Anda di halaman 1dari 2

Tips Melakukan Senam Otak Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Brain Gym alias senam otak adalah program pelatihan untuk otak yang dikembangkan
oleh Dr. Paul E. Dennison, Ph.D dan Gail E. Dennison sejak tahun 1970. Pada
awalnya, program ini dirancang untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan
orang dewasa. Dasar pemikiranya, belajar adalah kegiatan alami dan menyenangkan
yang dilakukan sepanjang hidup. Kesulitan belajar biasanya berasal dari
ketidakmampuan mengatasi stress dan keraguan dalam menghadapi tugas baru.
Latihan ini terdiri dari 26 gerakan yang bisa dilakukan siapa saja, dan dimaksudkan
untuk menstimulasi, meringankan dan sebagai relaksasi otak. Kini, Brain Gym telah
menyebar ke lebih dari 80 negara dan disebarkan ke khalayak melalui sekolah-sekolah,
perusahaan-perusahaan, lembaga-lembaga seni serta athletic training program. Berikut
ini adalah 8 gerakan dasar senam otak yang bisa Anda lakukan kapan saja, bahkan di
kantor sekalipun (disela-sela aktifitas kerja) guna meningkatkan kemampuan Anda
dalam berkomunikasi:
1. Gerakan Silang. Cara: Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke
depan, samping atau belakang. Agar lebih ceria Anda bisa menyelaraskan gerakan
dengan irama music. Manfaat:Merangsang bagian otak yang menerima informasi
(receptive) dan bagian yang mengungkapkan informasi (expressive) sehingga
memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan daya ingat.
2. Olengan Pinggul. Cara: Duduk di lantai. Posisi tangan di belakang, menumpu di
lantai dengan siku ditekuk. Angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul ke kiri dank e
kanan dengan rileks. Manfaat:Mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar,
meningkatkan kemampuan memperhatikan dan memahami.
3. Pengisi Energi. Cara: Duduk nyaman di kursi, kedua lengan di bawah dan dahi
diletakkan di atas meja (menunduk di atas meja). Tangan ditempatkan di depan bahu
(tangan kanan di bahu kanan, tangan kiri di bahu kiri), jari-jari menghadap sedikit ke
dalam. Ketika menarik napas rasakan napas mengalir ke garis tengah seperti pancuran
energi, mengangkat dahi, kemudian tengkuk dan terakhir punggung atas. Diafragma
dan dada tetap terbukan dan bahu tetap rileks. Manfaat: Mengembalikan vitalitas otak
setelah serangkaian aktivitas yang melelahkan (stress), meningkatkan konsentrasi dan
perhatian serta meningkatkan kemampuan memahami dan berpikir rasional.
4. Menguap Berenergi. Cara: Bukalah mulut seperti hendak menguap, lalu pijatlah
otot-otot di sekitar persendian rahang. Lalu menguaplah dengan bersuara untuk
melepaskan otot-otot tersebut.Manfaat: Mengaktifkan otak untuk meningkatkan
perhatian dan daya pengelihatan, memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresi serta
meningkatkan kemampuan untuk memilah informasi.
5. Luncuran Gravitasi. Cara: Duduk di kursi, posisi kaki lurus kebawah dan silangkan
kaki. Tundukkan badan dengan lengan kedepan bawah (searah kaki). Buang napas
ketika badan membungkuk kebawah dan ambil napas ketika badan tegak ke atas.
Lakukan dengan posisi kaki berganti-ganti. Manfaat: Mengaktifkan otak untuk rasa
keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan
meningkatkan energi.
6. Pompa Betis. Cara: Lakukan gerakan mendorong dengan tangan bertumpu pada
sandaran kursi atas, sambil menekan tumit ke bawah.Manfaat : Gerakan ini
dikembangkan untuk membawa kesadaran ke arah betis, tempat asal naluri untuk
‘menahan diri’. Orang jadi lebih aktif berpartisipasi dan dapat mengakses kemampuan
berbahasa, begitu reflex otak untuk menahan diri dilepaskan.
7. Mengaktifkan Tangan. Cara: Luruskan satu tangan ke atas di samping telinga.
Buang napas perlahan sementara otot-otot diaktifkan dengan cara mendorong tangan
ke empat jurusan (depan , belakang, dalam dan luar), sementara tangan lainnya
menguatkan dorongan tersebut. Manfaat: Mengaktifkan otak agar mampu berbicara
ekspresif dan keterampilan berbahasa serta meningkatkan koordinasi mata-tangan.
8. Tombol Imbang. Cara: Senuhkan 2 jari ke bagian belakang telinga (tangan kanan
untuk telinga kanan), pada lekukan di belakang telinga, sementara tangan yang lain
menyentuh pusar, selama kurang lebih 30 detik. Lakukan secara bergantian. Selama
melakukan gerakan tersebut, dagu rileks dan kepala dalam posisi normal menghadap
ke depan. Manfaat: mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan
perhatian, mengambil keputusan, berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif.
Anda Ingin Berlangganan Free-Artikel Dari iniopiniku.com? 
Daftarkan e-mail Anda di bawah ini dan pastikan verifikasi melaluiemail Anda:

Anda mungkin juga menyukai