ABSTRAK
Labu kuning (Cucurbita moschata) merupakan salah satu buah yang kaya akan senyawa antioksidan. Labu
kuning termasuk jenis sayuran yang dapat tumbuh pada dataran rendah sampai tinggi. Labu kuning yang
mengandung vitamin A, beta-karoten, vitamin C, zat besi, kalium, niacin dan selenium sehingga dipercaya
dapat menyehatkan kulit, melembapkan kulit, mencegah penuaan dini, sebagai antioksidan dan
menghilangkan jerawat. Berbagai sediaan yang mengandung senyawa antioksidan telah banyak beredar,
salah satunya dalam bentuk lulur wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi sediaan lulur
wajah ekstrak daging buah labu kuning (Cucurbita moschata) dengan butiran serbuk biji labu kuning.
Desain penelitian adalah eksperimental, penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Institut Sains dan
Teknologi Al-kamal. Pada bulan September 2017 - Juni 2018. Uji antioksidan dilakukan dengan metode
DPPH. Daging buah labu kuning diekstraksidengan metode maserasi menggunakan pelarut n - heksana.
Ekstrak yang diperoleh kemudian dibuat sedian lulur wajah dengan konsentrasi daging buah labu kuning
sebesar 2 % (FI), 4 % (FII), dan 6 % (FIII). Hasil uji antioksidan menggunakan DPPH menunjukkan nilai
IC50 dari ekstrak daging buah labu kuning (Cucurbita moschata) sebesar 31,72 ppm serta dari ketiga
sediaan lulur wajah daging buah labu kuning (Cucurbita moschata) formula 1, formula2, dan formula 3
berturut - turut yaitu 48,78; 49,48; dan 44,53 ppm.
Kata kunci : lulur wajah, antioksidan, daging buah labu kuning (Cucurbita moschata)
ABSTRACT
Pumpkin (Cucurbita moschata) is one of the fruits that are rich in antioxidant compounds. Pumpkin is a
type of vegetable that can grow in the lowlands to high. Pumpkin which contains vitamin A, beta-carotene,
vitamin C, iron, potassium, niacin and selenium so that it is believed to nourish the skin, moisturize the skin,
prevent premature aging, as antioxidants and eliminate acne. Various preparations that contain antioxidant
compounds have been widely circulated, one of which is in the form of facial scrubs. The aim of this study
was to obtain the formulation of facial scrub, pumpkin fruit extract (Cucurbita moschata) with pumpkin
seeds powder. The research design was experimental, this research was carried out at the Al-kamal
Institute of Science and Technology Laboratory. In September 2017 - June 2018. Antioxidant testing is
carried out by DPPH method. Pumpkin fruit flesh was extracted with maceration method using n-hexane
solvent. The extract obtained was then made with facial scrub with pumpkin fruit meat concentration of 2%
(FI), 4% (FII), and 6% (FIII). Antioxidant test results using DPPH showed IC50 values form pumpkin fruit
extract (Cucurbita moschata) of 31.72 ppm and from the three preparations of squash (Cucurbita
moschata) fruit flesh formulas 1, formulas, and formula 3 respectively 48 , 78; 49,48; and 44.53 ppm.
V. DAFTAR PUSTAKA
1. Adi, Lukas T. (2007). Sehat
Berdasarkan Golongan Darah.
Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal
162.
2. Anonim. (2010). Klasifikasi dan
Dekskripsi Labu Kuning.
http://materipertanian.com. 08
Agustus 2017.
3. Arora, Anjali. (2008). 5 Langkah
Menjaga Kesehatan dan
Kecantikan.Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer. Hal 9-15.
4. Carolina, Linda B. (2010). Semua
Serba Labu Kuning. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Hal 7.
5. Carvalho, Lucia Maria Jaeger de,
Patricia Barros Gomes, Ronoel
Luiz de Oliveira Godoy, Sidney
Pacheco, Pedro Henrique
Fernandes do Monte, Jose Luiz
Viana de Carvalho, Marilia Regini
Nutti, Ana Cristina Lima Neves,
Ana Carolina Rodrigues Alves
Vieira, dan Semiramis Rabelo
Ramalho Ramos. (2011). Total
Carotenoid Contents, α-carotene
and β- carotene, of Landrace
Pumpkins (Cucurbita moschata
Duch): Preliminary Study. Brazil:
Food Research International, 47,
337-340.
6. Ditjen POM. (1979). Farmakope
Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta:
Departemen Keshetan. Hal
57,271,354,458,612, 703.
7. Ditjen POM.(1995). Farmakope
Indonesia. Edisi Keempat.Jakarta:
Departemen Kesehatan. Hal 4-8.
8. Flick, Ernest. W. (1989). Cosmetics
and Toiletry Formulations. Edisi
Kedua.USA: Noyes Publications.
Hal 59.
9. Furqonita, Deswaty. (2006). Seri
IPA Biologi. Bogor: Quadra.Hal
11-15.
10. Hutapea, J. R. 1994. Labu Kuning
(Cucurbita Moschata Durch).
CCRC - Farmasi UGMTumbuhan,
diterjemahkan oleh Kosasih
Padmawinata dan Iwang Soediro,
edisi III. Penerbit ITB: Bandung;
1984, h 70-72.