Anda di halaman 1dari 8

brain gym (senam otak )

BAB I

A.

PENDAHULUAN

Senam otak atau brain gym diciptakan oleh Dr. Paul Dennison dan Gail E. Dennison pada
tahun 1970. Awalnya senam ini dibuat untuk sebagai metode untuk membantu anak-anak dan orang
dewasa yang mengalami kesulitan belajar. Dalam perkembangannya gerakan-gerakan senam otak
tidak hanya mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang sulit belajar, tetapi juga meningkatkan
fungsi otak, fungsi tubuh, dan aplikasi kinesiology.
Aplikasi kinesiology merupakan aplikasi/penerapan gerakan-gerakan tubuh yang mempunyai
manfaat tertentu. Misalnya pemulihan dan pencegahan gejala penyakit tertentu. Gerakan-gerakan
ini membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi
kemampuan akademik.
Brain gym ini bisa dilakukan oleh segala umur yaitu anak anak , lansia, dewasa maupun remaja.
Brain gym atau olahraga otak sama pentingnya seperti olahraga tubuh. Selama ini orang lebih
memelihara kebugaran fisik dibandingkan otak. Padahal otak merupakan pusat dari kontrol segala
aktivitas manusia. Otak juga memerlukan latihan untuk menjaga kualitas kesehatan otak yaitu salah
satunya mencegah adanya gangguan dalam intelegensi dan daya ingat. Brain gym banyak digunakan
sebagai metode pelatihan pada anak untuk meningkatkan daya ingat dalam belajar. Pada anak-anak
dalam masa pertumbuhan bisa memberikan efek yang baik dalam perkembangan otak dan tumbuh
kembangnya.
Selama ini hanya timbul persepsi bahwa otaklah yang mengendalikan semua bagian tubuh. Namun,
justru dengan bergerak juga memberikan efek stimulan terhadap pertumbuhan saraf. Beberapa
penelitian pun membuktikan bahwa dengan melakukan olahraga rutin akan menstimulasi
perkembangan otak menurut Henry Remanly, instruktur brain gym yang mendapat lisensi dari
International Kinesiology College, California, AS.

B.

TUJUAN

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengidentifikasikan serta
mengetahuin tentang brain gym, seperti :
a.

Mengetahui apa itu brain gym

b.

Mengetahui apa tujuan dari brain gym

c.

Mengetahui apa manfaat dan kelebihan brain gym

d.

Mengetahui indikasi brain gym

e. Mengetahui dan memahami apa saja yang harus dipersiapkan sebelum mekalukan latihan brain
gym
f.
Mengetahui prosedur pelaksaan brain gym dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari

BAB 2
A.

DEFINISI

Terapi Brain Gym adalah senam otak yang bertujuan untuk memicu otak agar tidak kehilangan daya
intelektualnya dan awareness-nya. Senam otak adalah senam ringan yang dilakukan dengan gerakan
menyilang, agar terjadi harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak kanan dan otak kiri. (Budhi, 2010).
Sedangkan Brain gym menurut Dennison (2008) adalah program pelatihan otak yang dikembangkan
oleh Paul E. Dennison dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970. Program ini awalnya dirancang untuk
mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan orang dewasa.

Brain Gym adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar
dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari.Brain Gym adalah serangkaian gerak sederhana yang

menyenangkan dan digunakan para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan
kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak (Paul & Gail, 2002).

Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat
bermanfaat bagi kemampuan akademik.Educational Kinesiology adalah suatu sistem yang dapat
mengubah semua pelajar, umur berapa saja, dengan cara menarik keluar atau menampilkan potensi
yang terkunci di dalam tubuhnya, melalui gerakan-gerakan sederhana yang memungkinkan orang
menguasai bagian otak yang semula terkunci tersebut.

Menurut Dr. Ruswaldi Munir, Sp.KO., Brain gym tidak saja akan memperlancar aliran darah dan
oksigen ke otak, tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan berfungsinya otak
secara optimal. Pada Brain gym akan didapatkan kebugaran otak yang ditandai dengan aliran darah
menuju otak lancar atau pasokan Volume O2 maksimal memadai. Volume O2 maksimal merupakan
kemampuan pengambilan oksigen oleh jantung dan paru-paru, sehingga aliran darah ke semua
jaringan tubuh termasuk otak lebih banyak dan mempengaruhi otak untuk bekerja maksimal.
Gerakan Brain Gym dibuat untuk menstimulasi (dimensi lateralitas), meringankan (dimensi
pemfokusan), atau merelaksasi (dimensi pemusatan) siswa yang terlibat dalam situasi belajar
tertentu. Otak manusia seperti hologram, terdiri dari tiga dimensi dengan bagian-bagian yang saling
berhubungan sebagai satu kesatuan. Pelajaran lebih mudah diterima apabila mengaktifkan sejumlah
panca indera daripada hanya diberikan secara abstrak saja. Akan tetapi otak manusia juga spesifik
tugasnya, untuk aplikasi gerakan Brain Gym dipakai istilah dimensi lateralitas untuk belahan otak kiri
dan kanan, dimensi pemfokusan untuk bagian belakang otak (batang otak atau brainstem) dan
bagian depan otak (frontal lobes), serta dimensi pemusatan untuk sistem limbis (midbrain), dan otak
besar (cerebral cortex).

Paul Dennison, pelopor dalam bidang penelitian otak terapan menemukan bahwa urutan
tertentu dari gerakan-gerakan lengan dan kaki akan memberikan sinyal pada otak untuk
menyeimbangkan kegiatan-kegiatan belahan otak kanan dan kiri, membantu menguatkan integrasi
dan komunikasi diantara keduanya. Gerakan-gerakan sederhana latihan senam otak (brain gym)
dapat menyeimbangkan kembali fungsi-fungsi otak dan dapat mengisi ulang tenaga. (Barbara
Prashnig, 2012)
B.

TUJUAN

Kegiatan brain gym bertujuan untuk mengintregasikan setiap bagian otak untuk membuka bagian
otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat. Ketidakselarasan kerja otak juga akan
mengakibatkan anak mengalami berbagai hambatan, terutama pada proses belajar. Gerakan Brain
Gymapabila dilakukan secara teratur dapat menurunkan kecemasan saat menghadapi ujian,
mengatasi lupa karena gugup, dan memberikan rasa tenang dan nyaman bagi anak.
C.

MANFAAT

Menurut Ayinosa (2009), selain dapat meningkatkan kemampuan belajar, Brain Gym dapat
memberikan beberapa manfaat yaitu berupa: (1) Stress emosional berkurang dan pikiran lebih
jernih; (2) Hubungan antarmanusia dan suasana belajar/kerja lebih relaks dan senang; (3)
Kemampuan berbahasa dan daya ingat meningkat; (4) Orang menjadi lebih bersemangat, lebih
kreatif, dan efisien; (5) Orang merasa lebih sehat karena stress berkurang; dan (6) Prestasi belajar
dan bekerja meningkat.

Sedangkan menurut Fanny (2009), banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan Brain
Gym. Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan
rangsangan atau stimulus pada otak. Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah yang dapat
meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar,
memori, pemecahan masalah, dan kreativitas), menyelaraskan kemampuan beraktivitas dan berfikir
pada saat yang bersamaan, meningkatkan keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol emosi dan
logika, mengoptimalkan fungsi kinerja panca indera, menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh,
meningkatkan daya ingat dan pengulangan kembali terhadap huruf/angka (dalam waktu 10 minggu),
meningkatkan ketajaman pendengaran dan penglihatan, mengurangi kesalahan membaca, memori,
dan kemampuan komperhensif pada kelompok dengan gangguan bahasa, hingga mampu
meningkatkan respon terhadap rangsangan visual.

Orang yang sulit belajar, akan berusaha terlalu keras sehingga terjadi stress di otak sehingga
mekanisme integrasi otak melemah sehingga bagian-bagian otak tertentu kurang berfungsi.
Mengatasi hal diatas dapat dilakukan dengan tes otot dan Brain Gym. Test otot berguna untuk
mengetahui hambatan-hambatan di dalam tubuh yang berpengaruh pada kemampuan belajar dan
daya tangkap. Brain Gym membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat
sehingga kegiatan belajar atau bekerja dapat menggunakan seluruh otak atau whole brain
learning(Ayinosa, 2009).

Brain Gym dapat mengaktifkan otak sehingga mampu berfungsi dengan lebih baik. Brain Gym telah
diakui sebagai salah satu teknik belajar yang paling baik oleh National Learning Foundation USA
(Ayinosa, 2009) karena Brain Gym ini memberikan keuntungan yaitu : (a) Memungkinkan belajar dan
bekerja tanpa stress; (b) Dapat dilakukan dalam waktu singkat yaitu kurang dari 5 menit; (c) Tidak
memerlukan bahan atau tempat yang khusus; (d) Dapat dipakai dalam semua situasi belajar/bekerja
juga dalam kehidupan sehari-hari; (e) Meningkatkan kepercayaan diri; (f) Menunjukkan hasil dengan
segera; (g) Sangat efektif dalam penanganan seorang yang mengalami hambatan dan stress belajar;
(h) Memandirikan seorang dalam belajar dan mengaktifkan seluruh potensi dan keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang.

D.

INDIKASI

Brain gym dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Brain gym dapat dilakukan
pada anak-anak usia sekolah yang mengalami kesulitan dalam menghapal
angka/numerik/matematika. Brain gym ini juga dapat dilakukan pada lansia yang mengalami
penurunan daya ingat atau demensia, juga pada lansia yang mengalami penyakit Alzheimer.
E.

PERSIAPAN PELAKSANAAN

1. Brain gym dapat digabung atau dihantarkan dengan musik yang menyenangkan, berirama
tenang atau disukai anak, sehingga membuat anak lebih rileks.
2.

Membuat situasi ruangan yang menyenangkan dan nyaman untuk anak

3.

Gunakan baju yang nyaman untuk bergerak.

4. Karena tubuh kita 70% lebih mengandung air, maka minum air putih sebagai langkah
pendahuluan sangat disarankan.
5. Pemimpin kelompok/orangtua harus dalam keadaan rileks dan menyenangkan saat
memberikan pelatihan kepada anak.
6. Mintalah agar semua peserta duduk dalam lingkaran sehingga mereka bisa saling berhadapan,
diatas lantai, atau kursi. Kemudian, pemimpin kelompok memulai proses yang akan menjadi ritual.
F.

PROSEDURE PELAKSANAAN

1.

Waktu yang Dibutuhkan dalam Brain Gym

Brain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja. Porsi
latihan yang tepat adalah sekitar 10-15 menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

2.

Batasan Usia dalam Brain Gym

Brain gym tidak saja berguna untuk anak-anak, juga dapat dilakukan oleh segala umur baik lansia,
dewasa, maupun remaja.

3.

Aturan dalam Brain Gym

Menurut Ag Masykur & Fathani (2008), sebelum memulai brain gymharus menjalani PACE. PACE
adalah empat keadaan yang diperlukan, untuk dapat belajar dan berpikir dengan menggunakan
seluruh otak. PACE merupakan singkatan dari positif, aktif, clear (jelas), dan energetis. Untuk
menjalankan PACE ini, harus memulainya dengan energetis (minum air), clear (melakukan pijat
saklar otak), aktif (melakukan gerakan silang), positif (melakukan kiat rileks), dan dilanjutkan dengan
gerakan-gerakan senam yang lain.

Brain Gym adalah gerakan repatterning yang memerlukan pengulangan dan konsentrasi. Sebaiknya
lakukan 3 kali dalam sehari yang disesuaikan dengan rutinitas anak, misalnya pada saat pagi hari,
sesudah mandi, siang hari sesudah istirahat siang, dan sore hari. Selain itu, di setiap gerakan juga
terdapat pengulangan gerakan. Sebaiknya gerakan dilakukan dalam keadaan rileks. Hindari memaksa
anak yang berakibat kehilangan minat.
Pada anak-anak, Brain gym bisa dilakukan dalam konteks bermain. Orang tua juga harus merasa
nyaman, tenang, dan aman ketika memandu anak. Sehingga gerakan dapat mudah diikuti anak.
Mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Ajak anak mempelajari gerakan per gerakan dalam
jangka waktu tertentu. Misalnya pengulangan satu gerakan di minggu pertama, lalu gerakan
berikutnya di minggu ke-2, dan sebagainya.

G.

EVALUASI PELAKSANAAN

Brain gym juga bisa dipadukan dengan musik-musik tarian untuk mengiringi senam ini. Karena selain
mendapatkan kebugaran otak, sekaligus juga mendapatkan kegembiraan. (Amir faisal, 2008 ).
Senam fisik dan otak memiliki hubungan besar bagi kesehatan tubuh dan pikiran yang hanya dapat
dirasakan jika kita menanamkan kebiasaan termasuk latihan dalam rutinitas sehari-hari. Anak-anak
yang terlibat dalam latihan fisik telah ditemukan memiliki kemampuan memori yang baik,
meningkatkan fokus, konsentrasi, kemampuan analisis, dan perbaikan memori. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa latihan fisik dan otak yang tepat sangat sehat bagi tubuh.
Pada anak-anak, Brain gym bisa dilakukan dalam konteks bermain. Sehingga gerakan dapat mudah
diikuti anak. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Ajak anak mempelajari gerakan per
gerakan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya pengulangan satu gerakan di minggu pertama, lalu
gerakan berikutnya di minggu ke-2, dan sebagainya.

BAB 3
A.

KESIMPULAN

Brain Gym adalah serangkaian latihan gerak sederhana yang menyenangkan dan dapat
memudahkan kegiatan belajar serta membantu penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari.
Gerakan Brain Gym dibuat untuk menstimulasi, meringankan atau merelaksasi seseorang yang
terlibat dalam situasi belajar tertentu. Gerakan Brain Gym menunjang perubahan elektrik dan
kimiawi yang berlangsung selama semua kejadian mental dan fisik.
Gerakan Brain Gym adalah suatu usaha alternatif alami yang sehat untuk menghadapi ketegangan
dan tantangan pada diri sendiri dan orang lain. Brain Gym dapat digunakan untuk membantu pelajar
untuk lebih siap menerima pelajaran, memperbaiki rentang konsentrasi, meningkatkan fokus dan
daya ingat, memperbaiki kemampuan berkomunikasi, dan mengendalikan emosi.
Senam fisik dan otak memiliki hubungan besar bagi kesehatan tubuh dan pikiran yang hanya dapat
dirasakan jika kita menanamkan kebiasaan termasuk latihan dalam rutinitas sehari-hari. Orang yang
terlibat dalm latihan fisik telah ditemukan memiliki kemampuan memori yang baik, meningkatkan
fokus, konsentrasi, kemampuan analisis dan perbaikan memori. Hubungan terdekat antara otak dan
latihan fisik berhubungan dengan peredaran darah. Sirkulasi darah menjadi lebih baik sebagai akibat
latihan fisik yang meningkatkan aliran darah ke otak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
latihan fisik dan otak yang tepat sangat sehat bagi tubuh.

B.

SARAN

Brain Gym manfaatnya sangat dirasakan oleh anak-anak usia sekolah, maka program Brain
Gym harus lebih disosialisasikan secara lebih luas baik kepada guru maupun orang tua. Para guru
perlu memiliki keterampilan sebagai bekal untuk menciptakan strategi pembelajaran yang tidak
hanya efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga efektif untuk membangun
kepribadian anak yang sehat.

Gerakan-gerakan brain gym yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan anak
dan saat melakukan brain gym tidak dalam keadaan terpaksa.

DAFTAR PUSTAKA
Ayinosa. 2009. Brain Gym (Senam Otak). Diperoleh darihttp://book.store.co.id/2009. Diakses tanggal
20 Maret 2013.
Cecilia Freeman & Gail Dennison. 1998. . I Am The Child (Akulah Anak Itu). Jakarta : Grasindo
Dennison, Paul. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia
Dennison, P., Gail, E. 2002. Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia
Dennison, P. E., and Dennison, G.E. 2002. Brain Gym. Jakarta: PT. Grasindo.
______. 2004. Brain Gym (Senam Otak). Jakarta: PT. Grasindo.
______. 2004. Edu-K for Kids. Jakarta: PT. Grasindo.
Faisal, Amir. 2008. Menyiapkan Anak Menjadi Juara. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Paul E.D & Gaul E.D. 2006. Brain Gym And Me. Jakarta : PT. Grasindo
Prashnig, Barbara. 2012. The Power of Learning Styles. Network Continuum Education
Purwanto, dkk. 2009. Manfaat Senam Otak (Brain Gym) dalam mengatasi Kecemasan dan Stres Pada
Anak Sekolah. Fakultas Psikologi : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL.. 2, NO. 1, JUNI 2009
Saleh , Arman Yurisaldi dkk. 200?. Hanacaraka: Untuk Senam Otak, Kreativitas, dan
Rehabilitasi Saraf : Menguak Misteri Hanacaraka Dari Sisi Ilmiah.Jakarta : Ref Publisher

Anda mungkin juga menyukai