Anda di halaman 1dari 8

RESUME KESELAMATAN PASIEN

Tentang
CONTOH HAZARD DALAM PELAYANAN DAN CONTOH HAZARD
EKONOMI SERTA UPYA MENGATIASI DALAM PELAKSANNAN
KEPERAWATAN

OLEH :

SALSABUIL SYAHPUTRI
303310712

DOSEN : EFITRA, S.Kp, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
PADANG
2021
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risikobahaya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya untukmenciptakan suasana
bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalahmencapai produktivitas setinggi-
tingginya. Maka dari itu K3 mutlak untukdilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa
kecuali. Upaya K3 diharapkandapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan
maupun penyakitakibat melakukan pekerjaan. Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi oleh
tigafaktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan. Ketiga unsurtersebut tidak
dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3 yang efektif danefisien.
Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya (Puspitasari, 2010). Berdasarkan Kurniawan (2008)
mengatakan bahwa hazard adalah faktor faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa
barang atau kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan
pekerja serta lingkungan yang memberikan dampak buruk. Pengertian (definisi) bahaya (hazard)
ialah semua sumber, situasiataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan
kerja)
dan atau penyakit akibat kerja – definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
PEMBAHASAN
A. Contoh Hazard Dalam Pelayanan Keperawatan
Contoh hazard dalam pelayanan keperawatan :
1. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun pada
proses wawancara.
2. Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat bisa saja mendapatkan
kekerasan fisik dari pasien ataupun keluarga pasien.
3. jika perawat salah dalam merencanakan tindakan keperawatan maka perawat juga
akan mendapatkan bahaya seperti tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya
perlindungan diri terhadap perawat.
4. Terpajan darah
5. Pasien dan keluarga acuh tak acuh dengan pertanyaan yang di ajukan perawat
Hazard disini adalah segala bentuk kegiatan (task), pekerjaan (job), benda/alat yang
dipergunakan (tools), serta lingkungan sekitar tempat kerja (environtment) yang dapat
berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja, baik berupa incident maupun accident pada
pekerjanya.
1. Bahaya Mekanik (Biomechaical hazards)
Merupakan bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak, benda-benda tajam,
benda yang berukuran lebih besar dan berat yang dapat menimbulkan risiko pada
pekerja seperti tersayat, tertusuk, terjepit, terhimpit, terpotong, tertabrak dan
sebagainya.Faktor bahaya fisik/mekanik : Ketinggian, Konstruksi (Infrastruktur),
Mesin/Alat/Kendaraan/ Alat Berat, Ruangan Terbatas (Terkurung), Tekanan,
Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi.
2. Biomechanical Hazard ( Bahaya Ergonomi )
Jenis bahaya ini berasal dari ketidak sesuaian desain layout kerja / mesin, gerakan
yang berulang serta postur / posisi kerja yang dapat mengakibatkan adanya gangguan
kesehatan seperti musculoskeletal disorders (MSDs), carpal turner syndrome (CTS),
badan menjadi mudah pegah dan lelah serta gangguan lainnya. Faktor bahaya
biomekanik : Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain
tempat kerja/alat/mesin.
3. Physical Hazard ( Bahaya Fisik )
Bahaya fisik merupakan potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan –
gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus menerus oleh
faktor fisik. Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika
antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar
ultra ungu. Faktor-faktor ini mungkin berasal dari bagian tertentu yang dihasilkan
dari proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan.
Contoh kasus adalah memegang peralatan yang bergetar sering mempengaruhi
tangan dan lengan pengguna sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh
darah dan sirkulasi di tangan. Sebaliknya, mengemudi traktor di jalan bergelombang
dengan kursi yang dirancang tidak sesuai dengan antoprometri pekerja sehingga
menimbulkan getaran ke seluruh tubuh dapat mengakibatkan nyeri punggung bagian
bawah.
4. Chemical Hazard ( Bahaya Kimia )
Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia dari mulai yang
ber substansi cair, padat, ataupun juga gas yang berada di tempat kerja.Faktor bahaya
kimia :Bahan / Material/ Cairan/ Gas/ Debu/ Uap Berbahaya, Beracun, Reaktif,
Radioaktif, Mudah meledak, Mudah terbakar/menyala, Iritan, Korosif.
Risiko kesehatan timbul dari pajanan berbagai bahan kimia. Banyak bahan kimia
yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan
kerusakan pada sistem tubuh dan organ lainnya yang dapat masuk ke dalam tubuh
melalui tiga cara utama yaitu :
a. Inhalasi (menghirup) : Dengan bernapas melalui mulut atau hidung, zat
beracun dapat masuk ke dalam paru-paru. Seorang dewasa saat istirahat
menghirup sekitar lima liter udara per menit yang mengandung debu, asap,
gas atau uap. Beberapa zat, seperti fiber / serat, dapat langsung melukai paru
– paru. Lainnya diserap ke dalam aliran darah dan mengalir ke bagian lain
dari tubuh.
b. Pencernaan (menelan) : Bahan kimia dapat memasuki tubuh jika makan
makanan yang terkontaminasi, makan dengan tangan yang terkontaminasi
atau makan di lingkungan yang terkontaminasi. Zat di udara juga dapat
tertelan saat dihirup, karena bercampur dengan lendir dari mulut, hidung atau
tenggorokan.
c. Penyerapan ke dalam kulit atau kontak invasif : beberapa diantaranya adalat
zat yang melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui
tangan dan wajah.
5. Biological Hazard ( Bahaya Biologi )
Bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari tanaman, binatang, organisme atau
mikro organisme yang kemudian masuk kedalam tubuh kita yang dapat mengancam
kesehatan serta dapat juga dari pekerja yang menderita penyakit tertentu yang dapat
menularkan virusnya kepada pekerja lain seperti TBC, Hepatitis A/B. faktor bahaya
biologis :Jamur, Virus, Bakteri, Tanaman, Binatang.
6. Psychosocial Hazard ( Bahaya psikologi )
Jenis bahaya ini dari beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam
pengorganisasian pekerjaan, merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin
dengan lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun
dengan fasilitas yang ada di lingkungan kerja dimana kemudian dapat menganggu
aspek psikologis pekerja sehingga dapat menyebabkan produktivitas pekerja
menurun. Faktor bahaya social-psikologis : Stress, Kekerasan, Pelecehan,
Pengucilan, Intimidasi, Emosi Negatif.
Contohnya: aksi bullying, kekerasan, pelecehan, pengucilan, tekanan dan himpitan
pekerjaan, tuntutan deadline pekerjaan, persaingan kerja tidak sehat, pekerjaan yang
monoton, jenjang karir tidak bagus, alat bantu kerja yang tidak memadai dan lainnya.

B. Contoh Hazard Ergonomi Dan Upaya Mengatasinya Dalam Pelayanan Keperawatan


(Lengkapi Dengan Gambar)
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan
pekerjaan mereka. di dalam pengendalian ergonomi diatur posisi duduk, berdiri, dan lainnya.
Banak sekali akibat yang dirasakan perawat ketika tak melaksanakan ergonomi dengan baik.
Contoh hazard ergonomi :
1. Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Muskuloskeletal disorder adalah gangguan pada bagian otot skeletal yang
disebabkan oleh karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus
menerus dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan berupa
kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon.

2. LBP (Low Back Pain)


Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah rasa nyeri pada pinggang atau tulang
punggung bagian bawah yang bisa terasa hingga ke bokong dan paha. Bahkan pada
beberapa kasus, nyeri yang dirasakan penderitanya bisa menjalar hingga ke kaki.

Upaya Mengatasi Ergonomi Dalam Pelayan Keperawatan :


Upaya pengendalian bahaya ergonomi yaitu aktivitas kerja melakukan restrain,
memandikan pasien, dan mengganti pakaian pasien adalah memahami SOP/SPO dalam
melakukan pekerjaan. Melakukan cara kerja yang baik dalam SOP ergonimi yang baik dan
benar, penerapan ergonomi yang tidak sesuai dengan sikap dan cara kerja dapat
mengakibatkan lemah fisik dan nyeri sendi pada tubuh. Dan pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang bisa menguras tenaga sehigga lebih dikurangi dengan mendesain ulang
pekerjaan seperti menambah petugas/perawat untuk melakukan pekerjaan tersebut.
PENUTUP

KESIMPULAN

Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia atau
sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya (Puspitasari, 2010). Berdasarkan Kurniawan (2008)
mengatakan bahwa hazard adalah faktor faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu berupa
barang atau kondisi dan mempunyai potensi menimbulkan efek kesehatan maupun keselamatan
pekerja serta lingkungan yang memberikan dampak buruk. Pengertian (definisi) bahaya (hazard)
ialah semua sumber, situasiataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan
kerja)
dan atau penyakit akibat kerja – definisi berdasarkan OHSAS 18001:2007.
Risiko merupakan sebagai suatu kombinasi dari kemungkinan terjadinya peristiwa yang
berhubungan dengan cedera parah atau sakit akibat kerja dan terpaparnya seseorang atau alat
pada suatu bahaya. Sedangkan hazard merupakan semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang
berpotensi menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Hazard
ergonomi adalah potensi bahaya yang disebabkan terjadi karena tidak efisiennya hubungan alat
kerja dengan manusianya, biasanya berhubungan dengan perilaku kerja manusia dengan alatnya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, tentu perawat tidak akan pernah terlepas
dari risiko dan Hazard. Untuk itu ada beberapa hal hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
risiko dan Hazard pada tahap proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Ernawati,Novi.,Hj.Ella Nurlelawati.2017.Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Pelaksanaan Penerapan K3 pada Tenaga Kesehatan di RSIA Permata Sarana Husada Periode
Februari 2015.Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Vol 3(1)

Prasetyo, Erwan Henri.,dkk.2018. Analisis Hira (Hazard identification and risk


assessment) pada instansi x di Semarang.Jurnal Kesehatan masyarakat Vol 6 (5)

Wulan,Fatwa Hisadayah.2019.”Analisis Faktor Risiko dan Hazard dalam Implementasi


Keperawatan”. Skripsi.Fakultas Ilmi Kesehatan.Keperawatan S1. UMP.

Indragiri, S., Yuttya, T. (2018). Manajemen Risiko K3 Menggunakan Hazard


Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC). JURNAL KESEHATAN, 9(1),
39-52.

Hilmi, I., L., Ratnasari, D. (2020). Potensi Bahaya Penyebab Kecelakaan Kerja di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit. PharmaCine, 1(1), 25-33.

Nisa, Khairun (2020). Resiko dan Hazard perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan di rumah Sakit. OSF Preprints. Link :https://osf.io/preprints/xr4ya/

Anda mungkin juga menyukai