Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS RESUME

1. Judul : waham kebesaran


2. Identitas Pasien :
Nama: Tn. J
Umur: Tidak terkaji
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Alamat: papua
Pendidikan : tidak terkaji

3. Riwayat Penyakit
A. Alasan Masuk
Klien menganggap dirinya sebagai bupati merauke, bertempat tinggal di belanda,
Merasa mendapatkan hukuman dari Mr.brandy. dan tidak mau untuk dibersihkan
Kuku, rambut dan personal hygiene karena percaya bahwa orang yang
memegangnya akan mendapatkan hukuman yang sama dengannya.

B. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Waham kebesaran : Klien menganggap dirinya sebagai bupati merauke,
bertempat tinggal di belanda
2. Defisit perawatan diri : Merasa mendapatkan hukuman dari Mr.brandy. dan
tidak mau untuk dibersihkan Kuku, rambut dan personal hygiene karena
percaya bahwa orang yang memegangnya akan mendapatkan hukuman yang
sama dengannya.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


TIDAK TERKAJI
4. Data Fokus
tgl/Jam Data fokus Diagnosis Paraf

Ds: Klien menganggap dirinya sebagai bupati merauke, bertempat Ellysha


tinggal di belanda, dan mengaku bahwa ia memiliki garuda airline.
Merasa mendapatkan hukuman dari Mr.brandy. dan tidak mau untuk - Waham kebesaran
dibersihkan Kuku, rambut dan personal hygiene karena percaya - Defisit Perawatan Diri
bahwa orang yang memegangnya akan mendapatkan hukuman yang
sama dengannya.

Do: klien tampak tenang. Dapat berkomunikasi dengan baik.


Kooperatif, duduk sendiri di pinggir jalan, mengaku sebagai bupati,
boss besar garuda airline. Badan bau dan kotor, kuku Panjang dan
kotor, rambut Panjang gimbal dan tidak terawat. Penampilan tidak
rapi.

5. Catatan Perawatan
Tgl/j Diagnosis / TUK / SP Implementasi Evaluasi Paraf
am

b- Waham Kebesaran Kriteria evaluasi : gEllysha

SP: 1. Membina Hubungan *Waham Kebesaran


1. Ekspresi wajah bersahabat,
Saling Percaya dengan pasien, 1. Bina hubungan saling prcaya
menunjukkan rasa senang, ada
2. mengidentifikasi dengan mengemukakan prinsip kontak mata, mau berjabat
kebutuhan dan membantu komunikasi terapeutik : tangan, mau menyebutkan
memenuhi kebutuhan , nama, menjawab salam, klien
a. mengucapkan salam terapeutik.
mempraktekkan kebutuhan mau duduk berdampingan
Sapa klien dengan ramah, baik dengan perawat, mau
yang tidak terpenuhi
verbal maupun non verbal. mengutarakan masalah yang
33. membantu orientasi realita dihadapinya, tidak
b. berjabat tangan dengan klien
pada pasien. realitas atau menunjukkan tanda-tanda
kenyataan atau mampu c. perkenalkan diri dengan sopan kecurigaan, mau menerima
berorientasi dengan realitas d. tanyakan nama lengkap klien bantuan dari perawa
secara bertahap
dan nama panggilan yang 2. -Klien dapat mempertahankan
44. Klien dapat dukungan dari disukai klien aktivitas sehari-hari
keluarga
e. jelaskan tujuan pertemuan -Klien dapat mengontrol
f. membuat kontrak topik, waktu wahamnya
dan tempat setiap kali bertemu
3. -Kebutuhan klien terpenuhi
klien
- Klien dapat melakukan aktivitas
g. tunjukkan sikap empati dan
secara terarah
menerima klien apa adanya
- Klien tidak menggunakan atau
h. beri perhatian kepada klien dan
perhatian kebutuhan dasar klien membicarakan wahamnya
2. Jangan membantah dan perasaan marah, jengkel, bicara
mendukung waham klien kasar.
4. Klien dapat berbicara dengan
a. Katakan bahwa perawat
realitas
menerima keyakinan klien
5. Klien dapat menyebutkan
b. Katakan bahwa perawat tidak
perbedaan pengalaman nyata
mendukung keyakinan klien
dan pengalaman wahamnya
3. Yakinkan klien bahwa ia
6. Klien mengikuti Terapi
dalam keadaan aman dan
Aktivitas Kelompok (TAK)
terlindungi
a. “Anda berada di tempat aman
dan terlindung”
b. Gunakan keterbukaan dan
kejujuran dan jangan
meninggalkan klien dalam
keadaan sendiri
c. Observasi apakah waham
mengganggu aktivitas sehari
hari dan perawatan diri klien

SP 2:

1. Berkan pujian pada penampilan


dan kemampuan klien yang
realistis
2. Dsikusikan bersama dnegan klien
mengenai kemampuan yang
dimilikinya dahulu dan saat ini
3. Tanyakan apa yang bisa dilakukan
(kaitkan dengan hal seputar
aktivitas sehari hari dengan
perawatan diri klien), lalu anjurkan
untuk melakukannya saat ini

SP 3
1. Berbicara dengan klien dalam
konteks realita (realitas diri,
realitas orang lain, serta realitas
waktu dan tempat)
2. Ikut sertakan klien dalam terapi
aktivitas kelompok dalam
kaitannya dengan orientasi realitas
3. Berikan pujian pada tiap kegiatan
positif yang dilakukan oleh klien

SP 4
1. Diskusikan dengan keluarga
tentang:
a. Gejala waham
b. Cara merawat
c. Lingkungan keluarga
d. Follow up dan obat
2. Anjurkan keluarga
melaksanakannya dengan
bantuan perawat

Devisit perawatan Diri *Defisit Perawatan Diri Kriteria Hasil: Ellysha


SP1 - Pasien mampu menjelaskan
7. Membina Hubungan Saling pentingnya menjaga kebersihan diri
Percaya - Mampu dan mau mempraktikan
cara-cara melakukan kebersihan
SP2
diri meliputi : mandi, mencuci
8. Klien mengetahui pentingnya rambut, menggosok gigi, dan
perawatan diri memotong kuku.
SP3
9. Klien mengetahui cara- cara
melakukan perawatan diri
SP4
10. Klien dapat melaksankan
perawatan diri dengan bantuan
perawat
SP5
11. Klien dapat melakukan
perawatan diri secara mandiri

MELATIH PASIEN cara merawat


kebersihan diri:

1. Menjelaskan pentingnya
menjaga kebersihan diri
2. Menjelaskan alat-alat untuk
menjaga kebersihan diri
3. Menjelaskan cara-cara untuk
menjaga kebersihan diri
4. Melatih pasien mempraktikan
cara membersihkan diri

Anda mungkin juga menyukai