Psikosomatik
Pulmonologi Alergi
imunologi
Nefrologi Geriatri
Gastroenterologi Rematologi
Hematologi Endokrinologi
3 02/07/19
PENGARUH PSIKIS PADA
FISIOLOGIS TUBUH
Konsep Psiko-neuro-imun-endokrinologi
Emosi – Kortek – Limbik – Hipotalamus –
Saraf otonom
Hipertoni simpatis
Hipertoni parasimpatis
Ataksi vegetatif
Amfotoni
5 02/07/19
Gangguan Konduksi Impuls
Neurotransmiter :
nor adrenalin, dopamin, serotonin,GABA
6 02/07/19
7 02/07/19
8
HPA AXIS 02/07/19
Hiperalgesia alat viseral
9 02/07/19
10 02/07/19
PENGARUH PSIKIS PADA
SALURAN CERNA
1 02/07/19
2 ( oudenhove, 2013)
BRAIN – GUT AXIS
Kortisol
Central nervous Adrenalin
Noradrenalin
system (CNS) Serotonin
Autonomic nervous
Simpatis
system (ANS) Parasimpatis
(brain-gut axis)
Motilitas usus,
Fungsi eksokrin
Enteric nervous Mikrosirkulasi
system (ENS) Permeabilitas
mukosa
Sistim imun mukosa
1 02/07/19
3 Phillips S, Wingate DL. Churchill Livingstone, 1998
Functional Gastrointestinal
(GI) Disorders
Dysphagia
Heartburn
Gastroesophageal reflux
disease (GERD)
Functional
constipation/diarrhea
14 02/07/19
INTERAKSI SISTIM SARAF DAN IMUNITAS
STRE SALURAN CERNA
S
Neuroendokrin
Saraf Otonom
Pengatur
Homeostasis
TIDAK
LANGSUNG
Gb 1.Hipothalamo-Pituitary-Adrenal AXIS Kageyama et al, 2009
Faktor-faktor yang berperan dalam patogenesis FD
Nyeri Epigastrum Epigastrium mengacu pada daerah antara umbilikus dan ujung bawah sternum
dan ditandai oleh garis midklavikula. Nyeri bersifat subjektif dan sensasi tidak
menyenangkan. Beberapa pasien mungkin merasa sudah ada terjadinya kerusakan jaringan.
Gejala lain mungkin sangat mengganggu pasien tapi tidak diinterpretasiikan sebagai nyeri.
Rasa terbakar pada epigastrium
Rasa terbakar mengacu pada sensasi subjektif yang bersifat panas.
Postprandial fullness Sensasi tidak menyenangkan seperti adanya makanan memenuhi Lambung
berkepanjangan
Rasa cepat kenyang
Perasaan dimana sudah merasa kenyang sesaat memulai makan,
Proporsi makan yang lebih sedikit daripada biasanya, sehingga
sering makanan jadi bersisa .
1 02/07/19
8 (Tack et al 2006)
Berbagai dugaan faktor yang berperan pada patofisiologi
Dispepsia Fungsional
1 02/07/19
9 NJ TALLEY, Journal of Gasteroenterology and hepatology 24 (2009)
Awal Kehidupan
• Genetik
• Lingkungan
Faktor psikososial
•Stres kehidupan
•Status psikologis Outcome
•Coping/ adaptasi •Obat- obatan
• Dukungan sosial • Kunjungan dokter
Brain Gut •Fungsi harian
CNS ENS •Kualitas hidup
Fisiologi
•Motilitas FGID
•Sensasi •Gejala
•Inflammasi •Perilaku
•Perubahan flora
21 02/07/19
Peran Aktifitas H Pylori terhadap Kerusakan Mukosa Lambung
2
Aktifitas H.Pylori pada Mukosa Lambung
2
Faktor Determinan yang Dominan Dari Kortisol Plasma , IL-6, IL-8 dan
Aktifitas H.Pylori Pada Penderita Dyspepsia Fungsional Yang Mengalami
Stres Psikologis
2
PENGELOLAAN
DISPEPSIA FUNGSIONAL
26
TERAPI INISIAL 02/07/19
TERAPI LANJUTAN
27 02/07/19
Overlap in the Symptomatology
of Functional GI Disorders
Functional Functional
abdominal abdominal
pain bloating
Functional Functional
diarrhea constipation
IBS
28 02/07/19
Mechanisms in the
Irritable Bowel Syndrome*
Abnormal motility
Abnormal visceral perception
Psychological distress
Luminal factors irritating small bowel or colon
- Lactose, other sugars
- Bile acids, short-chain fatty acids
- Food allergens
Post GIT infection
29 02/07/19
* Interaction between different mechanisms
HPA axis and Mikrobiota
3
Treatment strategy for IBS
Diarrhea
Constipation predominant IBS Pain predominant
with IBS IBS
Antispasmodic agents
Serotonin – 4 agonist Tricyclic antidepressant
32 02/07/19
DIAGNOSIS DEPRESI (DSM IV)
Dua minggu, 5 gejala atau lebih
Mood depresi
36 02/07/19
TERAPI OBAT ANSIETAS
WHO (1994)
Sehat :
(bio-psiko-sosio-spiritual)
38 02/07/19
Gangguan Psikosomatik
gangguan atau penyakit dengan gejala-gejala
yang menyerupai penyakit fisis
diyakini adanya hubungan yang erat antara
suatu peristiwa psikososial tertentu dengan
timbulnya gejala gejala penyakit
tersebut.Disebut kelainan fungsional
spasme, hiper/hipo sekresi; perub. konduksi
Heinroth :
gejala psikis dan somatis tumpang tindih
Dapat bersamaan dgn kelainan organik
39 02/07/19
KONSEP KEDOKTERAN PSIKOSOMATIK
41 02/07/19
KRITERIA DIAGNOSIS GANGGUAN
PSIKOSOMATIK
43 02/07/19
Tahap Penatalaksanaan Dengan
Pendekatan Psikosomatik
1. Tahap awal , capai 3 tujuan:
- Wujudkan hubungan dokter pasien yang menyenangkan
(ventilasi yang baik)
- Pastikan memang gangguan fungsional
- Identifikasi tanda bahaya
2. Bio – feedback
3. Rekomendasikan obat atau terapi perilaku sederhana
4. Pilih psikofarmaka, managemen psikologis spesifik, kalau
perlu rujuk (psikosomatik, psikiater, psikolog)
5. Terapi utama : psikofarmaka dan terapi perilaku
44 02/07/19
SIMPULAN
• Kedokteran psikosomatik mempelajari interrelasi aspek
psikologis dan aspek fisis faal jasmani dalam keadaan
normal maupun sakit
• Jenis gangguan beragam, perlu perluas pengetahuan untuk
mampu mendiagnosis dengan tepat
• Pengenalan gangguan psikosomatik dapat dimulai dari awal
pertemuan dokter - pasien
• Membina hubungan dokter-pasien dengan baik akan
mempermudah pengenalan gangguan psikis yang menyertai
keluhan organik
• Penangan terbaik , psikofarmaka dan terapi perubahan
perilaku
45 02/07/19
SELAMAT BELAJAR
WITH
PRESIDENT ACPM
PROF.CHIHARU KUBO
(JAPAN)
46 02/07/19