AFEK
a. Afek tidak sesuai ketidakharmonisan antara nada perasaan emosional dengan ide,
pikiran, atau gaya bicara yang menyertai
b. Afek tumpul gangguan afek yang bermanifestasi sebagai sangat berkurangnya
intensitas tonus perasaan yang diungkapkan
c. Afek terbatas/menyempit berkurangnya instensitas nada perasaan yang kadarnya
tidak begitu parah disbanding afek datar namun jelas menurun
d. Afek datar tidak ada/hamper tidak ada tanda ekspresi afektif; suara monoton, wajah
tidak bergerak
e. Afek labil perubahan nada perasaan emosional yang cepat dan mendadak, tidak
disebabkan oleh stimulus eksterna
Kaplan.
F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik
F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
F33.3 Gangguan depresif berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik
PPDGJ III.
Kaplan.
5. Apa yang menyebabkan pasien sulit tidur, kurang bersemangat, dan merasa lelah?
Apabila seseorang kurang tidur maka akan berpengaruh pada mood dan tenaga keesokan
harinya.
Ganong.
6. Bagaimana patomekanisme penyakit pada di scenario?
Calgary guide.
7. Mengapa pasien memiliki rasa ingin bunuh diri?
Penyebab orang memiliki rasa ingin bunuh diri bahkan melakukan bunuh diri:
- Masalah individu depresi, hopelessness, frustasi, malu, penyalahgunaan obat
terlarang
- Factor lingkungan keluarga, sekolah, teman, tempat kerja
- Factor budaya dan kehidupan social lainnya
Franky – Identifikasi.
8. Mengapa 6 bulan yang lalu pasien banyak bicara, memakai pakaian mencolok, dan make up
tebal?
Pasien mengalami sindrom mania.
Calgary guide.
9. Jelaskan diagnosis (5 aksis) pada kasus di scenario
Aksis I = F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
- pasien mengalami episode mania pada 6 bulan yang lalu, kemudian sembuh dan saat
ini mengalami episode depresi
Aksis II = tidak ada diagnosis
Aksis III = Z032 tidak ada diagnosis
Aksis IV = masalah pekerjaan (2 bulan yang lalu terkena PHK)
Aksis V = mutakhir ada rasa ingin bunuh diri. GAF 20-10 ingin melukai diri sendiri
PPDGJ III
10. Jelaskan bipolar 1 dan bipolar 2!
Gangguan Bipolar I
Suatu sindrom dengan seluruh gejala mania terjadi selama perjalanan gangguan ini.
Terdapat dua yaitu gangguan bipolar I, episode manik tunggal dan gangguan bipolar I
berulang.
Membutuhkan adanya suatu periode mood abnormal yang khas dan bertahan sedikitnya
selama 1 minggu dan mencakup diagnosis gangguan bipolar I yang terpisah untuk satu
episode manik dan jenis episode berulang khusus, berdasarkan gejala episode terkini.
DSM-IV-TR menentukan kriteria diagnostik gangguan bipolar I berulang berdasarkan
gejala episode terkini: manik, hipomanik, depresi, campuran, tidak tergolongkan.
Kriteria diagnostic:
Gangguan Bipolar II
Gambaran klinis pada gangguan depresif berat ditambah dengan gambaran klinis
episode hipomanik. Pasien dengan gangguan bipolar II memiliki risiko lebih tinggi untuk
berusaha dan melaksanakan bunuh diri daripada pasien dengan gangguan bipolar I serta
gangguan depresif berat.
Penyakit kronik yang memerlukan strategi terapi jangka Panjang.
Kriteria diagnostic gangguan bipolar II menentukan keparahan, frekuensi, serta lama
gejala hipomanik tertentu.
Kriteria ditetapkan untuk menurunkan diagnosis berlebihan episode hipomanik serta
penggolongan yang tidak benar untuk pasien dengan gangguan depresif berat sebagai
gangguan bipolar II.
Kriteria diagnostic:
11. Bagaimana tatalaksana yang bisa diberikan dalam kasus tersebut?
a. Penatalaksanaan pada fase akut farmakoterapi pada mania akut
b. Penatalaksanaan pada fase rumatan
Farmakoterapi pada fase rumatan
d. Pemilihan antipsikotik
Kriteria untuk pemakaian jangka panjang antipsikotik atipikal pada gangguan bipolar:
- Pasien dengan episode kini manik yang berat dengan gejala psikotik
- Pasien dengan riwayat kekambuhan setelah berhenti memakai antipsikotik antipikal
- Pasien dengan riwayat dominan episode manik
- Pasien dengan refrakter terhadap pemberian stabilisator mood
- Siklus cepat
- Pasien dengan tolerabilitas yang baik terhadap antipsikotik atipikal
e. Intervensi psikososial
Seperti psikoedukasi, cognitive-behavioral therapy (CBT), family-focused therapy (FFT),
terapi ritme social, dan interpersonal.
SUMBER:
Buku Saku. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan dari PPDGJ III dan DSM-5
Izzatul Fithriyah dan Hendy M. Margono. Gangguan Afektif Bipolar Episode Manik dengan Gejala
Psikotik Fokus pada Penatalaksanaan. Unair.
Calgary guide.
Barret, Kim etc. 2012. Ganong Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 24. Mc Graw Hill Medical.
Franky Febryanto Banfatin. Identifikasi Peningkatan Keberfungsian Sosial dan Penurunan Risiko
Bunuh Diri Bagi Penderita Gangguan Kesehatan Mental Bipolar Disorder di Kota Medan Melalui
Terapi Pendampingan Psikososial.