DSM IV
ATTENTION-DEFICIT AND DISRUPTIVE BEHAVIOR
DISORDERS
314.xx Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder
.01 Combined Type
.00 Predominantly Inattentive Type
.01 Predominantly Hyperactive-Impulsive Type
314.9 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder NOS
312.xx Conduct Disorder
.81 Childhood-Onset Type
.82 Adolescent-Onset Type
.89 Unspecified Onset
313.81 Oppositional Defiant Disorder
312.9 Disruptive Behavior Disorder NOS
ELIMINATION DISORDERS
____.__ Encopresis
787.6 With Constipation and Overflow
Incontinence
307.7 Without Constipation and Overflow
Incontinence
307.6 Enuresis (Not Due to a General
Medical
Condition)
Specify type: Nocturnal Only/Diurnal
Only/Nocturnal
and Diurnal
OTHER DISORDERS OF INFANCY,
CHILDHOOD, OR
ADOLESCENCE
309.21 Separation Anxiety Disorder
Specify if: Early Onset
313.23 Selective Mutism
Case 1
An.T 9 tahun dibawa ibunya karena khawatir tentang perilaku anaknya yang
selalu tidak mau mendengarkannya. Pasien pernah terjatuh hingga luka dan dijahit
setelah melompat-lompat dari tempat tidur dan dagunya membentur meja. Selama
kunjungan sebelumnya dengan dokter, pasien tercatat sangat aktif, sering mengambil
barang barang yang ada di meja. Sang ibu melaporkan bahwa hanya anaknya selalu
tidak mau tenang. Dia diusir dari prasekolah pertamanya pada usia 3 tahun karena ia
mengganggu, tidak akan duduk diam untuk waktu berkumpul, dan memukul guru
atau siswa ketika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Ibunya menunda TK
sampai dia berusia 6 tahun untuk memberinya waktu untuk dewasa. Guru TK nya
mencatat bahwa ia tidak bisa mengikuti arahan dengan baik, memiliki rentang
perhatian yang pendek, dan sangat aktif.
Ada riwayat keluarga depresi pada nenek, dan ayah pasien dilaporkan dulu
menjadi "anak liar" ketika ia masih muda tetapi tidak pernah dirawat karena masalah
kesehatan mental. Pasien tidak minum obat apapun. Pasien memiliki tumbuh
kembang yang sesuai dengan usianya. Ibunya mengalami kehamilan tanpa
komplikasi, dan ia lahir cukup bulan tanpa komplikasi kelahiran. ibunya tidak minum
alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang saat hamil namun merokok.
2.
3.
4.
5.
6.
Epidemiologi
Rasio pria dan wanita : 3-4:1
Banyak timbul sebelum anak berusia 7 tahun
Sering muncul pada umur kurang dari 4 tahun
Prevalensi di dunia sekitar 2-9,5% pada anak usia sekolah
Pada tahun 2003 data RSCM menunjukan 51 anak dari 215 anak
usia sekolah didiagnosis GPPH
Etiologi
1.
Faktor Genetik
Faktor Lingkungan
3.
Faktor Psikososial
4.
Faktor neurologis
5.
vermis
Inatensi
1. Sering gagal memberi perhatian yang baik thdp hal rinci /
ceroboh thdp pekerjaan sekolah / aktivitas lain.
2. Kesulitan mempertahankan perhatian dalam melakukan tugas
tanggung jawabnya / dalam kegiatan bermain.
3. Tampak acuh pada waktu diajak bicara.
2.
3.
Diagnosis Multiaksial
Axis 1 : 314.01 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder
Predominantly Hyperactive-Impulsive Type
Axis 2 : belum dapat dinilai
Axis 3 : butuh eksplorasi
Axis 4 : Butuh eksplorasi
Axis 5 : GAF current 40-31, HLPY 50-41
Terapi
Farmakoterapi
1. Golongan Metilfenidat (max dose 60 mg, rentang dosis 0,30,7/KgBB/hari)
- Intermediate release: 10 20 mg (2-3 kali/hari),
- Slow release : 20 mg (pagi dan sore)
- Osmotic release oral system: 18 mg, 36 mg, 54 mg (1xsehari)
2. Golongan Dexamfetamin
3. Golongan Pamolin
4. Antidepresan : imipramin/fluoxetine/moclobemide
5. Anti psikotik atipikal : Risperidon
6. Anti konvulsan : Carbamazepine
7. Antihiperteni : Klonidine
Prognosis
Penanganan lebih awal dapat memberikan prognosis lebih baik
Jika tidak ditangani dapat beresiko terjadi conduct disorder atau
gangguan mood saat remaja/dewasa muda
Kebanyakan anak yang telah ditangani berprognosis bonam
Case 2
Ina 13 tahun mulai menunjukkan perilaku meledak dan marah-marah
dengan gurunya di kelas 3. Gurunya telah memperhatikan bahwa gambar
nya sering "gelap" dengan penggambaran orang tewas dan luka-luka. Tidak
ada catatan sebelumnya masalah. Ayah Sarah memiliki gangguan bipolar.
Orang tua Sarah dihubungi dan datang untuk wawancara. Orang tua sepakat
sarah untuk dibawa ke penasihat (psikolog) untuk konsultasi dan membantu
Sarah mengungkapkan perasaannya dan mengelola kemarahannya serta
membantu Sarah ketika dia merasa marah dan membuatnya merasa
nyaman. Orang tua diberikan beberapa saran untuk membantu Sarah di
rumah. Perilaku Sarah membaik dan memanfaatkan bantuan tersebut. Dua
tahun kemudian, ketika Sarah berada di kelas 5, dia mulai menunjukkan
kesulitan mengendalikan kemarahannya; ia sering mengamuk hingga berlari
keluar dari sekolah, melemparkan barang pada siswa lain, dan bersembunyi
di sekolah. Di rumah, dia menyakiti adiknya.
Epidemiologi
1. Paling sering terjadi pada usia kanak dan remaja
2. Berhubungan dengan faktor sosial dan ekonomi
3. Lebih sering pada anak laki-laki
4. Banyak pada yang Orang tuanya memiliki ganggguan jiwa
Etiologi
1. Faktor keluarga
2. Psikobiologik
3. Faktor lingkungan
KRITERIA DSM IV
A. Pola perilaku berulang dan menetap yang melanggar hak dasar
orang lain/norma/peraturan sosial utama yang sesuai usia,dan
ditunjukkan dengan adanya 3 (atau lebih) kriteria berikut ini
dalam 12 bulan terakhir, dengan sedikitnya 1 kriteria ada pada
6 bulan terakhir. Agresi terhadap hewan dan orang lain
Destruksi Properti
Pencurian dan penipuan
Pelanggaran peraturan yang serius
kriteria
gangguan
Personality Disorder.
tingkah
laku
tetapi
Antisocial
Diagnosis Multiaksial
Axis 1 : 312.81 Conduct disorder childhood onset type
Axis 2 : Butuh ekslorasi
Axis 3 : Butuh eksplorasi
Axis 4 : Butuh eksplorasi
Axis 5 : GAF current 30-21, HLPY 60-51
Terapi
1. Farmakoterapi (Antipsikotik/Carbamazepin/Clonidine)
2. Kerjasama dari keluarga dan komunitas (parent management
training)
3. Terapi modifikasi perilaku
Prognosis
1. Semakin muda onsetnya, maka prognosis semakin buruk. Butuh
penanganan segera
2. Prognosis pada usia dewasa lebih baik
3. Dapat berkomorbid dengan gangguan mental lainnya seperti
gangguan mood