TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Post traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan kecemasan
yang dapat terjadi setelah mengalami atau menyaksikan suatu peristiwa
traumatis. PTSD dapat terjadi secara akut (gejala berlangsung <3 bulan), kronis
(gejala berlangsung> 3 bulan), atau onset tertunda (selang 6 bulan dari acara
untuk onset gejala).
Tabel 2.1
Perbedaan stress biasa dengan stress pasca trauma
NO STRES BIASA/UMUM STRES PASCA TRAUMA
3 Yang terkena mampu berencana dan Menimbulkan rasa tak berdaya yang
mengambil keputusan sangat kuat/tak tertahankan.
Biologis Psikososial
Perubahan Fisik
Ketakutan
Trauma Bencana alam
Keputusasaan Komunikasi
terganggu Ansietas
Koping defensif
2.3 Gejala Utama PTSD
Gejala utama PTSD terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Re-experience phenomena
1. Munculnya kembali perasaan tertekan atau terancam baik dalam
imajinasi, pikiran ataupun persepsi.
2. Munculnya mimpi-mimpi yang menakutkan.
3. Adanya reaksi psikologis yang merupakan simbol/ terkait dengan
peristiwa trauma.
4. Adanya reaksi fisik yang merupakan simbol/ terkait dengan peristiwa
trauma.
b. Avoidance or numbing reaction
1. Menghindari pikiran, perasaan atau pembicaraan yang berkaitan dengan
peristiwa traumatic.
2. Menghindari kegiatan, tempat atau orang-orang yang terkait dengan
trauma.
3. Ketidakmampuan untuk mengingat aspek penting dari trauma.
4. Berkurangnya minat atau partisipasi dalam kegiatan yang terkait.
5. Kekakuan perasaan atau ketidakmampuan mengekspresikan perasaan
seperti kasih sayang.
6. Kehilangan harapan seperti tidak memiliki minat terhadap karir,
perkawinan, keluarga atau kehidupan jangka panjang.
c. Symptoms of increased arousal: peningkatan gejala distress
Adapun kriterianya adalah :
a. Fase Kritis
Fase dimana terjadi gangguan stres pasca akut (dini/cepat) yangmana
terjadi selama kira-kira kurang dari sebulan setelah menghadap bencana.
Pada fase ini kebanyakan orang akan mengalami gejala-gejala depresi
seperti keinginan bunuh diri, perasaan sedih mendalam, susah tidur,dan
dapat juga menimbulkan berbagai gejala psikotik.
c. Fase stressor
Fase dimana terjadi perubahan kepribadian yang berkepanjangan
(dapat berlangsung seumur hidup) akibat dari suatu bencana dimana
terdapat dogma “semua telah berubah”.
a. Periode Impak.
Hanya berlangsung selama kejadian bencana. Pada periode ini, korban
selalu diliputi perasaan tidak percaya dengan apa yang dialami. Periode ini
selalu berlangsung singkat.
a. Ansietas (00146)
Domain 9 : Koping/toleransi stress
Kelas 2 : Respons koping
Definisi : perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons
autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan
takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik
Perilaku
Penurunan produktivitas
Gerakan yang irelevan
Gelisah
Melihat sepinyas
Insomnia
Kontak mata yang buruk
Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
Agitasi
Mengintai
Tampak waspada
Afektif Mulut kering
Gelisah Wajah merah
Kesedihan yang mendalam Jantung berdebar-debar
Distress Pupil melebar
Ketakutan Lemah
Perasaan yang tidak adekuat Parasimpatik
Berfokus pada diri sendiri Nyeri abdomen
Gugup Penurunan denyut nadi
Senang berlebihan Vertigo
Menyesal Letih
Bingung Mual
Khawatir Gangguan tidur
Fisiologis Kognitif
Wajah tegang Menyadari gejala kognitif
Tremor tangan Bloking pikiran
Peningkatan keringat Konfusi
Peningkatan ketegangan Lupa
Suara bergetar Melamun
Simpatik Gangguan perhatian
Anorexio Cenderung menyalahkan orang lain
Diare
Faktor yang berhubungan
Perubahan dalam: Status peran
Status ekonomi
Lingkungan Pemajanan toksin
Status kesehatan Terkait keluarga
Pola interaksi Herediter
Fungsi peran Infeksi
Penularan penyakit interpersonal Status kesehatan
Krisis maturasi Pola interaksi
Krisis situasional Fungsi peran
Stress Status peran
Penyalahgunaan zat Konsep diri
Ancaman kematian Konflik yang tidak disadari
Ancaman pada: mengenai tujuan penting
Satatus ekonomi Kebutuhanyangtidakdipenuhi.
Lingkungan
NOC: Anxiety Self – Control (1402)
Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri dapat teratasi dengan
indikator:
(140201) monitor intensitas dari ansietas
(140206) gunakan strategi koping efektif
(140207) menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan ansietas
NIC: Anxiety Reduction (5820)
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
Dengarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
Kelola pemberian obat anti cemas
b. Ketakutan (00148)
Domain 9 : koping/ toleransi stress
kelas 2 : respons koping
Defenisi : respons terhadap persepsi ancaman yang secara sadar dikenali sebagai
sebuah bahaya.
Batasan karakteristik:
Melaporkan isyarat/ peringatan
Melaporkan kegelisahan
Melaporkan rasa takut
Melaporkan penurunan kepercayaan diri
Melaporkan ansietas
Melapokan kegembiraan
Melaporkan peningkatan ketegangan
Melaporkan kepanikan
Melaporkan terror
Fakor yang berhubungan:
Berasal dari luar (mis: kebisingan tiba-tiba, ketinggian, nyeri, penurunan
dukungan fisik)
Berasal dari dalam (neurotransmiter)
Kendala bahasa
Stimulus fobik
Gangguan sensorik
Berpisah dari system pendukung dalam situasi yang berpotensi menimbulkan
stress
Tidak familier dengan pengalaman lingkungan.
Depresi (121221)
Kegelisahan (121222)
Dr. Hatta, K, Mp.d. (2016). Trauma dan pemulihannya, sebuah kajian berdasarkan
kasus pasca konflik dan tsunami. ISBN: 978-602-60756-3-5.
Nanda. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis dan Nanda
Nic-Noc Edisi Jilid 1. Jojakarta: Mediaction Jogja.