PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
waktu dan tidak dikendalikan oleh kemauan pada waktu orang tersebut
basalis. Ganglia basalis adalah bagian otak yang paling dalam yang mengatur
menjadi halus.
sekitar sewaktu kita marah. Secara reflek diatur oleh ganglia basal tersebut.
ekstrapiramidal.
1
Chorea dalam bahasa yunani yang berarti menari. Pada Chorea gerak
otot berlangsung cepat, tanpa ritme dan kasar yang dapat melibatkan satu
anggota badan atau separuh badan dan bisa seluruh badan. Hal ini dengan
khas terlihat pada anggota gerak atas (lengan dan tangan) terutama bagian
distal. Pada gerakan ini tidak didapatkan gerakan yang harmonis antara otot-
otot pergerakan, baik antara otot yang sinergis maupun antagonis. Chorea
dapat terjadi dimulai pada usia berapa saja. Namun estimasi prevalensi yang
B. Tujuan Penulisan
terhadap chorea.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Chorea
Chorea berasal dari bahasa Yunani yang berarti menari, yaitu gerakan
Gerak Chorea dapat dibuat nyata bila pasien disuruh melakukan dua
dan menjadi lebih hebat bila ada aktivitas dan ketegangan. chorea menghilang
Gambar 1: Chorea
3
B. Etiologi
etiologi, yaitu :
Tuberos Sclerosis.
Storage Disease.
Encephalopathy.
4
5. Paroksismal, seperti Paroxysmal Kinesogenic Choreoathetosis,
C. Patofisiologi
melalui inti-inti basal (ganglia basalis) yang mengatur kendali korteks atas
gerakan volunter dengan proses inhibisi secara bertingkat. Inti-inti basal juga
neuroaferen terakhir dan yang kegiatannyaa diatur oleh asupan dari korteks,
involunter yang timbul akibat lesi difus pada putamen dan globus pallidus
masuk, yang dalam keadaan normal turut mempengaruhi putamen dan globus
5
pallidus. Keadaan tersebut dinamakan Release phenomenon, yang berarti
bagian luar dari putamen (Atetosis), di nucleus kaudatus terutama dan nucleus
D. Klasifikasi
awal dan kalau sudah terkena gangguan ini biasanya prognosisnya buruk
awal umumnya flickers dijari dan tic like grimances pada wajah seiring
6
atau kepribadian manifestasi awal 50% dan paling sering timbul ialah
depresi.
striatum.
ditandai kelemahan otot dan gejala Chorea. Selain itu, adanya milkmaid
Chorea Iatrogenik
pada umunya obat yang digunakan untuk pasien sakit jiwa atau disebut
7
E. Manifestasi Klinis
Gerak chorea melibatkan jari-jari dan tangan, diikuti secara gradual oleh
lengan dan menyebar ke muka dan lidah. Bicara menjadi cadel. Bila otot
Gerakan terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, dan akan berkurang atau
Pasien yang menderita chorea tidak sadar akan prgerakan yang tidak
refleks otot sering beersifat hung up dan pendular. Pada beberapa pasien
mioklonus.
8
F. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
mengkonfirmasi penyakit ini adalah dengan cara tes genetik. Kelainan ini
lamanya serangan.
tetapi tidak semua pasien mengalami hal ini. Pada pemeriksaan fungsi
meningkat. Jika hasil diagnosa masih belum pasti maka biopsi hati akan
lain.
9
Neuroachanthocytosis; Diagnosa ditegakan oleh adanya gambaran
meningkat.
(PTH).
10
hemibalimus menunjukkan adanya perubahan signal pada inti
thalamik.
pada batas caput caudatus dan putamen, tetapi tidak ada arofi pada
struktur tersebut.
Pada pasien chorea benigna herediter dapat atau tidak terjadi penurunan
putamen kontralateral.
11
G. Penatalaksanaan
abnormal bisa diberikan obat yang menghalangi efek dopamin (misalnya obat
anti psikosa).
Haloperidol (Haldol)
otot muka.
Dosis dewasa: 0.5-1 mg/d PO; dosis >10 mg/d dapat sedikit.
Fluphenazine (Prolixin)
Clozapine (Clozaril)
12
Kategori obat : Agen depleting dopamine
Reserpine (Serpasil)
Tetrabenazine (Nitoman)
13
Valproat
perawatan korea.
Dosis Maksimal: 60 mg/kg/d , bila dosis harian > 250mg berikn dalam
dosis terbagi.
Syndenham.
H. Komplikasi
I. Prognosis
14
BAB III
KESIMPULAN
lengan seorang penari. Gerakan tidak berirama, sifatnya kuat, cepat, dan
abnormal karena gerakan sangat halus. Namun lama kelamaan akan tampak
tergantung dari penybab yang mendasari Chorea dengan berbagai gejala tambahan
lainnya.
ditetukan dari tingkat keparahan gerakan serta etiologi atau penyebab timbulnya
15
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. 2016.
17 Februari 2016.
2016.
2016.
16