Anda di halaman 1dari 12

SOP BRAIN GYM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen pengampu: Ns. Diah Ratnawati, M.Kep.Sp.Kep.Kom

Disusun Oleh:

Rahmawati Eka Yulistyani 1810711069

Fitrianih Azzahra 1810711069

Frida Anindita Yulianti 1810711081

Dina Krismayanti 1810711103

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2021
1. Deskripsi
Senam otak adalah serangkaian gerak sederhana menyenangkan digunakan
untuk memadukan semua bagian otak yang berfungsi meningkatkan
kemampuan belajar, membangun harga diri dan rasa kebersamaan. Rangkaian
kegiatan ini sesuai untuk semua orang

2. Tujuan
Senam otak (Brain gym) juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa
dan daya ingat. Pada lansia, penurunan otak dan tubuh membuat tubuh mudah
jatuh sakit, pikun dan frustasi. Meski demikian, penurunan ini bisa diperbaiki
dengan melakukan senam otak. Senam otak tidak saja akan memperlancar
aliran darah dan oksigen ke otak, tetapi juga merangsang ke dua belahan
belahan otak untuk bekerja (Widianti & Proverawati, 2010)
Senam otak (Brain gym) juga dapat meningkatkan daya ingat dan
pengulangan kembali terhadap huruf atau angka, meningkatkan ketajaman
pendengaran dan pengelihatan, mengurangi kesalahan membaca, memori, dan
kemampuan komprehensif pada kelompok dengan gangguan bahasa, hingga
mampu meningkatkan respons terhadap rangsangan visual (Widianti &
Proverawati, 2010).
Selain itu, senam otak berguna dalam mempersiapkan seseorang untuk
dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. Dapat menambah atau
meningkatkan ketrampilan khusus dalam hal berpikir dan koordinasi,
memudahkan kegiatan belajar

3. Prinsip-prinsip dalam Melakukan Pelatihan:


 Dilakukan uji coba senam otak. Dipantau kemampuan seluruh lansia
dalam memahami gerakan dan menirukannya. Dari hasil uji coba,
ditetapkan gerakan senam otak yang sesuai kemampuan lansia yaitu
sejumlah 12 gerakan.
 Senam otak dilakukan semampunya, sehingga pendekatannya adalah
individual, mengingat keterbatasan kemampuan yang berbeda-beda dalam
hal persepsi dan kondisi fisik-motorik.
 Gerakan-gerakan senam otak diajarkan secara perlahan dan bertahap, serta
berulang agar mampu mengikuti dan menghafalkannya.
 Dilakukan icebreaking, di awal atau di tengah-tengah waktu senam otak,
agar tidak cepat lelah. Icebreaking dapat berupa games ataupun menyanyi.
 Senam otak sebaiknya dilakukan secara rutin dan konsisten, yaitu kurang
lebih 15 menit untuk keseluruhan gerakan yang disesuaikan dengan
kemampuan lansia. Senam otak ini sebaiknya dilakukan sebanyak minimal
10 kali pertemuan, seminggu sekali atau selama 2,5 bulan.
 Kepada setiap lansia diberikan kelonggaran, artinya keseluruhan gerakan
senam otak tetap dilakukan meskipun terputus-putus dalam setiap
pelatihan-nya, atau dilakukan secara tidak sempurna karena disesuaikan
dengan kemampuan.

4. Indikasi
Brain Gym dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Brain Gym dapat dilakukan pada lansia yang mengalami penurunan daya ingat
atau demensia, juga pada lansia yang mengalami penyakit Alzheimer.

5. Kontraindikasi
Lansia dengan stroke, lansia yang mengalami tirah baring, dan lansia
dengan lumpuh total (Setyoadi, 2011).
No Komponen Kerja 0 1 3
1. ALAT DAN BAHAN
 Musik, bisa melalui berbagai media seperti
radio/tape atau VCD.
 Speaker
 LCD multi-media untuk membantu menampilkan
gambar
 Kursi, sebagai media tambahan untuk memfasilitasi
beberapa gerakan senam.
 Air mineral, untuk dikonsumsi dan dapat
menstabilkan cairan tubuh.
2. TAHAP PRA-INTERAKSI
1) Menyiapkan diri secara fisik dan psikologis (tidak ada
konflik internal yang dapat mempengaruhi proses
terapi)
2) Menyiapkan lingkungan yang tenang, nyaman, dan
aman
3) Mengatur kursi antara pasien, diberi jarak agar tidak
saling bersentuhan
3. TAHAP ORIENTASI
1. Menyapa pasien sesuai kultur/sosial budaya
setempat
2. Memperkenalkan diri
3. Melakukan kontrak topik, waktu, dan tempat
pertemuan
4. Menanyakan keluhan utama klien saat ini
5. Menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan

4. TAHAP KERJA
a. Gerakan Cross Crawl (Silang)
 Angkat kaki kanan ke depan sambil mengarahkan
kedua tangan ke samping kanan,
 kemudian lakukan gerakan sebaliknya.
b. Gerakan lazy-8

 Tangan kanan diluruskan ke depan sejajar mata,


dengan posisi ibu jari ditegakkan.

 Mulai gerakan tangan seperti menggambar angka


8 tidur atau simbol “tak terhingga”.

 Gerakan tangan dapat dilakukan secara


bergantian.

c. Gerakan Putaran Leher (Neck Roll)


 Tundukkan kepala dan ayunkan seperti bandul
bergoyang.
 Gerakkan kepala ke arah kanan dan kiri dengan
sikap tubuh tegak.
d. Gerakan burung hantu (The Owl)

 Berdiri dengan kedua kaki meregang.


 Letakkan telapak tangan kiri pada bahu kanan,
sementara tangan kanan dibiarkan bebas.
 Sambil menengok ke kiri dan ke kanan, talapak
tangan kiri meremas-remas bahu, tarik nafas pada
saat kepala menghadap lurus ke depan, lalu buang
nafas ketika kepala menengok ke samping.
 Ulangi untuk posisi tangan yang satunya.
Lakukan latihan sebanyak 10 kali.
e. Gerakan mengaktifkan tangan (Arm Activation)
 Luruskan satu tangan ke kanan, sementara lipat
tangan kiri ke arah samping telinga melewati
belakang kepala
 Buang nafas lalu gerakan tangan ke depan,
belakang, dalam dan luar.
 Sementara satu tangan lainnya menahan dorongan
tersebut.
 Lakukan berulang-ulang dengan tangan
bergantian.
f. Gerakan luncuran gravitasi (The Gravity Gider)

 Duduk di kursi yang rendah, posisikan kaki lurus


sejajar lalu silangkan kaki.
 Tundukkan badan ke depan dengan tangan lurus,
seperti berusaha menyentuh ibu jari kaki

 Lakukan dengan 8 hitungan.

 Ganti posisi silangan kaki.

g. Gerakan saklar otak (Brain Button)


 Letakkan tangan kanan di bagian kiri tengah dada.
 Pijat daerah tersebut
 Sementara tangan lainnya menggosok daerah
pusar.
 Lakukan gerakan arah sebaliknya
h. Gerakan tombol bumi (Earth Buttons)

 Sentuhlah bagian dagu/bawah bibir dengan dua


jari tangan kanan (telunjuk dan jari tengah)
dengan agak sedikit menekannya.
 Telapak tangan kiri diletakkan sekitar 15 cm di
bawah pusar.
 Sentuhlah dalam 8 hitungan atau 30 detik, setelah
itu lakukan pergantian tangan.
i. Gerakan tombol angkasa (Space Buttons)
 Letakkan dua jari tangan (telunjuk dan jari
tengah) pada bibir di garis tengah depan
 Tangan yang satu memegang garis tengah
belakang pada tulang ekor atau lebih ke atas.
 Tarik nafas. Tombol angkasa ini perlu disentuh
setidaknya 30 detik.
 Lakukan gerakan sebaliknya
j. Gerakan pasang telinga

 Letakkan tangan di telinga dengan jari jempol di


belakang telinga.
 Pelan-pelan buka daun kuping keluar, dari atas
kebawah

 Lakukan sebanyak tiga kali atau lebih.

k. Gerakan penguapan berenergi (The Energy


Yawn)
 Taruh jari di rahang yang terasa tegang

 Buat suara menguap lebar dan relaks, sambil


memijat pelan untuk melepas ketegangan.

1. Gerakan Hooks Up (Kait Relaks)

 Posisi duduk sambil menyilangkan pergelangan


kaki kiri ke atas kaki kanan.
 Letakkan tangan di daerah dada. Silangkan
pergelangan tangan kirinya ke atas tangan kanan,
lalu menjalinkan jari-jari, menarik kedua tangan,
 Sambil menutup mata, bernapas dalam dan relaks
selama 1 menit
5. TAHAP EVALUASI
1. Mengeksplorasi perasaan pasien setelah melakukan
psikoterpi suportif

2. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk


memberikan umpan balik dilakukan setelah
melakukan psikoterapi suportif

3. Melakukan kontrak : topik, waktu, dan tempat untuk


kegaiatan selanjutnya /Terminasi jangka panjang
setelah melakukan psikoterapi suportif

6. DOKUMENTASI TINDAKAN
1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon
klien selama tindakan dan kondisi setelah tindakan
2. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani
disertai nama jelas
3. Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan
disertai paraf
4. Catatan dibuat dengan menggunakan ballpoint atau
tinta.
Nama Lansia :
Usia :

N SKALA
PERILAKU TIDAK YA
O 1 2 3 4 5 6
1. Mampu mengikuti Gerakan cross / silang
2. Mampu mengikuti Gerakan lazy-8
3. Mampu mengikuti Gerakan putaran leher
4. Mampu mengikuti Gerakan burung hantu
Mampu mengikuti Gerakan mengaktifkan
5.
tangan
Mampu mengikuti Gerakan luncuran
6.
gravitasi
7. Mampu mengikuti Gerakan saklar otak
8. Mampu mengikuti Gerakan tombol bumi
9. Mampu mengikuti Gerakan tombol angkasa
10. Mampu mengikuti Gerakan pasang telinga
Mampu mengikuti Gerakan penguapan
11.
berenergi
12. Mampu mengikuti Gerakan hooks-up
Jumlah Penjumahan Skor Seluruh Aspek

Jika skor total yang diperoleh adiyuswa adalah di atas 48, maka pelatihan senam
otak ini sudah dilaksanakan dengan cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai