ANTIEMETIKA
(OBAT MUAL MUNTAH)
DI SUSUN OLEH :
SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Antiemetik adalah obat-obatan yang digunakan dalam penatalaksanaan mual dan muntah.
Obat-obatan tersebut bekerja dengan cara mengurangi hiperaktifitas refleks muntah
menggunakan satu dari dua cara: secara lokal, untuk mengurangi respons lokal terhadap stimulus
yang dikirim ke medula guna memicu terjadinya muntah, atau secara sentral, untuk menghambat
CTZ secara langsung atau menekan pusat muntah. Antiemetik yang bekerja secara lokal
dapat berupa anastid, anestesi lokal, adsorben, obat pelindung yang melapisi mukosa GI, atau ob
at yang mencegah distensi dan menstimulasi peregangan saluran GI. Agen ini sering kali
digunakan untuk mengatasi mual yang ringan.
Antiemetik yang bekerja secara sentral terbagi atas beberapa kelompok:
fenootiazin,nonfenotiazin, penyekat reseptor serotonin (5-HT3), antikolinergik/antihistamin, dan
kelompok yang bermacam-macam. Dua jenis fenotiazin yang umum digunakan adalah
proklorperazin(compazine) dan prometazin (phenergan) keduanya memiliki awitan yang cepat
dan efekmerugikan yang terbatas.
Selain menggunakan obat obatan kimia, antiemetik dapat juga diatasi dengan obat
tradisional atau bahan yaitu Jahe (zingiberis officinale) . Jahe merupakan tanaman rimpang yang
sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Di Asia termasuk Indonesia, jahe digunakan untuk
mengobati sakit perut, mual, dan diare, karena jahe mengandung senyawa aktif seperti Gingerol.
BAB II
PEMBAHASAN
Bahan alam yang digunakan untuk mengobati antiemetik atau mual-muntah adalah Jahe
(zingiberis officinale) salah satu zat aktif yang terkandung dan terbukti efektif mengobati
antiemetik adalah Gingerol. Jahe merupakan tanaman rimpang yang sangat populer sebagai
rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Di Asia termasuk Indonesia, jahe digunakan untuk mengobati sakit perut, mual, dan
diare, karena jahe mengandung senyawa aktif seperti Gingerol.
Jahe adalah jenis makanan akar yang memiliki rasa pedas dan terasa hangat apabila
dikonsumsi. Tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini telah banyak dibudidayakan di
berbagai negara seperti di Indonesia, India, Tiongkok dan negara-negara Afrika. Jahe merupakan
tanaman rimpang ang tumbuhnya menjalar dibawah permukaan tanah serta dapat menghasilkan
tunas dan akar baru dari ruas-ruasnya.
Jahe yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh manusia ini dapat dikonsumsi
secara segar maupun ditambahkan berbagai hidangan makanan sebagai penambah cita rasa
makanan serta diolah menjadi jamu, dodol jahe, permen jahe, selai jahe dan teh jahe.
1. Memodulasi saluran pencernaan dengan merangsang motilitasnya, dan juga sekresi air
liur dan empedu.
2. Menghambat aktivitas reseptor serotonin tipe 3 (5-HT 3) Jahe bekerja menghambat
reseptor serotonin menimbulkan efek anti emetik pada sistem gastrointestinal dan sistem
susunan saraf pusat. Galanolakton, merupakan unsur lain yang terkandung pada jahe,
adalah suatu antagonis kompetitif pada ileus 5-HT reseptor, yang menimbulkan efek anti-
emetik.
3. Menghambat efek karminatif. Keempat, mengurangi efek cisplatin seperti pada
Kemoterapi. Dan kelima, memiliki efek yang sama dari dimenhydrinate.
a) Interaksi obat
Jahe dapat berinteraksi dengan beberapa obat resep. Maka dari itu konsultasikan dengan
dokter jika sedang mengonsumsi obat tersebut, jika minum obat, berkonsultasilah dengan
praktisi kesehatan, karena semua herbal dapat berinteraksi dengan obat lain.
Ahli herbal menyarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari empat gram jahe dalam satu
hari.
c) Efek samping
Jika berlebihan efek sampingnya mungkin kembung, gas, mulas dan mual.
Anak anak yang dibawah umur dua tahun disarankan belum saatnya diberikan jahe
Hindari jahe jika seseorang memiliki kelainan darah. Lalu jika seseorang mengonsumsi
obat pengencer darah termasuk aspirin janga digabungkan konsumsinya.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahan alam yang digunakan untuk mengobati antiemetik atau mual-muntah adalah Jahe
(zingiberis officinale) salah satu zat aktif yang terkandung dan terbukti efektif mengobati
antiemetik adalah Gingerol.
Sebagai anti-mual dan muntah mekanisme kerja jahe yaitu Menghambat aktivitas reseptor
serotonin tipe 3 (5-HT 3) Jahe bekerja menghambat reseptor serotonin menimbulkan efek anti
emetik pada sistem gastrointestinal dan sistem susunan saraf pusat dan menghambat efek
karminatif. Efek sampingnya yaitu Jika berlebihan mungkin kembung, gas, mulas dan mual.
Latifa R. 2015. Efektifitas Pemberian Serbuk Jahe (Zingiber Officinale) Terhadap Tingkatan
Mual Muntah. [online]. Academia
Anonime. 2012. Khasiat Kandungan Bahan Kimia Pada Jahe. [online]. Sir ossiris home