Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BIRTHING BALL

Dosen Pengampu :Lestari Puji Astuti, SSiT. M.Kes

Mata Kuliah: NBT II


Kelas B Tegal

Disusun Oleh:
1. Eka Yani Pratiwi (2004303)
2. Evi Amdiarsih (2004305)
3. Novita Ika Himmawati (2004320)
4. Siti Herlina (2004331)
5. Yayah Cahyati (2004345)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KARYA HUSADA SEMARANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Birthing Ball ”.Penyusunan makalah ini untuk memenuhi
salah satu tugas NBT 2 kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah


ini.karena itu,kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca
utnuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


selama proses penyusunan makalah ini.

Tegal, 02 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
D. Manfaat.................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................3

A. Pengertian..............................................................................................3
B. Indikasi dan Kontraindikasi .................................................................3
C. Indikasi..................................................................................................3
D. Kontraindikasi.......................................................................................4
E. Manfaat birthing ball.............................................................................4
F. Mekanisme birthing ball.......................................................................4
G. Frekuensi melakukan birthing ball .......................................................4
H. Manfaat birthing ball saat persalinan....................................................4
I. Ketentuan tinggi badan dan ukuran birth ball.......................................5
J. Bahan Birth Ball....................................................................................6
K. Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan birth ball....................6
L. Langkah-langkah birthing ball..............................................................6

BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................11


BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................17
BAB V PENUTUP.........................................................................................18
A. Kesimpulan...........................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persalinan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi seorang wanita dalam
sejarah kehidupannya. Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar
di dalam tubuh guna mengeluarkan janin. Persalinan diartikan sebagai peregangan
pelebaran mulut rahim. Kejadian itu terjadi ketika otot - otot rahim berkontraksi untuk
mendorong janin keluar. Otot - otot rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan
dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubic
menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala janin ketika bergerak ke bawah
saluran lahir juga menyebabkan tekanan Pada awal persalinan, kontraksi mungkin
terasa seperti nyeri punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal
ini biasanya berlangsung singkat dan lemah datangnya kira-kira setiap 15-20 menit.
Beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat
jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa sakit di bagian punggung
mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus
datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30 detik, atau jika tidak begitu kuat, dan
jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan atau
memasuki persalinan awal. Persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang,
dan makin berdekatan waktunya (Simkin et al. 2008). Subjektif nyeri ini dipengaruhi
oleh paritas, ukuran dan posisi janin, tindakanmedis, kecemasan, kelelahan, budaya
dan mekanisme koping dan lingkungan.
Nyeri melibatkan dua komponen yaitu fisiologis dan psikologis secara
fisiologis, seorang wanita yang bereaksi terhadap nyeri disertai rasa takut dan cemas
akan meningkatkan aktifitas saraf simpatis dan meningkatkan sekresi katekolamin
atau epineprin dan norepineprin yang mengakibatkan perangsangan reseptor alpa dan
beta. Akibat sekresi katekolamin yang berlebihan akan menimbulkan penurunan
aliran darah dari dan ke plasenta sehingga membatasi suplai oksigen serta penurunan
efektifitas dari kontraksi uterus yang memperlambat proses persalinan, hambatan fisik
lainnya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri adalah akibat dari persalinan
yang berlangsung lama, Ibu mempunyai penyakit atau penyulit saat bersalin dan
pemeriksaan jalan lahir berulang ‐ ulang oleh tenaga medis (Danuatmaja, 2008).

1
Secara psikologis pengurangan nyeri akan menurunkan tekanan yang luar biasa bagi
ibu dan janinnya. Ibu mungkin akan menemukan kesulitan untuk bertinteraksi dengan
janinnya setelah lahir karena ibu mengalami kelelahan saat menghadapi nyeri
persalinan. Peristiwa atau kesan yang tidak menyenangkan saat melahirkan dapat
mempengaruhi responnya terhadap aktifitas seksual atau untuk melahirkan yang akan
datang (Danuatmaja, 2008).
Posisi persalinan, perubahan posisi dan pergerakan yang tepat akan membantu
meningkatkan kenyamanan/ menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kepuasan akan
kebebasan untuk bergerak, dan meningkatkan kontrol diri ibu. Posisi ibu juga dapat
mempengaruhi posisi janin dan kemajuan persalinan. Rasa nyeri terutama
dipunggung, banyak ibu merasa senang untuk tetap bergerak pada kala I dan beberapa
lagi lebih memilih untuk mengangkat panggul dan menggerakan panggul searah
putaran selama kontraksi berlangsung (Pelvic Rock) (Brayshaw, 2008).

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan birthing ball?
2. Apakah manfaat birthing ball?
3. Apakah kontraindikasi birthing ball ?
4. Kapan waktu yang tepat menggunakan birthing ball?
5. Bagaimana petunjuk penggunaan birthing ball?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendiskusikan dan membahas:
1. Mengetahui pengertian birthing ball?
2. Mengetahui manfaat birthing ball?
3. Mengetahui kontraindikasi birthing ball ?
4. Mengetahui waktu yang tepat menggunakan birthing ball?
5. Menerapkan penggunaan birthing ball?
D. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Agar penulis dapat mengerti sekaligus dapat memberikan pengetahuan kepada orang
lain tentang manfaat birthing ball.
2. Manfaat bagi pembaca

2
Agar pembaca dapat mengetahui, memahami, dan mengerti tentang birthing ball.

BAB II

TINJUAUAN TEORI

A. Pengertian

     Birth Ball adalah menggoyang panggul dengan menggunakan bola persalinan pada
saat proses persalinan memasuki kala I duduk diatas bola dan dengan perlahan
mengayunkan dan menggoyangkan pinggul ke depan dan belakang, sisi kanan, kiri, dan
melingkar, panggul akan menjadi lebih relaks (Aprilia, 2011).
Pengertian birthball Birth ball adalah bola terapi fisik atau latihan sederhana
dengan menggunakan bola. Kata birth ball dapat diartikan ketika latihan dengan
menggunakan bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu pasca
persalinan. ( Kustari,dkk, 2012 ).
B. Indikasi dan Kontraindikasi
1) Indikasi
a) Ibu inpartu yang merasakan nyeri
b) Pembukaan yang lama
c) Penurunan kepala bayi yang lama
2) Kontraindikasi
a) Janin Malpresentasi
b) Perdarahan antepartum
c) Ibu hamil dengan hipertensi
d) Penurunan kesadaran ( Kustari dkk , 2012 )

3) Manfaat Birthing ball


a. Dapat mengurangi angka kejadian Kala I lama.
b. Membantu kontraksi rahim lebih efektif dalam membawa bayi melalui panggul
jika sang ibu tegak dan bisa bersandar ke depan. .
c. Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap konstan ketika seorang wanita
diposisikan tegak sehingga dilatasi serviks dapat terjadi lebih cepat. ㆍ
d. Ligamen/otot di sekitar panggul lebih rileks.

3
e. Bidang luas panggul lebih lebar sehingga memudahkan kepala bayi turun ke
dasar panggul. ( Yesie Aprilia, 2019: 172 )
4) Mekanisme Birthing ball
Salah satu gerakannya yaitu dengan duduk di bola dan bergoyang goyang
membuat rasa nyaman dan membantu keajuan persalinan dengan menggunakan
gravitasi sambil meningkatkan pelepasan hormon endorfin karena elasitisitas dan
lengkungan bola merangsang reseptor di panggul yang bertanggung jawab untuk
mensekresi endorfin sehingga mendorong turunnya bayi dan mempercepat persalinan
(Gau dan Tian, 2011)
Dengan birth ball tersebut membantu ibu untuk tetap ada pada posisi berdiri dan
juga membuka panggul, mendorong bayi untuk bergerak ke bawah. Kenyamanan
yang dirasakan oleh ibu akan mempertinggi relaksasi, gravitasi akan memperpendek
persalinan. Kegiatan tersebut dapat membantu memutar posisi bayi ke posisi posterior
dan membuat punggung ibu terasa nyaman.

Disisi lain ketika ibu melakukan Birthingball, ibu akan lebih rileks sehingga aliran
oksigen lancar sehingga aktivitas kontraksi uterus semakin adekuat dan persalinan
menjadi lebih singkat. ( Mallak, 2017 : 1 ).

5) Frekuensi melakukan birthing ball


Exercise dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur ( SOP ). PRE
dilaksanakan 2 kali dalam seminggu, lama latihan 30 menit (Surtiningsih dkk, 2017 :
204 ). Birthing ball pada saat persalinan dilakukan setiap 1 jam sekali selama 20 menit
dalam kala I fase aktif pembukaan 4 cm sesuai dengan prosedur penatalaksanaan
pelvic rocking. (Catur Leny dan Sri Wahyuni , 2019 : 14 ).

6) Manfaat birthing ball saat persalinan


Birthing ball merupakan salah satu tehnik relaksasi untuk mengalihkan
perhatian ibu yang mengalami nyeri persalinan, dengan menambahkan alat berupa
bola.Birth ball merupakan bola berbahan dasar lateks yang menyerupai gym ball, tapi
ukurannya lebih besar dengan tinggi kira-kira 65–75 cm. Birth ball dirancang agar
tidak licin ketika digunakan di lantai, sehingga cukup aman digunakan oleh ibu hamil
akan tetapi penting untuk memastikan birth ball disimpan di tempat yang jauh dari
benda tajam atau panas dari radiator, kompor, serta api. (Rohani, Saswita. R. 2010)

4
menjelaskan bahwa sebuah bola besar dapat membantu ibu bersalin untuk melakukan
gerakan secara berpola.
Gerakan tubuh secara berpola merupakan salah satu cara alamiah yang dapat
digunakan sebagai koping nyeri persalinan yang baik. Gerakan yang dapat dilakukan
adalah berayun ataupun menggerakannya dari satu sisi ke sisi yang lain dan bentuk
pola yang bulat dapat memungkinkan ibu untuk berayun dengan sedikit usaha dan
tidak membutuhkan banyak tenaga.
Berkat ukurannya yang cukup besar dan fleksibel saat digunakan, birth ball sering
dimanfaatkan untuk mempermudah ibu saat proses persalinan. Misalnya membuat
posisi tubuh Anda lebih tegak yang akan membantu bayi lebih mudah lahir. Pasalnya,
birth ball membantu untuk membuka panggul menjadi lebih lebar. Akhirnya, waktu
persalinan pun akan jauh lebih singkat, terlebih jika Anda sudah rutin menggunakan
birth ball beberapa bulan sebelum proses persalinan.
Beberapa manfaat birth ball pada saat persalinan yakni:

1. Membantu meringankan nyeri selama persalinan


2. Mengurangi rasa sakit saat kontraksi
3. Meredakan kecemasan dan stres saat persalinan
4. Membantu membuka panggul, sehingga memudahkan janin turun ke jalan lahir.
5. Membantu Bumil mendapatkan posisi yang nyaman saat persalinan.

7) Berikut ketentuan tinggi badan dan ukuran birth ball

5
a) Jika Anda memiliki tinggi 162 cm atau di bawahnya, pilihlah birth ball berukuran
55 cm setelah dipompa.
b) Jika Anda memiliki tinggi antara 162-173 cm, pilihlah birth ball berukuran 65 cm
setelah dipompa.
c) Jika Anda memiliki tinggi di atas 173 cm, pilihlah birth ball dengan ukuran 75 cm
setelah dipompa.
8) Bahan Birth Ball

Cara memilih birth ball yaitu dengan melihat bahan dari birth ball tersebut. Pada
dasarnya, birth ball memiliki bahan antislip sehingga aman untuk digunakan ibu
hamil. Namun, tidak semua bahan cocok untuk setiap orang.

Beberapa orang yang memiliki alergi terhadap lateks harus menghindari


menggunakan birth ball dengan bahan tersebut. Gunakan jenis bahan lainnya yang
juga sering digunakan untuk birth ball, tetapi tetap aman, seperti PVC (polivinil
klorida) atau yang sering disebut dengan vinyl.

9) Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan birth ball

Selain cara memilih ukuran dan bahan, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan
saat pertama kali menggunakan birth ball. Berikut adalah do’s and don’ts saat
menggunakan bola tersebut untuk pertama kalinya.
a. Gunakan birth ball beberapa bulan sebelum persalinan karena dapat membuat ibu
hamil terbiasa dan dapat mempermudah persalinan.

b. Jangan gunakan birth ball sendirian untuk mencegah tergelincir.

c. Bila Anda khawatir akan tergelincir atau terguling, Anda bisa memasukkan sedikit
pasir ke dalam bola melalui lubang sebelum ditiup, agar birth ball lebih seimbang.

d. Anda juga bisa gunakan alas karpet agar tidak tergelincir dan lebih seimbang.

e. Lebih baik jangan gunakan alas kaki, seperti kaos kaki atau sepatu. Bila ingin
gunakan kaos kaki saat pakai birth ball untuk ibu hamil, Anda perlu memilih kaos
kaki yang memiliki antislip di bawahnya.

f. Sebelum duduk di atas birth ball, letakkan kaki Anda rata di lantai dengan
rentangkan kedua kaki Anda dengan jarak sekitar 60 cm agar seimbang. Kemudian

6
letakkan satu tangan di atas bola dan secara perlahan turunkan badan Anda dan
duduk di atas bolanya.

g. Setelah merasa nyaman, letakkan tangan Anda di atas lutut dan cobalah gerakkan
pinggul Anda ke berbagai sisi.

h. Jika merasa tidak stabil saat bergoyang atau sulit untuk bangkit, berpegangan pada
orang yang menemani Anda atau letakkan kursi di depan Anda.

i. Saat menggunakan birth ball untuk berolahraga, lakukan dengan gerakan lambat
dan terkontrol serta bernafaslah dengan normal.

j. Hentikan menggunakan birth ball bila merasa pusing, sakit, atau tidak nyaman.

k. Konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum memilih dan menggunakan birth

ball untuk ibu hamil.

10) Langkah-langkah Birthing Ball

A.Tahap Pra Interaksi


1) Memperkenalkan diri
2) Menyiapkan kondisi lingkungan yang nyaman untuk melakukan perlakuan.
3) Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada responden. Peneliti
akan melakukan latihan Birthing ball bersama ibu hamil yang sebelumnya akan
dilakukan pemeriksaan TTV dan Denyut Jantung Janin terlebih dahulu.

B. Tahap Orientasi
1) Menjelaskan tahapan yang akan dilakukan saat melakukan latihan Birthing ball
mencakup tahap awal, tahap inti dan tahap akhir.
2) Menjelaskan lama waktu melaksanakan latihan selama 30 menit.
3) Meminta kepada pasien untuk menggunakan pakaian yang nyaman untuk
mempermudah latihan Birthing ball
4) Berikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya jika ada yang kurang jelas

7
C. Tahap Kerja
1) Pastikan ibu dan bayi dalam keadaan sehat periksa TTV ibu dan denyut jantung
janin sebelum melakukan tindakan.

a. Duduklah dengan mencari posisi


ternyaman, pantulkan bola dengan
posisi duduk, minimal 10 x

b. Lakukan putaran dengan


posisi duduk, 10 x ke kanan dan 10
x ke kiri

c.Lakukan gerakan maju mundur ,


masing – masing 10 x

d. Lakukan gerakan goyang ke


samping minimal 10 x

8
e. Lakukan gerakan, posisikan kaki
setengah maju, gerakan badan maju
mundur , kekanan 10 x, kekiri 10 x

e. Rentangkan tangan keatas kanan


dan kiri, masing – masing 10 x

f. Atur posisi menungging, dengan


posisi kepala bersandar ke bola,
lakukan tarik napas tarik
punggungke atas dan buang ke
bawah dengan teratur

g. Atur posisi menungging, dengan


posisi kepala bersandar ke bola,
lakukan tarik napas tarik bokong,
putaran ke kanan dan kekiri

h. Posisikan tangan diangkat keatas,


sambil bernafas dengan hidung, dan
keluarkan udara melalui mulut
i. Setelah itu gantian tangan di
satukan di bagaian bawahbawa,
sambil bernafas dengan hidung, dan
keluarkan udara melalui mulut

9
j. Rilex dengan gaya menungging,
jangan sampai menekan bagian
perut ke depan dan belakang

C.Tahap Terminasi
1. Evaluasi pemahaman ibu adakah yang merasa kesulitan atau merasa terlalu lelah
dengan latihan yang dilakukan
2. Setelah ibu merasa rileks 5-10 menit pasca melakukan latihan lakukan pemeriksaan
TTV ulang dan pemeriksaan Denyut Jantung Janin.

BAB III

10
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY R G1P0A0 UK 39 MGG

DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI PUSKESMAS DANASARI

I. PENGKAJIAN

Dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2021 jam 10.00 WIB

A. Data Subyektif

1) Biodata Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Danasari Rt 1/ 2 Kec. Bojong Kab. Tegal
No RM : 01/123
2) Biodata Suami
Nama : Tn. E
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Danasari Rt 1/ 2 Kec. Bojong Kab. Tegal

3) Keluhan Utama

11
Ibu merasa nyeri persalinan merasa kenceng-kenceng sejak tanggal 29 Juni 2021
jam 07.00 WIB.
4) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Dahulu :Ibu mengatakan dahulu tidak ada riwayat
penyakit
b) Riwayat Kesehatan Sekarang :Ibu mengatakan sekarang tidak sedang
menderita penyakit
c) Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak
menderita penyakit. DM, Hipertensi, Asma, Hepatitis
d) Penyakit menular (TBC, dll) : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit
TBC
e) Riwayat kembar : Ibu mengatakan tidak ada riwayat kembar
f) Kecacatan : Ibu mengatakan tidak ada kecacatan
5) Riwayat Perkawinan
a) Usia menikah : 21 Tahun
b) Lama menikah : 1 Tahun
c) Menikah berapa kali : 1 kali
6) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus/ lama : 28 hari / 7 hari
Perdarahan : sedang
Dysmenorrhea : tidak
Fluor Albus/ Keputihan : tidak
b) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Jumlah anak (hidup/ mati) : tidak ada
Riwayat kehamilan masing-masing anak : Ini merupakan kehamilan pertama
Riwayat persalinan dari masing-masing anak : tidak ada
Riwayat pada waktu nifasnya : tidak ada
c) Riwayat kehamilan sekarang : TM I : Mual Muntah
TM II : Tidak ada keluhan
TM III : Tidak ada keluhan

d) Umur kehamilan menurut pasien berapa bulan 9 bulan

12
HPHT: 18 / 10 / 2021 HPL: 25 / 7 / 2021
Periksa hamil berapa kali: 4x di Puskesmas, 2x di dokter kandungan
Terapi : Fe, Kalk
Penyuluhan : Cara mengatasi myeri persalinan dngan birthing ball
Imunisasi TT : TT3
LILA : 25 cm
Kebiasaan ibu merokok, minum jamu atau obat-obat tertentu: Ibu tidak merokok
minum jamu dan obat-obat tertentu.
Gerakan janin : 10 x dalam 2 jam
Tempat persalinan: Puskesmas Danasari
e) Riwayat KB
KB yang digunakan : Ibu mengatakan belum pernah KB
Berapa lama menggunakan KB :-
Jika sudah /tidak KB apa alasannya : -
7) Rencana yang akan datang ingin menggunakan kontrasepsi apa : KB suntik 3
bulan
8) Pola kebutuhan sehari-hari : Makan 3 kali sehari,minum 8 gelas sehari,mandi 2
kali sehari
9) Psikososiospiritual : Sholat 5 waktu dijalankan

B. Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum
KU : Baik Suhu : 36,3 0 C
TB : 156 cm Nadi : 80 x / menit
BB sebelum hamil : 40 kg RR : 22 x / menit
BB selama hamil : 49 kg TD : 110 / 70
mmhg
2) Pemeriksaan Fisik
Status present
Rambut : Jenis rambut : lurus hitam, kebersihan rambut baik, tidak rontok.
Mata : Tidak ada anemis tidak ada ikterik
Hidung : Tidak ada polip, bersih, tidak ada lendir
Mulut : Bibir lembab tidak ada carries gigi

13
Telinga : Simetris, bersih
Muka : Ibu tampak nyeri tidak ada oedema tidak pucat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Dada : Bentuk simetris
Mamae : Simetris, kedua puting menonjol ASI sudah keluar
Perut : Tidak ada bekas operasi tidak ada pembesaran hati
Ekstrimitas atas dan bawah: Tidak ada edema dan tidak ada varises
Genitalia: Tidak ada sifilis tidak ada penyakit kelamin
Anus : Tidak ada hemoroid
Punggung: Normal, tidak ada lordosis, skoliosis kifosis

3) Status Obstetrikus
a)Inspeksi
Muka :Tidak ada edema tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : Aerola mamae menghitam,putting susu menonjol
,colostrum sudah keluar
Perut : Pembesaran perut sesuai kehamilan, terdapat linea nigra tidak
ada linea alba, tidak ada striae gravidarum
Genitalia : Tidak ada oedem terdapat blood slim
b) Palpasi
Leopold I : Teraba besar Lunak ( bokong Bayi)
Leopold II : Teraba bagian-bagian kecil janin ( ektremitas)
Leopold III : Teraba bagian punggung janin
Leopold IV : Teraba bagian keras melenting, sudah masuk PAP
c) Auskultasi
TFU 29 cm DJJ: 145 x/mnt puki HIS: 2 X 10’X10”
d) Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Tgl 29 Juni 2021 HB : 12,8 gr/dl
Tgl 01 Maret 2021
PU : Negatif
Golda :A
VC : NR
HbsAg : NR
Sifilis : NR

14
e) Pemeriksaan dalam
VT : Pembukaan 4 cm, presentasi kepala, KK+ utuh,HI, Blood slim +

II. INTERPRETASI DATA

G1P0A0, usia 22 tahun, hamil 39 mgg janin tunggal hidup intra uterine presentasi kepala
dengan nyeri persalinan kala I fase aktif.

III. INDENTIFIKASI MASALAH/ DIAGNOSA POTENSIAL

Diagnosa Potensial : Kala I lama

IV. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGARA

Memberikan konseling dukungan dari keluarga untuk mengurangi easa nyeri persalianan

Menganjurkan ibu menggunakan birthing ball

V. INTERVENSI

Birthingball

VI. IMPLEMENTASI

1. Menganjurkan suami atau keluarga untuk mendampingi ibu saat persalinan.


2. Menganjurkan ibu untuk makan minum.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan birthing ball
a. Duduklah dengan mencari posisi ternyaman, pantulkan bola dengan posisi duduk,
minimal 10 x
b. Lakukan putaran dengan posisi duduk, 10 x ke kanan dan 10 x ke kiri
c. Lakukan gerakan maju mundur , masing – masing 10 x
d. Lakukan gerakan goyang ke samping minimal 10 x
e. Lakukan gerakan, posisikan kaki setengah maju, gerakan badan maju mundur ,
kekanan 10 x, kekiri 10 x
f. Rentangkan tangan keatas kanan dan kiri, masing – masing 10 x

15
g. Atur posisi menungging, dengan posisi kepala bersandar ke bola, lakukan tarik
napas tarik punggungke atas dan buang ke bawah dengan teratur
h. Atur posisi menungging, dengan posisi kepala bersandar ke bola, lakukan tarik
napas tarik bokong, putaran ke kanan dan kekiri

VII. EVALUASI

Ibu sudah merasakan lebih tenang, dan lebih siap menghadapi persalinannya

Ibu makan dan minum

Ibu dapat melakukan birthing ball dengan dibantu keluarga

16
BAB IV

PEMBAHASAN

Penatalaksanaan terapi nonfarmakologi pada nyeri persalinan, selain dapat


menurnkan rasa nyeri juga dapat meningkatkan rasa nyaman pada pasien saat persalinan.
Nyeri persalinan merupakan salah satu tantangan tersendiri untuk klinisi maupun ibu dalam
proses persalinan. Pendekatan non-farmakologis sudah banyak digunakan untuk menurunkan
rasa nyeri persalinan. Masase merupakan salah satu pendekatan non-farmakologi yang aman, dan
murah. Akan tetapi, studi mengenai peran masase dan penatalaksanaan non-farmakologis lainnya
dalam menurunkan rasa nyeri pada proses persalinan masih terbatas.

Nyeri merupakan keluhan yang sering ditemukan pada wanita yang sedang dalam
proses bersalin. Nyeri persalinan terjadi karena kontraksi uterus, hal ini kemudian akan
memicu respons stress tubuh, seperti konsumsi oksigen yang meningkat, hiperventilasi,
peningkatan tekanan darah, dan mengganggu pengosongan lambung. Selain itu, rasa
nyeri juga dapat mempengaruhi keputusan ibu untuk menentukan tipe persalinan. Pada
pasien primigravida, rasa nyeri dapat mendesak ibu untuk memilih tindakan operatif.

Baik terapi farmakologis dan non-farmakologi sudah diterapkan pada pasien


bersalin. Tatalaksana non-farmakologi dalam menurunkan rasa nyeri memiliki
keunggulan, dimana terapi ini dapat mengurangi efek samping pada ibu dan bayi yang
ditimbulkan oleh obat-obatan. Selain itu, juga dapat memberi rasa menyenangkan bagi
ibu dan janin. Pada ibu yang memiliki penyakit kardiorespiratori dan juga ibu yang alergi
terhadap obat-obatan, metode non-farmakologi dapat menjadi pilihan saat persalinan.

Kami melakukan intervensi kepada kasus yang dilakukan pada Ny. R umur 22 th
dilakukan birthing ball, pasien sangat kooperatif, keluarga mendukung untuk dilakukan
birthing ball sehingga, memberikan dorongan moril pada ibu yang merasa tenang dan
dapat percaya diri dengan persalinannya .

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dari janin turun ke
dalam jalan lahir . Persalinan normal atau yang disebut juga partus spontan adalah
proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri , tanpa
bantuan alat-alat, dan tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang
dari 24 jam. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan “ cukup bulan “ ( 37 minggu – 42 minggu ) dan lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi , baik
pada ibu maupun pada janin . ( Aprilia Yesie , 2019: 204 ).
Secara psikologis pengurangan nyeri akan menurunkan tekanan yang luar
biasa bagi ibu dan janinnya. Ibu mungkin akan menemukan kesulitan untuk
berinteraksi dengan janinnya setelah lahir karena ibu mengalami kelelahan saat
mengahadap nyeri persalinan. Persitiwa atau kesan yang tidak menyenangkan saat
melahirkan dapat mempengaruhi responnya terhadap aktifitas seksual atau untuk
melahirkan yang akan datang.( Danuatmaja , 2008).
Salah satu cara untuk mengurang trauma persalinan dan mempercepat proses
persalinan dengan menggunakan birthing ball diharapkan dengan birthing ball ibu
bersalin dapat mengurangi nyeri saat persalinan dan mengalami pross persalinan yang
menyenangkan
B. Saran
1) Diharapkan bidan mampu mengasai materi tersebut agar dalam melakukan
pelayanan kebidanan dapat dilakukan dengan baik dan tepat.
2) Diharapkan bidan mampu mengaplikasikan materi birthing ball tersebut kepada
pasien.
3) Diharapkan dapat mengurangitrauma dan nyeri saat persalinan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aprilia,Y. Ritchmond.2011. Gentle Birth Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta :Gramedia
Widiasarana Indonesia

Danuatmaja, b. dan Meilasari M. 2008. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : Puspa
Swara.

Hani Umi.2017.Hubungan Penggunaan Tehnik Birthball dengan Tingkat Nyeri pada Ibu
Bersalin kala I di BPM Umi Hani. Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol 4 No1

Handajani, Sih Rini.2013. Pengaruh Pelvic Rocking terhadap Pengurangan Nyeri Pinggang
Persalianan Kala I dan Lama Waktu Persalianan Kala II di RSU Muhammadiyah
Delanggu. Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Surakarta.
Hermina, Conny Widya dan Agus Wirajaya .2015. The Cony Method:Menjalani Kehamilan
dan Persalinan dengan Tenang, Nyaman serta Bahagia serta Penuh Percaya
Diri.Jakarta : Gramedia

Kustari, Oktifa , dkk.2012. Birth Ball Pengaruh Terapi Birth Ball terhadap penurunan Nyeri
Persalinani. Malang. Fakultas Kedokteran Brawijaya Program Studi Keperawatan.

Mallak, Jan S.2017. Suggested Birthing Ball Protocol. Internatianal Journal of Childrbirth
Education.13 (1) :1-3

Maryunani, Anik dan Eka Puspita.2013.Asuhan kegawatdaruratanMaternal dan Neonatal.


Jakarta :TIM

Mathhew, Albin et all.2012. A Comparative Studi on Effect of Ambulation and Birthing ball
on Maternal and Newborn Outcome Among Primigravida Mothers in selected Hospitals
in Mnagalore. Nitte University Journal of Health Science 2.2:2-5.

Wahyuni Sri dkk. 2021.Efektivitas Birth Ball Exercisepada ibu bersalin kala I terhadap lama
Kala I Fase Aktif dan Lama Kala II di ruang bersalin Puskesmas Arso 3 Kabupaten
Koroom Provinsi Papua. Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol 9 No1

19
Ranananingtyas, dyah dkk.2013. Hubungan Pelaksanaan Pelvic Rocking dengan Birthing
Ball terhadap lamanya kala I pada Ibu Bersalin di Griya Hamil Sehat Mejasem

Surtiningsih, dkk.2016.Efektivitas Pelvic Rocking Exercise terhadap lama waktu persalinan


pada ibu Primigravida di Puskesmas Wilayah Bnajarnegara. The Soedirman
Journal Nursing.11 (2) 117-129.

Saputri Ariana Karinta. 2018. Sebenarnya Buat Apa Pakai Birth Ball Selama Masa Kehamilan dan
Persalinan? https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/prenatal/cara-memilih-
birth-ball/ diakses pada 02 Juli 2021

20

Anda mungkin juga menyukai