Anda di halaman 1dari 25

Gangguan Emosional dan Perilaku dengan Onset Khusus pada masa

Anak dan Remaja

ADHD / GPPH

Rinvil Renaldi
Psikiater Anak dan Remaja
rinvilrenaldi@gmail.com

Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
ADHD / GPPH
• Definisi
• Epidemiologi
• Etiologi
• Diagnosis
• PPDGJ III
• DSM 5
• Tatalaksana
Definisi

Kesulitan memusatkan Dan Perilaku hiperaktif dan


perhatian atau impulsive yang berlebih

ADHD/GPPH

Penderitaan
dan hendaya
Epidemiologi
• 5% pada anak-anak
• Ratio anak laki-laki : anak perempuan = 2:1
• Komorbid dengan :
- Ggn perilaku menentang
- Ggn belajar
- Ggn tidur
- Ggn penyalahgunaan zat
- Ggn cemas
Etiologi

• Genetik
• Struktur anatomi otak
• Abnormalitas fungsi otak (neurokimiawi)
• Faktor lingkungan
Etiologi- Genetik
Etiologi- Struktur
Etiologi- Fungsi Otak
• SPECT : hipoperfusi korteks prefrontal, frontal, striatum, cerebellum

• fMRI : penurunan aliran darah otak ke daerah frontal, prefrontal dan


ganglia basalis

• PET : penurunan metabolisme glucose pada daerah korteks

• SPECT dan PET : peningkatan ikatan DAT pada striatum


Etiologi- Neurokimiawi
• PMRS (proton magnetic resonance spectroscopy) : peningkatan
glutamate di prefrontal korteks kanan, disfungsi glutamate di
cingulate anterior, rasio N asetil aspartate/kreatinin di globus pallidus
rendah.

• EEG (elctroencephalograms) : meningkatnya level gelombang theta


dan berkurangnya gelombang alpha dan beta
Diagnosis- PPDGJ III

• Gangguan aktivitas dan perhatian (F90.0) harus digunakan bila


memenuhi seluruh kriteria gangguan hiperkinetik (F90) tetapi tidak
seluruh kriteria Gangguan Tingkah laku (F91) dipenuhi.
Diagnosis- PPDGJ III
Gangguan Hiperkinetik (F90)

• Berkurangnya perhatian dan aktifitas berlebih pada lebih dari satu


situasi.
• Onset dini, kombinasi perilaku terlalu aktif , perilaku kurang
bermodulasi ditandai sangat berkurangnya perhatian serta ketekunan
dalam melaksanakan tugas; perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan
berlanjut secara lama.
• Seringkali bersikap nekad dan impulsive, mudah mengalami
kecelakaan, sering terlibat tindakan indisipliner karena tidak disengaja.
Diagnosis- PPDGJ III
Gangguan Hiperkinetik (F90)

• Sering bersikap diluar batas kesopanan, kurang rasa sungkan yang


wajar dan kurang disenangi oleh anak lain.

• Dapat disertai hendaya kognitif, kelambanan perkembangan motoric


dan kepandaian berbicara.
Diagnosis- DSM 5
A. Pola inatensi dan/ hiperaktifitas-impulsifitas yang persisten yang
mengganggu fungsi dan perkembangan, yang karakteristiknya adalah salah
satu dari (1) dan/atau (2):

(1). Inatensi: terdapat minimal enam (atau lebih) gejala-gejala inatensi


berikut yang menetap dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 6
(enam) bulan dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak serta
mengganggu fungsi sosial dan aktivitas akademik/pekerjaan.
Diagnosis- DSM 5
a. Sering gagal untuk memberikan perhatian yang baik terhadap hal-hal yang rinci
atau sering melakukan kesalahan yang tidak seharusnya/ceroboh terhadap
pekerjaan sekolah, pekerjaan lain, atau aktivitas lainnya.
b. Sering mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam melakukan
tugas tanggung jawabnya atau dalam kegiatan bermain.
c. Sering tampak tidak mendengarkan (acuh) pada waktu diajak berbicara.
d. Sering tidak mampu mengikuti aturan atau instruksi dan gagal dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah, kegiatan sehari-hari atau pekerjaan di tempat
kerja (bukan disebabkan oleh karena Gangguan Perilaku Menentang atau
kesulitan untuk memahami instruksi).
Diagnosis- DSM 5
e. Sering mengalami kesulitan dalam mengorganisasi tugas tanggung jawabnya
atau aktivitas-aktivitasnya.
f. Sering menghindar, tidak suka atau menolak dalam kegiatan-kegiatan yang
memerlukan konsentrasi yang lama seperti dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah.
g. Sering kehilangan barang-barang yang perlu digunakan untuk kegiatan atau
aktivitasnya (seperti mainan, pekerjaan sekolah, pensil, buku-buku, atau
peralatan lainnya).
h. Perhatiannya mudah teralih oleh stimulus yang datang dari luar.
i. Mudah lupa akan kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Diagnosis- DSM 5
(2) Hiperaktivitas dan impulsivitas: terdapat minimal enam (atau lebih) gejala-
gejala hiperaktivitas-impulsivitas berikut yang menetap dan telah berlangsung
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sampai ke tingkat yang maladaptif dan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan anak:

Hiperaktivitas
a. Sering tidak bisa duduk diam atau kaki-tangannya bergerak terus dengan gelisah.
b. Sering tidak mampu duduk diam di kursinya di dalam kelas atau pada situasi
dimana anak diharapkan duduk diam.
Diagnosis- DSM 5
Hiperaktivitas
c. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada situasi yang tidak
sesuai atau yang tidak seharusnya (misalnya pada remaja atau orang dewasa,
mungkin dibatasi oleh perasaan kegelisahan yang subjektif).
d. Sering mengalami kesulitan dalam bermain atau kegiatan bersama yang
menyenangkan dan memerlukan ketenangan.
e. Sering ‘bergerak’ atau seperti ‘digerakkan oleh mesin’.
f. Sering berbicara berlebihan.
Diagnosis- DSM 5
Impulsivitas
a. Sering memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai diajukan.
b. Sering mengalami kesulitan menunggu giliran.
c. Sering menginterupsi atau ‘mengintrusi’ orang lain (misalnya dalam bermain atau
berbicara dengan orang di sekitarnya).
Diagnosis- DSM 5
B. Beberapa gejala-gejala hiperaktif-impulsif atau inatensi yang menyebabkan
gangguan ini sudah timbul sebelum anak berusia 12 tahun.

C. Gejala-gejala yang menyebabkan gangguan ini terjadi minimal pada 2 (dua)


situasi/ tempat yang berbeda(misalnya di sekolah, tempat kerja, rumah,
bersama teman atau keluarga, atau pada aktivitas lain).

D. Ada bukti yang jelas bahwa gejala-gejala ini menimbulkan gangguan klinis
yang bermakna di bidang sosial, akademik dan fungsi pekerjaan lainnya.
Diagnosis- DSM 5
E. Gejala-gejala tidak timbul secara eksklusif selama perjalanan penyakit
Gangguan Perkembangan Pervasif, Skizofrenia, atau Gangguan Psikotik
lainnya dan tidak dapat dijelaskan oleh gangguan mental lainnya (seperti
gangguan mood, gangguan cemas, gangguan disosiatif, atau gangguan
kepribadian, intoksikasi atau putus zat psikoaktif).
Diagnosis- DSM 5
• Penulisan kode didasarkan pada tipe gangguan, seperti;
 314.01: Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas tipe kombinasi: jika
memenuhi baik kriteria A1 dan A2 dalam 6 bulan terakhir.
 314.00: Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, predominan gejala
inatensi: jika memenuhi kriteria A1, tetapi tidak memenuhi kriteria A2 dalam 6 bulan
terakhir.
 314.01: Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas, predominan gejala
hiperaktivitas-impulsivitas: jika memenuhi kriteria A2, tetapi tidak memenuhi kriteria
A1 dalam 6 bulan terakhir.
Tatalaksana

Farmaka

Terapi
Psikoedukasi Psikososia
l
Take Home Message

• ADHD adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan adanya


kesulitan memusatkan perhatian dan atau perilaku hiperaktif dan
impulsive yang berlebih dan berlangsung persisten.

• Penanganan ADHD secara MTA


Referensi
o Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. 1993.

o Wenar C, Kerig Patricia. Developmental Psychopathology: From Infancy through


Adolescence. 5th ed. New York, Mc Graw Hill Companies Inc.

o Sadock & Kaplan. Synopsis of Psychiatry. 11th. Vol 2. Wolters Kluwer.

o Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) GPPH PDSKJI.

o DSM 5

Anda mungkin juga menyukai