Tindakan Anestesi
Spinal pada Sectio
Caesarea
Pembimbing :
Dr. Aldreyn Asman Aboet, Sp.An
PENDAHULUAN
ABSOLUT RELATIF
a. Pasien menolak a) Infeksi sistemik (sepsis atau
b. Infeksi tempat suntikan bakterimia)
c. Hipovolemik berat, syok b) Kelainan neurologis
d. Gangguan pembekuan darah, c) Kelainan psikis
mendapat terapi antikoagulan d) Pembedahan dengan waktu
e. Tekanan intracranial yang lama
meninggi e) Penyakit jantung
f. Hipotensi, blok simpatik f) Nyeri punggung
menghilangkan mekanisme g) Anak-anak karena kurang
kompensasi kooperatif dan takut rasa baal
g. Fasilitas resusitasi minimal atau
tidak memadai
TEKNIK ANESTESI
sampai sedang
ASA 3 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
nyawa.
ASA 4 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
ASA 5 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat
yang sudah tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak dalam24
ASA 6 pasien mati batang otak yang akan menjalani transplantasi organ untuk
donor.
A. Persiapan Pasien
B. Pemakaian Obat Anestesi
C. Terapi Cairan
D. Monitor
POST OPERATIF
• Status Present
• Keadaan Umum :
Tampak sakit sedang
Vital Sign
Nyeri : Positif
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 77x/menit
RR : 18x/menit
Suhu : 370C
Tinggi Badan : 150cm
Berat Badan : 53 kg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala - Leher Thorax
Paru
Kulit : Sianosis (-), Ikterik (-), Turgor
(baik) • Inspeksi :Pergerakan dada simetris ,retraksi
costae -/-
Kepala : Normocephali • Palpasi : Sistem fremitus kiri = kanan
Mata : Anemis -/-, Ikterik -/-, Edema • Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
palpebra -/- • Auskultasi: Vesikuler seluruh lapang paru
Hidung : Tidak terdapat cairan, septum Jantung
dalam batas normal
• Perkusi : Batas jantung normal
Telinga : Tidak ada secret/bau/perdarahan • Auskultasi : Bunyi regular, bising (-),
pada telinga.
Abdomen
Mulut : Hiperemis pharing (-), • Inspeksi : Perut Membesar, diserai strie
Pembesaran tonsil (-) gravidarum
Leher : Pembesaran KGB (-) • Palpasi: Perut soepel, TFU 2 jari dibawah
processus xiphoideus, kepala bayi terletak di
bawah, ekstremitas bayi disebelah kiri pasien.
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : Peristaltik (+) normal,
DJJ 152 x/i
• Ekstremitas: Edema pretibial -/-
LANJUTAN..
HT : 29,0 % (35 – 47 %)
Glukosa Darah
Glukosa darah sewaktu: 64 mg/dL ( <140 mg/dL)
Diagnosis : G2P1A0
RENCANA TINDAKAN
B2 (Blood) B5 (BOWEL)
Akral : Hangat Abdomen : Soepel teraba bayi
TD : 110/80 mmHg Peristaltik : 7x/i
HR : 77x/menit Mual/Muntah : (-)/(-)
Puasa (+)
B3 (Brain) B6 (Bone)
Sensorium : Compos Mentis Oedem : (-)
Pupil : Isokor, ka=ki 3mm/3mm
RC : (+)/(+)
PERSIAPAN OBAT SPINAL
Premedikasi
• Tidak ada
Medikasi
Perdarahan
• Bupivacaine : 20 mL Kassa Basah : 8 x 10 = 80 cc
• Efedrin : 250 mg Kassa 1/2 basah : 5 x 5 = 25 cc
Suction : 250 cc
• Ketorolac : 30 mg Jumlah : 355 cc
EBV : 53 x 65 = 3445 cc
• Ranitidine : 25 mg
EBL
• Ondansentrone : 2 mg 10 % = 344.5 cc
% = 689 cc
• Oksitoksin : 10 iu 30 % = 1033,5 cc
• Methylergometrinmeleat : 0.4 mg Durasi Operatif
Lama Anestesi = 10.40 – selesai
Jumlah Cairan WIB
• PO : RL 350 ml Lama Operasi = 10.48 – 11.30
WIB
• DO : RL 900 ml
• Produksi Urin : 500 ml
POST OPERASI
Operasi berakhir pukul : 11.30 WIB
Setelah operasi selesai pasien di
PERAWATAN POST OPERASI
observasi di Recovery Room. Tekanan
Setelah operasi selesai, pasien dibawa
darah, nadi dan pernapasan dipantau
ke ruang pemulihan setelah dipastikan
selama 2 jam, yaitu setiap 15 menit pada
pasien pulih dari anestesi dan keadaan
1 jam pertama dan setiap 30 menit pada
umum, kesadaran serta vital sign stabil,
1 jam berikutnya.
pasien dipindahkan ke bangsal dengan
Pasien boleh pindah ke ruangan bila
anjuran untuk bedrest 24 jam, makan
Alderette score > 9
dan minum sedikit demi sedikit apabila
Pergerakan :2
pasien sudah sadar penuh dan peristaltik
Pernapasan :2
normal
Warna kulit :2
Tekanan darah :2
Kesadaran :2
TERAPI POST-OPERATIF