Anda di halaman 1dari 23

FARMAKOTERAPI 1

FARMAKOTERAPI 1

POKOK BAHASAN
 Dasar-dasar farmakoterapi system syaraf
 Dasar-dasar farmakoterapi system renal dan kardiovaskular
 Dasar-dasar farmakoterapi system pencernaan dan pernafasan
 Dasar-dasar farmakoterapi system hormone dan endokrin
 Dasar-dasar farmakoterapi penyakit infeksi
 Dasar-dasar farmakoterapi penyakit kanker
 Patofisiologi dan pemilihan obat untuk masing-masing penyakit
 Evaluasi penggunaan obat pada beberapa kasus
PENILAIAN

Presentase penilaian :
1. Tugas/Kuis : 20%
2. UTS : 40%
3. UAS : 40%
PENGAMPU
Fitriyani Ayuningtyas, S.Farm
Megananda, S.Farm., apt

Fitriyani Ayuningtyas, S.Farm

1. Riwayat Pendidikan
 SD N 2 Sarirejo
 SMPN 1 Kaliwungu
 SMA N 1 Kaliwungu
 STIKES KENDAL
 Universitas Wahid Hasyim Semarang
2. Riwayat Tempat Tinggal
 Dk. Galang Pengampon, Kec. Wonopringgo, Kab. Pekalongan
 Dk. Jatisari, Ds P.antaran, Kec.Kaliwugu Selatan, Kab. Kendal
 Dk. Kebonharjo, Kec. Patebon, Kab.Kendal
3. Kontak yang bisa dihubungi
085-801-628-369
FARMAKOTERAPI Mempelajari penggunaan obat untuk mengobati penyakit atau gejalanya. Penggunaan ini
berdasarkan atas pengetahuan tentang hubungan antara khasiat obat dan sifat fisiologi
atau mikrobiologinya di satu pihak dan penyakit di pihak lain. Adakalanya berdasarkan
pula atas pengalaman yang lama (dasar empiris). Phytoterapi menggunakan zat–zat dari
tanaman untuk mengobati penyakit.
OBAT-OBAT SSP BERDASARKAN
FARMAKODINAMIKANYA

GOLONGAN OBAT
SISTEM SARAF PUSAT
Merangsang atau Menghambat atau
menstimulasi yang mendepresi yang secara
secara langsung maupun langsung maupun tidak
tidak langsung langsung memblokir
merangsang aktivitas proses tertentu pada
otak, sumsum tulang aktivtas otak, sumsum
belakang beserta 1. Analgetik
tulang belakang beserta
syarafnya. 2. Ant inflamasi non-
syarafnya.
steroid
3. Hipnotik-sedatif
4. Anestesi umum dan
lokal
5. Psikotropik
ANALGESIK PUSAT
EFEK PERIFER

EFEK SENTRAL

Menghambat pengosongan lambung

Menurunkan rasa nyeri Mengurangi motiltas saluran cerna

Sedasi Meningkatkan pembebasan histamin

Mengurangi tonus pembuluh darah


Meniadakan rasa takut

Menghambat pusat batuk Kondisi yang labil

Meningkatkan kerja ADH CIRI Terlihat kekuningan


MORFINIS
Hilang rasa kantuk, impoten, tremor,
Indikasi : nyeri yang sangat kuat akibat kecelakaan,
gangguan koordinasi dan psikis
nyeri operasi, nyeri akibat kanker
ANTIEMETIKA

¤ Muntah terjadi sebagai rangsangan dari sistem syaraf pusat pada saluran cerna
¤ Mekanisme alami tubuh untuk menghindari zat berbahaya
¤ Muntah dapat terjadi akibat :

¤ Rangsangan dari asam lambung-usus ke pusat muntah karena adanya


kerusakan mukosa lambung-usus, makanan yang tidak cocok
¤ Rangsangan tidak langsung melalui chemo reseptor trigger one (CTZ) yaitu
suatu daerah yang letaknya berdekatan dengan pusat muntah obat- obatan
(tetrasiklin, digoksin, estrogen, morfin, dll)
¤ Rangsangan melalui kulit (korteks) dengan melihat, membau, merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan

Antisipasi muntah
Mual/muntah akibat mabuk perjalanan

INDIKASI Mual/muntah pada ibu hamil


Meningkatkan pengosongan
lambung
Menghambat pusat muntah di Mual/muntah yang disebabkan oleh suatu
otak patologi atau penggunaan suatu obat
GOLONGAN ANTIEMETIK

Fenotiazin
Antihistamin H1
 Klorpromazin HCL,
 Klorfenoksamin
Perfenazin, dan
 Dimenhidrinat
trifuoperazin
 Meklozin
 Prometazin

Lain-lain:

 Vitamin B6 (pilihan awal untuk ibu


hamil)
 Metoklorpamid
 Domperidon (Untuk mual/muntah
akibat sitostatika)
HIPNOTIKA - SEDATIVE

Hypnos : tidur
Sedasi : tenang

¤ Dalam tidur, refleks perlindungan tetap ada ¤ Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal :
Refleks batuk
> Gangguan pada fisiologis tubuh: adanya
¤ Saat tidur digunakan untuk perbaikan/ pemulihan rasa nyeri, kanker, rangsangan gatal,
jaringan/ sel yang rusak, penghimpunan energy insufisiensi jantung, kesukaran pernafasan
> Psikis/ kejiwaan: perasaan takut
¤ Aktivitas parasimpatik meningkat > Cara hidup yang tidak sehat: perubahan
> Penyempitan pupil mata (miosis) ritme tidur, pengaruh psikostimulan
> Perlambatan pernafasan dan sirkulasi > Rangsangan yang berlebihan: bising
darah (broncho kontriksi)
> Menurunnya kegiatan jantung ¤ Perbaiki penyebabnya terlebih dahulu, jika tidak ada
> Stimulasi aktivitas saluran cerna dimana perubahan baru penggunaan obat hipnotik dengan
peristaltik dan sekresi getah lambung diperkuat dosis rendah
PENGGOLONGAN OBAT HIPNOTIK-SEDATIV

Golongan Golongan
Barbiturat Kinazolinon

Golongan Golongan
Benzodiazepin Piperidindion

Golongan Golongan
Alkohol dan Ureida
Aldehid
ANTIKONVULSAN/ANTIEPILEPSI

EPILEPSI
Macam Epilepsi
 Grand Mal (kejang otot hebat)
Kejang/ayan merupakan gangguan saraf yang
 Petit Mal (Singkat tanpa kejang)
timbul secara tiba-tiba dan berkala. Biasanya
 Psikomotor (kesadaran terganggu
diserta perubahan kesadaran
sebagian)

 Luka di otak (absen, tumor,


Penyebab : Pelepasan muatan listrik yang
arteriosklerosis)
cepat, mendadak, dan berlebihan pada
 Keracunan timah hitam
neuron-neuron tertentu dalam otak
 Pengaruh obat-obatan tertentu
Menghindari kerusakan sel-sel otak

Mengurangi beban sosial dan psikologi pasien


PENGOBATAN maupun keluarganya

Proflaksis/pencegahan sehingga juma serangan


berkurang

Harus dimulai dengan dosis serendah mungkin


 Golongan Hidantoin
Selalu mengontrol kondisi pasien (fungsi hati, OBAT EPILEPSI  Golongan Barbiturat
jantung dan pembuluh darah)
 Golongan Benzodiazepin

Pemutusan obat secara mendadak harus  Golongan Karbamazepin


dihindari karena dapat menimbulkan serangan  Golongan Asam Valproat
yang lebih hebat
 Golongan Suksinimida
PSIKOFARMAKA

Psikofarmaka : obat-obat
Psiko/psikis : yang dapat mengakibatkan
Kejiwaan perubahan kejiwaan dan
mental

 Noradrenalin
 Dopamin
 Serotonin
Psikofarmaka yang menekan fungsi psikis
 Neuroleptika
 Ansiolitika/antaraktika

Psikofarmaka yang menstimulasi fungsi psikis


PENGGOLONGAN  Psikostimulan
 Antidepresan

Psikofarmaka yang mengacaukan kondisi mental


 Psikodisleptika
PSIKOFARMAKA
NEUROLEPTIKA EFEK
ANTIEMETIK
Merintangi neurotransmiter ke pusat muntah.
Co: Proklorperazin
EFEK
ANTIPSIKOTIK

 Dapat meredakan emosi dan agresi


 Mengurangi / menghilangkan halusinasi EFEK MENAIKKAN
 Mengembalikan kelakuan abnormal dan ABANG RASA NYERI
sakit jiwa

Analgesik Co: Haloperidol


EFEK SEDATIVA

Menghilangkan rasa bimbang, takut dan gelisah.


Co: Tioridazina
PENGGOLONGAN OBAT
NEUROLEPTIKA

EFEK SAMPING OBAT


NEUROLEPTIKA
 Klorpromazin
Golongan Fenotiazin  Perfenazin
 Tioridazin Kejang, tremor, gerakan yang kaku
 Flufenazin
 Trifluoperazin
Sedatif

Hipotensi, mulut kering, kegemukan


Golongan Lain  Haloperidol
 Klozapin Diskenesiatarda > gerakan tidak sengaja
 Rizperidon terutama pada otot muka
 Olanzapin
Galaktorea > meluapnya ASI karena
menstimulasi produk ASI secara berlebihan
Perbedaan antara ataraktika/anksiolitika dengan
neuroleptika adalah pada ataraktika/anksiolitika
PSIKOFARMAKA tidak berkhasiat anti psikotis serta tidak
ANSIOLITIKA/ATARAKTIKA mengakibatkan ganguan gerakan motoric

Berkhasiat mengurangi rasa takut

Penggolongan obat Ansiolitika : ALKOHOL


1. Golongan Benzodiazepin
Kerja singkat (oksazepam, oksazolam, lorazepam,
loprazolam, alprazolam, dan temazepam) ANTIHISTAMIN
HINDARI
Kerja panjang (klordiazepoksida, klorazepam, klobazam,
diazepam dan medazepam)
2. Golongan yang lain OBAT BARBITURAT
Benzoktamin, Hidroksizin dan Meprobramat
ANTIDEPRESIVA Kerja obat :
 Memperbaiki mood, menghilangkan
depresi
 Mengaktifkan psikomotorik

DEPRESI

Depresi endogen (melankolia)

Depresi eksogen karena efek samping penggunaan obat Pembagian Obat-obatan :


hipertensi, kortikosteroid, pil KB dan benzodiazepin long acting
 Garam Litium
 Inhibitor monoamin oksidase
Depresi post natal, terjadi sementara pada wanita pasca bersalin
 Antidepresiva trisiklik
 Penghambat ambilan
Depresi post menopous, terjadi setelah haid terhenti serotonin (SSRI)
 Golongan lain
Depresi sinilis, terjadi pada usia lanjut diatas 70-75 tahun
ANASTETIKA

Anestetika umum/total : rasa sakit hilang


disertai hilangnya kesadaran

Anestetika lokal : rasa sakit hilang tanpa


disertai hilangnya kesadaran

TAHAP PENGGUNAAN :  Menekan pernafasan, paling kecil pada


N2O, eter dan trikloretiken
 Pramedikasi Efek Samping
 Mengurangi kontraksi jantung, terutama
 Induksi Penggunaan
halotan dan metoksifluran, yang paling
 Pemeliharaan Anastesia Anestetika Umum
ringan pada eter
 Merusak hati, oleh karena sudah tidak
digunakan lagi seperti senyawa klor
(kloroform)
 Merusak ginjal, khususnya metoksifluran
Menghambat
ANESTETIKA LOKAL
penjalaran aliran
saraf

Tiga tipe anestesi lokal: Secara kimiawi anestetika lokal dibagi 3


 Anestesi permukaan: secara lokal untuk melawan rasa kelompok, yaitu :
 Senyawa ester, contohnya prokain,
nyeri dan gatal, contoh: obat wasir yang menggunakan
lidokain/chinconain, obat sariawan benzokain, buvakain, tetrakain dan
 Anestesi infiltrasi: suntikan yang diberikan ditempat yang oksibuprokain
 Senyawa amida, contohnya lidokain,
dibius ujung-ujung sarafnya, contoh penyuntikan pada
gusi prilokain, mepivikain, bupivikain,
 Anestesi blok: penyuntikan di suatu tempat dimana cinchokain dll
 Serba-serbi, contohnya jokain dan
banyak saraf terkumpul sehingga mencapai daerah
anestesi yang luas, contoh: anestesi sebelum sesar benzilalkohol.
 Selain kokain, semua obat tersebut
diatas dibuat sintetis.
Efek samping penggunaan anestetika lokal terjadi akibat khasiat dari
kardio depresifnya (menekan fungsi jantung),

> Mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi


> Obat anestesi lokal, lidokain, kadangkala juga dipakai untuk pengobatan
aritmia
> Kadangkala diformulasikan bersama dengan suatu obat injeksi untuk
mengurangi rasa sakit waktu injeksi

Anda mungkin juga menyukai