
c. Zat besi
Zat besi sangat penting karena pada masa kehamilan volume
darah anda 25%, dan juga penting untuk bayi membangun
persediaan darahnya. Dapat dijumpai di daging merah, hati,
sayuran hijau dan wijen. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan
mengkonsumsi vitamin c. (Nasution, 1988).
4. Kebutuhan seksual pada ibu hamil
Menurut ahli andrologi dan seksologi, Prof. Dr. dr. Wimpie
Pangkahila, hubungan seksual selama hamil tetap boleh dilakukan.
Tapi, pada tiga bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi

9
hubungan seksual tak dilakukan sesering seperti biasanya. Pasalnya,
jika hubungan seksual dipaksakan pada masa tiga bulan pertama usia
kehamilan, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan (Nasution,
1988).
Selain tiga bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga
lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat tiga
bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie,
dikhawatirkan terjadi kelahiran dini. Selain itu, keguguran juga bisa
terjadi akibat kekejangan otot Rahim. Kekejangan otot Rahim bisa
terjadi karena benturan, misalnya karena jatuh. Disisi lain,kekejangan
otot Rahim juga bisa terjadi karena hubungan seksual. Tak jarang,
wanita yang tengah hamil mengalami perdarahan setelah berhubungan
badan (Nasution, 1988).
Bagi sebagian wanita, kehamilan justru meningkatkan dorongan
seksual. Sebagian lainnya tidak berpengaruh sementara, bagi wanita
yang lain, kehamilan justru menekan atau menurunkan dorongan
seksual.
Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester sebagai berikut (Nasution,
1988).:
1. Trimester pertama
Minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya
gairah seks menurun. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual dapat
menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.
2. Trimester kedua
Minat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua,
umumnya libido timbul kembali. Tubuh sudah dapat menerima
dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat
menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester
pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan
seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak
enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih

10
nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat
meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan
payudara.
3. Trimester ketiga
Minat kembali menurun libido dapat turun kembali ketika
kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh
berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh bertambah
berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin
mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah
beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika
termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester
ketiga, itu adalah hal yang normal, apabila seseorang menikmati
masa kehamilannya.
F. Kehamilan Trimester III
Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki janin
yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya (yang pada umumnya di dalam
rahim). Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan,
dihitung dari awal periode menstruasi terakhir sampai melahirkan
(Nasution, 1988).
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu
perawatan khusus, agar dapat berlangsung dengan baik. Resiko
kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya
normal, secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi (Nasution, 1988).
Kehamilan dibagi menjadi 3 periode yaitu periode Trimester I ( 0
– 3 bulan ), periode Trimester II ( 4 – 6 bulan ) dan periode Trimester 3
( 7 -9 bulan ). Dalam usia kehamilan yang sudah memasuki usia
Trimester kedua, biasanya seorang ibu sudah mulai merasa lebih
nyaman, baik secara fisik mauun secara psikis. Perasaan nyaman ini
timbul karena perubahan-perubahan yang terjadi di awal proses
kehamilan mulai dapat diadaptasi dan diterima, baik secara fisik maupun
psikis.

11
Ketenangan dan selera makanpun pulih kembali, sehingga
memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan janin
di masa-masa selanjutnya. Proses pertumbuhan dan perkembangan janin
pada periode kehamilan Trimester III memerlukan perhatian yang sama
pentingnya dengan periode kehamilan sebelumnya, baik dari aspek
kesehatan, aspek kebugaran, maupun aspek gizi penunjangnya. Perhatian
tetap perlu diberikan karena segala potensi yang telah terbentuk pada
masa kehamilan sebelumnya tidak akan menjadi potensi yang maksimal
jika pada periode kehamilan trimester III ini tidak didukung pertumbuhan
dan perkembangannya.
Apabila hal ini terjadi, potensi yang tidak tumbuh dan berkembang
maksimal pada masa kehamilan sebelumnya akan sulit untuk ditumbuh
kembangkan ke arah yang optimal pada masa-masa setelah janin
dilahirkan. Itulah sebabnya kesadaran akan pentingnya menjaga dan
meningkatkan aspek kesehatan, kebugaran, dan dukungan nutrisi yang
lengkap, memadai dan berkualitas terutama pada trimester kedua
kehamilan masih sangat dibutuhkan ( Depkes, 2012)
1. Kesehatan Fisik Ibu Hamil Trimester III
Perubahan secara fisik pada periode trimester III sejalan dengan
membesarnya usia kandungan, yang menyebabkan timbulnya kelelahan
berlebihan. Kelelahan berlebihan ini apabila dibiarkan terus-menerus
akan menyebabkan mempengaruhi aspek kesehatan.
Kesehatan tubuh ibu yang sedang hamil pada periode trimester
ketiga harus tetap dijaga dengan pemeriksaan rutin yang telah
dijadwalkan oleh dokter. Pemeriksaan rutin sangat penting, disamping
untuk mengetahui status kesehatan dirinya sendiri juga untuk
mengetahui status kesehatan janin yang dikandungnya. Pemeriksaan
kesehatan secara rutin ini juga ditujuakan untuk mendeteksi sedini
mungkin terhadap adanya penyakit-penyakit yang mungkin timbul,
baik selama kehamilan maupun pada masa proses kelahiran ataupun
pada perkembangan janin setelah dilahirkan. Ketidak nyamanan

12
trimester ketiga pada ibu hamil bisa berupa wasir, hemoroid, varises,
sesak nafas, dan oedema.
2. Kebugaran Fisik Ibu Hamil Trimester III
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa rasa kelelahan pada periode
kehamilan trimester ketiga secara umum akan semakin dirasakan
sejalan dengan semakin membesarnya usia kehamilan. Penambahan
berat badan, baik dari tubuh ibu sendiri maupun dari bertambah
besarnya janin, menambah beban pada beberapa persendian dan alat
tubuh. Persendian yang biasanya terasa terbebani adalah sendi
pergalangan kaki, sendi lutut, sendi pinggul, sedangkan otot-otot tubuh
yang terbebani adalah otot-otot tungkai, otot-otot pinggul, dan otot-otot
pinggang punggung. Organ-organ dalam yang juga sangat terpengaruh
dengan perubahan fisik yang drastis ini adalah jantung, paru-paru dan
sistem pernafasan. Itulah sebabnya semua organ tubuh yang terbebani
selama masa kehamilan ini harus tetap terpelihara kebugarannya.
Untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar, ibu yang sedang hamil
terutama pada trimester III harus tetap melakukan kegiatan-kegiatan
fisik selama proses kehamilan, seperti latihan olahraga yang sengaja
didesain untuk ibu hamil ( senam ibu hamil ).
Program latihan yang didesain untuk kehamilan biasanya terdiri
dari beberapa jenis olahraga. Pertama, program latihan pemeliharaan
kondisi fisik umum, yaitu bermacam-macam latihan yang sifatnya
aerobik (jalan kaki dengan bantuan alat atau di alam terbuka, berenang,
senam-senam khusus kehamilan). Program latihan kondisi fisik
ditunjukan untuk memelihara atau meningkatkan kemampuan kerja
jantung, paru-paru, dan sistem pernafasan ( Depkes, 2012)
Kedua, program latihan untuk pemeliharaan kondisi fisik khusus
yang terdiri dari berbagai latihan penguatan otot-otot tubuh, yang secara
langsung maupun tidak langsung bermanfaat pada masa kehamilan dan
proses persalinan, seperti latihan penguatan otot-otot tungkai, otot-otot
pinggul, dan otot-otot pinggang punggung.

13
Ketiga, program latihan untuk pemeliharaan kelenturan otot
tubuh, yaitu latihan kalestenik yang ditujukan untuk memelihara
kelenturan oto-otot tubuh yang dapat secara langsung maupun tidak
langsung berpengaruh terhadap proses kehamilan maupun persalinan.
3. Kesehatan Psikis Ibu Hamil Trimestrer III
Perubahan aspek psikis yang disebabkan adanya proses
kehamilan biasanya berangsur-angsur normal pada periode kehamilan
trimester III. Namun, tak jarang pula ada yang masih mengalami
gangguan syndrome kehamilan walaupun intensitasnya biasanya tidak
seberat yang terjadi pada periode kehamilan sebelumnya. Gangguan-
gangguan psikis yang masih dirasakan sampai masa periode trimester
III banyak dialami oleh ibu-ibu yang baru pertama kali hamil atau dapat
disebebkan oleh kehamilan yang sebenarnya tidak dikehendaki. Oleh
sebeb itu gangguan psikis yang masih saja dirasakan pada periode ini
dapat menyebabkan tergangunya kesehatan psikis, yang pada akhirnya
menganggu proses pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
Kondisi psikis seperti stress dan emosi yang berlebihan juga dapat
mengaktifkan kelenjar tiroid, yaitu kelenjar yang menghasilkan hormon
edokrin, pada saat emosi meledak. Keadaan ini tidak menimbulakn
masalah besar jika terjadi pada wanita yang tidak hamil, namun akan
sangat berdampak negatif, seperti yang disebutkan diatas, jika terjadi
pada wanita yang sedang hamil. Oleh sebab itu, kondisi psikis yang
tidak sehat ini harus segera diatasi dengan sering melakukan berbagai
kegiatan, seperti membaca bacaan ringan, mendengarkan musik yang
dapat menenangkan pikiran, menonton film-film ringan dan lucu, serta
berkonsultasi kepada seorang ahli (Depkes,2012)
4. Kebugaran Psikis Ibu Hamil Trimester III
Kondisi psikis dapat menyebabkan tergangunya kesehatan psikis.
Jalan keluarnya adalah berkonsultasi dengan ahlinya (psikolog, ahli
kandungan atau konselor kehamilan) dan kemudian melakukan
berbagai kegiatan, seperti yang disarankan oleh para ahli tersebut.

14
Untuk melatih kebugaran psikis agar tidak terganggu, seorang ibu hamil
harus melakuakan latihan-latihan yang tekun yang dilandasi kesabaran,
berfikir kreatif, kemauan, dan pengetahuan. Untuk mendapatkan
kondisi kebugaran psikis yang baik, terlebih dahulu kondisi psikis
seseorang haruslah dalam keadaan sehat.
Kebugaran psikis yang terpelihara dengan baik akan memberikan
ketahanan yang kuat terhadap perubahan-perubahn yang muncul
selama proses kehamilan. Jika kebugaran psikis telah terlatih jauh-jauh
hari sebelum proses konsepsi terjadi, hampir dapat dipastikan
perubahan-perubahan psikis yang terjadi selama periode kehamilan
akan mudah dapat diatasi (Nasution, 1988).
5. Nutrisi Penunjang Ibu Hamil Trimester III
Periode kehamilan trimester III janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat
baik dan ibu sering merasa lapar. Sumber energi, pembangun dan
pengatur perlu diberikan lebih banyak, karena selain untuk
pertumbuhan janin yang sangat pesat juga untuk persiapan ibu
melahirkan. Pada masa ini ibu merasakan desakan diperutnya karena
semakin membesarnya janin, oleh karena itu berikan makanan dalam
porsi kecil tetapi sering dan dapat memenuhi kebutuhan gizi yang
diperukan ibu.
Kondisi kehamilan yang semkain membesar ini juga akan
memberikan beban yang berat bagi ibu, baik disebbakan oleh berat
janin yang semakin membesar maupu oleh pertambahan berat badannya
sendiri. Hal ini menyebabkan kebutuhan energi cukup besar dan
kebutuhan energi tersebut hanya dapat diperoleh dari nutrisi yang
dikomsumsi calon ibu (Nasution, 1988).

15
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL
Ny. A 25 TAHUN G1P0A0 HAMIL 38 MINGGU 5 HARI
DI PUSKESMAS NANGGULAN KULON PROGO

No RM :
Tanggal Masuk / Jam : 25 Mei 2015 / 09.30 WIB

I. PENGKAJIAN Tanggal / jam : 25 Mei 2015 / 09.30 WIB


A. Data Subyektif
1. Identitas Istri Suami
Nama : Ny. A Tn. L
Umur : 25 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMP SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tani
Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Alamat : Sadang Rt.37/Rw.13, Tanjungharjo, Nanggulan
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu ingin memeriksakan kehamilan
b. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan menikah pada usia 24 tahun dan ini merupakan
pernikahan pertama, lama pernikahan 1 tahun, status sah.
c. Riwayat Haid
Ibu mengatakan menstruasi pertama usia 13 tahun, lama haid 6-7
hari, siklus 30 hari, jumlah normal (2-3 kali ganti pembalut).
HPHT : 27 Agustus 2014 HPL : 3 Juni 2015
27 Agustus 2014 : 4 hari
September : 4 minggu 2 hari
Oktober : 4 minggu 3 hari

16
November : 4 minggu 2 hari
Desember : 4 minggu 3 hari
Januari : 4 minggu 3 hari
Februari : 4 minggu
Maret : 4 minggu 3 hari
April : 4 minggu 2 hari
25 Mei 2015 : 3 minggu 4 hari

38 minggu 5 hari
d. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi apapun
f. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti DM, hipertensi, penyakit menular TBC, hepatitis
maupun penyakit kronis jantung dan asma.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun
seperti DM, hipertensi, penyakit menular TBC, hepatitis
maupun penyakit kronis jantung dan asma.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang
pernah atau sedang menderita penyakit menurun seperti DM,
hipertensi, penyakit menular TBC, hepatitis maupun penyakit
kronis jantung dan asma.
g. Riwayat Kehamilan Sekarang
ANC pertama kali di BPM sejak umur kehamilan 7 minggu 2 hari,
merasakan gerakan pertama kali saat usia kehamilan 18 minggu
Frekuensi Periksa : TM I : 2 kali

17
TM II : 1 kali
TM III : 5 kali
Senam hamil : tidak
Imunisasi TT : TT3 (caten)
Pendidikan Kesehatan yang diperoleh
TM I : Nutrisi pada ibu hamil
TM II : Tanda bahaya kehamilan
TM III : Persiapan persalinan
Permasalahan dan keluhan dalam kehamilan
TM I : mual, pusing
TM II : -
TM III : Batuk, pilek
h. Pola kebutuhan sehari-hari
1) Nutrisi
- Ibu mengatakan sehari makan 3x dalam porsi sedang jenis
nasi, sayur, lauk. Tidak ada makanan pantang
- Ibu mengatakan sehari minum 7-8 gelas
- Ibu mengatakan saat ini ibu tidak mengalami masalah dalam
pemenuhan nutrisi
2) Eliminasi
a) BAK
Frekuensi : 8-9 kali perhari, warna kuning jernih
Keluhan : tidak ada
b) BAB
Frekuensi : 1 kli perhari, warna kuning kecoklatan
Keluhan : tidak ada
3) Istirahat
Siang : 1-2 jam
Malam : 7-8 jam
Keluhan : tidak ada
4) Aktivitas

18
Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga
5) Personal hygiene
- Ibu mengatakan sehari mandi 2 kali, gosok gigi setiap kali
mandi menggunakan pasta gigi, ganti pakaian dalam setiap
kali kotor.
- Ibu mengatakan seminggu keramas 3 kali
- Ibu mengatakan ganti baju 2 kali sehari
- Ibu mengatakan potong kuku 1 kali seminggu
6) Pola Seksual
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dalam melakukan hubungan
seksual.
i. Data psikososial dan spiritual
- Tanggapan ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini
ibu mengatakan bahwa ibu dan keluarga merasa senang
terhadap kehamilan ini.
- Pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan
Ibu mengatakan mengetahui topik seputar kehamilan dari
bidan atau tenaga kesehatan
- Pengambil keputusan
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dilakukan dengan
musyawarah
- Ketaatan ibu beribadah
Ibu mengatakan beragama islam dan menjalankan sholat 5
waktu
- Rencana persalinan
Ibu mengatakan nanti akan bersalin di BPM
B. Data Obyektif Tanggal / jam : 25 Mei 2015 / 09.40 WIB
1. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : composmentis
BB : Sebelum hamil: 48kg Sekarang (hamil) : 62 kg

19
LILA : 26,5 cm
Vital sign :T : 120/80mmHg, N : 84x/menit, S : 36,5oC, R : 22x/menit

2. Pemeriksaan Fisik
kepala : bersih, tidak ada ketombe, rambut tidak rontok
muka : tidak ada kloasma, tidak ada odema
mata ; skelra tidak ikhterik, konjungtiva tidak pucat
leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan getah
bening
payudara : simetris, putting menonjol, ada pembesaran,
kolostrum sudah keluar
abdomen : tidak ada luka bekas operasi
TFU : 29 cm
Leopold 1 : bulat, keras tidak melenting (Bokong)
Leopol II : Kanan ibu teraba keras, panjang seperti papan (Punggung kanan),
kiri ibu teraba bagian terkecil janin (eksterimtas)
Leopold III : teraba bulat, keras, tidak bisa digerakkan (kepala)
Leopold IV : Kepala sudah masuk panggul (Divergen)
DJJ : 158 x/menit
TBJ : ( TFU – 11) x 155 = 2790
Ektremitas : jari-jari lengkap ,tidak ada odema, reflek patela kanan/kiri +/+

3. Pemeriksaan penunjang
HB : 11 gr%,HbsAg : Negatif, Protein Urin : Negatif

II. INTEPRETASI DATA Tanggal / jam : 25 Mei 2015 / 09.30 WIB


A. Diagnosa kebidanan
Ny. A G1P0A0 umur kehamilan 38 minggu 5 hari hamil normal

20
Data dasar
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan umurnya 26 tahun
- Ibu mengatakan hphtnya 26-9-2014
- Ibu mengatakan umur kehamilannya 34 minggu 4 hari
- Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
Data Objektif
KU : Baik
Kesadaran : composmentis
BB : sebelum : 48 Sekarang : 62 kg
LILA : 26,5 cm
Vital sighn :T : 120/80mmHg, N : 84x/menit,
S : 36,5oC, R : 22x/menit
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi
TFU : 29 cm
Leopold 1 : bulat, keras tidak melenting (Bokong)
Leopol II : Kanan ibu teraba keras, panjang seperti papan
___________(Punggung kanan), kiri ibu teraba bagian terkecil janin
(eksterimtas)
Leopold III : teraba bulat, keras, tidak bisa digoyangkan (kepala)
Leopold IV : Kepala sudah masuk panggul (Divergen)
DJJ : 158 x/menit
TBJ : 2790
B. Diagnosa masalah
Tidak ada

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

21
V. PERENCANAAN Tanggal / jam : 25 Mei 2015 / 09.30 WIB
1. Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan
2. Beri KIE ibu mengenai persiapan persalinan, tanda- tanda persalinan
3. Beri terapi obat
4. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
VI. PELAKSANAAN Tanggal / jam : 25 Mei 2015 / 09.30 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
keadaan baik.
2. Memberi KIE mengenai persiapan persalinan, dan tanda- tanda
persalinan
a. Persiapan persalinan
1) Mengenai rencana persalinan
- Tempat persalinan
- Memilih tenaga kesehatan untuk menolong persalinan
- Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
- Siapa yang akan menemani pada saat persalinan
- Berapa biaya yang dibutuhkan
2) Membuat rencana pengambil keputusan jika terjadi
kegawatdaruratan bilamana pengambil keputusan utama tidak
ada
- Siapa pengambil keputusan utama dalam keluarga
- Siapa yang akan mengambil jika pengambil keputusan
utama tidak ada
3) Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan
- Dimana ibu akan bersalin
- Bagaimana cara menjangkaunya jika terjadi kegawat
daruratan
- Ke fasilitas yang mana ibu harus dirujuk
- Bagaimana cara memperoleh donor darah yang potensial
b. Tanda-tanda persalinan

22
1) His yang teratur dan makin sering timbul, disertai nyeri
mulai dari pinggang menjalar ke perut. Nyeri ini apabila
dibawa jalan akan sering timbul
2) Keluar lendir darah dari kemaluan
3) Keluarnya cairan banyak dari kemaluan.
3. Memberi terapi obat Fe 500mg 1x1, Ca 50mg 1x1, dan vit C 50 mg
1x1
4. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang satu minggu lagi atau jika
ada keluhan bisa segera datang
VII. EVALUASI Tanggal / jam : 25 Mei 2015 / 09.30 WIB
1. Ibu merasa senang karena keadaan ibu dan janinnya sehat
2. Ibu mengerti mengenai persiapan persalinan dan tanda-tanda
persalinan
3. Ibu telah menerima obat
4. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang

23
BAB IV
PEMBAHASAN

Model pencatatan yang dilaksanakan pada Ny. A diatas merupakan proses


manajemen yang disebut dengan dokumentasi varney. Jika melihat pencatatan
asuhan kebidanan varney diatas, terdapat beberapa data yang tergali, dari anamnesa,
pemeriksaan, penanganan dan tindak lanjut kasus, pencatatan hasil pemeriksaan,
dan dan KIE. Dalam pendokumentasian varney telah lengkap berisi mengenai
pelayanan antenatal terpadu, tidak ada kesenjangan antara materi dengan apa yang
dilakukan oleh bidan dengan hasil pemeriksaan penunjang HB :11gr%,
HbsAg : Negatif, Protein Urin : Negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa kehamilan
Ny. A untuk saat ini dalam keadaan normal.
Semua program antenatal care terpadu dilakukan di Puskesmas Nanggulan
berkolaborasi dengan dokter umum, dokter gigi, serta analis kesehatan. Namun
untuk pemeriksaan ultrasonografi dilakukan rujukan untuk ke rumah sakit atau
dokter spesialis kandungan, karena alat ultrasonografi yang ada di Puskesmas
Nanggulan masih sederhana hanya bisa digunakan untuk melihat letak bagian-
bagian janin.

24
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seorang bidan mempunyai tanggung jawab melakukan asuhan
kebidanan pada ibu hamil normal. Asuhan yang dilakukan harus dapat
memastikan bahwa kehamilan berlangsung normal pada setiap
perkembangannya. Pada asuhan ini diberikan kepada semua ibu hamil
memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga mampu
menjalani kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan
bayi yang sehat.
Dalam pelayanan antenatal terpadu tersebut mencakup pelayanan
KIA, gizi, pengendalian penyakit menular, tidak menular, ibu hamil yang
mengalami kekerasan selama kehamilan serta program spesifik lainnya
sesuai dengan kebutuhan.

25
DAFTAR PUSTAKA

26

Anda mungkin juga menyukai