Anggota Kelompok 3
1. A. Agung Gede
Prayuda
2. Dea Ariella
3. Iim Mutmainah
4. Reny Apriyanti
5. Siti Rapiah
6. Siti Aminah
7. Yanti Ermalia
Definisi
Klasifikasi Patofisiologi
Efidemiologi Gejala
Etiologi Diagnosis
Studi Kasus
e? Nyeri
Intensitas nyerinya sedang sampai berat,
diperberat oleh aktivitas, dan
Sekitar 20%
wanita
mengalami Females
migrain dalam
kehidupannya
Males
1 10 20 30 40 50 60 70 80
Age (years)
I menstruasi
Pemicu umum dari makanan
vasodilator seperti (anggur
merah), vasokontriksi (keju,
cokelat ,kafein), zat tambahan
FAKTOR GENETIK
makanan (MSG)
familial hemiplegic
migraine Stress
Sifat dominan Rangsangan sensorik, Bunyi dan
autosomal bau.
Mutasi kromosom
19p3
Faktor fisik
Perubahan mediasi Alkohol dan merokok
dari 5-HT dan
pelepasan rangsangan
Patofisiologi Migren
1. Penekanan aktivitas sel neuron otak
yang menjalar dan meluas
2. Sistem trigemino-vaskular
3. lnti-inti syaraf di batang otak
Hiperaktifitas Pelebaran
Menurunkan
pembuluh darah
impuls listrik aliran darah di
di otak dan
di otak otak
inflamasi
Nyeri
dan
mual
Sistem trigemeno-
vaskular
Serat-serat saraf di otak :SP, NKA
dan CGRP
GEJALA
Postdrome Aura
Sakit
Kepala
Gejala
Ada lima gejala yang dapat diidentifikasi :
Prodrome: suatu rangkaian peringatan
sebelum terjadi serangan meliputi perubahan
mood, perubahan perasaan /sensasi (bau atau
rasa), atau lelah dan ketegangan otot
Aura: gangguan visual yang mendahului
serangan sakit kepala
Sakit kepala: umumnya satu sisi, berdenyut-
denyut, disertai mual dan muntah, sensitif
terhadap cahaya dan suara. Terjadi antara 4 72
jam.
Postdrome: tanda-tanda lain migrain seperti
tidak bisa makan, tidak konsentrasi, kelelahan
DIAGNOSIS
Migrai
ne
Denga
n Aura
Migrai
ne
Tanpa
Aura
DIAGNOSIS
Migrain tanpa aura
Sedikitnya 5 serangan dengan
karakteristik tertentu
Terjadi antara 4 72 jam
Karakteristik : unilateral, berdenyut-
denyut, intensitas sedang sampai
Berat, bisa bertambah dengan aktivitas
fisik
Pasien mengalami mual dan/atau
muntah, atau photophobia
Phonophobia
DIAGNOSIS
Migrain dengan aura :
Pasien mengalami migrain dengan sedikitnya 3 dari
4 karakteristik :
Pertama, pasien mengalami gajala aura yang reversibel
(meliputi: gangguan visual, sensasi abnormal pada kulit,
sulit bicara, dan kelemahan otot)
Kedua, pasien mengalami aura yang berkembang secara
bertahap lebih dari 4 menit atau 2 gejala aura berturut-
turut
Ketiga, gejala aura berakhir tidak lebih dari 60 menit
Keempat, aura terjadi tidak lebih dari 60 menit sebelum
tejadinya sakit kepala
Selainitu, perlu ada pemeriksaan terhadap riwayat
pengobatan, kondisi fisik, dan uji neurologis (CT
Scan)
TERAPI MIGRAINE
Abortif
Farmakol
ogi profilaksi
Terapi Non s
Farmakol
ogi
Terapi Non Farmakologi
Mengubah
Pola Hidup
Eduka
Mencegah
stress
si Tidur yang teratur
Makan yang
pasie teratur
Olahraga
Terapi Farmakologi
Triptans Ergotamin
Analgesik
dan NSAID
Edukasi pasien
Ringan sampai
sedang Gejala parah
Respon tidak
memadai
Respon
Obat kardivaskular :
betabloker dan calcium
channel bloker
NSAID
Pasien memenuhi kriteria obat
profilaksis
Menyebabkan pembuluh
darah intrakinal
b. berkontriksi
Menghambat peradangan/
inflamasi neurogenik di
c. sistem trigemino vaskuler
Merupakan agonis selektif dari reseptor 5
HT1B dan 5 HT1D
Penghanta
Vasokontri Inhibisi ran sinyal
ksi neuropepti nyeri di
intrakanial da batang
otak
Triptans
Sumatriptan
Rizatriptan
Zolmitriptan
Preventive Anti-Migraine Drugs
First line agents of preventive
Propranolol
Menghambat pembentukan
serotonin
3
Third-line agents are methysergide
and phenelzine
Phenelzine
Antagonis reseptor
5 HTZ
Menstabilkan Menghambat
neurotransmisi timbulnya inflamasi
serotogonik neurogenik
Antikonvulsan
Obat golongan anti epilepsi antara lain
topiramat dan asam valproat.
Asam valproat bekerja dengan menghambat
ekstravasasi plasma, substansi P,
menghambat lecutan serotonergik di dorsal
raphe nuclei.
Topiramat bekerja dengan memperkuat
aktivitas -amino butyric acid (GABA), tetapi
kemungkinan mekanisme yang lain adalah
dengan memblok aktivitas kanal sodium,
menurunkan aktifitas karbonik anhidrase
dan glutamat.
Antidepresant
Efeknya
AMITRIPTILLIN Pada TCA lebih
menguntung profilaksis efektif
kan untuk migren dibandingka
terapi dapat di n gol. SSRI.
profilaksis, toleransi
berkaitan dengan
dengan dosis rendah
regulasi .
pada
reseptor 5-
HTZ
Efek samping Obat dan Kontra
Indikasi
Beta bloker
Mudah lelah, mual,
muntah, bradikardi
dan hipotensi Antidepresan
Efek antikolinergik, insomnia, gangguan
KI : Gagal jantung, asma pencernaan
KI : Glaukoma, konstipasi, epilepsi
asetosal/aspirin
+ AINS lainya
dapat meningkatkan efek samping
Ibuprofen
+ Penghambat ACE
meningkatkan resiko kerusakan ginjeksial dan
menaikkan resiko hiperkalemia
Tartrat + - Bloker
Ergotamin
Menambah vasokontriksi perifer, iskemia perifer
Sumatriptan+ Ergotamin
Meningkatkan resiko vasospasme
Ketorpen+ - Bloker
Antagonisme efek hipotensif
Propanolol
+ antidepresan
Meningkatkan kadar plasma propanolol
Amitriptilin
+ alkohol + beta bloker
Meningktkn efek sedatif, resiko aritmia
STUDI KASUS
Bodrex Migra
3x1
Diagnosis Dokter :
Bellapheen
MIGRAINE
3x1
Triptagig
1x1
Pembahasa
Pembahasan
n
Bodrex migra (parasetamol,
propifenazon, kafein)
Analgetik-antipiretik mengurangi
sakit kepala migraine.
Kombinasi asetaminofen +
propifenazon (OAINS) + kafein
menambah efek analgetik
Mekanisme kerja OAINS pada
umumnya rutama menghambat
enzim siklooksigenase sehingga
sintesa prostaglandin dihambat.
Lanjutan
TERIMAKASIH