KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU NIFAS NORMAL Ny R HARI KE-1 DI PUSKESMAS GUNUNGSARI.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
pengetahuan maupun kemampuan yang kami miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran, kritik dan bimbingannya demi kesempurnaan makalah ini. Penulis menyampaikan
ucapan terima kasih banyak kepada pembimbing kami baik dari pembimbing lahan dan
pembimbing pendidikan yang telah membimbing sampai makalah ini selesai.
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat kepada kita semua, dan semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat sebagai tambahan informasi kapada pembaca.
Mataram,
2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
A.
Latar Belakang..............................................................................................4
B.
Rumusan Masalah........................................................................................4
C.
Tujuan...........................................................................................................5
D.
Manfaat ........................................................................................................5
E.
Waktu............................................................................................................6
F.
Tempat..........................................................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................7
A.
Pengertian.....................................................................................................7
B.
C.
D.
E.
A.
Data Subjektif.............................................................................................16
B.
Data Objektif..............................................................................................19
C.
Assesment..................................................................................................21
D.
Planning......................................................................................................21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................24
A.
Kesimpulan.................................................................................................24
B.
Saran...........................................................................................................24
Daftar Pustaka...............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi semua orang, agar dapat terwujud kesehatan masyarakat yang
optimal. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
seorang hidup produkitf secara sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2007).
Di Indonesia tahun 2008 Angka Kematian Ibu (AKI) 235 per 100.000 kelahiran hidup
hingga akhir tahun 2009 diharapkan Angka Kematian Ibu mencapai 226 per 100.000
kelahiran hidup. Kepala dinas Sumatra Selatan menyatakan bahwa AKI di Sumatra Selatan
masih tinggi yaitu pada tahun 2007 tercatat 424 dari 100.000 kelahiran hidup. Tinggi AKI
melahlirkan ini akibat faktor kemiskinan (Dinkes Sumsel,2007).
Asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun
bayi. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%
kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas
Propinsi Sumatera Selatan AKI pada tahun 2007 adalah 467/100.000 kelahiran hidup,
sedangkan AKI disebabkan karena perdarahan yaitu 45 kasus (0,03%) dari 174.618
persalinan. Pada tahun 2008 AKI yang disebabkan karena perdarahan sebanyak 43 kasus
(0,02%) dari 177.058 persalinan. (Profil Dinas Kesehatan Prop. Sum-Sel,2008)
B.
Rumusan masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.R post partum hari ke-1 di PKM
Gunungsari
C.
Tujuan
Tujuan umum
Mampu melaksanakan penerapan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.R post partum
hari ke-1 di PKM Gunung sari
C. Tujuan Khusus
1.
Dapat melakukan pengumpulan data secara menyeluruh yang diperlukan untuk pengkajian
pada
ibu nifas normal sesuai standar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas Ny.R di PKM Gunung
2.
sari
Dapat mengidentifikasi masalah diagnosa serta kebutuhan berdasarkan data yang di peroleh
dari
ibu postpartum hari ke-1 di PKM Gunung sari
3. Dapat menyusun rencana asuhan kebidanan yang menyeluruh sesuai kebutuhan dan evaluasi
asuhan kebidanan pada Ny.R hari ke-1 di PKM Gunung sari
4.
Dapat secara langsung melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan baik
dan
benar di PKM Gunung sari
5. Mampu mengevaluasi keefektifan dari asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu nifas.
D.
Manfaat
Bagi Ibu
Untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi, dan mendeteksi sedini mungkin
komplikasi yang terjadi pada masa nifas serta tanda-tanda bahaya masa nifas.
Bagi Mahasiswa
Untuk menambah informasi dan pengetahuan serta pengalaman dalam mendiagnosa dan
memberikan asuhan kebidanan yang tepat dengan menggunakan manajemen kebidanan.
Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan pengetahuan yang didapat ditempat praktik secara nyata, yang
mungkin berbeda dari pengetahuan dan proses belajar pada pendidikan yang dapat digunakan
sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa yang berguna
dimasa mendatang dan sebagai referensi tentang pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada ibu
nifas normal.
E.
Waktu
Pengambilan Data dan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.R post
partum hari ke-3 dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013.
F.
Tempat
Pengambilan Data dan Pengkajian Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Ny.R post
partum hari ke-3 dilakukan di BPS Tiga Putrie Gandus Palembang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) .masa nifas kirakira berlangsung selama 6 minggu.
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan,
baik secara fisik maupun psikologis sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika
tidaj dilakukan pendampingan melalui asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan
akan terjadi keadaan patologis.
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu
melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu
mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti
sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyebab kematian para ibu, infeksi merupakan
penyebab kematian terbanyak nomor 2 setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para
tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini. Adanya permasalahan
pada ibu akan berimbas pula pada kesejahteraan bayi yang dilahirkanya karena bayi tersebut
tidak akan mendapatkan perawatan maksimal dari ibuntya. Dengan demikian, angka
morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat.
B.
1.
Teman terdekat, sekaligus pendamping masa nifas dalam menghadapi saat-saat kritis masa
nifas.
Pada awal masa nifas, ibu mengalami masa-masa sulit. Saat itulah,ibu sangat membutuhkan
2.
teman dekat yang ia dapat andalkan dalam mengatasi kesulitan yang ia alami.
Pendidikan dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga.
Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi bidan untuk menjalankan perannya
sebagai pendidik. Dalam hal ini, tidak hanya ibu yang mendapatkan materi pendidikan
3.
C.
1.
Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40
2.
3.
hari.
Puerperium intermedial
Puerperium intermedial merupakan kepulihan menyeluruh alat alat genitalia, yang lamanya
sekitar 6-8 minggu.
Remote puerperium
Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna,
terutam bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat
sempurna dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.
D.
1.
Uterus
a. Pengerutan rahim (involusi)
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uteruspada kondisi sebelum hamilk.
Dengan involusi uterus ini, lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta akan
menjadi neuritic (layu/mati).
Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk meraba
dimana TFU-nya (tinggi fundus uteri).
a) Pada saat bayi lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000 gram.
b) Pada akhir kala III, TFU teraba 2 jari dibawah pusat.
c) Pada 1 minggu post partum, TFU teraba pertengahan pusat simpisis dengan berat 500
gram.
d) Pada 2 minggu post partum, TFU berada diatas simpisi dengan berat 350 gram.
e)
Pada 6 minggu post partum, fundus uteri mengecil (tidak teraba) dengan berat 50
gram.
b. Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea mengandung darah dan
jaringan desidua,yang nekrotik dari dalam uterus. Lokhea mempunyai reaksi basa /alkalis
yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepatdari pada jkondisi asanm yang ada
pada vagina normal.lokhea berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada
setiap wanita. Lokhea yang berbau tidak sedap menbandakan adanya infeksi. Lokhea
mempunyai perubahan warna dan volume karna adanya involusi.
Lokhea dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya:
1.
Lokhea rubra/merah
Lokhea ini keluar dari hari pertama sampai ketiga masa post partum. Cairan yang keluar
berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi.
Lanugo (rambut bayi), dan mekonium.
2. Lokhea sanguilenta
Lokhea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke empat
sampai hari ke tujuh post partum.
3.
Lokhea serosa
Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan
atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-8 sampai hari ke-14.
4.
Lokhea alba/putih
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaputlendir serviks, dan serabut
jaringan yang mati. Lokhea ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum.
c. Perubahan pada serviks
Perubahan pada serviks yaitu bentuk serviks agak menganga seperti corong,segera
setelah bayi lahir. Bentuk ini dapat disebabkan oleh corpus uteri yang dapat mengadakan
kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara
corpus adan serviks berbentuk semacam cincin.
Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm sewaktu persalinan akan menutup secara
perlahan dan bertahap. Setelah bayi lahir, tangan dapat masuk kedalam rongga rahim. Setelah
2 jam, hanya dapat dimasuki 2-3 jari. Pada minggu ke-6 post partum, serviks sudah menutup
kembali.
2.
3.
Perineum
Setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh kepala
bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali
sebagian tonusnya, sekali pun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum hamil.
4.
5.
6.
Perubahan muskuloskletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh-pembuluh darah yang
berada diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
perdarahan setelah plasenta dilahirkan.
Ligamen-ligamen diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan,
secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tak jarang uterus jatuh
kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum menjadi kendor. Tidak
jarang pula wanita mengeluh kandungannya turun setelah mel ahirkan karena ligamen,
fasia, jaringan penunjang alat genitalia, menjadi kendor. stabilisasi secara sempurna terjadi
pada 6-8 minggu setelah persalinan.
7.
Perubahan sistem endokrin
a. Hormon plasenta
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan . HCG (huma chorionic
gonadotropin) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke-7
post partum dan sebagfai onset pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum.
b.
Hormon pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak menyusui,
prolaktin menurun dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH akan meningkat pada fase
konsentrasi folikuler (MINGGU KE-3) dan LH tetap rendah hingga ovulasi terjadi.
Setelah persalinan, terjadi penurunan kadar estrogrn yang bermakna sehingga aktivitas
prolaktin yang juga sedang meningkat dapat memengaruhi kelenjar mamae dalam
menghasilkan ASI.
8. Perubahan tanda vital
a. Suhu badan
Dalam 1 hari post partum, suhu badan akan naik sedikit (37,5 0C-38 0C) sebagai akibat
kerja keras sewaktu melahirkan, kehilangan cairan, dan kelelahan.
b.
Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali permenit. Denyut nadi
biasanya sehabis melahirkan akan lebih cepat, setiap denyut nadi yang melebihi 100 x/menit
adalah abnormal dan hal ini menunjukan adanya infeksi.
c. Tekanan darah
Tekanan darah biasanya tidak berubah. Kemungkinan tekanan darah akan lebih rendah
setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada saat post partum
dapat menandakan terjadinya preeklampsia post partum.
d. Pernapasan
Keadaan pernapasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan
denyut nadi tidak normal maka pernapasan akan mengikutinya, kecuali bila ada gangguan
khusus pada saluran pencernaan.
9.
Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif akan
bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan beban pada jantung dan akan menimbulkan
decompensatio cordis pada pasien dengan vitum cardio. Keadaan ini dapat diatasi dengan
makanisme kompensasi dengan tumbuhnya haemokonsentrasi sehingga volume darah
kembali seperti sediakala. Umumnya terjadi pada 3-5 hari post partum.
10.
E.
Pembengkakan payudara
Pada masa persalinan dini ibu biasanya mengalami berbagai masalah misalnya
pembengkakan payudara. Sebelumnya kita perlu membedakan antara payudara penuh karena
berisi ASI atau payudara bengkak. Pada payudara penuh,gejala yang dirasakan pasien adalah
rasa berat pada payudara, panas dan keras sedangkan pada payudara bengkak akan terlihat
payudara udem, pasien merasakan sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak
merah, ASI tidak akan keluar bila diperiksa atau dihisap, dan badan demam setelah 24 jam.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain produksi ASI meningkat, terlambat
menyusukan dini, pelekatan kurang baik, kurang sering mengeluarkan ASI, atau karena ada
pembatasan waktu menyusui. Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, perlu
dilakukanbeberapa hal, seperti menyusui dini, pelekatan yang baik, dan menyusui on
demand. Bayi harus lebih sering disusui. Apabila terlalu tegang atau bayi tidak dapat
menyusu, sebaiknya ASI dikeluarkan dahulu agar ketegangan menurun.
5.
6.
7.
8.
9.
teknik
gerakan memutar searah jarum jam kurang lebih selama 3 menit.
Belai dengan lembut kedua payudara menggunakan minyak pelumas.
Lakukan stimulasi pada ke dua puting.caranya, pegang puting dengan dua jari pada arah yang
berlawanan, kermudian putar puting dengan lembut searah jarum jam.
Selanjutnya kompres dengan air hangat dan dingin untuk mengurangi udem.
Pakai BH yang sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara, yang dapatmenyangga payudara
dengan baik.
Bila terlalu sakit, dapat diberikan obat analgetikparasetamol 500 mg.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I . Pengumpulan Data
Tgl : 22 10 2006
A. Data Subyektif
1. Identitas / Biodata
Nama
: Ny. T
Nama
: Tn.S
Umur
: 29 tahun
Umur
: 35 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa/ WNI
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: STM
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Dagang
Penghasilan
:-
Alamat
: Gresik
1. Keluhan Utama
Alamat
: Gresik
Persalinan sekarang
Jenis persalinan
: spontan
Penyulit
: tidak ada
Penolong
: bidan
Bayi
- Lahir tgl
: 22-10-2006 Jam
: 16.00 WIB
- BB
: 3000 gr
: 50 cm
PB
: Jernih
- Masa gestasi
: 9 bulan
Persalinan
Bayi
Kehamilan
Anak Suam
ke
i ke
Usia/penyu Jns
Peny
ul
Tempat
Penolon
g
l
1
9 bln Tdk
ada
Sp Tdk
t
BPS
Bidan
ada
Keadaa
n seks
PB/BB
2800/
Nifas
Umu
r
14 th
49
Penyulit Laktasi
Tdk
ada
2 bln
KB
Sunti
k
Hubungan keluarga
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya harmonis.
Pola kebiasaan sehari-hari
1.
Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan menu 1 piring nasi dengan lauk, sayur,
kacang hijau, air putih 5-6 gelas/hr.
2.
Pola
Eliminasi
BAK 3x/hr warna kuning nyeri (-), BAB (-)
3.
Personal
hygiene
Ibu mengatakan mengganti softek setiap kali penuh 2-4 x/hr dengan bantuan
petugas.
4.
Istirahat
Ibu mengatakan belum istirahat setelah melahirkan
5.
Aktivitas
Ibu mengatakan belum menyusui bayinya dan berbaring ditempat tidur
B. Data Objektif
a. Keadaan / kesadaran : baik / composmentis
b.
Tanda-tanda vital
T : 120/80 mmHg
RR
: 24 x/mnt
S : 37 0C
Nadi
: 88 x/mnt
c.
Pemeriksaan Fisik :
Rambut
Bersih tidak berketombe, hitam
Mata
Konjungtiva
Sklera
: tidak ikterus
Mulut
Stomatis
Gigi
Leher
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
Payudara
Bentuk
Colostrum
: sudah keluar
Kebersihan
: bersih
Putting susu
: menonjol
Pembengkakan
Nyeri tekan
: tidak ada
Kebersihan
: bersih
TFU
: pertengahan pusat-sympisis
Kontraksi
: menggantung
: tidak ada
Uterus
: baik
Konsistensi
: keras
Linea
: albican
Pengeluaran lochea
Warna
: merah kehitaman
Bau
: anyir
Lochea
: rubra
Perineum
Kebersihan
Odema
Kandung kemih
: bersih
: tidak ada
: kosong
Odema : (-)
Varices : (-)
d.
Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
II . Diagnosa Masalah
Tanggal / Jam Masalah / Diagnosa
22-10 - 2006
16.05 WIB
Dx : P20002 PP hari
ke-1 dengan HPP
Data Dasar
DS : ibu mengatakan keluar darah banyak
dari vagina ibu setelah melahirkan
DO : TFU : pertengahan pusat-simpisis
TTV
TD : 120/80mmHg
RR : 24 x/mnt
: 37 0C
N : 88 x/mnt
Fluxus : 30 cc
CU : baik
KU : baik
Anemi
IV . Kebutuhan Segera
V. Intervensi
Tanggal
: 22-10-2006
Tujuan
Kriteria
: 1. Ku ibu baik
2. TTV Normal
T
: 110/80-120/80 mmHg CU
: 365-374 oC
: 60-100 x/mnt
RR
: 16-24 x/mnt
Lochea
: Rubra
TFU
: baik
Fluxus : 30 cc-50 cc
3. Ibu paham akan keadaannya saat ini, yaitu terjadi perdarahan setelah
melahirkan.
Tgl/Jam
22-10-06
16.05 WIB
Diagnosa
P30003 PP
Intervensi
1. Lakukan pendekatan
Rasional
1. Terjalin kerjasama dan
hr ke-1
kepercayaan dengan
dengan
keluarga
petugas untuk
HPP
pemeriksaan selanjutnya
2. Jelaskan keadaan klien
tentang masa nifas dan
tentang HPP
3. Observasi KU, CU, TFU,
fluxus, infus, dan TTV, Hb
4. Anjurkan klien
memperhatikan nutrisi
2. Klien mengerti
keadaannya dan
menerima
3. Mengerti perkembangan
keadaan klien
4. Kebutuhan nutrisi klien
terpenuhi
yang dikonsumsi
5. Anjurkan ibu untuk
menjaga personal hygiene
VI . Implementasi
Tgl/Jam
Diagnosa
22-10-06
P20002 PP hr ke-1
16.05 WIB
dengan HPP
Implementasi
1.
Melakukan pendekatan terapeutik pada klien
dan keluarga dengan :
-
Menyapa klien
Mendengarkan keluhan
2.
16.07 WIB
HPP,
pada
masa
nifas
terjadi
perubahan :
-
Fisik,
involusi
uterus,
pengeluaran lochea
-
ASI / Laktasi
: 40 cc
TTV : N : 88 x/mnt
T : 120/80 mmHg RR : 24 x/mnt
S : 37 oC
4.
Menganjurkan
17.02 WIB
ibu
memenuhi
kebutuhan
17.04 WIB
17.06 WIB
VII. Evaluasi
Tgl/Jam
22-10-06
17.06 WIB
Diagnosa
P20002 PP hr ke-1
dengan HPP
Evaluasi
S : ibu mengatakan mengerti apa yang
telah dijelaskan petugas, dan
menerima keadaannya saat ini.
O : TTV
T : 120/70 mmHg
N : 88 x/mnt
S : 37 oC
RR : 24 x/mnt
CU : baik
KU : Baik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama melakukan asuhan kebidanan pada Ny. T mengacu pada tujuan yang
ada, maka ditentukan adanya suatu diagnosa kebidanan. Dan dari diagnosa tersebut diatas
dapat dilakukan intervensi dan implementasi, sehingga akan cepat dapat dilakukan
evaluasi hasil. Dari sini diharapkan dapat teratasi dikarenakan adanya kerjasama yang
baik dari ibu dan keluarga sehingga dapat mendukung keberhasilan program asuhan
kebidanan yang direncanakan.
4.2 Saran
4.2.1 Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama dalam bidang
kebidanan, penulisan ingin menyampaikan beberapa sasaran sebagai berikut :
4.2.1. Klien
Diharapkan melakukan kontrol ke bidan apabila sewaktu-waktu ada keluhan
4.2.2. Petugas (Bidan)
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan wewenang, dapat bekerjasama
dengan klien dan dapat mengakui sedalam-dalamnya tentang masalah yang
dialami untuk dapat memberikan asuhan kebidanan secara optimal.
4.2.3. Institusi Pendidikan
Hendaknya dapat memberikan bimbingan kepada mahasiswa praktek baik dari
segi teori atau ketrampilan secara maksimal agar mahasiswa dapat dengan mudah
dan mandiri memberikan pelayanan dengan baik dan benar sesuai dengan protab
yang ada.
4.2.4. Klinik
Menetapkan dan mempertahankan protab yang sudah ada dan menerapkan
management kebidanan dalam pelayanan ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA