Anda di halaman 1dari 19

TERAPI ATRAUMATIC CARE PADA ANAK DENGAN

HOSPITALISASI : LITERATURE REVIEW

Meri Anggryni1 , Henny Suzana Mediani2, Wiwi Mardiah2


Program Studi Magister Keperawatan Universitas Padjadjaran1
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran2
Email : Anggryni@gmail.com

ABSTRAK

Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan
lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.
Atraumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak maupun keluarga. Pengalaman
traumatik dan penuh stres fisik, psikologis dapat dialami anak dan orang tua pada saat hospitalisasi.
Hospitalisasi dapat menyebabkan kecemasan pada anak usia prasekolah. Kecemasan anak dapat disebabkan
oleh petugas kesehatan, lingkungan baru, dan perpisahan dari keluarga selama dirawat di rumah sakit. Tujuan
literature review adalah untuk mengevaluasi penerapan atraumatic care dalam mengurangi kecemasan orang
tua dan anak yang dihospitalisasi serta menurunkan skala nyeri selama proses tindakan invasive. . Metode
penelusuran artikel menggunakan electronic database melalui database elektronik: Google Scholar, EBSCO,
Pubmed dan Proquest. Kriteria inklusi yaitu full text dipublikasian pada tahun 2014-2018, artikel memiliki
peer review, isi artikel relevan dengan topik, bahasa Indonesia atau Inggris, jenis penelitian menggunakan
desain RCT, Quasi Eksperimen, Cross Sectional. Hasil Literarute review yang dilakukan dari 13 artikel
didapatkan bahwa atraumatic care berpengaruh terhadap penurunan kecemasan pada anak yang di
hospitalisasi dengan media bibligrafi, buku bergambar dan terapi bermain. Atraumatic care berpengaruh
terhadap penurunan nyeri pada anak dengan pemasangan infus. Dapat disimpulan penerapan atraumatic care
efektif dalam menurunkan kecemasan dan nyeri pada anak yang menjalani hospitalisasi

Kata Kunci : Atraumatic Care, Hospitalisasi, Pediatric Dan Anak.


Pendahuluan keperawatan terapeutik yang diberikan
Anak merupakan individu yang oleh tenaga kesehatan dalam tatanan
unik dan bukan orang dewasa mini. pelayanan kesehatan anak, melalui
Anak juga bukan merupakan harta atau penggunaan tindakan yang dapat
kekayaan orang tua yang dapat dinilai mengurangi distres fisik maupun distres
secara sosial ekonomi, melainkan masa psikologis yang dialami anak maupun
depan bangsa yang berhak atas orang tuanya (Supartini, 2014).
pelayanan kesehatan secara individual. Atraumatic care adalah perawatan yang
Anak adalah individu yang masih tidak menimbulkan trauma pada anak
bergantung pada orang dewasa dan maupun keluarga (Hidayat, 2012).
lingkungannya, artinya membutuhkan Atraumatic care dibedakan
lingkungan yang dapat memfasilitasi menjadi empat hal, yaitu mencegah atau
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya meminimalkan perpisahan anak dari
dan untuk belajar mandiri (Supartini, orang tua, meningkatkan kemampuan
2017) orang tua dalam mengontrol perawatan
Menurut Kyle dan Carman (2015) anaknya, mencegah atau meminimalkan
keperawatan anak merupakan praktik cedera fisik maupun psikologis, serta
keperawatan yang terlibat dalam modifikasi lingkungan ruang perawatan
pelayanan kesehatan anak – anak sejak anak. Intervensi keperawatan Atraumatic
masa bayi sampai remaja. Sedangkan care meliputi pendekatan psikologis
menurut Hidayat (2008) keperawatan berupa menyiapkan anak-anak untuk
anak merupakan bentuk pelayanan prosedur pemeriksaan sampai pada
keperawatan yang diberikan kepada intervensi fisik terkait menyediakan
anak dalam mencapai pertumbuhan dan ruang bagi anak tinggal bersama orang
perkembangan secara optimal dengan tua dalam satu ruangan (rooming in)
melibatkan keluarga dalam memberikan (Wong, 2009). Pengalaman yang sangat
support, pendidikan kesehatan, dan traumatik dan penuh dengan stres fisik
upaya merujuk ke tenaga kesehatan dan psikologis ini dialami anak dan orang
dalam program perawatan anak. tua pada saat menjalani hospitalisasi
Menurut pernyataan Mediani,HS (Supartini, 2014).
(2016) ada dua aspek yang menjadi Hospitalisasi merupakan suatu
filosofi keperawatan anak. Pertama, proses yang karena suatu alasan yang
aspek family center care dan atraumatic direncanakan atau darurat mengharuskan
care. Atraumatic care merupakan bentuk anak untuk tinggal di rumah sakit,
menjalani terapi dan perawatan sampai kesempatan orang tua untuk melihat anak
anak di pulangkan kembali ke rumah setiap saat dengan maksud untuk
(Supartini, 2014). Sebuah survei di mempertahankan kontak antara mereka.
Amerika menunjukkan pada tahun 2012 Yang kedua melakukan modifikasi
jumlah anak usia dibawah 17 tahun yang lingkngan rumah sakit,agar anak tetap
dirawat di rumah sakit di Amerika merasa nyaman dan tidak asing dengan
sebanyak 5,9 juta anak atau 7.928 per lingkungan baru. Upaya yang ketiga
100.000 penduduk, dengan lama adalah peran dari petugas kesehatan
perawatan rata-rata tiga sampai empat rumah sakit (dokter, perawat), dimana
hari (Agency for Healthcare Research diharapkan petugas kesehatan khususnya
and Quality, 2014). perawat harus menghargai sikap anak
Hospitalisasi pun sering kali karena selain orang tua perawat adalah
membingungkan dan berlebihan bagi orang yang paling dekat dengan anak
anak serta keluarga mereka (Kyle & selama dirawat di rumah sakit. Sekalipun
Carman, 2014). Sehingga, perawat anak menolak orang asing (perawat),
sebagai salah satu pemberi pelayanan namun perawat harus tetap memberikan
kesehatan yang senantiasa berhubungan dukungan dengan meluangkan waktu
dengan pasien, dalam memberikan secara fisik dekat dengan anak,
asuhan pada anak yang mengalami menggunakan suara bernada tenang,
hospitalisasi harus berfokus pada pilihan kata yang tepat, kontak mata dan
atraumatic care, yaitu dengan intervensi sentuhan secara empati (Wong, 2009).
meminimalkan stresor, memaksimalkan
Objektif
manfaat hospitalisasi, memberi
Berdasarkan uraian diatas penulis
dukungan psikologis pada anggota
bermaksud untuk melakukan literature
keluarga, dan mempersiapkan anak
review terhadap pengaruh penerapan
sebelum dirawat di rumah sakit (Wong,
atraumatic care pada anak yang di
et al., 2009).
Hospitalisasi.
Upaya untuk mengatasi kecemasan pada
anak antara lain yang pertama
Metode Penelitian
melibatkan orang tua anak, agar orang
3.1 Sumber Data
tua berperan aktif dalam perawatan anak
Pencarian dilakukan pada bulan
dengan cara membolehkan mereka
Juni 2019 dari database elektronik:
untuk tinggal bersama anak selama 24
Google Scholar,, EBSCHO, Pubmed,
jam. Jika tidak mungkin, beri
dan proquest Didapatkan 14.622 total
artikel, setelah dilakukan seleksi
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi 3.4 Kriteria eksklusi penelitian
maka diperoleh 13 artikel yang Kriteria eksklusi penelitian yakni :
memenuhi kriteria. 1. Sumber tidak jelas. 2. Jurnal tidak
3.2 Strategi Pencarian menggunakan bahasa inggris atau bahasa
Kata kunci yang digunakan dalam indonesia. 3. Merupakan penelitian
proses pencarian jurnal yang relavan skunder atau literature review. 4.Tidak
adalah Atraumatic Care, Hospitalisasi, focus pada intrevensi atraumatic Care.
pediatric dan anak. Penelitian Detail strategi pencarian, artikel
dilaksanakan dengan menelaah beberapa yang sesuai dan artikel yang tidak sesuai
artikel ilmiah (literature review) berupa di review dan dianalisa dapat dilihat dari
hasil penelitian original periode 2014- table di bawah ini :
2018 yang relevan dengan topik
penelitian. Peneliti menggunakan format
PICO dalam langkah mengidentifikasi
masalah penelitian, pencarian literatur
yang relevan, evaluasi data, analisis dan
interpretasi.
P = Anak yang di Hospitalisasi
I = Atraumatic Care
C = tindakan keperawatan sehari-hari
O = penurunan kecemasan dan
penurunan nyeri

3.3. Kriteria Inklusi penelitian


Krititeria inklusi dalam penelitian
meliputi : 1. artikel dapat di simpan
dalam bentuk full text. 2. Based on the
titel and abstract, 3.isi artikel relevan
dengan topik paper. 4. Desain penelitian
Randomized Controlled Trial or Quasi
Ekperiment or Cross Sectional. 5. tahun
publikasi artikel dalam rentang tahun
2014-2018.
Google Ebscho
Scholer Proquest Pubmed Cinahl
identification

n=14.600 n= 20 n= 0 n= 2

Total artikel sebelum di seleksi


n=14.622
Screening

1. Sumber tidak jelas. 1. Based on the titel


2. Jurnal tidak and abstract
2. Full text
Eligibility

menggunakan bahasa
inggris atau bahasa 3. Isi artikel relevan
indonesia. dengan topik
3. Merupakan penelitian paper.
skunder atau literature 4. Desain penelitian
Randomized
Include

review.
4. Tidak focus pada Controlled Trial or
intrevensi atraumatic Quasi Ekperiment
Care. or Cross Sectional.
n = 13 5. Tahun publikasi
artikel dalam
rentang tahun
2014-2018.
n= 22
Hasil
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
Maghfuroh/20 Atraumatic Care Desain penelitian dalam penelitian ruang Anggrek Hasil analisa menggunakan uji Rank Jurnal Sain Med
17 Menurunkan ini adalah menggunakan analitik RSUD dr. Soegiri Spearman antara Atraumatic care dengan Vol. 9, No. 1, Juni
Kecemasan dengan pendekatannya cross Kabupaten kecemasan anak prasekolah saat proses 2017. ISSN 2085-
Hospitalisasi sectional. Populasi dalam penelitian Lamongan hospitalisasi didapatkan nilai Spearmen 3602
pada Anak in adalah seluruh orang tua yang Rho 0,836 sehingga nilai Z hitungnya
Prasekolah di mempunyai anak usia prasekolah 4.874 di mana Z hitung > 1,96 dan nilai
Ruang Anggrek yang dirawat di ruang Anggrek signifi kan p = 0,000 di mana p < 0,05
RSUD dr. RSUD dr. Soegiri Kabupaten maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
Soegiri Lamongan pada bulan Maret–April ada hubungan yang signifi kan anatara
Lamongan 2015 dengan jumlah 38 responden. Atraumatic care dengan tingkat
Sampel pada penelitian ini adalah kecemasan anak prasekolah saat proses
sebagian orang tua yang mempunyai hospitalisasi di ruang Anggrek RSUD dr.
anak usia prasekolah yang dirawat Soegiri Lamongan.
di ruang Anggrek RSUD dr. Soegiri
Kabupaten Lamongan dengan
jumlah 35 responden
Hesse et al. Atraumatic Desain penelitian menggunakan The study will be Hasil menunjukan terdapat penurunan Trials 17:169
/2016 Restorative RCT. conducted in Tietê, a tingkat kecemasan anak dan orang tua DOI
Treatment This is a two-arm, parallel group, city in the state of São terhadap prosedur Occluso-Proximal 10.1186/s13063-
Compared To patient-randomized controlled. Paulo, Brazil Cavities In Primary Molars pada anak 016-1270-z
The Hall Setelah meningkat 20% untuk yang dilakukan pembersihan caries gigi
Technique For mengkompensasi hilangnya peserta, menggunakan atraumatic restorative
Occluso- ukuran sampel akhir yang treatment.
Proximal ditetapkan sebesar 124 anak-anak
Cavities In (dan 124 gigi).
Primary Molars:
Study Protocol
For A
Randomized
Controlled Trial
Rahmah,S & Hubungan Desain penelitian ini adalah analitik. Ruang Anak Rumah Terdapat hubungan penerapan perawatan Jurnal Kesehatan
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
Agustina,F/201 Penerapan Adapun yang ingin digambarkan Sakit Umum Cut atraumatik dengan mencegah perpisahan Almuslim, Vol.I
5 Atraumatic Care dalam penelitian ini adalah Meutia Kabupaten keluarga terhadap anak dilakukan dengan No.2 Pebruari 2016.
Dengan Stres Penerapan atraumatik care, Stres Aceh Utara. baik dengan tingkat stress hospitalisasi ISSN: 2460-7134
Hospitalisasi hospitalisasi pada anak serta ringan di jumpai sebanyak 10 responden
Pada Anak Di mengetahui Hubungan Penerapan (58,8%) dengan p value 0.000.
Ruang Anak atraumatik care terhadap stres
Rumah Sakit hospitalisasi pada anak. Terdapat hubungan penerapan
Umum Cut perawatan atraumatik dengan
Meutia populasi adalah seluruh kemampuan orang tua mengontrol
Kabupaten Aceh keluarga/orang tua/ orang terdekat perawatan anak dilakukan dengan baik
Utara Tahun anak yang dirawat di ruang anak dengan stres hospitalisasi ringan
2015 yang dirawat dalam periode 2 sebanyak 10 responden (66,7%) dengan
minggu yaitu antara Agustus dan p value 0.000.
September 2015 di ruang anak
rumah sakit umum Cut Meuti Terdapat hubungan Penerapan perawatan
Kabupaten Aceh Utara berjumlah 73 atraumatik dengan pencegahan cedera
orang. Sampel penelitian yang dan mengurangi nyeri dilakukan dengan
diambil adalah Acidental sampling baik dengan stress hospitalisasi ringan
dengan jumlah minimal 20 dijumpai sebanyak 12 responden (66,7
responden. %) dengan p value 0.000.

Terdapat hubungan Penerapan perawatan


atraumatik dengan tindak kekerasan pada
anak dilakukan dengan baik dengan
stress hospitalisasi ringan sebanyak 10
responden (90,9%) dengan p value 0.000.

Dan terdapat hubungan penerapan


keperawatan atraumatik terhadap stres
hospitalisasi pada anak dengan nilai p
value = 0,000.
Breving, RM,d Pengaruh Penelitian ini menggunakan Ruang rawat anak Hasil penelitian dari 34 responden eJournal
et al/2014 penerapan quasyexperimental design dengan RSU Pancaran Kasih dimana terbagi 17 responden kelompok Keperawatan (e-
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
atraumatic care rancangan penelitian pretest-posttest GMIM Manado dan intervensi kompres es batu sebelum Kp) Volume 3
terhadap respon with control group. di RSUP Prof. Dr. R. pemasangan infus dan pemberian mainan Nomor 2 Mei 2015
kecemasan anak D. Kandou Manado sebelum sampai saat pemasangan infus
yang mengalami Populasi dalam penelitian ini adalah berlangsung dan 17 responden kelompok
hospitalisasi di keseluruhan anak (0-18 tahun) yang tanpa intervensi atau kelompok kontrol.
rsu pancaran dirawat di ruang rawat anak RSU Diketahui skor rata-rata kecemasan
kasih gmim Pancaran Kasih GMIM Manado dan sebelum penerapan atraumatic care pada
manado dan rsup di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou kelompok intervensi lebih tinggi 39,82
prof. Dr. R. D. Manado mulai dari bulan Oktober- dari kelompok kontrol 37,24, sedangkan
Kandou manado November 2014 yaitu 175 klien skor rata-rata kecemasan sesudah
anak. penerapan atraumatic care pada
kelompok intervensi lebih rendah 29,59
dari kelompok kontrol 39,71. Hal ini
menunjukkan adanya pengaruh
penerapan atraumatic care terhadap
respon kecemasan anak, dan
menunjukkan ada perbedaan penerapan
atraumatic care terhadap respon
kecemasan anak pada kelompok anak
yang dilakukan pemasangan infus diberi
kompres es batu dan pemberian mainan
dengan kelompok yang tidak diberi
kompres es batu dan pemberian mainan
atau kelompok kontrol.
Apriza/ 2016 Pengaruh Desain penelitian ini menggunakan Penelitian ini Hasil penelitian diketahui bahwa data Jurnal Pendidikan
Biblioterapi metode eksperimen semu (Quasi dilaksanakan pada tentang perbedaan tingkat kecemasan Anak Usia Dini.
Dengan Buku experimen) dengan rancangan (one tanggal 9 Mei sampai responden sebelum dan setelah Volume 1 Issue 2
Cerita group pre-test – one group post test 22 Mei 2016 pemberian biblioterapi adalah sebesar 4,7 (2017) Pages 105 –
Bergambar design). diruangan rawat inap dengan menggunakan uji Paired Sample 110. ISSN 2549-
Terhadap tingkat anak Rumah Sakit TTest menunjukkan nilai p= 0,001< α = 8959
kecemasan efek Populasi dalam penelitian ini anak Umum Daerah 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
hospitalisasi prasekolah (usia 2,5 sampai 5 tahun) Bangkinang. bermakna terhadap tingkat kecemasan
pada anak yang menjalani hospitalisasi di antara sebelum dan setelah pemberian
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
prasekolah RSUD Bangkinang, jumlah biblioterapi. Hasil penelitian
diruangan anak populasinya yaitu sebesar 19 pasien menunjukkan kecemasan setelah
di RSUD anak (berdasarkan data jumlah pemberian biblioterapi didapat rerata
Bangkinang. pasien anak). 18,6. Terjadinya penurunan atau selisih
sebanyak 4,7.

Ada hubungan yang bermakna antara


pengaruh biblioterapi dengan buku cerita
bergambar terhadap tingkat kecemasan
efek hospitalisasi pada anak prasekolah
diruangan anak di RSUD Bangkinang.
Nurmashitah & Medical Play Desain penelitian yang digunakan Ruang rawat anak Setelah diuji dengan paired sample t-test Jurnal Ilmiah Ilmu
Purnama,A/20 Dalam dalam penelitian ini adalah dengan RSU Adhyaksa. didapatkan nilai pvalue 0,003 = <0,05 Keperawatan
18 Menurunkan pendekatan Pre-experimental design pada skor kecemasan sebelum dan Indonesia. Vol. 8
Respon dengan skema desain penelitian pre sesudah diberikan atraumatic care yang No.4 Desember
Kecemasan and posttest without control. berarti pada alpha 5% terlihat ada 2018
Anak Usia Populasi pada penelitian ini adalah perbedaan yang bermakna skor sebelum
Prasekolah semua pasien anak dengan dan sesudah dilakukan atraumatic care.
Yang hospitalisasi di ruang rawat anak
Mengalami RSU Adhyaksa. Sampel pada Hasil uji dengan paired sample t-test
Hospitalisasi Di penelitian ini berjumlah 26 pasien, didapatkan skor ZSAS sebelum dan
Ruang Rawat waktu penelitian mulai Mei sampai sesudah intervensi terlihat adanya
Inap Anak dengan Juli 2018. keefektifan yang bermakna, sehingga
pada penelitian ini dapat disimpulkan Ho
ditolak yang berarti adalah adanya
efektivitas penerapan atraumatic care
dengan medical Play terhadap respon
kecemasan anak usia prasekolah Yang
mengalami hospitalisasi
Sa'diah, et Pengaruh terapi Penelitian ini menggunakan jenis RSD dr. Soebandi Hasil penelitian menunjukkan perbedaan e-Jurnal Pustaka
al/2014 bermain origami penelitian quasi eksperimen dengan Jember tingkat kecemasan pada pre-test dan Kesehatan, vol. 2
terhadap tingkat pendekatan Non equivalent Control post-test pada kelompok kontrol. Hasil (no. 3) September,
kecemasan pada Group Design. Populasi yang uji statistik wilcoxon diketahui p value 2014
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
anak prasekolah digunakan adalah pasien anak 0,001 dengan α = 0,05. Dari hasil tersebut
dengan prsekolah (usia 4 sampai 6 tahun) dapat disimpulkan bahwa Ha gagal
hospitalisasi di yang menjalani hospitalisasi di RSD ditolak karena p value (0,001) < (α =
ruang aster rsd dr. Soebandi Jember. Jumlah sampel 0,05) yang berarti bahwa terdapat
dr. Soebandi yang digunakan dalam penelitian ini perbedaan tingkat kecemasan anak
jember sebanyak 30 pasien yang dibagi prasekolah dengan hospitalisasi sebelum
dalam dua kelompok (kelompok dan setelah diberikan terapi bermain
intervensi dan kelompok kontrol). origami.

Ada pengaruh terapi bermain origami


terhadap tingkat kecemasan anak
prasekolah dengan hospitalisasi di Ruang
Aster RSD dr. Soebandi Jember.
Fradianto, et Pengaruh terapi Jenis penelitian ini adalah penelitian Ruang anak RSUD Hasil uji T berpasangan didapatkan nilai Universitas
all/2014 bermain lilin kuantitatif, dengan menggunakan dr. Soedarso p 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa Tanjungpura
terhadap desain penelitian pre-eksperimental Pontianak ada perbedaan yang signifikan antara
penurunan dengan one-group pretest-posttest tingkat kecemasan sebelum dan tingkat
tingkat design tanpa adanya kelompok kecemasan sesudah dilakukan terapi
kecemasan pada kontrol. bermain lilin seperti yang dijelaskan pada
anak usia tabel 4.9 diatas. Maka dapat disimpulkan
prasekolah yang sampel yang digunakan adalah bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu
mengalami sebanyak 20 anak usia 2-6 tahun. ada pengaruh terapi bermain lilin
hospitalisasi di terhadap penurunan tingkat kecemasan
rsud dr. pada anak usia prasekolah yang
Soedarso mengalami hospitalisasi di RSUD dr.
pontianak Soedarso Pontianak tahun 2014.
Noverita, et Terapi Bermain Penelitian berjenis kuantitatif ini Puskesmas Peukan Hasil penelitian menunjukan ada Jurnal Ilmu
al/2017 Terhadap didesain dalam bentuk quasi Baro Kabupaten perbedaan yang signifikan tingkat Keperawatan
Tingkat experiment melalui pendekatan pre- Pidie kecemasan anak antara sebelum (2017) 5:2
Kecemasan Pada post test design dilakukan terapi bermain dengan sesudah ISSN: 2338-6371,
Anak Usia 3–5 without controlling. dilakukan terapi bermin di Puskesmas e-ISSN 2550-018X
Tahun Yang Peukan Baro Kabupaten Pidie dengan
Berobat Di Populasi dalam penelitian ini adalah nilai p. Value 0,000.
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
Puskesmas anak Pada pengukuran pertama didapatkan
usia 3-5 tahun yang berobat ke nilai rata rata sebelum dilakukan terapi
Puskesmas Peukan Baro Kabupaten bermain dengan mean 18,65 dan standar
Pidie dari tanggal 26 deviasi 3,359, sedangkan pengukuran
Juni – 29 Juli tahun 2016 berjumlah kedua didapatkan nilai rata rata sesudah
300 anak dilakukan terapi bermain dengan mean
13,77 dan standar deviasi 5,429.

Marni/ 2018 Pengaruh Terapi Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian dilakukan
Hasil penelitian menunjukan adanya Jurnal Keperawatan
Bermain kuantitatif dengan menggunakan di TK Negeri
perbedaan yang bermakna antara skor GSH Vol 7 No 1
Mewarnai jenis penelitian Quasy Experimental Pembina Sidoharjokecemasan sebelum dan sesudah Januari 2018 ISSN
Terhadap design dengan rancangan penelitian pada bulan April diberikan terapi bermain mewarnai 2088-2734
Penurunan One Grup Pre test-Post test Design 2018. dilihat dari hasil uji statistik non
Kecemasan Pada dengan jumlah populasi sebanyak parametrik Wilcoxon Signed Rank Test
Anak Usia 30 responden anak usia prasekolah. diperoleh nilai Asymp. Sig (2-tailed) atau
Prasekolah nilai p = 0,000< 0,05 maka Ho ditolak
dan Hipotesa (Ha) diterima. Maka dapat
disimpulkan terapi bermain mewarnai
efektif untuk menurunkan kecemasan
pada anak usia prasekolah di TK Negeri
Pembina Sidoharjo.
Indriyani P, et Kompres Dingin Penelitian ini menggunakan desain RSUD Prof. Dr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jurnal Keperawatan
all/2013 Dapat quasiexperiment dengan jenis post Margono Soekarjo pengaruh antara kelompok kompres Indonesia, Volume
Menurunkan test only non equivalent control Purwokerto hangat dengan kompres dingin tidak 16 No.2, Juli 2013,
Nyeri Anak Usia group. berbeda signifikan (p= 0,181; α= 0,05). hal 93-100 pISSN
Sekolah Saat Perbedaan skala nyeri antara kelompok 1410-4490, eISSN
Pemasangan Populasinya adalah anak usia kompres hangat dengan kontrol dan 2354-9203
Infus sekolah usia 6– 12 tahun yang kelompok kompres dingin dengan
dirawat di RSUD Prof. Dr. Margono kontrol menunjukkan ada perbedaan
Soekarjo Purwokerto yang bermakna (p= 0,0001; α= 0,05).
Penelitian ini menunjukkan bahwa
Besar sampel 45 Anak yang terbagi kompres hangat dan kompres dingin
dalam 3 kelompok yaitu 15 dapat menurunkan nyeri.
Proffesional/
Penulis/Tahun Judul Desain penelitian Tempat penelitian Hasil Affiliated
Instutioan
kelompok kompres hangat, 15
kelompok kompres dingin dan 15 Hal ini dikarenakan kompres hangat dan
untuk kelompok kontrol. kompres dingin kering mampu memblok
transmisi dan durasi impuls nyeri pada
pintu dorsal berdasarkan pada teori gate
control sehingga dapat meminimalkan
sensasi nyeri akibat penusukan jarum
saat pemasangan infus.
Canbulat, Effectiveness of Desain penelitian RCT. Sampel Departemen Bedah Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Pain Management
Ayhan, & external cold sebanyak 176 anak dengan usia 7 pediatric rumah sakit external cold dan Buzzy efektif untuk Nursing, Vol 16, No
Inal/2015 and vibration for hingga 12 tahun, ibu dan anak mengurangi rasa sakit dan kecemasan 1 (2015), PP 33-39
procedural pain penelitian berfokus pada pereda Karaman, Turkey pada anak-anak selama prosedur Iv
relief during nyeri untuk tindakan invasive pada perifer.
peripheral IV perifer dan mereka yang
intravenous menerima Buzzy ™ satu menit
cannulation in sebelum tindakan pemasangan iv
pediatriv patient
Apriani et al/ Hambatan Penelitian ini menerapkan metode Rumah Sakit di kota Hasil penelitian didapatkan hambatan Jurnal Keperawatan
2014 perawat anak kualitatif. Salatiga pelaksanaan atraumatic care yakni : Anak . Volume 2,
dalam Populasi dalam penelitian ini adalah 1. Perbedaan persepsi orang tua No. 2, November
pelaksanaan perawat salah satu rumah sakit di atau keluarga dengan perawat. 2014; 65-7
atraumatic care kota Salatiga mulai 28 April 2014 – 2. Keterbatasan fasilitas Rumah
di rumah sakit di 18 Mei 2014 dengan kriteria Sakit. Adapun yang
kota salatiga sebagai berikut: masa kerja minimal diungkapkan oleh partisipan
1 tahun, latar belakang pendidikan tentang keterbatasan fasilitas
perawat Diploma III (D3), atau disebabkab oleh terhalangnya
Strata 1 (S1) keperawatan. Perawat birokrasi
yang terlibat sebagai partisipan 3. Kurangnya dukungan orang tua
sebanyak lima orang. dan keluarga.
4. Kurangnya pengalaman kerja
perawat.
Pembahasan signifikan anatara Atraumatic care
Atraumatic care merupakan dengan tingkat kecemasan anak
bentuk keperawatan terapeutik yang prasekolah saat proses hospitalisasi.
diberikan oleh tenaga kesehatan dalam Sejalan dengan penelitian Hesse
tatanan pelayanan kesehatan anak, et al. (2016) di Brazil menunjukan
melalui penggunaan tindakan yang terdapat penurunan tingkat kecemasan
dapat mengurangi distres fisik maupun anak dan orang tua terhadap prosedur
distres psikologis yang dialami anak Occluso-Proximal Cavities In Primary
maupun orang tuanya (Supartini, 2014). Molars pada anak yang dilakukan
Pengalaman yang sangat traumatik dan pembersihan caries gigi menggunakan
penuh dengan stres fisik dan psikologis atraumatic restorative treatment. Sejalan
ini dialami anak dan orang tua pada saat pula dengan Rahmah,S & Agustina,F
menjalani hospitalisasi (Supartini, (2015) ruang anak Rumah Sakit Umum
2014). Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara
Atraumatic care pada anak yang menunjukkan terdapat hubungan
di hospitalisasi memiliki pengaruh penerapan keperawatan atraumatik
sebagai berikut: terhadap stres hospitalisasi pada anak
1. Pengaruh Atraumatic Care dengan, terdapat hubungan penerapan
terhadap kecemasan dan Stres perawatan atraumatik dengan mencegah
perpisahan keluarga terhadap anak
Hospitalisasi pada pasien anak
dilakukan dengan baik dengan tingkat
dapat menyebabkan kecemasan dan
stress hospitalisasi ringan di jumpai
stres. Penyebab dari kecemasan
sebanyak 10 responden dan terdapat
dipengaruhi oleh banyak faktor, baik
hubungan penerapan perawatan
dari petugas, lingkungan baru maupun
atraumatik dengan kemampuan orang
keluarga yang mendampingi selama
tua mengontrol perawatan anak
perawatan. Atraumatic care bermanfaat
dilakukan dengan baik dengan stres
untuk mencegah masalah psikologis
hospitalisasi ringan sebanyak 10
yakni stress dan kecemasan pada anak
responden
yang di hospitalisasi (Hidayat, 2012).
Penyebab stress pada anak yang
Penelitian yang dilakukan Maghfuroh
di hospitalisasi dikarenakan adanya
(2017) di ruang Anggrek RSUD dr.
pembatasan aktivitas yang menganggap
Soegiri Kabupaten Lamongan
bahwa tindakan dan prosedur perawatan
membuktikan terdapat hubungan yang
dapat mengancam integritas tubuhnya
(Rini et al., 2013). Oleh karena itu, bagi ide-ide dan minat, sebagai alat untuk
anak yang sakit dan dirawat dirumah mencapai tujuan terapeutik, dan
sakit, untuk menghilangkan menempatkan anak pada peran aktif dan
kecemasannya bisa dilakukan dengan memberi kesempatan pada anak untuk
bermain. menentukan pilihan dan merasa
Kebutuhan bermain bagi anak mengendalikannya (Wong, et al., 2009).
sama halnya dengan kebutuhan Penelitian Apriza (2016) di
perkembangan anak, tidak berhenti saat Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang
anak sakit atau di hospitalisasi. Bermain membuktikan ada hubungan yang
di rumah sakit memberikan banyak bermakna antara pengaruh biblioterapi
manfaat pada anak yaitu memberikan dengan buku cerita bergambar terhadap
pengalihan dan menyebabkan relaksasi, tingkat kecemasan efek hospitalisasi
membantu anak merasa lebih nyaman di pada anak prasekolah. Penelitian ini
lingkungan yang asing, membantu didukung penelitian Nurmashitah &
mengurangi stres akibat perpisahan dan Purnama,A (2018) di Ruang rawat anak
perasaan rindu rumah, sebagai alat untuk RSU Adhyaksa mengemukakan adanya
melepas ketegangan dan ungkapan efektivitas penerapan atraumatic care
perasaan, meningkatkan interaksi dan dengan medical Play terhadap respon
perkembangan sikap yang positif kecemasan anak usia prasekolah Yang
terhadap orang lain, sebagai alat ekspresi mengalami hospitalisasi.
Sejalan dengan penelitian didukung penelitian Noverita, et al
Sa'diah, et al (2014) di RSD dr. Soebandi (2017) di Puskesmas Peukan Baro
Jember menyebutkan ada pengaruh Kabupaten Pidie. Hasil penelitian
terapi bermain origami terhadap tingkat menunjukan ada perbedaan yang
kecemasan anak prasekolah dengan signifikan tingkat kecemasan anak antara
hospitalisasi di Ruang Aster RSD dr. sebelum dilakukan terapi bermain
Soebandi Jember. Sejalan pula dengan dengan sesudah dilakukan terapi
penelitian Fradianto, et al (2014) di bermain. Sejalan dengan Marni (2018)
Ruang anak RSUD dr. Soedarso yakni terapi bermain mewarnai efektif
Pontianak mengemukakan ada pengaruh untuk menurunkan kecemasan pada anak
terapi bermain lilin terhadap penurunan usia prasekolah.
tingkat kecemasan pada anak usia
prasekolah yang mengalami hospitalisasi
di RSUD dr. Soedarso Pontianak. Hal ini
2. Pengaruh Atraumatic Care di dukung oleh hasil penelitian
terhadap penurunan nyeri Canbulat, Ayhan, & Inal (2015) di
pemasangan infus Departemen Bedah pediatric rumah
sakit ibu dan anak Karaman, Turkey
Penatalaksanaan nyeri dapat
menunjukkan perawatan atraumatic
dilakukan dengan dua teknik. Pertama,
care menggunakan external cold dan
teknik nonfarmakologi dapat
BuzzyTM efektif untuk mengurangi rasa
dilaksanakan melalui distraksi,
sakit dan kecemasan pada anak-anak
relaksasi,imajinasi terbimbing,
selama prosedur Iv perifer.
stimulasi kutaneus, memberikan strategi
Sejalan dengan Indriyani P, et al
koping yang dapat mengurangi persepsi
(2013) di RSUD Prof. Dr. Margono
nyeri dengan cara bicara hal yang positif
Soekarjo Purwokerto dimana Penelitian
pada diri, berhenti berfikir tentang hal
atraumati care menggunakan kompres
menyakitkan, dan kontrak perilaku
hangat dan dingin menunjukkan bahwa
(Wong, et al., 2009).
terdapat hubungan pemberian kompres
Supartini (2014) menyatakan
hangan dan dingin terhadap penurunan
bahwa meminimalkan rasa takut
nyeri saat pemasangan infus. Hal ini
terhadap cedera tubuh dan rasa nyeri
dikarenakan kompres hangat dan
dapat dilakukan dengan beberapa cara
kompres dingin kering mampu
seperti mempersiapkan psikologis anak
memblok transmisi dan durasi impuls
dan orang tua untuk tindakan dan
nyeri pada pintu dorsal berdasarkan
melakukan atraumatic care
pada teori gate control sehingga dapat
menggunakan kompres dan getaran
meminimalkan sensasi nyeri akibat
seperti yang dijalaskan dalam penelitian
penusukan jarum saat pemasangan
Rahmah,S & Agustina,F (2015) di
infus.
ruang anak Rumah Sakit Umum Cut
Meutia Kabupaten Aceh Utara
3. Hambatan Penerapan Atraumatic
menunjukkan terdapat hubungan
Care
Penerapan perawatan atraumatik
dengan pencegahan cedera dan Perawat sebagai salah satu
mengurangi nyeri dilakukan dengan anggota tim kesehatan, memegang posisi
baik dengan stress hospitalisasi ringan kunci untuk membantu orang tua
dijumpai sebanyak 12 responden (66,7 menghadapi permasalahan yang
%) dengan p value 0.000. hal tersebut berkaitan dengan perawatan anaknya di
rumah sakit karena perawat berada di kesehatan lain yang ada di pelayanan
samping pasien selama 24 jam dan fokus kesehatan untuk mensosialisasikan dan
asuhan adalah peningkatan kesehatan meningkatkan kemampun diri dan
anak. Asuhan yang berpusat pada keluarga dalam pelaksanaan atraumatic
keluarga dan atraumatic care merupakan care guna meminimalisir stress dan
falsafah utama dalam pelaksanaan kecemasan pada anak serta keluarga
asuhan keperawatan anak. Oleh karena yang mengalami hospitalisasi, serta
itu, upaya dalam mengatasi masalah meminimalisir stress dan nyeri pada
yang timbul baik pada anak maupun anak saat akan dilakukan tindakan
orang tuanya selama dalam masa pemasangan infus atau IV perifer.
perawatan berfokus pada intervensi Daftar Pustaka
atraumatic care yang berlandaskan pada Apriza. (2016). Pengaruh Biblioterapi
prinsip atraumatic care (Supartini, 2014). Dengan Buku Cerita Bergambar
Penerapan atraumatic care Terhadap tingkat kecemasan
memiliki beberapa hambatan seperti efek hospitalisasi pada anak
yang di jelaskan dalam penelitian prasekolah diruangan anak di
Apriani et al (2014) dimana didapatkan RSUD Bangkinang. Jurnal
hambatan pelaksanaan atraumatic care Pendidikan Anak Usia Dini.
yakni : Volume 1 Issue 2 (2017) Pages
1. Perbedaan persepsi orang tua atau 105 – 110. ISSN 2549-8959
keluarga dengan perawat. Apriani et al. (2014). Hambatan perawat
2. Keterbatasan fasilitas Rumah Sakit. anak dalam pelaksanaan
Adapun yang diungkapkan oleh atraumatic care di rumah sakit di
partisipan tentang keterbatasan kota salatiga. Jurnal
fasilitas disebabkab oleh Keperawatan Anak . Volume 2,
terhalangnya birokrasi No. 2, November 2014; 65-7
3. Kurangnya dukungan orang tua dan Breving, RM,d et al. (2014). Pengaruh
keluarga. penerapan atraumatic care
4. Kurangnya pengalaman kerja terhadap respon kecemasan anak
perawat. yang mengalami hospitalisasi di

Dengan adanya sistematik rsu pancaran kasih gmim


manado dan rsup prof. Dr. R. D.
review terkait atraumatic care ini
diharapkan agar perawat dan tenaga Kandou manado. eJournal
Keperawatan (e-Kp) Volume 3
Nomor 2 Mei 2015 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-
Canbulat, Ayhan, & Inal. (2015). 9203
Effectiveness of external cold Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar
and vibration for procedural pain Keperawatan Pediatrik, Edisi 2
relief during peripheral Volume 1. Jakarta : EGC.
intravenous cannulation in Marni. (2018). Pengaruh Terapi Bermain
pediatriv patient. Pain Mewarnai Terhadap Penurunan
Management Nursing, Vol 16, Kecemasan Pada Anak Usia
No 1 (2015), PP 33-39 Prasekolah. Jurnal Keperawatan
Fradianto, et al. (2014). Pengaruh terapi GSH Vol 7 No 1 Januari 2018
bermain lilin terhadap ISSN 2088-2734
penurunan tingkat kecemasan Mediani,HS.(2016).http://www.unpad.a
pada anak usia prasekolah yang c.id/profil/henny-suzana-
mengalami hospitalisasi di rsud mediani-m-ng-phd-
dr. Soedarso Pontianak. keperawatan-anak-berpusat-
Universitas Tanjungpura pada-keluarga-dan-pencegahan-
Hesse et al. (2016). Atraumatic trauma/
Restorative Treatment Maghfuroh. (2017). Atraumatic Care
Compared To The Hall Menurunkan Kecemasan
Technique For Occluso- Hospitalisasi pada Anak
Proximal Cavities In Primary Prasekolah di Ruang Anggrek
Molars: Study Protocol For A RSUD dr. Soegiri Lamongan.
Randomized Controlled Trial. Jurnal Sain Med Vol. 9, No. 1,
Trials 17:169 DOI Juni 2017. ISSN 2085-3602
10.1186/s13063-016-1270-z Nurmashitah & Purnama,A. (2018).
Hidayat, et al. (2012). Pengantar ilmu Medical Play Dalam
Keperawatan Anak. Jakarta : Menurunkan Respon
Salemba Medika. Kecemasan Anak Usia
Indriyani P, et all. (2013). Kompres Prasekolah Yang Mengalami
Dingin Dapat Menurunkan Hospitalisasi Di Ruang Rawat
Nyeri Anak Usia Sekolah Saat Inap Anak. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemasangan Infus. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol. 8
Keperawatan Indonesia, Volume No.4 Desember 2018
16 No.2, Juli 2013, hal 93-100 Noverita, et al. (2017). Terapi Bermain
Terhadap Tingkat Kecemasan Suryani,SKp., MHSc., PhD. (2016).
Pada Anak Usia 3–5 Tahun Mencegah
Yang Berobat Di Puskesmas. plagiarisme: Ilmu dan seni melakukan
Jurnal Ilmu Keperawatan literatur review,1-75
(2017) 5:2. ISSN: 2338-6371, e- Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D.,
ISSN 2550-018X Winkelstein, M.L.(2008). Buku
Rahmah,S & Agustina,F. (2015). Ajar Keperawatan Pediatrik
Hubungan Penerapan Wong , Vol. 1. Edisi 6. Jakarta:
Atraumatic Care Dengan Stres EGC
Hospitalisasi Pada Anak Di
Ruang Anak Rumah Sakit
Umum Cut Meutia Kabupaten
Aceh Utara Tahun 2015. Jurnal
Kesehatan Almuslim, Vol.I
No.2 Pebruari 2016. ISSN:
2460-7134
Rini, D. M., H, R. S., Rahmawati, I.,
Studi, P., & Keperawatan, I.
(2013). Hubungan Penerapan
Atraumatic Care dengan
Kecemasan Anak Prasekolah
Saat Proses Hospitalisasi di
RSU dr . H . Koesnadi
Kabupaten Bondowoso
Sa'diah, et al. (2014). Pengaruh terapi
bermain origami terhadap
tingkat kecemasan pada anak
prasekolah dengan hospitalisasi
di ruang aster rsd dr. Soebandi
jember. e-Jurnal Pustaka
Kesehatan, vol. 2 (no. 3)
September, 2014
Supartini. (2017). Hospitalisasi pada
Anak Usia Prasekolah, 28–30.

Anda mungkin juga menyukai