A. Judul Penelitian
Terapi Aktifitas Kelompok (Tak): Stimulasi Persepsi Modifikasi Sebagai Alternatif
Pengendalian Halusinasi Dengar Pada Klien Skizofrenia
B. Peneliti
Ah. Yusuf, Rizki F., Nursalam, Iskandar
C. Ringkasan Jurnal
Halusinasi merupakan bentuk gangguan persepsi dimana individu mengalami
kehilangan kemampuan dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan
eksternal (dunia luar). Klien dengan diagnosa skizofrenia, 70% mengalami halusinasi dan
30% mengalami waham. Dari klien yang mengalami waham ditemukan 35%-nya mengalami
halusinasi. Klien skizofrenia dan psikotik lain, 20% mengalami campuran halusinasi
pendengaran dan pengelihatan (Stuart & Sundeen, 1995).
Halusinasi yang tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan akan menimbulkan
masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh
halusinasi pada klien skizofrenia adalah: 1) perilaku kekerasan baik ditujukan pada diri
sendiri maupun orang lain, 2) risiko tinggi tindakan bunuh diri, 3) gangguan interaksi sosial
dan 4) kerusakan komunikasi verbal dan non verbal.
D. Tujuan penelitian
Modifikasi TAK stimulasi persepsi perlu dilakukan agar dapat diterapkan dilapangan
dan menilai pengaruh TAK stimulasi persepsi modifikasi terhadap pengendalian halusinasi
dengar pada klien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa.
E. Kelebihan dan kekurangan
1. Kelebihan
a. Teknik ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan alat ataupun biaya
b. Teknik ini dapat dilakukan pasien secara mandiri setelah diajarkan oleh perawat
c. Ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga terlihat perbedaannya
2. Kekurangan
a. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang jenis TAK yang lain agar
memperluas wawasan tentang terapi modalitas khususnya TAK untuk klien
skizofrenia
PEMBAHASAN
A. Problem
Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan pendekatan
(nonequaivalen control group atau non randomized control group pretest-posttest
design). Populasi dalam penelitian ini adalah klien halusinasi yang sedang
menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang terdiri dari 3
ruang rawat inap kelas III laki-laki dengan besar sampel 18 responden. TAK
stimulasi persepsi modifikasi terdiri atas tiga sesi, dilaksanakan tiga kali selama
tiga hari.
B. Intervention
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Panduan TAK, 2)
Lembar observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney Test dengan derajat kemaknaan
α<0.05.
Pada kelompok kontrol hanya terjadi perubahan yang tidak terlalu signifikan
yaitu 10% (1 orang), keadaan ini disebabkan oleh karena: 1) perbedaan
mekanisme koping antar individu dalam kemampuannya untuk mengendalikan
halusinasi dengar yang mempengaruhi percepatan klien dalam mengontrol
halusinasi, 2) perbedaan terapi yang diterima klien yaitu adanya pemberian elektro
convulsi therapy (ECT).
C. Comparation
1. PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) HALUSINASI
TERHADAP KEMAJUAN PERAWATAN PADA PASIEN HALUSINASI DI
RUANGAN MANGGIS RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PALU. (Jein
Fani Tokalese, Nasrul, Aminuddin)
D. Outcome