Anda di halaman 1dari 48

GANGGUAN

AFEKTIF
OLEH :
ADHANG ISDYARSA 132011101060
PUDYO KRISWARDANI 132011101028

PEMBIMBING:
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp.KJ

KSM PSIKIATRI RSD dr. SOEBANDI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1
Definisi
Perubahan mood atau afek , biasanya ke arah depresi atau elasi.
Perubahan afek biasanya disertai dengan perubahan tingkat aktivitas
dan kebanyakan gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan
itu, atau mudah dipahami dengan perubahan tersebut.

Mood Afek
Definisi Situasi emosi internal Ekspresi emosi
Durasi Bertahan lama Singkat
Sifat Persisten, dialami dan dirasakan Dapat diobservasi
secara subjektif

2
Pada orang normal, mood dan berbagai ekspresi afektif dapat
dikontrol dalam kondisi seimbang.

Penderita gangguan afektif merasa kehilangan kontrol tersebut dan


karena itu mengalami stres berat.

Yang paling utama dalam gangguan mood ini adalah mood yang
menurun atau tertekan yang disebut depresi, dan mood yang
meningkat atau ekspansif yang disebut mania (manik).

Gangguan afektif melibatkan masalah emosi yang mengganggu,


berkisar antara dysphoria (kesedihan) pada depresi hingga euphoria
(elasi/ peningkatan) serta iritabilitas mood pada mania.

3
Gangguan afektif
Dibedakan menurut :
Episode tunggal atau multipel
Tingkat keparahan gejala
Dengan atau tanpa gejala somatik

4
Perspektif Biologis
NEUROIMAGING
Penurunan volume hipokampus  pasien depresi
Penurunan volume gray matter di daerah kortex prefrontal
area orbital dan medial, ventral striatum, dan hipokampus
Pembesaran ventrikel III

NEUROKIMIAWI
Reduksi 5 HIAA (5-Hydroxy-Indole Acetic Acid) di dorsal dan
medial raphae
Pengurangan jumlah SERT (Serotonin Transporter) di kortex
frontalis

5
FAKTOR PSIKONEUROENDOKRIN
Hiperkortisolisme  gangguan depresi
mayor
Hipertiroidisme  labilitas emosi,
iritabilitas, insomnia, anxietas, kehilangan
BB, agitasi psikomotor, dapat juga muncul
gejala apati, kelelahan, dan penarikan diri.

6
FAKTOR PSIKONEUROIMUNOLOGI
 Bukti “perilaku sakit”  penurunan nafsu makan, kelelahan,
somnolen  perubahan fungsi imunitas
 Sitokin  menginduksi depresi  sintesis serotonin, penurunan
dopamin, mengganggu neurogenesis

FAKTOR GENETIK
Gangguan bipolar mempunyai sifat menurun yang tinggi (18p11,
18q22, 12q24, 21q21, 13q32, 4p15, 4q32, 16p12, 8q24, 22q11)

7
Perspektif Sosial dan Kultural
Paparan terhadap pengalaman kehidupan yang penuh tekanan
Akut : nyata, jelas terlihat saat ini
Kronis :
- Mayor  berhubungan dengan peran
- Minor  stresor iritasi dari kejadian-kejadian kecil
Stresor kehidupan masa kecil
Kualitas hub.pernikahan
Faktor psikologis
Faktor lingkungan
Kultural

8
Klasifikasi PPDGJ-III
F30 Episode Manik
F31 Gangguan Afektif Bipolar
F32 Episode Depresif
F33 Gangguan Depresif Berulang
F34 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Menetap
F38 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) Lainnya
F39 Gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif]) YTT

9
Manik

10
EPISODE MANIK
 Kesamaan karakteristik dalam afek yang meningkat
disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan
aktivitas fisik dan mental, dalam berbagai keparahan
derajat.

 Kategori ini hanya untuk satu episode manik tunggal.

11
Klasifikasi PPDGJ-III
F.30 Episode Manik
F30.0 Hipomania
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
F30.8 Episode Manik Lainnya
F30.9 Episode Manik YTT

12
Hipomania (F30.0)

• Lebih ringan dari mania (F30.1), afek yang meninggi


atau berubah disertai peningkatan aktivitas, menetap
sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut,
pada suatu derajat intensitas dan yang bertahan
melebihi apa yang digambarkan siklotimia (F34.0),
tidak disertai halusinasi atau waham
• Pengaruh nyata pada pekerjaan, aktivitas sosial.
Apabila pengaruh tersebut berat atau menyeluruh,
diagnosis mania (F30.1 atau F30.2) harus ditegakkan.

13
Mania Tanpa Gejala Psikotik
(F30.1)
• Harus berulang sekurang-kurangnya 1 minggu, cukup berat
sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan
dan akivitas sosial yang biasa dilakukan
• Harus disertai energi yang bertambah  aktivtas berlebihan,
percepatan, banyak bicara, kebutuhan tidur ↓, ide-ide perihal
kebesaran, terlalu optimistik

14
Mania dengan Gejala Psikotik
(F30.2)
• Klinis: bentuk mania yang lebih berat dari F30.1
• Harga diri yang membumbung dan gagasan kebesaran dapat
berkembang menjadi waham kebesaran, iritabilitas dan
kecurigaan menjadi waham kejar. Waham dan halusinasi
“sesuai” dengan keadaan afek tsb.

15
Afektif bipolar

16
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR (F.31)
 Episode berulang (sekurang-kurangnya 2 episode)
 Afek dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu
 Khas  ada penyembuhan sempurna antar episode
 Manik  tiba-tiba, berlangsung 2 minggu sampai 4-5 bulan
 Depresi  lebih lama (rata-rata 6 bulan), jarang > 1th
 Sering terjadi setelah adanya peristiwa yg penuh stres atau trauma mental lain

F31.0 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI HIPOMANIK


• Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria hipomania
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau
17
F31.1 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK TANPA GEJALA PSIKOTIK
• Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria mania tanpa gejala
psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau

F31.2 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK DENGAN GEJALA PSIKOTIK


• Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria mania dengan gejala
psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau

18
F31.3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF RINGAN ATAU SEDANG
• Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif ringan
(F32.0) ataupun sedang (F32.1)
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
atau campuran) di masa lampau

F31.4 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA


PSIKOTIK
• Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat
tanpa gejala psikotik (F32.2)
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
atau campuran) di masa lampau

19
F31.5 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF BERAT DENGAN
GEJALA PSIKOTIK
• Episode yg sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat
dengan gejala psikotik (F32.3)
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik,
manik, atau campuran) di masa lampau

F31.6 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI CAMPURAN


• Episode yg sekarang menunjukkan gejala manik, hipomanik, dan
depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gx mania/
hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar
dari episode penyakit yang sekrang, dan telah berlangsung sekurang-
kurangnya 2 minggu)
• Harus ada sekurang-kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik,
manik, atau campuran) di masa lampau

20
F31.7 AFEKTIF BIPOLAR, KINI DALAM REMISI
• Sekarang  tidak menderita gangguan afektif
yang nyata slm beberapa bulan terakhir
• Pernah mengalami sekurang-kurangnya 1
episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau
• Ditambah sekurang-kurangnya 1 episode
afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau
campuran)
F31.8 AFEKTIF BIPOLAR LAINNYA
F31.9 AFEKTIF BIPOLAR YTT

21
Terapi Lini I Gangguan Bipolar
Obat Gol. Mood Stabilizer  lithium karbonat dan lamotrigine

Depresi atipikal  responsif terhadap MAOI (Mono-


Amine Oxydase Inhibitor)
Gangguan Depresi Psikotik:
Kombinasi antidepresan-antipsikotik

22
Depresi
GANGGUAN AFEKTIF

23
Depresi
Depresi merupakan gangguan mood atau kondisi
emosional seseorang secara berkepanjangan yang
mempengaruhi seluruh proses mental (kognisi, afektif
dan konatif).

Depresi adalah kemuraman hati yang bersifat patalogis


yang biasanya muncul oleh rasa inferior, sakit hati yang
dalam, penyalahan diri sendiri dan berbagai trauma
psikis. Depresi juga merupakan keadaan kehilangan
minat serta rasa gembira terhadap sesuatu.

24
Etiologi
◦ Etiologinya sangat kompleks  banyak faktor dapat terjadi
bersama menyebabkan gangguan depresi

◦ Pasien depresi menunjukkan adanya perubahan


neurotransmitter otak antara lain : norepinefrin, serotonin,
dopamine

◦ Pada pasien dengan “bakat” depresi : kemampuan menerima


musibah (kematian, kehilangan kerja, sakit, kehilangan fungsi
pada usia produktif) lebih kecil dibanding orang normal 
depresi

25
EPISODE DEPRESIF (F.32)
GEJALA UTAMA GEJALA LAIN
(derajat ringan, sedang, dan berat)
1. Afek depresif 1. Konsentrasi dan perhatian ↓
2. Kehilangan minat dan 2. Harga diri dan kepercayaan ↓
kegembiraan 3. Gagasan ttg rasa bersalah dan
3. ↓ energi, ↑ keadaan lelah (lelah tidak berguna
yang nyata sesudah bekerja 4. Pandangan masa depan yang
sedikit saja) dan ↓aktivitas suram dan pesimistik
 Diperlukan masa sekurang- 5. Gagasan atau perbuatan
kurangnya 2 minggu, periode membahayakan diri atau bunuh
lebih pendek dapat dibenarkan diri
jika gejala berat dan berlangsung 6. Tidur terganggu
cepat 7. Nafsu makan ↓

26
F32.0 EPISODE DEPRESIF RINGAN
• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama
• Ditambah sekurang-kurangnya 2 gejala lainnya
• Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya
• Lamanya seluruh episode berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
• Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan keg.sosial yang biasa dilakukan

F32.1 EPISODE DEPRESIF SEDANG


• Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama
• Ditambah sekurang-kurangnya 3 (sebaiknya 4) gejala lainnya
• Lamanya seluruh episode berlangsung minimum ±2 minggu
• Kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan RT

27
F32. 2 EPISODE DEPRESIF BERAT TANPA GEJALA PSIKOTIK
• 3 gejala utama harus ada
• Ditambah sekurang-kurangnya 4 gejala lainnya, beberapa diantaranya
harus berintensitas berat.
• Bila ada gejala penting (agitasi atau retardasi psikomotor) yang
mencolok  pasien tidak mau atau tidak mampu melaporkan gejala
yang dirasakan  penilaian secara menyeluruh thd episode depresif
berat masih dibenarkan
• Episode depresif harus berlangsung minimal 2 minggu, jika amat berat
dan onsetnya cepat  dibenarkan menegakkan diagnosis dalam kurun
waktu <2 minggu
• Sangat tidak mungkin pasien mampu meneruskan keg. sosial,
pekerjaan, atau urusan RT (kecuali terbatas)

28
F32.3 EPISODE DEPRESIF BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK
 Episode depresi berat memenuhi kriteria F32.2
 Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.
 Waham: ide ttg dosa, kemiskinan, atau malapetaka
mengancam, dan pasien merasa bertanggung jawab atas hal
itu
 Halusinasi: auditorik atau olfatorik (suara menghina atau
menuduh, bau kotoran, daging busuk)
 Retardasi Psikomotor  stupor
 Waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau
tidak serasi dg afek (mood congruent)

F32.8 EPISODE DEPRESIF LAINNYA

F32.9 EPISODE DEPRESIF YTT

29
GANGGUAN DEPRESIF BERULANG (F.33)
 Bersifat episode berulang dari:
- Episode depresi ringan (F32.0)
- Episode depresi sedang (F32.1)
- Episode depresi berat (F32.2 dan F32.3)
Episode  masing-masing rata-rata ± 6 bulan, akan tetapi
frekuensinya lebih jarang dibanding bipolar.

Tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan


hiperaktivitas yang memenuhi kriteria manik (F30.1 dan F30.2)

Katagori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat dari
peninggian afek dan hiperaktivitas ringan yg memenuhi kriteria hipomania
(F30.0) segera sesudah suatu episode depresif.
30
 Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun
sebagian kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya
menetap, terutama pada usila.
 Episode masing-masing dalam berbagai tingkat keparahan,
seringkali dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres
atau trauma mental lain.

31
F33. 0 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN
• Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi,
episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif
ringan (F32.0)
• Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min.
2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna

F33. 1 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI SEDANG


• Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi,
episode sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif
sedang (F32.1)
• Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min.
2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna

32
F33. 2 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI BERAT TANPA
GEJALA PSIKOTIK
Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode
sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala
psikotik (F32.2)
Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2
minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang
bermakna

F33.3 GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI BERAT DENGAN


GEJALA PSIKOTIK
Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi, episode
sekarang harus memenuhi kriteria episode depresif berat dg gejala
psikotik (F32.3)
Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing min. 2
minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang
bermakna

33
F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG, KINI DALAM REMISI
• Kriteria gangguan depresif berulang (F33) harus dipenuhi di
masa lampau, tapi keadaaan sekarang seharusnya tidak
memenuhi kriteria untuk episode depresif dg derajat keparahan
apapun atau gangguan lain apapun dalam F30-F39
• Sekurang-kurangnya 2 episode berlangsung masing-masing
min. 2 minggu, sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan
afektif yang bermakna

F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG LAINNYA

F33.4 GANGGUAN DEPRESIF BERULANG YTT

34
Tujuan Terapi
1. Keselamatan pasien
2. Kelengkapan evaluasi diagnostik pasien harus dilaksanakan
3. Rencana terapi bukan hanya untuk mengatasi gejala tetapi
kesehatan jiwa pasien kedepannya harus diperhatikan.

35
Terapi Non-Farmakoterapi
RAWAT INAP TERAPI KELUARGA
Indikasi:
 Kebutuhan prosedur diagnostik  Jarang sebagai terapi primer
 Risiko bunuh diri dan melakukan  Bermanfaat utk mengurangi stres
pembunuhan. dan kekambuhan

 ↓kemampuan perawatan diri dan


pelindungan.
 Riwayat gejala berulang.
 Gejala klinis: ↓ BB, perbaikan minimal
pada insomnia
 Tiap perubahan gejala yg kurang baik
pd pasien

36
PSIKOTERAPI

Terapi pengembangan yang


digunakan untuk menghilangkan
atau mengurangi keluhan – keluhan
serta mencegah kambuhnya
gangguan pola perilaku maladatif
(Depkes, 2007).
Psikoterapi merupakan terapi pilihan
utama utuk pasien dengan
menderita depresi ringan atau
sedang

37
Farmakoterapi
FARMAKOTERAPI
Antidepresan:
 Gol. SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor)
 Gol. TCA (Tricyclic Antidepressant) 
amitriptilin dan notriptilin
 Gol. SNRI (Serotonin Norephinephrin Reuptake
Inhibitor)  minacipran, venlafaxine
 Alfa 2 Antagonis  Mirtazapine

38
TERAPI
Depresi atipikal  responsif terhadap MAOI (Mono-Amine Oxydase
Inhibitor)
Gangguan Distimia kurang responsif thd pengobatan antidepresan
Gangguan Siklotimik direkomendasikan Mood Stabilizer  lithium
karbonat atau asam valproat
Gangguan Depresi Psikotik:
 Kombinasi antidepresan-antipsikotik
Pendekatan sesuai kebudayaan dan agama

39
Edukasi
 Kegunaan antidepresan
 Dosis obat akan diturunkan perlahan-lahan sesuai
evaluasi gejala
 Efek optimal timbul dalam 3-4 minggu
 Jika dalam 3 minggu pemberian obat masih belum ada
perbaikan minimal 20% dari gejala  ganti dgn
gol.antidepresan lain

40
Prognosis
DUBIA AD BONAM DUBIA AD MALAM

Episode ringan Depresi berat bersamaan dengan


distimik
Tidak ada gejala psikotik
Penyalahgunaan alkohol dan zat
Waktu rawat inap singkat lain
Indikator psikososial stabil Ditemukan gejala cemas
Lima tahun sebelum sakit secara Ada riwayat lebih dari sekali
umum fungsi sosial baik episode depresi sebelumnya

41
Gangguan suasana
perasaan (Mood
[afektif] menetap)
GANGGUAN AFEKTIF

42
PENGERTIAN UMUM
Merupakan gangguan suasana perasaan berfluktuasi dan
menetap.
Lebih ringan dari hipomania atau depresi ringan
Berlangsung bertahun-tahun lamanya
Beronset dini atau lambat

43
Siklotimia (F34.0)
• Ciri esensial : ketidakstabilan suasana perasaan menetap,
meliputi banyak periode depresi ringan dan elasi ringan,
tidak ada yang cukup parah/lama untuk memenuhi
kriteria gangguan afektif bipolar atau depresi berulang.

• Setiap gangguan suasana perasaan tersebut tidak


memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari episode
manik atau episode depresif.

44
Distimia (F34.1)
• Ciri esensial : depresi yang berlangsung sangat lama atau
jarang sekali atau cukup parah untuk memenuhi kriteria
gangguan depresif berulang ringan atau sedang.

• Biasanya mulai pada usia diri dari masa dewasa dan


berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-
kadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. (Jika onsetnya
pada usia lanjut, gangguan ini sering kali merupakan
kelanjutan suatu depresi tersendiri dan berhubungan dengan
masa berkabung atau stres lainnya).

45
Gangguan suasana perasaan (Mood
[afektif] lainnya)

46
Gangguan afektif tunggal
lainnya (F38)
Gangguan afektif tunggal lainnya (F38.0)
Episode afektif campuran (F38.1)
◦ Episode afektif berlangsung minimal selama 2 minggu yang bersifat campuran atau
pergantian cepat antara gejala hipomanik, manik, dan depresif

Gangguan afektif berulang lainnya


Gangguan depresif singkat berulang
◦ Episode depresif singkat yang berulang, muncul kira-kira sekali sebulan selama satu
tahun yang lampau
◦ Semua episode depresif masing-masing berlangsung kurang dari 2 minggu tetapi
memenuhi kriteria simtomatik untuk episode depresif ringan, sedang, atau berat

Gangguan afektif lainnya YDT


kategorisisauntukgangguanafektifyangtidakmemenuhikriteriauntukkategorima
napun
47
Terima Kasih

48

Anda mungkin juga menyukai