Anda di halaman 1dari 4

Status Psikiatri

o
o

o
o

Penampilan
Identifikasi pribadi: pasien dijumpai di ruang poli. Sikap pasien terhadap
pemeriksa koperatif, penuh perhatian, minat dan jujur
Perilaku: pasien tampak normal, tidak ada gerakan berlebih dan terlihat tenang
Gambaran umum: kondisi fisik tampak sehat,
Dekorum
Kebersihan baik
Kerapian baik
Kesopanan baik
Bicara
Pasien menjawab dengan spontan dan santai, produktivitas cukup, sopan
santun, artikulasi dan verbalisasi jelas serta intonasi sedang
Mood dan Afek
Mood : cemas
Afek : normal


o
o
o
o

o
o
o
o
o
o

Pikiran dan Persepsi


Bentuk pikiran: koheren, relevan, logis dan menjawab spontan
Isi pikiran : kekhawatiran yang berlebih
Gangguan pikiran : tidak ada gangguan pikiran
Gangguan persepsi : tidak ada gangguan persepsi
Sensorium dan kognisi
Kesadaran : kompos mentis
Orientasi : orientasi waktu, tempat dan orang baik
Konsentrasi dan kalkulasi : baik
Memori : tidak terganggu
Dasar pengetahuan : cukup
Berpikir abstrak : tidak ada
Wawasan terhadap penyakit
True emotional insight : secara emosional menyadari dirinya sakit dan
membuka diri untuk perubahan

o
o

Diagnosis multiaksial
Aksis I: gangguan cemas menyeluruh (F41.1)
Aksis II : tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV: masalah dengan keluarga ( bercerai dengan istri)
Aksis V: GAF 90-81 gejala min, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian
biasa.
Penatalaksanaan
Psikofarmaka
Haloperidol 0,5 mg sebagai antipsikotik
Amitriptilin 50-100 mg/ hari sebagai antidepresan
Psikoterapi
Terapi kognitif perilaku
Terapi suportif
Psikoterapi berorientasi tilikan
Prognosis
Quo Advitam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad functionam : Dubia Ad Bonam

Pembahasan

o
o
o

Diagnosis
Pasien ini digolongkan gangguan cemas menyeluruh karena gangguan cemas timbul sebagai
gejala utama yang berlangsung hampir tiap hari selama beberapa minggu sampai beberapa
bulan dan tidak menonjol pada situasi tertentu
Pasien memiliki gejala berupa dominasi rasa kecemasan seperti khawatir akan nasibnya
dikarenakan penyakit yang mungkin dideritanya.
Tatalaksana
Heloperidol sebagai antipsikosinya
Amitriptilin sebagai antidepresan yang mempunyai efek sedasi
Terapi kognitif perilaku merupakan jenis psikoterapi yang dilakukan untuk memperbaiki perilaku
pasien. Terdapat beberapa metode CBT, beberapa diantaranya yakni metode restrukturisasi,
terapi relaksasi, terapi bernapas, dan terapi interocepative. Inti dari terapi CBT adalah
membantu pasien dalam memahami cara kerja pemikiran otomatis dan keyakinan yang salah
dapat menimbulkan respon emosional yang berlebihan, seperti pada gangguan panik. melalui
terapi ini pasien dapat merestrukturisasi isi pikirannya dengan cara mengganti semua pikiranpikiran negatif yang dapat mengakibatkan perasaan tidak menyenangkan yang dapat memicu
serangan panik dengan pemikiran-pemikiran positif.
Terapi supportif merupakan terapi berupa intervensi psikoanalitik yang bertujuan untuk
memperkuat kemampuan pasien dalam menghadapi masalah.
Prognosis
Dubia ad bonam karena dari anamnesis, pasien ini sadar dengan penyakitnya dan berusaha
untuk mengatasi atas kekhawatirannya yang berlebih karena semua itu datang dari pikirannya.
Dari pemeriksaan fisik tidak ada kelainan dan kecacatan.

Anda mungkin juga menyukai