1. Ani Nureliza
2. Fajar Rizki Waluya
3. Ika Sugiyanti Pratiwi
4. Siti Nurrohmawati
5. Tatu Andriani
1. Obat dalam
2. Obat luar
Penggolongan Obat
Berdasarkan Cara Pemakaian
1. Oral
2. Perektal
3. Sublingual
4. Parenteral
5. Langsung ke organ
6. Melalui selaput perut
Penggolongan Obat
Berdasarkan Efek Yang Ditimbulkan
1. Sistemik
2. Lokal
Penggolongan Obat
Berdasarkan Daya Kerja Atau Terapi
1. Farmakodinamik
2. Kemoterapi
Penggolongan Obat
Berdasarkan Asal Obat dan Cara Pembuatannya
1. Alamiah
2. Sintetik
obat tradisional dapat
dikelompokkan menjadi 3
1. Agonis kolinergik
meniru efek asetilkolin dengan cara berikatan
langsung pada kolinoseptor. Obat ini adalah ester
sintetik kolin. Agonis kolinergik dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Agonis kolinergik langsung
• Asetilkolin
• Betanekol
• Karbakol (karbamikolin)
• Pilokarpin
b. Inhibitor kolinesterase
2. Antagonis Kolinergik
(disebut juga obat penyekat kolinergik atau
obat antikolinergik) mengikat kolinoreseptor
tetapi tidak memicu efek intraseluler
diperntarai reseptor seperti lazimnya.
a. Obat antimuskarinik
• Skopolamin
• Ipratropium
b. Penyekat ganglionik
• Nikotin
• Trimetafan
• Mekamilamin
Golongan salisilat
Golongan para aminofenol
Golongan pirazolon (dipiron)
Golongan antranilat (asam
mefenamat)
1. Acetosal /asam asetil salisilat
• Taraf analgesia
• Taraf eksitasi
• Taraf anestesia
• Taraf pelumpuhan sum-sum tulang
Efek samping
Hampir semua anestetika inhalasi
mengakibatkan sejumlah efek samping, yang
terpenting diantaranya adalah :
• Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter
dan trikloretiken
• Mengurangi kontraksi jantung, terutama halotan
dan metoksifluran, yang paling ringan pada eter
• Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan
lagi seperti senyawa klor (kloroform)
• Merusak ginjal, khususnya metoksifluran
Penggolongan
• Anestetika injeksi, contohnya diazepam,
barbital ultra short acting (tiopental dan
heksobarbital), dll
• Anestetika inhalasi, diberikan sebagai uap
melalui saluran pernafasan. Contohnya eter,
dll
1. Dinitrogen Monoksida (N2O, gas
gelak/gas tertawa)