Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

INDIVIDU
BABY
BRAIN GYM

Dosen Pengampu :

Arditha Listya Fitriani

Mata Kuliah: Ujian Praktik Individu PKNBT


Kelas B Tegal

Disusun Oleh:

Novita Ika Himmawati (2004320)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

1
KARYA HUSADA SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Baby Brain Gym”. Penyusunan makalah ini untuk
memenuhi salah satu tugas Midwife II kami berharap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi para pembaca.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca utnuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

Tegal, 09 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

Latar Belakang ........................................................................................... 1

A. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

B. Tujuan ........................................................................................................ 2

C. Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Kehamilan Ganda ................................................ .........................3

B. Etiologi....................................................................................................... 8

C. Patofisiologi.................................................................................................9

D. Diagnosa ...................................................................................................10

BAB II TINJAUAN ASKEB

A. Pengkajian..................................................................................................17

B. Interpretasi Data..........................................................................................22

C. Identifikasi Masalah ..................................................................................22

D. Antisipasi Kebutuhan Segera.....................................................................22

E. Intervensi....................................................................................................23

F. Implementasi............................................................................................. 23

G. Evaluasi......................................................................................................23

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

3
A. Kesimpulan.................................................................................................2
4
B. Saran ..........................................................................................................24

4
5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak merupakan dambaan setiap keluarga, yang nantinya orangtua


akan menginginkan anaknya bertumbuh kembang secara optimal (sehat
fisik, kognitif, dan sosial) yang dapat dibanggakan serta berguna bagi nusa
dan bangsa. Sebagai salah satu aset bangsa, sejak dalam kandungan anak
harus mendapatkan perhatian sampai mereka dewasa (Soetjiningsih &
Ranuh, 2013). Dari data WHO (World Health Organization) 2012
melaporkan bahwa 5- 25% dari anak-anak usia prasekolah menderita
disfungsi otak minor, termasuk gangguan perkembangan motorik halus.
Sementara di Afrika, masalah kesehatan pada anak telah mengalami
penurunan sejak tahun 1990 sekitar 40% menjadi 28% pada tahun 2010,
yaitu dari 190 juta anak menjadi 100 juta anak mengalami masalah
kesehatan dan keterlambatan tumbuh kembang.
Masalah perkembangan anak saat ini cenderung meningkat baik di
Negara maju maupun Negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun
2012 angka kejadian gangguan perkembangan di Indonesia sebesar 13-
18%. Menurut Depkes RI (2006) bahwa, 0,4 juta (16%) balita di Indonesia
mengalami gangguan perkembangan motorik halus dan kasar, gangguan
pendengaran, kecerdasan kurang dan keterlambatan bicara. Perkembangan
menurut Kemenkes RI (2015) mengartikan bahwa bertambahnya struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar,
halus, bicara, dan bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan
merupakan salah satu proses dalam kehidupan manusia secara
terusmenerus sejak masa konsepsi sampai akhir hayat artinya manusia
akan terus berkembang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Semua aspek
(fisik, emosi, intelegensi) saling memengaruhi apabila salah satu aspek
tidak ada maka perkembangan kurang berjalan dengan baik (Rivanica &

1
Oxyandi, 2016). Perkembangan anak akan maksimal jika didukung dengan
pengalaman yang baik, misalnya melalui kegiatan informal dan formal
dalam pendidikan.
Perkembangan anak dikendalikan penuh oleh otak, sehingga otak
perlu diberikan stimulasi untuk mengoptimalkan perkembangan anak.
Salah satunya dengan stimulasi dari senam otak atau Brain Gym. Senam
otak merupakan metode baru yang dikembangakan guna menstimulus
(dimensi lateralis), meringankan (dimensi pemfokusan) atau merelaksasi
(dimensi pemusatan) siswa yang terlibat dalam suatu situasi belajar
tertentu.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan baby brain gym?
2. Apakah fungsi senam otak?
3. Apa tujuan melakukan brain gym?
4. Bagaimana melakukan brain gym ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendiskusikan dan membahas: :
1. Mengetahui pengertian tentang brain gym.
2. Mengetahui fungsi senam otak.
3. Mengetahui tujuan senam otak.
4. Mengetahui cara melakukan senam otak.

D. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Agar penulis dapat mengerti sekaligus dapat memberikan pengetahuan
kepada orang lain tentang brain gym.
2. Manfaat bagi pembaca

2
Agar pembaca dapat mengetahui, memahami, dan mengerti
tentangbrain gym.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
. Brain Gym yaitu serangkaian aktivitas gerak sederhana yang
mengoptimalkan aktivitas otak, mengintegrasikan pikiran dan tubuh
(Dennison, 2008). Gerakan-gerakan senam ringan yang dilakukan dalam
Brain Gym seperti melalui olah tangan dan kaki yang dapat memberikan
stimulasi ke otak. Stimulasi itulah yang akan meningkatkan perkembangan
kognitif anak.
Baby brain gym adalah gerakan-gerakan senam sederhana yang
dapat membantu perkembangan otak dan koordinasi anggota tubuh bayi.
Brain gym itu sendiri dikembangkan oleh Educational Kinesiology
Foundation, Amerika Serikat. Brain Gym adalah latihan adalah latihan
yang dirancang untuk membantu fungsi otak yang lebih baik selama
proses pembelajaran. Dengan demikian, Anda bisa memikirkan latihan
Brain Gym sebagai bagian dari keseluruhan teori kecerdasan ganda.
Latihan-latihan ini didasarkan pada gagasan bahwa latihan fisik
sederhana membantu aliran darah ke otak dan dapat membantu
meningkatkan proses belajar dengan memastikan otak tetap waspada.
Siswa dapat menggunakan latihan sederhana pada mereka sendiri, dan
guru dapat menggunakannya dalam kelas untuk membantu menjaga
tingkat energi sampai sepanjang hari. Latihan sederhana ini didasarkan
pada karya cipta dari Paul E. Dennison, Ph.D., dan Gail E. Dennison.
Brain Gym adalah merek dagang terdaftar dari Brain Gym International.

B. Fungsi dan Tujuan Brain Gym

3
Tujuan baby barin gym ntuk memanfaatkan seluruh potensi otak
alamiahnya melalui gerakan dan sentuhan – sentuhan. Langkah
pembukaan dalam brain gym meliputi PACE (Positive, Active, Clear,
dan Energetic) positif, aktif, tanggap, dan energik. Proses PACE
diharapkan untuk menghantar ke dalam suatu keadaan yang nyaman untuk
belajar. Proses PACE terdiri dari 4 aktivitas sederhana yaitu air (untuk usia
di bawah 2 tahun, air diganti dengan ASI), saklar otak,
homolateral/gerakan silang dan kait rileks. Khusus untuk gerakan kait
rileks, yaitu menyatukan ujung-ujung jari selama satu menit dan berdiam
diri sejenak, balita akan memerlukan bantuan.
1. Keuntungan Brain Gym yaitu
a. Memungkinkan anak/bayi rileks
b. Dapat dilakukan dalam waktu singkat (5 menit)
c. Meningkatkan kemampuan bayi dalam gerakan
d. Memandirikan anak bebas bergerak sendiri
e. Mengkoordinasikan otak kanan dan otak kiri b

2. Gerakan Baby Gym


Gerakan senam otak pada bayi
a. Gerakan homolateral : satukan siku kanan dg lutut kanan dan
sebaliknya tujuan dari gerakan homolateral yaitu mengaktifkan
spesialisasi otak
b. Tekan saklar otak : pijat perlahan titik kanan kiri batang leher
Tujuan dari saklar otak yaitu melancarkan aliran darah ke otak
c. Tekan tombol bumi : pijat perlahan pada titik di bawah bibir
Tujuan dari tekan tombol bumi yaitu mengaktifkan energy ke
otak tengah
d. Tekan tombol imbang (Balance bottoms) : belakang telinga
Tujuan dari tombol imbang keseimbangan fungsi alert
e. Pada tombol angkasa pijat perlahan pada titik di bawah bibir

4
Tujuan dari pijat tombol angkasa yaitu mengaktifkan energy ke
seluruh otak
f. Gerakan silang cross sectional : satukan tangan kanan dan kaki
kanan dan sebaliknya tujuannya yaitu untuk melancarkan
peredaran cairan otak Gerakan silang usia 0 – 3 bulan

3. Gerakan Baby Brain Gym berdasarkan usia

a. Usia 0-6 Bulan


1) Saklar anak Pijat jaringan lunak di bawah tulang selangka di kiri dan
kanan tulang dada, sementara tangan yang lain memegang pusar.
Fungsi: mengirim pesan dari bagian otak kanan ke sisi kiri tubuh dan
sebaliknya. Serta meningkatkan penerimaan oksigen.
2) Tombol Bumi Memijit titik di bawah bibir dan tangan lain di tulang
kemaluan. Fungsi: mengaktifkan energi di otak tengah,
menyeimbangkan emosi, mengaktifkan kemampuan melihat atas dan
bawahombol Angkasa Memijit titik di atas bibir dan tangan lain
memegang tulang ekor. Fungsi: mengaktifkan energi ke otak,
menyeimbangkan kemampuan melihat jauh dekat, menyeimbangkan
emosi.
b. Usia 6 Bulan-1 Tahun

5
1) Gerakan meregangkan otot.
Buka tangan anak ke kanan dan ke kiri. Fungsi: membantu
mengaktifkan dan memperkuat perkembangan otot.
2) Gerakan homolateral
Gerakan tubuh satu sisi. Pada usia bayi umumnya menggerakan badan
dengan menggunakan 1 sisi tubuhnya. Misalnya, merayap untuk
menggapai suatu benda, tangan berusaha menjangkau dan kaki di
bagian yang sama mengikutinya. Lalu, pada saat anak berusaha untuk
membalikkan tubuh, maka dia akan bertumpu di satu sisi saja.
Fungsi: untuk menekankan perkembangan otak di bagian tertentu
3) Gerakan menyilang
Gerakan anggota badan secara menyilang. Tangan kanan digerakkan
bersamaan dengan kaki kiri . Lalu tangan kiri digerakkan bersamaan
dengan kaki kanan. Fungsi: untuk mengaktifkan koordinasi antara
bagian otak kiri dan kanan.

c. Usia 1-2 tahun


1) Gerakan menyilang.
Tombol imbang (balance button). Sentuh belakang telinga anak
sambil tangan yang lain menyentuh pusar. Fungsi: menyeimbangkan
ketiga dimensi otak, kiri-kanan, atas-bawah, dan belakang-depan.
d. Usia 2-3 Tahun
Lakukan semua gerakkan di atas pada anak, minta anak
mengikuti gerakan yang diajarkan.Pasang telinga Dengan menggunakan
ibu jari dan jari telunjuk untuk menarik kedua telinga anak dengan
lembut keluar dan melepas gulungannya dimulai dari puncak telinga
dipijat lembut sepanjang lengkungannya, berakhir di bagian bawah (3
titik atas tengah bawah). Ulangi 3 kali atau lebih. Fungsi: membedakan
persepsi memori auditori, mendengarkan suaranya sendiri saat berbicara,

6
daya ingat jangka pendek, bicara dalam hati, dan keterampilan berpikir,
mendengarkan dengan kedua telinga. 8 tidur Bantu anak menggerakkan
tangan dari mulai titik, tengah ke arah kiri atas, melingkar ke kiri bawah
naik ke titik tengah lagi dan terus ke kanan atas, berputar ke kanan
bawah, dan kembali ke titik tengah (seperti menggambar angka 8 tidur).
Fungsi: mengaktifkan mata kanan dan kiri serta mengintregasikan bidang
kanan dan kiri.

e. Tips brain gym menyenangkan bagi Si Anak Pintar

1) Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang


menyenangkan , berirama tenang atau disukai anak ,sehingga membuat
anak lebih rileks.
2) Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk
anak, misalnya meletakkan bayi di atas matras.
3) Pakaikan anak baju yang nyaman untuk bergerak.
4) Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka memberikan air
putih sebagai langkah pendahuluan sangat disarankan.
5) Orang tua sendiri juga harus dalam keadaan rileks dan menyenangkan
saat memberikan pelatihan kepada anak.

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BY. A USIA 9 BULAN

DI PUSKESMAS DANASARI

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 04 Agustus 2021

Waktu : 08:30 WIB

Tempat : Puskesmas Danasari

7
II. DATA SUBYEKTIF

a. Identitas Anak
Nama :By. A

Tanggal/Jam lahir : 20 November 2020/ 06.00 WIB

Jenis kelamin: Perempuan

Anak ke : 1 (Satu)

b. Identitas Orang tua


Nama ibu : Ny. B Nama suami : Tn. C
Umur : 26 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Ds Danasari Rt 02 /04 Alamat : Ds Danasari Rt
Bojong 02 /04 Bojong

c. Alasan Datang
Ibu mengatakan bayinya ingin di imunisasi dan ingin mengetahui
perkembangan anaknya.

d. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya.

e. Riwayat Kesehatan Ibu/ Keluarga


Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit
Jantung, Diabetes Mellitus, Hepatitis, Hipertensi, PMS, Anemia, Asma,
TBC, Penyakit ginjal, Herpes, HIV, jiwa, dan lain-lain.

8
f. Riwayat Kesehatan Anak
Ibu mengatakan anak tidak pernah atau sedang menderita penyakit
Jantung, Diabetes Mellitus, Hepatitis, Hipertensi, PMS, Anemia, Asma,
TBC, Penyakit ginjal, Herpes, HIV, jiwa, dan lain-lain.

g. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Lalu


1. Hamil
Umur ibu saat hamil : 27 tahun
Usia Kehamilan : 38 minggu
ANC saat hamil :4x
Imunisasi yang didapat saat hamil : Imunisasi TT
Obat yang didapat saat hamil : Fe, asam folat
2. Bersalin
P1 A0
Tanggal persalinan : Puskesmas Danasari
Proses Persalinan : Spontan
Penolong : Bidan

3. Antropometri saat lahir


BB : 2800 gr LK : 33 cm LL : 11cm
PB : 48 cm LD : 31 Cm

h. Riwayat Imunisasi
Vaksin Diberikan tanggal Diberikan umur Keterangan

BCG 24/12/2020 1 bulan Melindungi anak


terhadap penyakit
Tuberculosis (TBC)

DPT 24/01/2021 2 bulan Melindungi anak


24/02/2021 3 bulan terhadap penyakit

9
24/03/2021 4 bulan DPT

Polio 24/12/2020 1 bulan Melindungi anak


24/01/2021 2 bulan terhadap penyakit
24/02/2021 polio
3 bulan
24/03/2021
4 bulan
Campak 24/08/2021 9 bulan Melindungi anak
terhadap penyakit
(Kunjungan ini) campak

Hepatitis 24/01/2020 0 bulan Melindungi anak


B terhadap penyakit
hepatitis B

i. Pertumbuhan Dan Perkembangan


1. Pertumbuhan
Status gizi normal
BB: 9,7 kg
PB :70 cm

2. Perkembangan
a) Sosialisasi dan Kemandirian : Anak dapat makan kue sendiri
b)Motorik halus : Anak dapat memainkan dan memindahkan kue
kering, anak mencoba mencari selendang yang jatuh di bawah
meja, anak dapat memungut dua benda, dan masing-masing tangan
memegang benda yang sama, anak dapat emmungut benda yang
kecil seperti kismis , kacang kacangan, biskuit
c) Bahasa : anak dapat menengok ketika kedatangan orang lain, anak
dapat mengulurkan tangannya
d) Motorik kasar : Anak mampu mngangkat lehernya. Anak sudah
dapat duduk

j. Frekuensi Pemeriksaan Kesehatan

10
Sebanyak 4 x dalam 16 minggu

k. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari


1) Pola Nutrisi : Makan ± 2-3x/hari porsi 1 mangkuk kecil jenis
bubur tim. Minum ASI ± 5x/hari, air putih 4 gelas dan susu formula 1
gelas.
2) Pola Eliminasi : BAK ± 8x/ hari warna kekuningan volume banyak.
BAB ± 2x/hari konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan
3) Pola istirahat : Malam ± 10 jam, siang ± 3 jam
4) Pola higiene : Mandi 2x/hari, ganti pakaian 2x/hari, gosok gigi
2x/hari, ganti popok setiap kali BAB dan BAK
5) Pola aktivitas : Bermain, belajar istirahat

l. Data Ekonomi, Sosial, Budaya


Ibu mengatakan penghasilan 2.000.000/bulan dan mampu membiayai
kebutuhan anaknya.

m. Tingkat Pengetahuan Ibu


Ibu kurang mengetahui pentingnya mengetahui perkembangan anaknya.

II. DATA OBYEKTIF


a. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum :
2. Keadaan umum : Baik
3. Kesadaran : Compos mentis
4. Vital sign : Nadi : 96x/ menit
5. Suhu : 36,5⁰C
6. RR : 36x/ menit
7. Pengukuran antropometri :
BB : 9,7 kg Lingkar kepala/ LK : 46 cm

PB : 70 cm Lingkar dada / LD : 43 cm

11
Lingkar lengan : 18 cm

8. Keadaan bayi : Menangis : Kuat

Warna kulit : Sawo matang

Turgor : Baik

b. Status Present
Kepala : Mesocephal, tidak ada molage, tidak ada cephal
hematom

Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik

Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada pembesaran polip

Mulut : Bersih, bibir tidak pucat, tidak ada labiapalatoskisis

Telinga : Simetris, tidak ada serumen

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada


pembengkakan vena jugularis

Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada

Ketiak : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada perdarahan tali


pusat

Genetalia : Terdapat labia mayora kiri dan kanan, terdapat labia


minora kiri dan kanan, terdapat lubang uretra dan vagina,
tidak ada edema

Punggung : Tidak ada spina bifida

Anus : Bersih, berlubang

Ekstremitas atas / bawah:

(a) Atas : Simetris, kuku tidak pucat, akral tidak pucat dan
tidak dingin, jari lengkap dan bergerak aktif
(b) Bawah : Simetris, kuku tidak pucat, akral tidak pucat dan

12
tidak dingin, jari lengkap dan bergerak aktif
Kulit : Warna sawo matang turgor kulit baik, tidak ada ruam,
tidak ada bercak atau tanda lahir

c. Pemeriksaan Penunjang
1). Laboratorium
2). Hb -
3). Urine protein :-
4). Urine reduksi :-
a. Pemeriksaan lain :-
b. Pemantauan melalui buku KIA : Baik (pertumbuhan anak sesuai
dengan usianya)

IV. INTERPRETASI DATA


By. A umur 9 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.

V. MASALAH
Tidak ada

VI.KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

VII.PERENCANAAN

Tanggal : 04 Agustus 2021


Jam : 08.30 WIB
1. Beritahu ibu bahwa anaknya akan ditimbang dan diukur panjang
badannya.
2. Timbang dan mengukur panjang badan By.A

13
3. Beritahu ibu hasil penimbangan dan pengukuran bahwa anaknya dalam
pertumbuhan yang baik
4. Periksa dan menanyakan perkembangan By.A kepada ibunya.
5. Anjurkan ibu untuk terus memantau perkembangan anaknya.
6. Anjurkan untuk melakukan baby brain gym
7. Anjurkan ibu untukk datang bersama anaknya ke posyandu bulan
berikutnya.
8. Dokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan dan mencatat
dalam buku KIA.

VII. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 04 Agustus 2021

Jam : 08.30 WIB

1. Memberitahu ibu bahwa anaknya akan ditimbang dan diukur panjang


badannya.
2. Menimbang dan mengukur panjang badan By. A
3. Memberitahu ibu hasil penimbangan dan pengukuran bahwa anaknya
dalam pertumbuhan yang baik
4. Memeriksa dan menanyakan perkembangan By. A kepada ibunya.
5. Menganjurkan ibu untuk terus memantau perkembangan anaknya.
6. Melakukan baby brain gym untuk menstimulasi perkembangan.
Gerakan homolateral
Tekan saklar otak
Tekan tombol angkasa
Tekan tombol keseimbangan
Tekan tombol bumi
Lakukan gerakan crosssectional
7. Menganjurkan ibu untuk datang bersama anaknya ke posyandu bulan
berikutnya.

14
8. Mendokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan dan mencatat
dalam buku KIA.

VIII. EVALUASI
Tanggal : 04 Agustus 2021 Jam : 08.30 WIB

1. Ibu mengetahui bahwa anaknya akan ditimbang dan diukur panjang


badannya.
2. By. A telah ditimbang dan diukur panjang badannya.
3. Ibu mengerti hasil penimbangan dan pengukuran badan anaknya.
4. By. A sudah diperiksa dan dalam perkembangan sesuai usianya.
5. Ibu bersedia untuk terus memantau perkembangan anaknya.
6. Ibu bersedia dilakukan baby brain gym untulk menstimulasi
perkembangan.
7. Ibu bersedia untuk kembali ke posyandu bulan berikutnya.
8. Ada hasil pendokumentasian.

BAB IV
PEMBAHASAN

Brain Gym atau senam otak adalah gerakan sederhana dengan


menggunakan keseluruhan otak karena merupakan penyesuaian dengan
tuntutan sehari-hari sehingga belajar jadi riang dan senang. Latar belakang
Brain Gym dikembangkan berdasarkan Touch for Health Kinesiology

15
(Sentuh agar sehat, dari ilmu tentang gerakan tubuh). Merupakan perpaduan
ilmu pengetahuan barat yaitu tes otot dan sikap tubuh dengan ilmu
pengetahuan dari timur sehingga terdapat suatu metode pencegahan dan
penyembuhan penyakit yang sangat sederhana, efektif, alami dan murah.
Brain Gym merupakan inti dari Educational Kinesiology (Edu K)
yang berarti ”educare”menarik keluar dan ”kinesis” ilmu tentang gerakan
tubuh. Maka dengan Brain Gym kita menarik keluar potensi yang terpendam
melalui gerakan tubuh.
Manfaat brain gym menstimulasi perkembangan anak terutama
perkembangan motorik halus dan motorik kasar meningkatkan konsentrasi
belajar anak dan menjaga kebugaran tubuh balita sehingga tidak mudah sakit.
Selain hal itu, usia balita 0-5 tahun merupakan golden age usia emas. Usia
anak di bawah lima tahun (balita) merupakan periode penting dalam tumbuh
kembang anak karena pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita
akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Seperti
diketahui bahwa usia dibawah dua tahun (baduta) pertama merupakan periode
keemasan (golden period) karena terjadi optimalisasi proses tumbuh kembang
(Risma, 2009).
Kami melakukan intervensi kepada By.A usia 9 bulan ibu dan bayi
sangat kooperatif, keluarga mendukung untuk dilakukan baby brain gym
sehingga, memberikan dorongan moril pada ibu yang merasa tenang dan
dapat percaya diri dengan persalinannya .
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada By. A 9 bulan ditarik
kesimpulan bahwa asuhan yang diberikan yang dimulai dari anamnesa,
wawancara, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan dilakukan
imunisasi dan baby brain gym dapat berjalan dengan baik. Hal ini dapat

16
terlaksana karena dari tenaga kesehatan maupun klien dapat bekerjasama
dengan baik.
Setelah semua pengkajian dilakukan maka dapat dibuat interpretasi
data yang terdiri dari diagnosa, masalah dan kebutuhan. Diagnosa
ditegakkan dengan adanya pemeriksaan fisik dan perkembangan tidak ada
masalah pada By.A tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan
asuhan kebidanan pada By. A usia 9 bulan dilakukan baby brain gym
untuk meningkatkan kecerdasan.

B. Saran
1. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang asuhan yang
harus diberikan oleh tenaga kesehatan terhadap Bayi sehingga baik
keluarga maupun masyarakat sekitar dapat mendukung semua asuhan
yang akan diberikan demi kelancaran asuhan yang diberikan.
2. Bagi mahasiswa
a. Diharapkan mahasiswa lebih menguasai teori sehingga mampu
meningkatkan keterampilan dalam memberikan Asuhan
Kebidanan pada bayi dan balita.
b. Diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa
sehingga dapat menerapkannya tidak hanya di lahan praktek yang
ditempati saja melainkan juga mampu menerapkannya di
masyarakat umum.

3. Bagi pelayanan kesehatan


a. Diharapkan mampu meningkatkan mutu pelayanan asuhan
kebidanan sesuai dengan prosedur tindakan sehingga dapat
melaksanakan asuhan kebidanan.
b. Diharapkan mampu memberikan KIE sesuai dengan kebutuhan
pasien.
4. Bagi institusi pendidikan

17
Sebagai sumber informasi untuk kemajuan perkembangan ilmu
kebidanan dan sebagai referensi untuk mengetahui perbandingan
antara praktek lahan dan teori

18
DAFTAR PUSTAKA

Ibu dan Balita Frisian Flag.2021. Wujudkan Anak Pintar dengan Brain Gym
https://www.ibudanbalita.com/artikel/tingkatkan-kualitas-
kecerdasan-anak-dengan-brain-gym.(diakses pada 04 Agustus 2021)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan


Anak Continuum of Carelife Cycle. Ijkarta: Bakti Husada.

Rivanica, R. Oxyandi.(2016). Buku Ajar Deteksi Dini Tumbuh Kembang dan


pemeriksaan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Salemba Medika.

World Health Organisation World Health Organization (WHO). Development of a


strategy towards promoting optimal fetal growth. Avaliable from :
http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html. [diakses pada
tanggal 2 Maret 2016 ].

19

Anda mungkin juga menyukai