A. Definisi
Keadaan gaduh gelisah dapat dimasukkan kedalam golongan kedaruratan psikiatri, bukan karena
frekuensinya yang cukup tinggi, akan tetapi karena keadaan ini berbahaya bagi pasien sendiri maupun
bagi lingkungannya, termasuk orang lain dan barang-barangnya. Tidak jarang seseorang yang gaduh
gelisah dibawa ke rumah sakit. Yang mengantarnya sering tidak sedikit dan biasanya ialah anggota
keluarganya dan sering mereka juga bingung dan gelisah. suatu keadaan yang menimbulkan tanda
gejalaPsikomotor meningkat,yaitu:
1. Banyak bicara
2. Mondar-mandir
3. Lari-lari
4. Loncat-loncat
5. Destruktif
6. Bingung
Ekspresi ini mencerminkan gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistic lagi. Jalan
pikiran biasanya cepat dan sering terdaat waham curiga. Tidak jarang juga timbul halusinasi penglihatan
(terutama pada sindroma otak organic yang akut) dan halusinasi endengaran (terutama pada
skizofrenia).
Karena gangguan proses berikir ini, serta waham curiga dan halusinasi (lebih-lebih bila halusinasi itu
menakutkan), maka pasien menjadi sangat bingung, gelisah dan gaduh. Ia bersikap bermusuhan dan
mungkin menjadi agresif dan destruktif. Karena itu semua, maka ia menjadi berbahaya bagi dirinya
sendiri atau lingkungannya. Ia dapat melukai diri sendiri atau mengalami kecelakaan maut dalam
kegelisahan yang hebat itu. Jika waham curiganya keras atau halusinasinya sangat menakutkan, maka ia
dapat menyerang orang lain atau merusak barang-barang disekitarnya.
Bila orang dalam keadaan gaduh gelisah tidak dihentikan atau dibuat tidak berdaya oleh orang-orang
disekitarnya untuk mengamankan si pasien dan lingkungannya, maka ia akan kehabisan tenaga dengan
segala akibatnya atau ia meninggal karena kecelakaan. Tergantung pada gangguan primer, maka
kesadaran data menurun secara kuantitatif (tidak compos mentis) dengan amnesia sesudahnya (seperti
pada sindroma otak yang akut) atau kesadaran itu tidak menurun akan tetapi tidak normal, kesadaran
itu berubah secara kualitatif. Seerti pada semua psikosa, maka individu dalam keadaan gaduh gelisah ini
sudah kehilangan kontak dengan kenyataan:proses berpikir, afek-emosi, psikomotor dan kemauannya
sudah tidak sesuai lagi dengan realitas.
Menentramkan keluarga/pengantar
Neuroleptika
Tranquilaizer
Psikoterapi
portip
terapiECT
Obat Gejala Neuroletika
F. Pemeriksaan
Diagnosis awal
o pemeriksaan fisik
o wawancara psikiatrik
o pemeriksaan status mental
mengidentifikasi faktor pencetus
mengidentifikasi kebutuhan segera
o Ikatan pada posisi sedemikian agar tidak mengganggu aliran cairan IV jika diperlukan
o Posisi kepala lebih tinggi untuk menghindari aspirasi
o Lakukakan pemeriksaan vital sign tiap setiap ½ jam
o Tempatkan pasien pada tempat yang mudah dilihat oleh staf
Terapi terhadap Underlying disease merupakan tatalaksana saat ini yang menentukan pendekatan apa
yang kita gunakan, antara lain :
Perawatan terhadap keadaangaduh gelisah termasuk delirium dan gangguan mental organik.
Fiksasi pada tempat tidur dandibuat ruangan tersendiri adalah tindakan yang sangat membantu.
Lampu yang cukup terang
orientasi dipertahankandengan adanya jam dan kalender
didampingi oleh kerabatterdekat merupakan lingkungan yangmempercepat perbaikan.
Pada keadaan primer psikitri,anti psikotik dan atau anti anxietas mempunyai dampak yang
sangat baik
Kemudian ditunjang lingkungan yang tidak merangsang, serta psikoterapi dasar dan psikoeducation
diperlukan untuk mengurangi keadaan gaduh gelisah. Pada gangguan kepribadian membutuhkan
kombinasi dari supportiveand basic cognitive psykotherapies and firm limit setting. Keterlibatan penegak
hukum dalam hal ini kepolisian akan sangat membantu pasien untuk tidak melawan dokter. Sedangkan
penggunaan obat-obat sedapat mungkin tidak digunakan.
Jika mungkin perkenankan pasien untuk memilih perawatan seperti apa yang diinginkan.
Gunakan waktu secaraefisien, jika pasien bersedia untuk diambil darah maka lakukan pemeriksaan
pemeriksaan sesuai indikasi.
Pasien gaduh gelisah membahayakan bagi pasien sendiri dan orang-orangdisekitar oleh karena cara
pengambilan keputusan oleh pasien yang lemah.
Tujuan utama perawatan adalah membuat pasien tenang dan tidak gaduh gelisah lagi. Pilihan sedian
yang ada :
a. Golongan Phenothiazine
Salah satu obat yang paling banyak dipakai saat ini adalah Chlopromazine (largactil, promactil,
ethibernal), yang diberikan dengan dosisawal 50 - 100 mg, dan bila diberikan perenteral, sebaiknya
diberikan secara deep intramuscular. Perlu diperhatikan, obat ini mempunyai khasiat hipotensif
(karenanya tidak dianjurkan dalam pemberian intravenous) dan suntikan dapat menyebabkan infiltrat di
antara otot (rasa sakit). Demikian pula sifat epileptogenik dari derivate phenothiazine perlu pula
diperhatikan.
Mengingat efek samping yang cukup banyak darichlorpromazine, di Indonesia saat ini juga dijumpai
preparat perenteral lainnya seperti fluphenazine (anatensol HCI). Preparat tersebut saat ini mudah
diperoleh, dan dapat diberikan dalam dosis yang relatif lebih rendah : yakni 2,5 - 5 mg yang dapat
diberikan dalam bentuk injeksi sebanyak 1 - 2 cc.
b. Golongan butyrophenon
Obat yang termasuk golongan ini antara lain Serenace, danHaldol/Haloperidol. FDA tidak menyetujui
sedian IV bagi haloperidol, tetapi dapat digunakan bersama Salin untuk mencegah presipitasi dengan
Heparindan Phenytoin. Dosis yang diberikan :
-Gaduh gelisah ringan dengan 0.5 mg – 2 mg.
c. Golongan Thioxanthene
Walaupun beberapa ahli berpendapat bahwa efek-samping golongan ini kurang menyenangkan, tetapi
chlorprothixene yang pernah ada di pasaran Indonesia (Truxal, atau taractan) ternyata cukup efektif
dalam menanggulangi pasien gaduh gelisah bila diberi dalam dosis 50 - 100 mg intramuskular. Pada
Ruangan Gawat Darurat, pemberian IV biasanya sulit pada keadaan gaduh gelisah, sehingga pasien
harus ditenangkan menggunakan sediaan IM ataupun konsentrat.
3.1. PENGKAJIAN
Dalam memberikan asuhan keperawatan, pengkajian merupakan dasar utama dan hal yang paling
penting dilakukan oleh perawat, baik pada saat penderita pertama kali masuk Rumah Sakit (untuk
mengetahui riwayat penyakit dan perjalanan penyakit yang dialami pasien) maupun selama penderita
dalam masa perawatan (untuk mengetahui perkembangan pasien dan kebutuhannya serta
mengidentifikasi masalah yang dihadapinya). Hasil pengkajian yang dilakukan perawat terkumpul dalam
bentuk data. Adapun metode atau cara pengumpulan data yang dilakukan dalam pengkajian:
Wawancara
Pemeriksaan fisik
Observasi atau pengamatan
Catatan atau status pasien
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
1.1. Airway
Menilai apakah jalan nafas pasien bebas. Apakah klien dapat berbicara dan bernafas dengan mudah,
nilai kemampuan klien untuk bernafas secara normal. Pada klien dengan kasus gaduh gelisahi secara
penenggelaman, mungkin akan ditemukan adanya timbunan cairan di paru-paru yang ditandai dengan
muntah dan sesak nafas hebat.
1.2. Breathing
Kaji pernafasan klien, berupa pola nafas, ritme, kedalaman, dan nilai berapa frekuensi pernafasan klien
per menitnya. Penurunan oksigen yang tajam ( 10 liter/menit ) harus dilakukan suatu tindakan ventilasi.
Analisa gas darah dan pulse oxymeter dapat membantu untuk mengetahui kualitas ventilasi dari
penderita.
Tanda hipoksia dan hiperkapnia bisa terjadi pada penderita dengan kegagalan ventilasi seperti pada
klien dengan kasus percobaan bunuh diri yang dapat mengakibatkan asfiksia. Kegagalan oksigenasi
harus dinilai dengan dilakukan observasi dan auskultasi pada leher dan dada melalui distensi vena.
1.3. Circulation
Nilai sirkulasi dan peredaran darah, kaji pengisian kapiler, kaji kemampuan venus return klien, lebih
lanjut kaji output dan intake klien Penurunan kardiak output dan tekanan darah, klien dengan syok
hipovolemik karena gaduh gelisah biasanya akan menunjukan beberapa gejala antara lain,
Urin output menurun kurang dari 20cc/jam, Kulit terasa dingin, Gangguan fungsi mental, Takikardi,
Aritmia
1.4. Disability
Menilai kesadaran dengan cepat dan akurat. Hanya respon terhadap nyeri atau sama sekali tidak sadar.
Tidak di anjurkan menggunakan GCS, adapun cara yang cukup jelas dan cepat adalah :
A : Awakening
V : Respon Bicara
P : Respon Nyerin
U : Tidak Ada Nyeri
Penurunan kesadaran dapat disebabkan penrunan oksigenasi atau penurunan perfusi ke otak atau
disebabkan trauma langsung pada otak. Penurunan kesadaran menuntut dilakukannya reevaluasi
terhadap keadaan oksigenasi, ventilasi dan perfusi karena keadaan gaduh gelisah.
1.5. Exposure
Lepaskan pakaian yang dikenakan dan penutup tubuh agar dapat diketahui kelaianan atau cidera yang
berhubungan dengan keseimbangan cairan atau trauma yang mungkin dialami oleh klien dengan
tentamen suicide, beberapa klien dengan tentamen suicide akan mengalami trauma pada lokasi tubuh,
misalnya di leher, pergelangan tangan dan dibagian-bagian tubuh yang lain.
Pengkajian sekunder
Melakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga pasien untuk mempermudah proses
keperawatan
Memberikan penjelasan dan motifasi pada pasien tentang penyakitnya
Melakukan pengkajian pada pasien untuk mengetahui tindakan selanjutnya
Mengobservasi TTV
Mengkaji pasien
O : Pemeriksaan TTV
A : masalah teratasi, belum teratasi, atau teratasi sebagian
P : planing selanjutnya