Disusun Oleh:
2. Tujuan
Senam otak (Brain gym) juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
dan daya ingat. Pada lansia, penurunan otak dan tubuh membuat tubuh mudah
jatuh sakit, pikun dan frustasi. Meski demikian, penurunan ini bisa diperbaiki
dengan melakukan senam otak. Senam otak tidak saja akan memperlancar
aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga merangsang ke dua belahan
belahan otak untuk bekerja (Widianti & Proverawati, 2010)
Senam otak (Brain gym) juga dapat meningkatkan daya ingat dan
pengulangan kembali terhadap huruf atau angka, meningkatkan ketajaman
pendengaran dan pengelihatan, mengurangi kesalahan membaca, memori, dan
kemampuan komprehensif pada kelompok dengan gangguan bahasa, hingga
mampu meningkatkan respons terhadap rangsangan visual (Widianti &
Proverawati, 2010).
Selain itu, senam otak berguna dalam mempersiapkan seseorang untuk
dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. Dapat menambah atau
meningkatkan ketrampilan khusus dalam hal berpikir dan koordinasi,
memudahkan kegiatan belajar
4. Indikasi
Brain Gym dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Brain Gym dapat dilakukan pada lansia yang mengalami penurunan daya ingat
atau demensia, juga pada lansia yang mengalami penyakit Alzheimer.
5. Kontraindikasi
Lansia dengan stroke, lansia yang mengalami tirah baring, dan lansia
dengan lumpuh total (Setyoadi, 2011).
No Komponen Kerja 0 1 3
1. ALAT DAN BAHAN
Musik, bisa melalui berbagai media seperti
radio/tape atau VCD.
Speaker
LCD multi-media untuk membantu menampilkan
gambar
Kursi, sebagai media tambahan untuk memfasilitasi
beberapa gerakan senam.
Air mineral, untuk dikonsumsi dan dapat
menstabilkan cairan tubuh.
2. TAHAP PRA-INTERAKSI
1) Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada
konflik internal yang dapat mempengaruhi proses
terapi)
2) Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman, dan
aman
3) Mengatur kursi antara pasien, diberi jarak agar tidak
saling bersentuhan
3. TAHAP ORIENTASI
1. Menyapa pasien sesuai kultur/sosial budaya
setempat
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan kontrak topik, waktu, dan tempat
pertemuan
4. Menanyakan keluhan utama klien saat ini
5. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan
4. TAHAP KERJA
a. Gerakan Cross Crawl (Silang)
Angkat kaki kanan ke depan sambil mengarahkan
kedua tangan ke samping kanan,
kemudian lakukan gerakan sebaliknya.
b. Gerakan lazy-8
6. DOKUMENTASI TINDAKAN
1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon
klien selama tindakan dan kondisi setelah tindakan
2. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani
disertai nama jelas
3. Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan
disertai paraf
4. Catatan dibuat dengan menggunakan ballpoint atau
tinta.
Nama Lansia :
Usia :
N SKALA
PERILAKU TIDAK YA
O 1 2 3 4 5 6
1. Mampu mengikuti Gerakan cross / silang
2. Mampu mengikuti Gerakan lazy-8
3. Mampu mengikuti Gerakan putaran leher
4. Mampu mengikuti Gerakan burung hantu
Mampu mengikuti Gerakan mengaktifkan
5.
tangan
Mampu mengikuti Gerakan luncuran
6.
gravitasi
7. Mampu mengikuti Gerakan saklar otak
8. Mampu mengikuti Gerakan tombol bumi
9. Mampu mengikuti Gerakan tombol angkasa
10. Mampu mengikuti Gerakan pasang telinga
Mampu mengikuti Gerakan penguapan
11.
berenergi
12. Mampu mengikuti Gerakan hooks-up
Jumlah Penjumahan Skor Seluruh Aspek
Jika skor total yang diperoleh adiyuswa adalah di atas 48, maka pelatihan senam
otak ini sudah dilaksanakan dengan cukup baik.