Anda di halaman 1dari 14

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Komunikasi dan Konseling

Disusun oleh :
1. Hanif Arifani

1061421078

2. Henny Hidayah

1061421080

3. Heryani

1061421082

4. Indra Pradipta

1061421084

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI
SEMARANG
2015

KOMUNIKASI DAN KONSELING RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)


KAJIAN RESEP

R/ Methotrexat tab 2,5

no. XL

S. 5x per minggu
R/ Folic Acid tab

no. XVI

S. 2 tab/minggu
R/ Kenacort tab 4

no. XL

S. 3x/minggu
R/ Cavit D3

no. LX

S. 0.0.1
R/ Meloxicam 15

no. LX

S. 0.2.0

Anamnesa:
Pasien menyatakan menderita Rheumatoid Arthritis (RA).
Informasi Obat:
1. Methotrexate tab 2,5
Komposisi
Methotrexate
Indikasi
Antineoplasma, meningeal leukimia, osteosarcoma, rheumatoid arthritis.
Terapi untuk prosiasis berat tak terkontrol dan autoimunopati yang tidak
responsif terhadap terapi konvensional. Tumor maligna dan hemoblastosis.
Dosis
Tablet Prosiasis awal 10-25 mg / minggu.
AR 7,5 mg / minggu. Maksimal 20 mg / minggu. Untuk AR dosis awal 5 15
mg IM 1x seminggu. Dapat ditingkatkan sebesar 5 mg 25 mg / minggu.

Neoplasia dosis tergantung tiap individu. Injeksi tumor maligna dan


hemoblastosis berikan secara infus IV, IM, IA, intratekal, dan intraventrikular.
Rute sistemik dosis tergantung tiap individu.
Rute intratekal 0,2 0,5 mg / KgBB atau 8 12 mg / m 2 luas permukaan badan
tiap 2 3 hari; setelah gejala berkurang, berikan tiap minggu, kemudian tiap
interval tiap bulan sampai hasil pemeriksaan cairan serebrospinal normal.
Terapi profilaksis secara intratekal harus diberikan tiap 6 8 minggu. Dosis
untuk rute intratekal dan intraventrikular: 15 mg/m2.
Prosiasis, autoimunopati lain 10 50 mg secara parenteral dengan interval tiap
minggu.
Pemberian Obat
Diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada
gastrointestinal (saluran cerna).
Kontraindikasi
Hamil dan laktasi, disfungsi ginjal atau hati, gangguan sistem hepatopoietik,
penyalahgunaan

alkohol,

infeksi,

ulkus

rongga

mulut

atau

saluran

gastrointestinal (saluran cerna), luka operasi yang baru.


Perhatian
Gangguan fungsi sumsum tulang setelah pemberian radioterapi, kemoterapi,
atau obat-obatan secara intensif. Pasien dengan keadaan umum buruk, anak,
dan lansia.
Efek Samping
Mual, muntah,

sulit

menelan,

stomatitis,

faringitis,

leukopenia,

trombositopenia, depresi sumsum tulang primer. Teratogenik, kerusakan ginjal,


efusi pleura, anemia aplastik, imunosupresi, reaksi dermatologis, toksisitas GI
dengan pemakaian NSAID.

Interaksi Obat
Asam folat, Salisilat, Fenilbutazon, Fenitoin, Barbiturat, Sulfonamid,
Kortikosteroid, Tetrasiklin, Kloramfenikol, PABA, Asam p-aminohipurat atau
Probenesid.
Kemasan
Tablet 2,5 mg x 50
2. Folic Acid tab
Komposisi
Folic Acid

Indikasi
Pertumbuhan janin, defisiensi asam folat, suplemen saat hamil dan laktasi,
kondisi dimana kebutuhan asam folat meningkat.
Dosis
400 500 mcg / hari.
Defisiensi asam folat (awal): 0,25 1 mg / hari.
Dosis pemeliharaan: 0,25 mg / hari (ibu hamil dan menyusui = 0,8 mg / hari).
Untuk suplemen diet (pada ibu hamil): 0,1 1 mg / hari. Untuk kondisi dimana
kebutuhan asam folat meningkat: 0,5 1 mg / hari.
Pemberian Obat
Diberikan sebelum atau sesudah makan.
Kontraindikasi
Terapi jangka panjang pada defisiensi kobalamin yang tidak diobati.
Perhatian
Tidak untuk sebagai obat tunggal pada terapi anemia pernisiosa dan defisiensi
vitamin B12.
Kemasan
Tablet 400 mcg x 10 x 10.
3. Kenacort tab 4
Komposisi
Triamcinolone
Indikasi
Arthritis rheumatoid dan demam reumatik, asma bronkial, rinttis vasomotor,
leukeumia, limfosarkoma, penyakit Hodgkin, fibrosis paru, bursitis akut.
Dosis
(Dewasa) 4 48 mg / hari
Pemberian Obat
Berikan bersama makanan
Kontraindikasi
TBC aktif, laten, atau menyembuh; psikosis akut.
Perhatian
Hipertensi, diabetes melitus, penyakit ginjal, jumlah protein yang cukup harus
diberikan

selama

terapi.

Diverkulitis,

anastomosis

usus

yang

baru,

tromboflebitis, miastenia gravis, penyakit menular, kecenderungan psikosis,


nefritis kronis, karsinome metastase, osteoporosis, infeksi bakterial yang tidak
terkontrol, herpes simpleks pada mata, glomerulonefritis akut.
Efek Samping
Fraktur spontan; ulkus peptikum; perubahan Cushingoid; purpura, kemerahan
pada muka, berkeringat, akne, striae, hirsutisme, vertigo, sakit kepala;

tromboemboli, nekrosis aseptik, angiitis nekrotik; pankteatitik akut; esofagitis


ulseratif; lemah otot; peningkatan TIK, papil edema; katarak subskapsular.
Kemasan
Tablet 4 mg x 100.
4. Cavit D3
Komposisi
Ca hydrogen phosphate dihydrate 500 mg, cholecalciferol 133 IU.
Indikasi
Suplemen untuk wanita hamil dan laktasi. Pencegahan osteoporosis saat
menopause.
Dosis
1 tablet per hari.
Pemberian Obat
Berikan sesudah makan.
Kemasan
Tablet 100s.
5. Meloxicam 15
Komposisi
Meloxicam 15 mg.
Farmakologi
Meloxicam merupakan obat golongan antiinflamasi non steroid (NSAID)
derivat asam enolat yang menunjukkan aktivitas antiinflamasi, analgesik, dan
antipiretik. Meloxicam menunjukkan aktivitas antiinflamasi pada semua model
standar inflamasi. Mekanisme umum dari efek antiinflamasi tersebut adalah
melalui penghambatan biosintesis prostaglandin yang merupakan mediator
inflamasi.
Indikasi
Pengobatan simptomatik jangka pendek eksaserbasi akut osteoarthritis dan
pengobatan simptomatik jangka panjang rheumatoid arthritis (chronic
polyarthritis).
Dosis dan Cara Pemberian
Rheumathoid arthritis
: 15 mg satu kali sehari. Dosis dapat diturunkan
hingga 7,5 mg satu kali sehari berdasarkan respon terapetik.
Osteoarthritis
: 7,5 mg satu kali sehari. Jika diperlukan, dosis
dapat ditingkatkan hingga 15 mg satu kali sehari.
Untuk pasien dengan resiko tinggi: Dosis awal 7,5 mg satu kali sehari.
Untuk pasien gagal ginjal parah: Dosis tidak lebih dari 7,5 mg satu kali sehari.
Dosis penggunaan pada anak-anak belum diketahui, penggunaan sebaiknya

hanya terbatas untuk dewasa. Tablet sebaiknya ditelan bersama air atau cairan
lain dalam makanan.
Overdosis
Pada kasus overdosis, pengosongan lambung, dan penanganan suportif secara
umum sebaiknya dilakukan karena antidot-nya belum diketahui. Uji klinis
menunjukkan bahwa Kolestiramin mempercepat eliminasi Meloxicam.
Pengobatan dengan antasida dan antagonis reseptor H2 diberikan untuk lesi
saluran cerna.
Peringatan dan Perhatian
Seperti obat-obat golongan NSAID lain, harus diperhatikan pada pengobatan
pasien dengan riwayat penyakit saluran cerna bagian atas dan pasien yang
sedang dalam pengobatan dengan antikoagulan. Penggunaan Meloxicam
sebaiknya dihentikan bila terjadi tukak peptik atau pendarahan lambung.
Perhatian khusus sebaiknya diberikan pada pasien yang dilaporkan mengalami
efek samping mucocutaneous (pada selaput lendir dan kulit) dan pemberian
Meloxicam tidak diteruskan. NSAID menghambat sintesis prostaglandin dalam
ginjal yang ikut berperan dalam pengaturan masuknya cairan pembuluh ke
dalam ginjal. Pada pasien dengan penurunan aliran darah ginjal dan volume
darah, pemberian NSAID dapat mempercepat terjadinya dekompensasi renal
yang umumnya diikuti proses penyembuhan kembali seperti pada kondisi
sebelum pemakaian obat sampai penghentian terapi antiinflamasi non steroid.
Pasien yang beresiko tinggi adalah pasien yang menderita dehidrasi, gagal
jantung bawaan, sirosis hati, sindrom nefrotik dan penyakit ginjal lainnya,
pasien yang menerima pengobatan diuretik atau mengalami bedah mayor yang
bisa mengakibatkan hipovolemia.
Efek Samping
Gangguan saluran cerna, anemia, pruritus, kulit kemerahan, light-headedness,
pusing dan udema. Sistem pencernaan: dyspepsia, mual, muntah, sakit perut,
flatulen, konstipasi, dan diare. Hematologi: trombositopenia dan leukopenia.
Reaksi cutaneo-mucosal: urtikaria, stomatitis, esofagitis, dan fotosensitasi.
Kardiovaskular: palpitasi, flushes, dan udema anggota gerak bawah. SSP:
vertigo, tinitus, dan mengantuk.

Kontraindikasi
Tukak peptik aktif, kelainan hepar dan ginjal, anak-anak dan remaja < 15
tahun, kehamilan dan menyusui, gangguan saluran cerna, pendarahan
serebrospinal atau bagian lain, asma, sedang mengalami terapi antikoagulan.
Interaksi Obat
Meningkatkan resiko pendarahan jika digunakan bersama NSAID lain
termasuk golongan salisilat, antikoagulan oral, Ticlopidine, Heparin,
trombolitik. Meningkatkan kadar lithium dalam serum. Meningkatkan
toksisitas hematologis Methotrexate. Golongan diuretik (monitor fungsi ginjal).
Eliminasi Meloxicam dipercepat oleh Kolestiramin. Menurunkan efek
antihipertensi Pentoxifyllin. Meningkatkan toksisitas nefrotik siklosporin.
Kemasan
Meloxicam 7,5 mg: dus berisi 5 strip @ 10 tablet.

PEMBAHASAN

Ada beberapa interaksi obat yang terjadi dalam resep tersebut, diantaranya adalah:
a. Methotrexate tab dengan asam folat
Asam folat dapat menurunkan efek methotrexate melalui antagonisme
farmakodinamik. - minor/non signifikan interaksi
- preparat vitamin yang mengandung asam folat atau turunannya bisa
menurunkan respon sistemik dari pemberian methotrexate

b. Methotrexate tab dengan meloxicam


Meloxicam meningkatkan level methotrexate dengan mengurangi clearance
ginjal.
- interaksi serius atau mengancam jiwa
- pemberian NSAID dengan methotrexate dosis tinggi sudah dilaporkan
menyebabkan

peningkatan

dan

perpanjangan

konsentrasi

serum

methotrexate, yang menyebabkan kematian karena pendarahan hebat dan


keracunan GI. NSAID dapat menurunkan sekresi tubular dari methotrexate
dan meningkatkan toksisitas.
c. Triamcinolon dengan meloxicam
Meningkatkan toksisitas dengan mekanisme sinergisme farmakodinamik,
interaksi signifikan mungkin terjadi, memungkinkan resiko ulser GI.
Untuk menghindari interaksi obat, dilakukan pengaturan pemberian obat, yaitu:
-

Methotrexate diberikan 5 kali seminggu (hari senin-selasa-rabu) dengan

interval setiap pemberiannya 12 jam, diminum sesudah makan.


Asam folat diberikan 2 tablet dalam seminggu (hari kamis dan sabtu) pada

pagi hari setelah makan.


Triamcinolone diberikan 3 kali dalam seminggu (hari kamis-jumat-sabtu)

pada pagi hari setelah makan.


Cavit D3 diberikan sehari satu kali pada malam hari setelah makan.
Meloxicam diberikan satu kali sehari pada siang hari setelah makan.

Pagi
Siang
Malam

Senin
Mtx

Selasa
Mtx

Rabu
Mtx

Jumat

Meloxicam

Kamis
As. Folat
Triamcinolone
Meloxicam

Meloxicam
Mtx
Cavit D3

Meloxicam
Mtx
Cavit D3

Minggu

Triamcinolone
Meloxicam

Sabtu
As. Folat
Triamcinolone
Meloxicam

Cavit D3

Cavit D3

Cavit D3

Cavit D3

Cavit D3

SARAN
Setiap obat memiliki efek samping masing-masing, maka perlu disarankan
untuk:
A. Methotrexat

Monitoring jumlah limposit, eritrosit, trombosit, bilirubin, kreatinin.


Tidak melakukan vaksinasi
Tidak meminum alkohol

B. Asam Folat

Meloxicam

Monitoring FBC, LFT, CRP setiap 2 minggu


Melakukan tes darah, pagi sebelum mengkonsumsi mtx, transminate naik

2x lipat dianggap wajar selama 2 hari pemakaian obat


Karena pemberian obat setiap harinya ada perbedaan, maka diperlukan
pengawasan/pemantauan dalam terapi pengobatan ini agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian obat sehingga tidak terjadi toksisitas dan efek
terapi dapat terjadi.

Percakapan Dialog Komunikasi dan Konseling:


(Pasien memasuki apotek dan menghampiri Asisten Apoteker)
Pasien

: Permisi Bu

AA

: Iya Ibu, selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?

Pasien

: Selamat siang. Ini Bu saya mau menebus obat di resep ini (seraya
menyerahkan resep)

AA

: Iya baik, Bu (menerima resep). Saya lihat dulu ya resepnya....


Kalau boleh tahu, resep ini untuk ibu sediri atau untuk siapa?

Pasien

: Oh iya Bu itu untuk saya sendiri kok.

Apoteker

: Oh begitu Emm sebelumnya ibu sudah pernah menerima resep


ini atau baru pertama kali?

Paien

: Baru pertama kali kok Bu, saya periksa ke dokter baru saja tadi dan
langsung dikasih resep itu.

AA

: Oke kalau begitu saya cek dulu resepnya ya Bu, Ibu silakan duduk
dulu di ruang tunggu. Kalau Ibu haus silakan mengambil air yang
sudah disediakan

(setelah menyediakan obat, AA kemudian menyerahkan obat dan resep kepada


Apoteker untuk selanjutnya Apoteker menskrining resep dan memberikan KIE
kepada pasien)
Apoteker

: (menskrining resep, kemudian menelpon dokter karena ada dosis


yang tidak sesuai)

Apoteker

: Hallo, selamat pagi

Dokter

: Ya, Hallo Ada yang bisa saya bantu?

Apoteker

: Perkenalkan saya Hanif Apoteker dari apotek men mari, mau


menanyakan apakah benar ada pasien anda yang bernama ibu
henny? pasien ini dengan keluhan sakit rheumatoid astrithis yang
diberi obat-obat Methotrexat, Folic Acid, Kenacort, Cavit D3, dan
Meloxicam

Dokter

: Sebentar saya liat datanya dulu

(setelah beberapa saat)


Dokter

: iya benar ada..

Apoteker

:Begini dokter, Dosis maksimal meloxicam adalah 15 mg/ hari.


Tapi dokter menuliskan di resep dengan dosis 15 mg diminum dua
kali sehari, sehingga untuk seharinya menjadi 30 mg.

Dokter

:maaf saya tidak punya banyak waktu, jd saya harap anda


menjelaskan pointnya saja.

Apoteker

:iya dok, apakah sehari meloksikam tetap diberikan dosis 30 mg,


karena dosis maksimalnya 15 mg.

Dokter

:saya biasa meresepkan seperti itu dan tidak pernah ada keluhan
dari pasien. ya sudah, saya serahkan ke anda saja. karena anda lebih
tau tentang obat.

Apoteker

: Baik dok, terima kasih atas waktunya

Dokter

: iya

(Setelah beberapa menit, AA memanggil pasien kembali)

AA

:Ibu Henny.

Pasien

:Iya.

AA

: Maaf ya Bu agak lama, karena tadi ada beberapa obat yang harus
saya periksa dan saya cek stoknya, semua obatnya ada dan harga
semua obatnya digabung jadi Rp 350.000,- . Jadi bagaimana, Bu?

Pasien

: Iya, Bu tidak apa-apa. Saya tebus semua obatnya, ini uangnya.


(menyerahkan uang)

AA

: Oh untuk pembayarannya nanti saja di kasir ya Bu. Sekarang saya


ingin minta waktu ibu sebentar untuk berkonsultasi dengan
apoteker terkait obatnya, ibu berkenan atau tidak?

Pasien

: Oh iya boleh, Bu. Saya juga suka bingung kalau minum obat.

AA

: Iya baik Bu, kalau begitu silakan ikut saya ke ruang Apoteker.
(Sambil mempersilakan pasien ke ruangan)

(Setelah di ruangan)
Apoteker

: Silakan duduk Bu. selamat siang. Saya hanif, apoteker di Apotek


ini (sambil berjabat tangan) dengan ibu?

Pasien

: (Duduk). selamat siang pak. saya ibu henny

Apoteker

: Bisa tolong diceritakan tidak Bu, apa saja yang Ibu rasakan
sebelum pergi ke dokter?

Pasien

: Iya pak, saya ini sudah lama merasa nyeri di bagian lutut saya.
Kalau saya bawa untuk kerja sehari-hari itu rasanya mengganggu.
Saya jadi tidak bisa melakukan kegiatan seperti dulu.

Apoteker

: Nyerinya terasa setiap Ibu melakukan kegiatan atau bagaimana?

Pasien

: Sekarang iya pak. Tapi dulu awalnya tidak begitu saya rasakan.

Apoteker

: Memangnya sudah berapa lama Ibu merasakan hal itu?

Pasien

: Waduh sudah lama pak. Kalau tidak salah kira-kira 3 atau 4 bulan
yang lalu.

Apoteker

: Wah sudah lama juga ya Bu, sebelumnya Ibu sudah pernah


mencoba untuk minum obat untuk mengatasi nyerinya?

Pasien

: Belum pernah pak. Saya kira dulu cuma karena kelelahan saja. Jadi
kadang-kadang saya cuma oleskan balsam. Tapi lama-kelamaan
kok malah tidak hilang nyerinya.

Apoteker

: Oh begitu, kalau boleh tau kegiatan ibu sehari-hari apa Bu?

Pasien

: Saya cuma ibu rumah tangga, sehari-hari paling melakukan


pekerjaan rumah tangga saja, ya seperti nyuci, masak, ngepel, ya
macam-macam lah pak.

Apoteker

: Kalau makanan sehari-hari yang ibu makan bagaimana Bu?

Pasien

: Biasa saja sih pak, saya makan sayur-sayuran seperti kangkung,


bayam, kol, dan juga kadang-kadang daging, ikan juga saya makan.

Apoteker

: Oh begitu ya Bu, nah kalau tadi waktu Ibu ke dokter, sudah dikasih
tau apa saja tentang obat ini?

Pasien

: Emm apa ya pak, saya agak-agak lupa. Tadi dokter bilang kalau ada
obat yang diminumnya 5 kali seminggu, ada yang 2 tablet
seminggu, saya lupa pak apa lagi hehehehe

Apoteker

: Iya Bu tidak apa-apa. Lalu dokter bilang ke Ibu kalau sudah minum
obat ini kondisi ibu akan membaik atau tidak?

Pasien

: Ya dokter bilang katanya nanti bisa mengurangi rasa nyerinya pak.

Apoteker

: Oh baiklah kalau begitu, saya akan memberi informasi tentang


obat-obat ini ya Bu. Untuk obat yang ini (menunjukkan MTX)
isinya Methotrexate ya Bu, ini diminum 5 kali seminggu setiap 12
jam. Obat ini berfungsi untuk mengurangi rasa sakit sendi ibu
sehingga tidak bertambah parah.

Pasien

: Maksudnya bagaimana pak?

Apoteker

: Diminumnya hari senin dan selasa dua kali sehari ya bu, pagi dan
malam, kemudian hari rabu satu kali saja pada saat pagi. Jadi total
5 kali bu. Kamis sampai minggu obat ini tidak usah diminum.
Bagaimana Ibu mengerti?

Pasien

: Oh begitu, iya saya paham.

Apoteker

: Nah, obat yang ke dua ini namanya asam folat, obat ini
diminumnya hanya dua kali dalam seminggu, obat ini fungsinya

untuk membantu mencegah efek samping dari obat yang pertama


tadi, methotrexat Bu. Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan
dengan methotrexat, jadi obat ini bisa diminum kamis pagi dan
sabtu pagi saja ya bu.
Pasien

: Iya baik pak

Apoteker

: Lalu kalau yang ini namanya kenacort, isinya itu triamcinolon 4


mg, obat ini fungsinya untuk mengurangi rasa sakit dan radang
sendi Ibu. Obat ini diminum 3 kali seminggu ya Bu. Jadi
diminumnya bisa hari kamis, jumat dan sabtu pagi masing-masing
1 tablet.
Satu lagi namanya meloxicam 15 mg, jadi obat in juga berfungsi
mengurangi nyeri sendi Ibu. Diminum setiap hari satu tablet pada
waktu siang hari Bu, sesudah makan.

Pasien

: Oke pak, saya masih mengerti

Apoteker

: Nah yang terakhir, namanya cavit D3, ini isinya vitamin untuk
tulang Ibu. Obat ini diminumnya malam hari satu tablet.
Bagaimana bu, apa masih ada yang kurang jelas?

Pasien

: Kalau sekarang saya mengerti pak, tapi kalau sudah sampai rumah
saya suka lupa

Apoteker

: Oh begitu, saya bantu dengan menuliskan jadwal minum obatnya


ya Bu, supaya nanti tidak lupa.

Pasien

: Iya terima kasih pak.

Apoteker

: Oh iya Bu, ibu jangan lupa juga untuk menjaga makanan yang Ibu
makan ya Bu, supaya nanti bisa mengurangi kejadian nyeri
sendinya.

Pasien

: Saya harus bagaimana mengaturnya pak?

Apoteker

: Tidak terlalu susah kok Bu, Ibu cukup mengurangi konsumsi sayursayuran yang dapat menyebabkan nyeri sendi, seperti kangkung,
kol, bayam. Ibu boleh makan itu, tapi coba jangan terlalu sering ya
Bu. Daging merah, kacang-kacangan juga ya bu, jangan terlalu
berlebihan.

Pasien

: Oh begitu ya, pantas saja selama ini saya memang sehari-hari


makanannya memang seperti itu.

Apoteker

: Iya Bu, Ibu juga kalau bisa tidak perlu mengurangi kegiatan Ibu
sehari-hari, itu dapat membantu Ibu untuk olahraga kan ya Bu.
Nanti kalau terasa nyeri lagi sewaktu ibu berkegiatan, cukup
kompres saja bagian yang nyeri dengan air hangat Bu.

Pasien

: Emm iya pak saya mengerti

Apoteker

: Masih ada yang mau ditanyakan Bu?

Pasien

: Oh enggak pak, semuanya sudah cukup jelas. Terima kasih ya pak

Apoteker

: Baiklah, Bu, bila sewaktu-waktu ada hal yang ingin Ibu tanyakan,
boleh Ibu tanyakan saja kepada saya ya, Bu. Ibu bisa hubungi
nomor telepon yang tercantum. Terima kasih banyak untuk waktu
yang diluangkan buat saya, ini obatnya ya, Bu. Silakan ibu sekalian
bayar ke kasir ya Bu. Semoga lekas sembuh dan semakin sehat
terus ya, Bu. Selamat siang, Bu.

Pasien

: Terima kasih ya, pak. Selamat siang.

(pasien berrjalan keluar, dan kembali ke kasir untuk menebus obat)


AA

: Bagaimana bu, obatnya di ambil semua sekalian?

Pasien

: iya mbak, saya ambil semua

AA

: kalo begitu totalnya Rp. 350.000,-

(pasien memberikan sejumlah uang tersebut)


AA

: Ini bu, Obatnya Semoga Lekas sembuh

Pasien

: Iya mbak, terima kasih

AA

: Iya bu, sama-sama

Anda mungkin juga menyukai