Anda di halaman 1dari 37

F30-F39 GANGGUAN

SUASANA PERASAAN
(MOOD [AFEKTIF]) &
BABY BLUES SYNDROME

Pembimbing:
dr Galianti Prihandayani Sp.KJ

Oleh:
Hilwy Al Hanin – 030.11.133
FK Trisakti
RSJ Seoharto Heerdjan
Definisi
Afek
Mood
Respon emosional saat sekarang,
Suasana perasaan yang yang saat dinilai lewat ekspresi
bersifat pervasif dan bertahan wajah, pembicaraan, sikap dan
lama, yang mewarnai gerak-gerik tubuh pasien
persepsi seseorang terhadap (mencerminkan emosi sesaat, dapat
bersesuaian dengan mood maupun
kehidupannya tidak)

Kelainan fundamental berupa perubahan suasana perasaan


(mood) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau
tanpa anxietas yang menyertainya), atau ke arah elasi
(suasana perasaan yang meningkat)
Etiologi Gangguan Mood

Faktor
Biologis

Faktor Faktor
Psikososial Genetik
Faktor Biologis Faktor Genetik Faktor Psikososial

• Norepinefrin dan • Peran dari faktor • Dari pengamatan


serotonin dari amin genetik pada bipolar klinis yang diamati,
biogenik lebih besar dari peristiwa
merupakan dua depresi. Penelitian kehidupan sangatlah
transmitter yang yang dilakukan dalam memainkan peran
paling berperan keluarga, apabila satu dalam gangguan
dalam patofisiologi orang dari orang tua mood terutama
mood. Penurunan memiliki gangguan depresi.
serotonin
mood maka anak
merupakan salah
satu pencetus mereka memiliki
depresi. faktor resiko sebesar
50%.
Klasifikasi Gangguan Mood / Afektif

Episode
Tingkat
tunggal
keparaha
atau
n gejala
multipel

Dengan
atau
tanpa
gejala
somatik
Gangguan Suasana Perasaan
Gangguan F30 Episode Manik
Suasana
Perasaan F31 Gangguan Afektif Bipolar
F32 Episode Depresif
F33 Gangguan Depresi Berulang
F34 Gangguan Suasana Perasaan Menetap
F38 Gangguan Suasana Perasaan Lainnya
F39 Gangguan Suasana Perasaan YTT
F 30 Episode Manik
F30.0 Hipomania
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
F30.8 Episode manik lainnya
F30.9 Episode manik YTT

Disertai 3 gejala tambahan :


- Meningkatnya kepercayaan diri
Tanda: - Berkurangnya kebutuhan tidur
• Eforia yang signifikan - Banyak bicara
• Ekspansif - Loncat gagasan
• Iritabilitas - Distraktibilitas
- Meningkatnya aktivitas bertujuan/ agitasi
psikomotor
- Impulsivitas
F 30.0 Hipomania
 Afek yang meninggi atau berubah-ubah disertai peningkatan aktifitas
 Menetap selama beberapa hari berturut-turut
 Tidak disertai halusinasi atau waham
 Kelancaran pekerjaan dan aktifitas sosial

Diagnosis Banding:
• Hipertiroidi
• Anoreksia nervosa
• Masa dini dari depresi agitatif
F 30.1 Mania Tanpa Gejala Psikotik
 Berlangsung sekurang-kurangnya 1 minggu
 Mengacaukan pekerjaan dan aktivitas sosial yang biasa dilakukan
 Disertai dengan energi yang bertambah  Aktivitas berlebihan, percepatan dan
kebanyakan bicara, penurunan kebutuhan tidur, ide-ide perihal kebesaran/
“grandiose ideas”, dan terlalu optimistik

F 30.2 Mania Dengan Gejala Psikotik

 Gambaran klinis lebih berat dari mania tanpa gejala psikotik


 Harga diri yang membumbung & gagasan kebesaran  waham kebesaran
 Iritabilitas dan kecurigaan  waham kejar
 Waham dan halusinasi sesuai dengan keadaan afek
F 31 Gangguan Afektif
Bipolar

• Episode berulang (min 2 episode)


• Afek dan tingkat aktivitas pasien terganggu
• Khas  ada penyembuhan sempurna antar episode.
• Episode manik mulai tiba-tiba dan berlangsung 2 minggu
hingga 4-5 bulan
• Episode depresi berlangsung 6 -12 bulan
F 31 Gangguan Afektif Bipolar
F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik
F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
F31.6 Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran
F31.7 Gangguan afektif bipolar, episode kini dalam remisi
F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya
F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT
F 31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomania

 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria hipomania


 Harus ada min.1 episode afektif lain di masa lampau 
hipomanik, manik, depresi, campuran

F 31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik

 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania


tanpa gejala psikotik
 Harus ada min.1 episode afektif lain di masa lampau 
hipomanik, manik, depresi, campuran
F 31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala
Psikotik
 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala
psikotik
 Harus ada min.1 episode afektif lain di masa lampau  hipomanik, manik,
depresi, campuran

F 31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau


Sedang

 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif


ringan atau sedang
 Harus ada min.1 episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa
lampau
F 31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat Tanpa
Gejala Psikotik

 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif


berat tanpa gejala psikotik
 Harus ada min.1 episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa
lampau

F 31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat


Dengan Gejala Psikotik

 Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat
dengan gejala psikotik
 Harus ada min.1 episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di masa
lampau
F 31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran

 Episode yang sekarang harus menunjukan gejala hipomanik, manik,


dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat
 Sudah berlangsung min. 2 minggu
 Harus ada min.1 episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di
masa lampau

F 31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Dalam


Remisi
 Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama
beberapa bulan terakhir ini
 Harus ada min.1 episode afektif hipomanik, manik, atau campuran di
masa lampau ditambah min.1 episode afektif lain
F 32 Episode Depresif
Gejala Utama:
• Afek depresif
• Kehilangan minat dan kegembiraan
• Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya
aktivitas

Gejala Lain:
 Konsentrasi dan perhatian berkurang
 Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
 Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
 Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
 Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh diri
 Tidur terganggu
 Nafsu makan berkurang
F 32 Episode Depresif
F32.0 Episode depresif ringan
F32.1 Episode depresif sedang
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
F32.8 episode depresif lainnya
F32.9 episode depresif YTT
F 32.0 Episode Depresif Ringan
 Min. 2 dari 3 gejala utama depresi
 Ditambah min. 2 gejala lain
 Gejala berat (-)
 Episode min. 2 minggu
 Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan & kegiatan sosial yang biasa
dilakukannya

F 32.1 Episode Depresif Sedang


 Min. 2 dari 3 gejala utama depresi
 Ditambah min. 3 gejala lain
 Episode min. 2 minggu
 Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan
dan urusan rumah tangga.
F 32.2 Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik
 3 gejala utama depresi harus ada
 Ditambah min. 4 gejala lain, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat
 Bila ada gejala penting yang mencolok, pasien tidak mampu melaporkan banyak
gejala secara rinci
 Episode min. 2 minggu, bila gejala amat berat & beronset cepat min.<2minggu
 Tidak mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau ursan rumah tangga,
kecuali pada taraf yang sangat terbatas

F 32.3 Episode Depresif Berat Dengan Gejala Psikotik


 3 gejala utama depresi harus ada
 Ditambah min. 4 gejala lain, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat
 Bila ada gejala penting yang mencolok, pasien tidak mampu melaporkan banyak
gejala secara rinci
 Episode min. 2 minggu, bila gejala amat berat & beronset cepat min.<2minggu
 Tidak mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau ursan rumah tangga,
kecuali pada taraf yang sangat terbatas
 Disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif
F 33 Gangguan Depresif Berulang
• Episode berulang dari episode depresif ringan, sedang, dan berat
• Episode rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, tetapi frekuensi lebih jarang daripada
gangguan bipolar
• Riwayat episode tersendiri dari peninggian afek dan hiperaktivitas mania (-),
kecuali episode singkat hipomania sesudah suatu episode depresif (dicetuskan
oleh tindakan pengobatan depresi)
• Pemulihan di antara episode biasanya sempurna, namun sebagian kecil pasien
depresi dapat menetap terutama pada pasien usia lanjut
• Seringkali dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma
mental lain.

Diagnosis Banding:
Episode depresif singkat berulang
F 33 Gangguan Depresif Berulang
F33.0 Gangguan depresi berulang, episode kini ringan
F33.1 Gangguan depresi berulang, episode kini sedang
F33.2 Gangguan depresi berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik
F33.3 Gangguan depresi berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik
F33.4 Gangguan depresi berulang, kini dalam remisi
F33.8 Gangguan depresi berulang lainnya
F33.9 Gangguan depresi berulang YTT
F 33.0 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Ringan

 Kriteria gangguan depresif berulang terpenuhi


 Episode sekarang memenuhi kriteria episode depresif ringan
 Min. 2 episode telah berlangsung masing-masing selama min. 2 minggu
dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F 33.1 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Sedang

 Kriteria gangguan depresif berulang terpenuhi


 Episode sekarang memenuhi kriteria episode depresif sedang
 Min. 2 episode telah berlangsung masing-masing selama min. 2 minggu
dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
F 33.2 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat tanpa Gejala Psikotik

 Kriteria gangguan depresif berulang terpenuhi


 Episode sekarang memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala psikotik
 Min. 2 episode telah berlangsung masing-masing selama min. 2 minggu dengan sela waktu
beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F 33.3 Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan Gejala Psikotik

 Kriteria gangguan depresif berulang terpenuhi


 Episode sekarang memenuhi kriteria episode depresif berat dengan gejala psikotik
 Min. 2 episode telah berlangsung masing-masing selama min. 2 minggu dengan sela waktu
beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna

F 33.3 Gangguan Depresif Berulang, Kini dalam Remisi

 Kriteria gangguan depresif berulang terpenuhi di masa lampau


 Keadaan sekarang tidak memenuhi kriteria untuk episode depresif dengan derajat keparahan
apapun
 Min. 2 episode telah berlangsung masing-masing selama min. 2 minggu dengan sela waktu
beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna
F 34 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afek])
Menetap

F34.0 Siklotimia

F34.1 Distimia

F34.8 Gangguan suasana perasaan menetap lainnya

F34.9 Gangguan suasana perasaan menetap YTT


F 34.0 Siklotmia
 Ciri esensial: ketidakstabilan menetap dari suasana perasaan  banyak periode depresi ringan
dan hipomania ringan
 Tidak ada yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif
berulang atau gangguan depresif berulang
 Setiap episode mood swings tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun dalam episode
manik atau episode depresif

F 34.1 Distimia

 Ciri esensial: afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah/ jarang sekali cukup
parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang
 Onset pada usia dini dari masa dewasa
 Berlangsung min. Beberapa tahun, kadang-kadang jangka waktu tidak terbatas
 Jika onset pada usia lanjut  merupakan kelanjutan suatu episode depresif tersendiri &
berhubungan dengan masa berkabung/ stress lain yang tampak jelas

F 34.2 Gangguan Afektif Menetap Lainnya

 Gangguan afektif menetap yang tidak cukup parah atau tidak berlangsung cukup lama untuk
memenuhi kriteria siklotimia atau distimia
F 38 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afek])
Lainnya

F38.0 Gangguan Afektif Tunggal Lainnya


F38.00 Episode afektif campuran
F38.1 Gangguan Afektif Berulang Lainnya
F38.10 Gangguan depresif singkat berulang
F38.8 Gangguan Afektif Lainnya YDT
F38.9 Gangguan Afektif YTT
F 38.00 Episode Afektif Campuran

 Episode afektif min. 2 minggu yang bersifat campuran atau pergantian cepat (biasanya dalam
beberapa jam)  gejala hipomanik, manik, dan depresif.

F 38.10 Gangguan Depresif Singkat Berulang

 Episode depresif singkat yang berulang


 Muncul kira-kira sekali sebulan selama satu tahun yang lampau
 Semua episode depresif masing-masing min.<2 minggu (khas nya 2-3 hari dengan pemulihan
sempurna)
 Memenuhi kriteria simtomatik untuk episode depresif ringan, sedang, dan berat.

F 38.8 Gangguan Afektif Lainnya YDT

 Gangguan afektif yang tidak memenuhi kriteria manapun dari F.30 - F.38.1

F 38.9 Gangguan Afektif YTT


 Tidak ada istilah lain yang dapat digunakan
 Termasuk psikosis afektif YTT
Penatalaksanaan
HOSPITALISASI Suicide/ homicide Terapi kognitif Depresi

FARMAKOTERAPI
PSIKOTERAPI
Perawatan diri << Terapi interpersonal • Trisiklik
Terapi perilaku • Tetrasiklik
Kepentingan diagnosa • MAOI-Reversible
Terapi beroreintasi
psikoanalitik • SSRI
• Atypical Antidepressant
Terapi keluarga
Mania
• Benzodiazepine
• Non-Benzodiazepine
Prognosis
Depresi Berat Bipolar
• 50 – 85% mendapat
serangan kedua pada 4 – 6 • Onset muda  buruk
bulan kemudian • Akut  baik
• Relaps  pada alkohol dan • Serangan >>  buruk
drug abuse, onset pada
usia tua, dan ≥ 1 serangan
• ♂ > ♀ menjadi impairmen
khronis
• Onset muda prognosis 
buruk
• Akut  baik
• Serangan >>  buruk
BABY BLUES
SYNDROME
 Sering disebut maternity blues atau postpartum blues.
 Suatu gangguan psikologis sementara yang ditandai dengan memuncaknya
emosi pada minggu pertama setelah melahirkan.
 Muncul 3-6 hari setelah persalinan dan menghilang dalam waktu antara
beberapa jam sampai hari.
 Dapat berkembang lebih berat menjadi depresi dan psikosis pasca bersalin.
Gejala:
1. Menangis tanpa sebab
2. Mudah kesal, marah
Etiologi 3. Tidak memiliki atau kurang
bertenaga
4. Cemas, merasa bersalah, dan tidak
berharga
5. Menjadi tidak tertarik dengan bayi
atau menjadi terlalu memperhatikan
Perubahan
Gaya Hidup dan khawatir
6. Tidak percaya diri
7. Sulit beristirahat dengan tenang
atau tidur lebih lama
Ketidakseimbangan 8. Peningkatan BB disertai dengan
Hormonal makan berlebih
9. Penurunan berat badan disertai
tidak mau makan
10. Perasaan takut untuk menyakiti diri
sendiri dan bayinya
Perbedaan Baby Blues dengan Depresi Paca
Melahirkan
Ciri Baby Blues Depresi Pasca Melahirkan
Insiden 30-75% perempuan melahirkan 10% perempuan melahirkan
Waktu onset 3-5 hari setelah melahirkan Dalam 3-6 bulan setelah
melahirkan
Durasi Hari sampai minggu Berbulan-bulan sampai bertahun-
tahun jika tidak diobati
Stresor terkait Tidak ada Ya, terutama tidak adanya
dukungan
Pengaruh sosial budaya Tidak ada Erat terkait
Riwayat gangguan mood Tidak ada erat kaitannya
Riwayat keluarga adanya Tidak ada Ada
gangguan mood
Perbedaan Baby Blues dengan Depresi Paca
Melahirkan
Ciri Baby Blues Depresi Pasca Melahirkan

Menangis Ya Ya

Labilitas mood Ya Sering pada awalnya, kemudian


depresi secara bertahap
Anhedonia Tidak ada Sering
Gangguan tidur Kadang-kadang Hampir selalu
Pikiran bunuh diri Tidak ada Kadang-kadang
Pikiran untuk mencederai bayi Jarang Sering ada

Rasa bersalah, tidak adekuat Tidak ada atau ringan Sering ada
Penatalaksanaan
• Tidak ada pengobatan khusus
• Keluarga dan suami memberikan dukungan
• Konsultasi kejiwaan diperlukan jika gejala menetap melebihi 2 minggu 
identifikasi gangguan afektif yang lebih parah

Anda mungkin juga menyukai