Anda di halaman 1dari 34

Gangguan Afektif Bipolar

PEMBIMBING :
DR. ROSMALIA SUPARSO, SPKJ

DISUSUN OLEH:
SELVA AWANDARI 406138017
THEA TANIA 406147001
GABRIELLA BONIA ABRIANI 406138005

Definisi
Gangguan yang sifatnya berulang (sekurang

kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan


tingkat aktifitasnya jelas terngganggu,pada waktu
terntentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energi dan aktifitas (mania atau
hipomania), dan pada waktu lain berupa penurunan
afek disertai pengurangan energi dan aktifitas
(depresi). (PPDGJ III)

Epidemiologi
Insiden

Insiden gangguan bipolar tiap tahunnya kurang dari 1% tetapi


gangguan tersebut sulit ditebak karena gangguan bipolar sulit di
deteksi

Sex

Gangguan bipolar I angka kejadiannya sama antara laki-laki dan


perempuan.
Episode manik lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan
dengan laki-laki. Sedangkan episode depresi lebih bnyak dialami oleh
laki-laki.

Usia

Onset usia pada gangguan bipolar biasanya terjadi di usia 30 tahun


dan bisa juga pada usia remaja dan dewasa

Lingkungan

Gangguan depresi ebih sering terjadi pada pasien yang single atau
berpisah dibandingkan dengan yang sudah menikah

Etiologi
Faktor Biologis

gangguan mood adalah berhubungan dengan disregulasi heterogen


pada amin biogenik. Norepinefrin dan serotonin dari amin biogenik
merupakan dua transmitter yang paling berperan dalam patofisiologi
mood.

Faktor Genetika

perkembangan gangguan mood sangat dipengaruhi oleh genetik.


Peran dari faktor genetik pada bipolar lebih besar dari depresi

Faktor Psikosisoal

Dari pengamatan klinis yang diamati, peristiwa kehidupan sangatlah


memainkan peran dalam gangguan mood terutama depresi

Klasifikasi
F30 F39 Gangguan Suasana Perasaan/ Mood [ Afektif]

F30 Episode manik

F30.0 Hipomania
F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
F30.2 Mania dengan gejala psikotik
F30.8 Episode manik lain
F30.9 Episode manik, tidak ditentukan

F31 Gangguan Afektif Bipolar

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang hipomanik


F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang manik tanpa gejala psikotik
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang manik dengan gejala psikotik
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang depresi ringan atau sedang
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotik
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotik
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang campuran
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, episode sekarang dalam remisi
F31.8 Gangguan Afektif Bipolar lain
F31.9 Gangguan Afektif Bipolar, tidak ditentukan

F32 Episode Depresif


F32.0 Episode depresif ringan
F32.1 Episode depresif sedang
F32.2 Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
F32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
F32.8 Episode depresif lain
F32.9 Episode depresif, tidak ditentukan
F33 Gangguan Depresif Rekuren
F34 Gangguan Mood [Afektif] Persisten
F38 Gangguan Mood [Afektif] lain
F39 Gangguan Mood [Afektif] tidak ditentukan

Pedoman Diagnosis
F30 EPISODE MANIK :

F30.0 Hipomania
Suasana perasaan yang meningkat ringan dan menetap
sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut, disertai
perasaan sejahtera yang mencolok.
Peningkatan aktivitas, berupa :
Bercakap-cakap, bergaul dan akrab berlebih
Peningkatan energi seksual
Pengurangan kebutuhan tidur

Tidak terdapat kekacauan berat dalam pekerjaan atau


penolakan oleh masyarakat

F30.1 Mania Tanpa Gejala Psikotik


Suasana perasaan yang meningkat tidak sepadan dengan
keadaan individu sampai hampir tak kendali
Aktivitas meningkat, berupa :
Pembicaraan cepat dan banyak
Berkurangnya kebutuhan tidur
Tidak dapat memusatkan perhatian
Harga diri melambung
Pemikiran serba hebat
Terlalu optimistik

Berlangsung satu minggu atau lebih


Hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosialnya terganggu

F30.2 Mania dengan Gejala Psikotik

Gambaran klinis lebih berat dari Mania tanpa gejala psikotik, dan
disertai waham atau halusinasi
Aktivitas fisik yang berlebihan tadi dapat menjurus kepada agresi
dan kekerasan; pengabaian makan, minum, dan kesehatan pribadi
yang dapat mengancam dirinya

F31 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

Semua jenis gangguan afektif bipolar harus pernah ada sekurangkurangnya satu episode afektif.

Penggolongan tipe tergantung pada jenis afektif pada episode saat


ini.

F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomania


Episode saat ini sesuai dengan Hipomania
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala
Psikotik
Episode saat ini memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik.
F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik dengan Gejala
Psikotik
Episode saat ini memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik.

F31.3 Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Ringan atau Sedang


Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi
ringan atau sedang.
F31.4 Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Berat tanpa Gejala
Psikotik
Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi
berat tanpa gejala psikotik.
F31.5 Gangguan Bipolar, Episode Kini Depresi Berat dengan Psikotik
Episode saat ini harus memenuhi kriteria untuk episode depresi
berat dengan gejala psikotik.
F31.6 Gangguan Bipolar, Episode Kini Campuran
Episode saat ini menunjukkan gejala manik, hipomanik, dan
depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat serta telah
berlangsung sekurang-kurangnya dua minggu.
F31.7 Gangguan Bipolar, Episode Kini dalam Remisi
Sekurang-kurangnya pernah dua episode afektif dan saat ini tidak
terdapat gejala afektif yang nyata.

F32 EPISODE DEPRESIF

Mengalami suasana perasaaan yang depresif, kehilangan


minat dan kegembiraan, mudah lelah dan berkurangnya
aktivitas.
Terdapat tiga variasi episode : ringan, sedang, dan berat.
Penegakan diagnosis dibutuhkan waktu paling sedikit 2
minggu.
Kelompok diagnosis ini hanya untuk episode afektif yang
pertama saja.

F32.0 Episode Depresif Ringan


Sekurang-kurangnya dua gejala depresif yang khas (gejala A) :

Sekurang-kurangnya dua dari gejala B :

Perasaan depresif
Kehilangan minat dan kesenangan
Mudah menjadi lelah
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tak berguna
Masa depan suram dan pesimis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang

Telah berlangsung paling sedikit dua minggu


Tidak boleh ada gejala yang berat
Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan sosial.

F32.1 Episode Depresif Sedang


Paling sedikit dua dari gejala A
Paling sedikit tiga dari gejala B
Paling sedikit dua minggu
Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial
F32.2 Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik
Tiga dari gejala A
Paling sedikit empat dari gejala B dan intensitas berat.
Paling sedikit telah berlangsung dua minggu atau gejala amat berat dan onset
sangat cepat.
Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial.
F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
Sama seperti F32.2 disertai dengan waham, halusinasi, atau stupor depresif

F33 Gangguan depresi berulang


Gangguan ini tersifat dengan episode berulang dari
Episode depresi ringan F32.0
Episode depresi sedang F32.1
Episode depresi berat F32.2 dan F32.3
Episode masing-masing rata-rata lamanya sekitar 6 bulan akan tetapi
frekuensinya lebih jarang daripada gangguan bipolar

F33.0 gangguan depresif berulang episode kini ringan

Harus memenuhi kriteria gangguan depresi berulang dan episode


sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan
Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna

F33.1 gangguan depresif berulang episode kini sedang

Harus memenuhi kriteria gangguan depresi berulang dan episode


sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi sedang
Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan
tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33.2 gangguan depresif berulang episode kini berat tanpa


gejala psikotik

Harus memenuhi kriteria gangguan depresi berulang dan episode


sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat
tanpa gejala psikotik
Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan
tanpa gangguan afektif yang bermakna

F33.3 gangguan depresif berulang episode kini berat dengan gejala


psikotik

Harus memenuhi kriteria gangguan depresi berulang dan episode


sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi berat
dengan gejala psikotik
Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna

F33.4 gangguan depresif berulang episode kini dalam remisi

Kriteria untuk gangguan depresi berulang harus pernah dipenuhi di


masa lampau tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi
kriteria untuk episode depresi dengan derajat keparahan apapun atau
gangguan lain apapun dalam F30-F39
Sekurang-kurangnya 2 episode telah berlangsung masing-masing
selama minimal 2 minggu dengan selang waktu beberapa bulan tanpa
gangguan afektif yang bermakna

F34 gangguan Suasana Perasaan (Mood [Afektif])

Menetap

F34.0 Siklotimia

Ketidakstabilan menetap dari afek (suasana perasaan) meliputi banyak


periode depresi ringan dan hipomania ringan diantaranya tidak ada
yang cukup parah atau cukup lama untuk memenuhi kriteria gangguan
afektif bipolar atau gangguan depresi berulang
Setiap episode alunan afektif (mood swing) tidak memenuhi kriteria
untuk kategori manapun yang disebut dalam episode manik atau
depresif

F34.1 Distimia

Afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah atau
jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif
berulang ringan atau sedang
Biasanya mulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung
sekurang kuragnya beberapa tahun,kadang kadang untuk jangka
waktu yang tidak terbatas

F34.8 Gangguan afektif menetap lainnya

Gangguan afektif menetap yang tidak cukup parah atau tidak


berlangsung cukup lama untuk memnuhi kriteria siklotimia dan
distimia namun secara klinis bermakna.

F38 gangguan suasana perasaan (mood [afektif]) lainnya

F38.0 Gangguan afektif tunggal lainnya

F38.00 Episode afektif campuran


Episode afektif yang berlangsung sekurangnya selama 2 minggu yang
bersifat campuran atau pergantian cepat (beberapa jam)

F38.1 Gangguan afektif berulang lainnya

F38.10 Gangguan depresif singkat berulang


episode depresif singkat yang berulang muncul kira-kira 1 kali sebulan
selama 1 tahun
Setiap episode depresif berlangsung <2 minggu (yang khas 2-3 hari
dengan pemulihan sempurna)

F38.8 Gangguan Afektif Lainnya

Kategori sisa untuk gangguan afektif yang tidak memenuhi kriteria


untuk kategori manapun

F38.9 Gangguan Afektif YTT

Dipakai sebagai langkah terakhir jika tidak ada istilah lain yang
tidak dapat digunakan

Perjalanan Penyakit Dan Prognosis


Gangguan Depresif Berat :
Identifikasi awal dan terapi awal dapat mencegah

perkembangan episode depresif yang lengkap. Episode


depresif pertama terjadi sebelum usia 40 tahun pada kira-kira
50% pasien. Onset yang lanjut berhubungan dengan ada
tidaknya riwayat keluarga gangguan mood, gangguan
kepribadian antisocial dan penyalahgunaan alcohol.
Durasi : Episode depresif yang tidak diobati berlangsung 6
sampai 13 bulan; sebagian besar episode yang diobati
berlangsung kira-kira 3 bulan. Menghentikan antidepresan
sebelum 3 bulan hampir selalu menyebabkan kembalinya
gejala. Saat perjalanan penyakit berkembang, pasien
cenderung menderita episode yang lebih sering yang
berlangsung lama.

Perkembangan Episode Manik : kira-kira 5-10% pasien dengan diagnosis

awal gangguan depresif berat menderita suatu episode manik 6-10 tahun
setelah episode depresif awal. Usia rata-rata untuk pergantian tersebut
adalah 32 tahun dan keadaan ini sering terjadi setelah 2 4 episode
depresif.
Prognosis : Bukan suatu gangguan yang ringan dan cenderung kronis serta
mengalami relaps.
Pasien yang dirawat di rumah sakit untuk episode pertama gangguan
depresif berat memiliki kemungkinan 50% untuk pulih dalam tahun
pertama.
Persentase pasien yang sembuh setelah perawatan di rumah sakit menurun
dengan berjalannya waktu dan pada waktu lima tahun pasca perawatan di
rumah sakit, 10-15 % pasien tidak pulih. Kira-kira 25% pasien mengalami
suatu rekurensi dalam 6 bulan pertama setelah pulang dari rumah sakit,
kira-kira 30 50% dalam 2 tahun pertama, dan kira-kira 50-75 % dalam 5
tahun. Insidens relaps jauh lebih rendah daripada angka tersebut pada
pasien yang meneruskan terapi psikofarmakologis profilaksis dan pada
pasien yang hanya mengalami satu atau dua episode depresif. Pada
umumnya, saat pasien mengalami lebih banyak episode depresif, waktu
antara episode memendek, dan keparahan masing-masing meningkat.

Gangguan Bipolar I
Perjalanan penyakit : Paling sering dimulai dengan depresi (75% pada

wanita, 67% pada laki-laki), dan merupakan gangguan yang rekuren.


Sebagian besar pasien mengalami episode depresif maupun manik,
walaupun 10-20% hanya mengalami episode manik. Episode manik
biasanya memiliki onset yang cepat (jam atau hari), tetapi dapat
berkembang lebih dari satu minggu.

Prognosis : Lebih buruk dibandingkan pasien dengan gangguan depresif

berat. Kira-kira 40-50% pasien gangguan bipolar I memiliki episode manik


kedua dalam waktu 2 tahun setelah episode pertama. Penelitian follow-up
empat tahun pada pasien dengan gangguan bipolar I menemukan bahwa
status pekerjaan pramorbid yang buruk, ketergantungan alkohol, ciri
psikotik, ciri depresif, dan jenis kelamin laki-laki semuanya adalah faktor
yang mengarah pada prognosis buruk. Durasi episode manik yang singkat,
usia onset yang lanjut, sedikit pikiran bunuh diri, dan sedikit masalah
psikiatrik dan medis yang bersama-sama mengarah pada prognosis yang
baik. Kira-kira 7% dari semua pasien gangguan bipolar I tidak menderita
gejala rekurensi, 45% menderita lebih dari satu episode, dan 40% menderita
gangguan kronis. Pasien mungkin memiliki dari 2 sampai 30 epiosde
manik, walaupun angka rata-rata adalah sekitar 9. Kira-kira 40% dari
semua pasien menderita lebih dari 10 episode. Pada follow jangka panjang,
15% adalah sehat, 45% sehat tetapi memiliki relaps berganda, 30% remisi
parsial, 10% sakit kronis.

Pemeriksaan Status Mental


Episode depresif
Deskripsi umum
Psikomotor merupakan gajala yang paling umum. Menggenggamkan tangan dan
menarik rambut merupakan gejala agitasi yang paling sering. Postur orang
depresi yaitu membungkuk , tidak terdapat pergerakan yang spontan , dan
pandangan mata yang putus asa serta memalingkan pandangan. Pada
pemeriksaan fisik tampak pasien seperti pasien skizofrenia katatonik.
Mood ,afek, dan perasaan
Setengah dari pasien yang memiliki gangguan depresi selalu menyangkal
penyakitnya. Pasien sering kali dibawa oleh anggota keluarganya atau teman
kerjanya oleh karena penarikan sosal dan penurunan aktivitas secara
menyeluruh.
Pembicaraan
Banyak pasien terdepresi menunjukkan suatu kecepatan dan volume bicara yang
menurun, berespon terhadap pertanyaan dengan kata tunggal dan menunjukkan
respon yang melambat terhadap pertanyaan.

Gangguan persepsi

Pasien terdepresi dengan waham atau halusinasi dikatakan


menderita episode depresi berat dengan cirri psikotik. Waham sesuai
mood pada pasien terdepresi adalah waham bersalah,memalukan,
kegagalan, kemiskinan, tidak berguna, penyakit somatic terminal
(sebagai contoh penyakit kanker dan otak yang membusuk).
Halusinasi relative jarang terjadi.

Pikiran

Pasien terdepresi biasanya memiliki pandangan negative tentang


dunia dan dirinya sendiri. Isi pikiran mereka sering kali melibatkan
perenungan tentang kehilangan, bersalah, bunuh diri dan kematian.
Kira-kira 10% dari pasien memiliki gejala jelas gangguan berpikir,
biasanya penghambatan pikiran dan kemiskinan isi pikiran.

Daya ingat

Kira-kira 50%-70% dari semua pasien terdepresi memiliki suatu


gangguan kognitif yang sering kali dinamakan pseudodemensia
depresif, dengan keluhan gangguan konsentrasi dan mudah lupa.

Pengendalian impuls

Kira-kira 10-15% pasien terdepresi melakukan bunuh diri dan kirakira dua pertiga memiliki gagasan bunuh diri. Resiko meninggi
untuk melakukan bunuh diri saat mereka mulai mebaik dan
mendapat kembali energy yang diperlukan untuk merencanakan dan
melakukan suatu bunuh diri.

Reliabilitas

Semua informasi yang didapat dari pasien selalu menonjolkan hal


yang buruk dan menekankan yang baik

Episode manik
Deskripsi umum
Pasien yang sedang dalam episode manik akan banyak bicara, hiperaktif, dan
tereksitasi. Pada waktu tertentu mereka jelas sekali menunjukkan gejala psikotik dan
terdisorganisasi, sampai mereka memerlukan pengikatan fisik dan penyuntikan
intramuscular obat sedatif agar mereka dapat tenang dan terkontrol.
Mood, afek dan perasaan

Pasien yang sedang dalam episode manik biasanya euphoria dan lekas marah. Secara
emosional mereka sangatlah labil, mereka bisa sangat gampang berubah dari tertawa
menjadi marah dan bisa menjadi depresi dalam waktu yang singkat.

Pembicaraan

Pasien dalam episode manik sangatlah susah untuk dipotong saat mereka sedang
berbicara dan sering kali menjadi pengganggu badi orang-orang disekitarnya. Apabila
mereka sedang dalam keadaan aktifitas yang meningkat, maka mereka akan berbicara
penuh kelucuan, dan banyaknya hal- hal yang tidak relefan. Dan apabila aktifitas lebih
meningkat lagi maka kemampuan konsentrasi mereka mulai hilang sehingga akan
muncul gagasan yang meloncat-loncat.

Gangguan persepsi
Waham ditemukan 75% dari semua pasien manik.
Pikiran
Isi pikirannya hanyalah kepercayaan dan kebesaran diri, pasien dengan episode
manik sering sekali perhatiannya mudah dialihkan. Sedangkan fungsi kognitifnya
tidak dapat dikendalikan, oleh sebab ide mereka begitu cepat dan tidak terkendali.
Sensorium dan kognisi
Pada pasien dengan episode manik mereka masih bisa orientasi dengan baik dan
daya ingat mereka juga cukup baik, meskipun pada beberapa pasien yang sangat
euforik, mereka sering kali menjawab secara tidak tepat (mania delirium).
Pengendalian impuls
Pasien dengan episode manik rata-rata senang menyerang dan senang
mengancam.
Pertimbangan dan Tilikan
Tanda dari pasien manik adalah gangguan pertimbangan, dan mereka senang
melanggar peraturan.
Reliabilitas
Oleh karena berbohong dan menipu lazim pada mania. Pasien manik sudah
sangat dikenal tidak dapat dipercaya informasinya.

Terapi
Tujuan terapi

Tujuan terapi untuk gangguan bipolar adalah untuk mencegah


terjadinya kekambuhan episode mania, hypomania, atau depresif,
mempertahankan berfungsi-fungsi normal, dan untuk mencegah
episode lebih lanjut mania atau depresi (Drayton&Weinstein, 2008).

Algoritma terapi

Pengobatan gangguan bipolar dapat bervariasi tergantung pada jenis


episode pasien mengalami. Setelah didiagnosis dengan gangguan
bipolar pasien harus mendapat mood stabilizer (misalnya litium,
valproat) untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Selama episode
akut obat dapat ditambahkan dan kemudian dapat diturunkan
takarannya setelah pasien stabil (Drayton & Weinstein, 2008).

Algoritma dan Pedoman Umum Terapi Akut Pada

Episode Mania atau Campuran

Algoritma dan Pedoman Umum Terapi Akut Pada

Episode Depresi

Anda mungkin juga menyukai