Oleh:
Meidalena Anggresia Bahen 11.2013.231
Pembimbing:
dr. Elly Ingkiriwang, Sp.KJ
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa
Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1
Juli 2014
Definisi
Gangguan bipolar (GB) merupakan
gangguan jiwa yang bersifat episodik dan
ditandai oleh gejala-gejala manic,
hipomanik, depresi, dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat berlangsung
seumur hidup. Setiap episode dipisahkan
sekurangnya dua bulan tanpa gejala
penting mania atau hipomania.
Epidemiologi
Etiologi
Gejala Klinis
Episode Manic
Episode Campuran
Siklus Cepat
Siklus Ultra Cepat
Sindrom Psikotik
Kriteria
Berdasarkan DSM-IV, Gangguan Bipolar
digolongkan menjadi 4 kriteria:
Gangguan Bipolar 1
Gangguan Bipolar II
Siklotimia
Gangguan Bipolar YTT
Diagnosis
Pembagian menurut DSM-IV:
Gangguan Mood Bipolar I
Gangguan Mood bipolar I, episode manic
tunggal
Gangguan Mood Bipolar I, episode manic
sekarang ini
Gangguan Mood Bipolar I, episode campuran
saat ini
lanjutan
Gangguan Mood Bipolar I, episode
hipomanik saat ini
Gangguan Mood Bipolar I, episode depresi
saat ini
Gangguan Mood Bipolar I, episode yang
tidak dapat diklasifikasikan saat ini
Gangguan Mood Bipolar II
Gangguan Siklotimia
Manifestasi klinik :
F 30.0
Hipomania
Peningkatan
suasana perasaan ringan
yang menetap sekurang-kurangnya
beberapa hari berturut-turut dan
menonjol.
Individu
mengalami
peningkatan
energi dan aktivitas, biasanya
perasaan sejahtera yang mencolok
dan efisiensi baik fisik maupun
mental.
Lebih sering eforik namun kadang
mudah marah, terkesan sombong,
serta perilaku yang tidak sopan dan
mengesalkan.
Tidak disertai halusinasi dan waham.
Konsentrasi
dan
perhatiannya
B.
F 30.0 Hipomania
1.
2.
3.
4.
5.
Distraktibilitas
6.
7.
Keterlibatan
yang
berlebihan
dalam
menyenangkan yang berpotensi merugikan
aktivitas
yang
C.
D.
Perubahan mood dan fungsi tersebut dapat terlihat oleh orang lain
E.
Episode Manik
Euforia yang signifikan, ekspansif, atau
iritabilitas disertai dengan paling sedikit
3 gejala tambahan (4 bila mood hanya
iritabel), berlangsung paling sedikit 1
minggu
Gejala tambahan: kepercayaan diri ,
banyak bicara, berkurangnya kebutuhan tidur,
loncat gagasan, distraktibilitas.
Sering ditemukan waham dan halusinasi
2.
Berkurangnya kebutuhan tidur (merasa segar dengan hanya tidur tiga jam)
3.
Bicara lebih banyak dari biasanya atau adanya desakan untuk tetap berbicara
4.
5.
Distraktibilitas
6.
7.
Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang berpotensi merugikan
Manifestasi klinis :
Mood : meninggi, bervariasi antara
F 30.1
Mania tanpa
psikotik
keriangan
sampaigejala
eksitasi
yang: tidak
terkendali,
tidak
sesuai
dengan
keadaan individu. Terkadang muncul
rasa curiga dan mudah tersinggung.
Energi
meningkat
:
aktivitas
berlebihan, percepatan dan banyak
bicara, kebutuhan tidur berkurang.
Perhatian : mudah teralih.
Pedoman diagnostik :
Berlangsung sekurangnya satu minggu,
cukup berat sehingga mengganggu
seluruh pekerjaan dan aktivitas sosial.
Perubahan mood seharusnya disertai
energi yang meninggi dan beberapa
gejala lain yang disebutkan di atas.
Manifestasi Klinis :
Pernah mengalami sekurangnya satu
episode afektif manik, hipomanik, atau
campuran di masa lampau, sekarang
sedang
menunjukkan
gejala-gejala
manik, hipomanik, dan depresif yang
tercampur atau bergantian dengan
cepat.
Manifestasi Klinis :
Pernah mengalami sekurangnya satu
episode afektif manik, hipomanik, atau
campuran di masa lampau, ditambah
lagi satu episode afektif manik,
hipomanik, depresif, atau campuran,
tetapi sekarang tidak menderita suatu
gangguan afektif yang nyata dan juga
tidak menderitanya selama beberapa
bulan terakhir. Bisa saja sedang
mendapat
pengobatan
untuk
Episode
Episode depresif
Episode Campuran
Terpenuhi kriteria episode manik dann depresi mayor
paling sedikit 1 minggu
Konsep :
sindrom yang tercampur
Siklus ultra cepat
Keadaan transisi
Mania berat
Kriteria episode campuran menurut DSM IV-TR
1. Memenuhi kriteria episode manik dan depresi mayor
(kecuali untuk durasi) hampir setiap hari selama paling
sedikit satu minggu
2. Gangguan mood cukup berat sehingga menyebabkan
handaya nyata dalam fungsi pekerjaan atau aktivitas
sosial yang biasa dilakukan atau hubungan dengan orang
lain, atau memerlukan perawatan untuk mencegah
melukai diri sendiri atau orang lain, atau terdapat
gambaran psikotik
3. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik
langsung penggunaan zat (misalnya penyalahgunaan zat,
atau obat, ataau terapi lainnya) atau kondisi medik
1. Gangguan bipolar I.
Ditandai oleh satu atau lebih episode manik atau campuran yang
biasanya disertai oleh episode-episode depresi mayor
Kriteria diagnostik GB I, sesuai dengan DSM IV-TR :
A. Gangguan mood bipolar I, episode manik tunggal
. Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada riwayat
episode mayor sebelumnya
. Episode manik yang terjadi bukanlah skizoafektif dan tidak
bertumpang tindaih dengan skizofreania, skizofreniform, gangyuan
waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan
B. Gangguan mood bipolar I, episode manik saat ini
. Saat ini dalam episode manik
. Sebelumnya paling sedikit pernah mengalami satu kali episode manik,
depresi atau campuran
. Episode mood pada kriteria A dan B bukanlah skizoafektif dan tidak
bertumpang tindaih dengan skizofreania, skizofreniform, gangyuan
waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
2. Gangguan bipolar II
Gambaran utama ditandai oleh terjadinya satu atau lebih episode depresi mayor yang
disertai oleh paling sedikit satu episode hipomanik;
3. Siklotimia
. GB ringan yang awitannya berangsur-angsur, biasanya sebelum usia 21 tahun
. Ditandai dengan depresi subsindrom dan hipomania yang siklusnya pendek
. Terdapat pergantiaan mood, kognisi, dan aktivitas
. Kriteria diagnostik gangguan siklotimia :
A. Paling sedikit selama 2 tahun, terdapat beberapa periode dengan gejala-gejala
hipomania dan beberapa periode dengan gejala-gejala depresi yang tidak memenuhi
kriteria mayor
B. Selama periode 2 tahun diatas penderita tidak pernah bebas dari gejala-gejala
kriteria A
C. Tidak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran selama 2 tahun
gangguan tersebut
D. Gejala-gejala pada kriteria A bukan skizoafektif dan tidak tumpang tindih dengan
skizofreania, skizofreniform, gangyuan waham, atau dengan gangguan psikotik yang
tidak dapat diklasifikasikan
E. Gejala-gejala diatas menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna
atau menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi lainnya
Tatalaksana
Gangguan bipolar (GB) sering tidak atau salah terdiagnosis menjadi beban
keluaga, disabilitas psikososial jangka panjang, dan tingginya risko bunuh diri
64% klinikus menyatakan bahwa mereka menggunakan Tuntunan
Tatalaksanan dalam mengambil keputususan untuk pemilihan obat
Tahun 2009 : Tahun Tuntunan Bipolar
International society for bipolar disorder (ISBD) 2008, perubahan di DSMV dan ICD-11 mengenai mania, depresi bipolar, GB II, spektrum bipolar,
siklus cepat, GB pada anak, dan gangguan skizoafektif.
European college of neuropsychopharmacology (ECNP) 2008, konsensus
tentang depresi bipolar dan penggunaan kombinasi terapi
dengan
antipsikotika pada berbagai gangguan psikiatrik termasuk GB
The american psychiatric (APA) 2009, mempublikasikan tuntunan
pengobatan GB versi baru
The world federation of societies of bipolar psychiatry (WFSP) 2009,
membentuk kelompok kerja da menyusun tuntunan terapi GB
Tatalaksana
Lini II
Lini III
Tidak direkomendasikan
Gabapentin, topiramat,
lamotrigin, risperidon +
karbamazepin, olanzapin +
Tatalaksana
Tidak
Lini II
Lini III
Tidak
Gabapentin, topiramat atau antidepresan monoterapi
direkomend
asikan
Quetiapin
Litium, lamotrigin
Lini II
Lini III
Tidak
direkomend
asikan
Gabapentin
Differential Diagnosis
Terdapat beberapa gangguan mental
lainnya yang memiliki gejala yang sama
dengan gangguan bipolar seperti
skizofrenia, skizoafektif, intoksikasi
obat, gangguan skizofreniform, dan
gangguan kepribadian ambang.
Lini 1
Injeksi IM aripiprazol efektif untuk
pengobatan agitasi pada pasien dengan
episode mania atau campuran akut.
Injeksi IM olanzapin efektif untuk
agitasi pada pasien dengan episode mania
atau campuran akut. Dosis 10 mg/injeksi.
Dosis maksimum adalah 30 mg/hari.
Lini II
Injeksi IM Haloperidol yaitu 5 mg/kali
injeksi. Dapat diulang setelah 30 menit.
Dosis maksimum adalah 15 mg/hari.
Injeksi IM Diazepam yaitu 10 mg/kali
injeksi. Dapat diberikan bersamaan
dengan injeksi haloperidol IM. Jangan
dicampur dalam satu jarum suntik.
Penatalaksanaan Terapi Farmakologi Pada Mania Akut
Lini I
Litium, divalproat, olanzapin, risperidon,
quetiapin, quetiapin XR, aripiprazol, litium
atau divalproat + risperidon, litium atau
divalproat + quetiapin, litium atau
divalproat + olanzapin, litium atau
divalproat + aripiprazol.
Lini II
Karbamazepin, Terapi Kejang Listrik
(TKL), litium + divalproat, paripalidon
Lini III
Haloperidol, klorpromazin, litium atau
divalproat haloperidol, litium
+karbamazepin, klozapin
Penatalaksanaan Episode
Depresi Akut pada Gangguan
Bipolar 1
Lini 1
Litium, lamotrigin, quetiapin, quetiapin XR,
litium atau divalproat + SSRI, Olanzapin +
SSRI, litium + divalproat.
Lini 2
Quetiapin + SSRI, divalproat, litium atau
divalproat + lamotrigin
Lini 3
Karbamazepin, olanzapin, litium +
karbamazepin, litium atau divalproat +
venlafaksin, litium + MAOI, TKL, Litium atau
divalproat atau AA + TCA, litium atau
divalproat atau karbamazepin + SSRI +
Lamotrigin, penambahan topiramat.
Obat-obat yang tida direkomendasikan
Gabapentin monoterapi, aripiprazol mono
terapi
Lini 1
Litium, lamotrigin monoterapi, divalproat,
olanzapin, quetiapin, litium atau divalproat +
quetiapin, risperidon injeksi jangka panjang
(RIJP), penambahan RIJP, aripiprazol
Lini 2
Karbamazepin, litium +divalproat, litium +
karbamazepine, litium + divalproat + olanzapin,
litium + risperidon, litium + lamotrigin, olanzapin
+ fluoksetin
Lini 3
Penambahan fenitoin, penambahan
olanzapin, penambahan ECT,
penambahan topiramat, penambahan
asam lemak omega-3, penambahan
okskarbazepin
Lini 1
Quetiapin
Lini 2
Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau
divalproat + antidepresan, litium + divalproat,
antipsikotika atipik + antidepresan.
Lini 3
Antidepresan mono terapi (terutama untuk
pasien yang jarang mengalami hipomania)
Lini 1
Litium, lamotrigin
Lini 2
Divalproat, litium atau divalproat atau
antipsikotika atipik + antidepresan,
kombinasi dua dari: litium, lamotrigin,
divalproat, atau antipsikotika atipik.
Lini 3
Karbamazepin, antipsikotika atipik, ECT
Psikoterapi
Prognosis
Prognosis pasien gangguan bipolar I lebih
buruk dibandingkan dengan pasien dengan
gangguan depresif berat. Kira-kira 40%50% pasien gangguan bipolar I memiliki
episode manik Kedua dalam waktu dua tahun
setelah episode pertama. Kira-kira 7% dari
semua pasien gangguan bipolar I tidak
menderita gejala rekurensi, 45% menderita
lebih dari satu episode, dan 40% menderita
gangguan kronis.
TERIMA
KASIH