Anda di halaman 1dari 10

Diagnosis, Hasil, dan Intervensi Keperawatan

Diagnosis Hasil yang dicapai Intervensi


Keperawatan (NOC) (NIC)
NANDA
Resiko penurunan Efektivitas pompa Manajemen Disritmia :
curah jantung jantung : Independen
Faktor risiko:  Mempertahankan  Palpasi nadi radikal,
 Perubahan atau mencapai karotid, femoral, dan
frekuensi/irama curah jantung dorsalis pedis, perhatikan
jantung yang adekuat frekuensi, regulitas,
 Perubahan sebagaimana amplitudo (penuh atau
kontraktilitas dibuktikan halus), dan simestrisitas.
dengan TD dan Dokumentasikan adanya
Definisi : nadi berada pulsus alternans, nadi
Ketidakadekuatan dalam kisaran bigeminal, atau defisit nadi.
darah yang dipompa normal, haluaran  Auskultasi suara jantung,
jantung untuk urine adekuat, perhatikan frekuensi, irama,
memenuhi nadi terpalpasi keberadaan denyut jantung
kebutuhan dengan kualitas ekstra, dan penurunan
metabolik tubuh. sama, dan denyut jantung.
tingkat mental  Pantau tanda vital. Kaji
seperti biasa. keadekuatan curah jantung
 Menunjukkan dan perfusi jaringan,
penurunan perhatikan variasi
frekuensi atau signifikan dalam tekanan
tidak adanya darah, ekualitas frekuensi
disritmia. nadi, pernapasan,
 Berpartisipasi perubahan warna kulit dan
dalam aktivitas temperatur, tingkat
yang mengurangi kesadaran dan sensorium,
beban kerja serta haluaran urine selama
miokardium. episode disritmia.
 Tentukan tipe disritmia dan
dokumentasikan dengan
strip irama jika pemantauan
jantung atau telemetri
tersedia :
Takikardia sinus
Bradikardia sinus
Disritmia atrial, seperti
flutter atrial, fibrilasi atrial,
dan takikardia
supraventrikel atrial
(takikardia atria
paroksismal, takikardia
atrium multifokal)
Disritmia ventrikular,
seperti denyut ventrikel
prematur (takikardia
ventrikel dan flutter
ventrikel serta fibrilasi
ventrikel blok jantung)
 Beri lingkungan yang
tenang dan sunyi. Tinjau
alasan pembatasan aktivitas
selama fase akut.
 Demonstrasikan dan dorong
penggunaan perilaku
penatalaksanaan stres
seperti teknik relaksasi,
imajinasi terbimbing, dan
pernapasan lambat dan
dalam.
 Investigasi keluhan nyeri
dada, dokumentasikan
lokasinya, durasi, intensitas
(skala 0-10), dan faktor
pereda atau pemburuk.
Catat isyarat nyeri
nonverbal seperti wajah
menyeringai, menangis,
perubahan tekanan darah
dan frekuensi jantung.
 Bersiap untuk memulai
resusitasi jantung paru
(RJP) sesuai indikasi.

Kolaboratif
 Pantau studi laboratorium,
seperti elektrolit, medikasi,
dan kadar obat
 Beri oksigen tambahan,
sesuai indikasi
 Persiapkan dan bantu
prosedur diagnosisi dan
terapi seperti ablasi
radiofrekuensi dan
krioablasi
 Masukkan dan pertahankan
akses intravena (IV).
 Beri medikasi, sesuai
indikasi, misal :
Kalium; antidisritmia
seperti berikut:
Obat kelas I
Kelas Ia seperti
disopiramid, prokainamid,
quinidin
Kelas Ib, seperti lidokain,
fenitoin, toksinid
Kelas Ic, seperti flekainid,
enkainid, propafenon
Obat kelas II, (paling
banyak digunakan) seperti
atenolol, karvedilol,
propranolol, acebutolol, dll.
Obat kelas III, seperti
bretilium tosilat,
amiodaron, sotalol, ibutilid,
dan dofetilid.
Obat kelas IV, seperti
amlodipin, verapamil,
diltiazem.
Obat kelas V, seperti
atropin sulfat, isoproterenol,
dan glikosida kardiak
(digoksin, digitoksin).
 Persiapkan dan bantu
kardioversi elektif,
 Bantu insersi dan
pertahankan fungsi pacu
jantung (eksternal atau
temporer, internal atau
permanen).
 Persiapkan prosedur,
termasuk angiografi dengan
kemungkinan angioplasti
dan pemasangan stent;
kateter atau ablasi bedah;
atau pembedahan, seperti
aneurismektomi atau
CABG, sesuai indikasi.
 Persiapkan pemasangan
ICD jika diindikasikan.

Risiko keracunan Pengetahuan : Manajemen Medikasi :


(toksistas digitalis) Medikasi Independen
 Mengungkapkan  Evaluasi klien mengenai
Faktor resiko : pemahaman kebutuhan untuk
 Defisien tentang resep mendapatkan digitalis.
pengetahuan individual,  Jelaskan tipe sediaan
mengenai agen bagaimana digoksin yang spesifik
farmasi; medikasi untuk klien daan
kekurangan berinteraksi penggunaan terapeutik
tindakan dengan obat atau spesifiknya.
kewaspadaan zat lain, dan  Instruksikan klien untuk
yang tepat pentingnya tidak mengganti dosis
 Penurunan mempertahankan karena alasan apapun, tidak
pandangan, regimen yang mengabadikan dosis-kecuali
keterbatasan telah diinstruksikan demikian,
kognitif. diprogramkan. berdasarkan frekuensi nadi-
 Mengenali tanda tidak meningkatkan dosis
Definisi : overdosis atau mengkonsumsi dosis
Rentan pemajanan digoksin dan ekstra, menghubungi dokter
pada, atau terjadinya gagal jika dosis yang terabaikan
memakan/meminum, jantung, dan berjumlah lebih dari satu.
obat atau produk mengidentifikasi  Informasikan klien bahwa
yang berbahaya apa yang harus digoksin dapat berinteraksi
secara tidak sengaja dilaporkan ke dengan banyak obat lain,
dalam dosis yang dokter. seperti barbiturat, neomisin,
memadai yang kolestiramin, kuinidin, dan
mengganggu Efektivitas pompa antasid. Sarankan klien
kesehatan. jantung : untuk tidak menggunakan
Terbebas dari tanda- obat-obatan yang dijual
tanda toksisitas; bebas/dibeli tanpa resep,
menunjukkan kadar seperti laksatif, antidiare,
obat dalam serum dll tanpa terlebih dahulu
dalam kisaran yang melakukan pemeriksaan
dapat diterima secara dengan apoteker atau
individual. pemberi asuhan kesehatan.
 Tinjau pentingnya asupan
diet dan suplemen kalium,
kalsium, dan magnesium.
 Beri informasi dan minta
klien dan orang dekat
mengungkapkan secara
verbal pemahaman tentang
tanda dan gejala toksik
yang harus dilaporkan ke
pemberi asuhan kesehatan.
 Diskusikan kebutuhan
evaluasi laboratorium
periodik, sebagaimana
diindikasikan: kadar
digoksin serum atau
digitoksin serum; studi
elektrolit, nitrogen urea
darah (BUN), kreatinin, dan
studi fungsi hati.

Kolaboratif
 Beri terapi suportif, sesuai
indikasi.
 Beri medikasi yang tepat,
misalnya digoksin immune
Fab.
 Persiapkan klien untuk
dipindahkan ke unit
perawatan kritis (ICCU)
sesuai indikasi, seperti
untuk disritmia yang
berbahaya, perburukan
gagal jantung.
Ketidakefektifan Manajemen Diri : Penyuluhan : Individu
manajemen Disritmia: Independen
kesehatan  Mengungkapkan  Kaji tingkat pengetahuan
Yang berhubungan pemahaman klien dan orang dekat serta
dengan : kondisi, kemampuan dan keinginan
 Defisiensi prognosis, dan untuk belajar.
pengetahuan fungsi pacu  Waspadai tanda-tanda
 Kompleksitas jantung (jika penghindaran, seperti
regimen digunakan). mengganti subjek jauh dari
terapeutik  Menghubungkan informasi yang sedang
tanda-tanda disampaikan atau
Definisi : kegagalan pacu melakukan perilaku ekstrem
Pola pengaturan dan jantung. (menarik diri atau auforia).
pengintegrasian ke  Mengungkapkan  Beri informasi dalam
dalam kebiasaan pemahaman format tertulis untuk dibawa
terapeutik hidup tentang regimen pulang oleh klien dan orang
sehari-hari untuk terapeutik. dekat.
pengobatan penyakit  Menyebutkan
dan sekuelanya yang tindakan yang Penyuluhan : Proses penyakit
tidak memuaskan diharapkan dan Independen
untuk memenuhi kemungkinan  Kuatkan penjelasan tentang
tujuan kesehatan efek samping faktor risiko pembatasan
spesifik. yang merugikan diet dan aktivitas, medikasi,
dari medikasi. dan gejala yang
 Secara benar memerlukan perhatian
melakukan medis dengan segera.
prosedur yang  Dorong identifikasi dengan
diperlukan dan pengurangan faktor risiko
menjelaskan individual, seperti merokok,
alasan tindakan. mengkonsumsi alkohol, dan
obesitas.
 Tinjau fungsi jantung
normal dan konduksi
elektrik.
 Jelaskan dan kuatkan
masalah disritmia spesifik
serta upaya terapeutik
kepada klien dan orang
dekat.
 Identifikasi efek merugikan
dan komplikasi disritmia
spesifik, seperti keletihan,
edema, perubahan mental,
dll.
 Informasikan dan
dokumentasikan
penyuluhan mengenai
medikasi.
 Dorong perkembangan
rutinitas olehraga yang
teratur, hindari pengerahan
tenaga yang berlebih.
Identifikasi tanda dan gejala
yang memerlukan
penghentian aktivitas
dengan segera, seperti
pusing, kepala berkunang-
kunang, dispnea, dan nyeri
dada.
 Tinjau kebutuhan dan
pembatasan diet individual,
seperti kalium dan kafein.
 Demonstrasikan teknik
pemeriksaan denyut nadi
dengan benar.
 Rekomendasikan untuk
memakai gelang atau
kalung siaga medis dan
membawa kartu identitas
pengguna alat pacu jantung.
 Diskusikan pemantauan dan
keamanan lingkungan yang
harus diperhatikan jika
terpasang alat pacu jantung
atau ICD.

Anda mungkin juga menyukai