Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengkajian segera
setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari kehidupan
dalam uterus ke kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR, meliputi appearence
(warna kulit), pulse (denyut jantung), grimace (refleks atau respon terhadap rangsang), activity
(tonus otot) dan respiratory effort (usaha bernafas). Pengkajian sudah dimulai sejak kepala tampak
dengan diameter besar di vulva (crowning). Kedua, pengkajian fisik. Setelah pengkajian segera
setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau mengalami penyimpangan.
Pengkajian yang kedua ini akan lebih lengkap apabila disertai dengan hasil pemeriksaan
diagnostik/penunjang lain dan catatan medik yang menunjang. (Muslihatun, Wafi Nur.2010)

Pengkajian ini dilakukan di kamar bersalin setelah bayi lahir dan setelah dilakukan
pembersihan jalan nafas/resusitasi, pembersihan badan bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi
ditempatkan di atas tempat tidur yang hangat. Maksud pemeriksaan ini adalah untuk
mengenal/menemukan kelainan yang perlu mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan kelahiran, misalnya; bayi yang lahir dari ibu
dengan diabetes melitus, eklamsia berat dan lain-lain, biasanya akan mengakibatkan kelainan
bawaan pada bayi. Oleh karena itu, pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir ini harus segera
dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah
seorang bayi dapat dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan pemeriksaan pertama ini juga
bisa menentukan pemeriksaan dan terapi selanjutnya.
http://bidanlia.blogspot.com/2008/12/pengkajian-fisik-bayi-baru-lahir.html

Sumber : Matondang dkk,2000 dalam Hidayat (2005) dikutip dari Muslihatun, Wafi
Nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya
Pemeriksaan APGAR bertujuan untuk menilai kemampuan laju jantung, kemampuan bernafas,
kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.
Sumber : http://rosyidahida.blogspot.com/2011/06/pemeriksaan-fisik-pada-bayi-dan-balita.html
Tujuan Pengkajian Fisik Pada Bayi Baru Lahir
Ø Untuk mendeteksi kelainan-kelainan.
Pemeriksaan awal pada bayi baru lahir harus dilakukan sesegera mungkin sesudah persalinan
untuk mendeteksi kelainan-kelainan dan menegakkan diagnosa untuk persalinan yang beresiko
tinggi. Pemeriksaan hatrus difokuskan pada anomali kegenital dan masalah-masalah
patofisiologi yang dapat mengganggu adaptasi kardiopulmonal dan metabolik normal pada
kehidupan extra uteri. Pemeriksaan dilakukan lebih rinci dan dilakukan dalam 24 jam setelah
bayi lahir.

Ø Untuk mendeteksi segera kelainan dan dapat menjelaskan pada keluarga.


Apabila ditemukan kelainan pada bayi maka petugas harus dapat menjelaskan kepada keluarga,
karena apabila keluarga menemukannya kemudian hari, akan menimbulkan dampak yang tidak
baik dan menganggap dokter atau petugas tidak bisa mendeteksi kelainan pada bayinya.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN


Kapas
Senter
Termometer
Stetoskop
Selimut bayi
Bengkok
Timbangan bayi
Pita ukur/metlin
Pengukur panjang badan

DAFTAR PUSTAKA
Muslihatun, Wafi Nur.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta: Fitramaya.

Anda mungkin juga menyukai