Oleh:
Putri Qurrotul Aini
G1A015093
2019
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Putri Qurrotul Aini
G1A015093
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
dr. Fajar Wahyu Pribadi, MSc. dr. M. Zaenuri S.H., Sp. KF, M.Si. Med
NIP. 19800719 200501 1 001 NIP. 19700925 200003 1 001
Mengetahui
Dr. dr. Fitranto Arjadi, M.Kes Dr. dr. Eman Sutrisna, M.Kes
NIP. 19711122 200012 1 001 NIP. 19750227 200212 1 003
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : G1A015093
Menyatakan bahwa :
2. Hak kekayaan intelektual penelitian ini menjadi milik institusi dalam hal
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa ada paksaan atau tekanan
dari pihak manapun. Saya bersedi bertanggung jawab apabila terdapat hal-hal yang
iii
GAMBARAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TANPA KOMPLIKASI
DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO TAHUN 2016-2017
ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit hiperglikemi akibat insensitivitas sel
terhadap insulin. Indonesia menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan penderita
diabetes tertinggi pada tahun 2013. Penelitian ini memiliki latar belakang adanya
perbedaan hasil dari penelitian di RSUP Fatmawati yaitu metformin adalah terapi
paling efektif, sedangkan di salah satu Puskesmas di Klungkung yaitu tidak ada
perbedaan yang signifikan. Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. dr. Margono
Soekarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektivitas
penggunaan obat antidiabetik pasien DM Tipe 2 tanpa Komplikasi pada tahun
2016-2017 di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif, data diambil dari rekam medik dan laboratorium PK. Sampel
diambil dengan cara total sampling dan melibatkan 37 pasien yang diikuti selama
6 bulan dari awal terdiagnosis. Monoterapi paling efektif adalah metformin yang
memiliki efektivitas mencapai 69.44% dan terapi kombinasi paling efektif adalah
kombinasi metformin dan glimepirid yang memiliki efektivitas mencapai 45.83%.
Monoterapi paling efektif adalah metformin dan terapi kombinasi paling efektif
adalah kombinasi metformin dan glimepirid, sehingga disarankan untuk
menggunakan monoterapi metformin atau kombinasi terapi metformin dengan
glimepirid.
iv
DESCRIPTION OF EFFECTIVENESS OF ANTIDIABETIC DRUGS OF
TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS IN RSUD
PROF. DR. MARGONO SOEKARJO AT 2016-2017
ABSTRACT
v
PRAKATA
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
Komplikasi di RSUD Prof. Dr. Margono Sekarjo Tahun 2016-2017” dengan tepat
Jenderal Soedirman.
2. Dr. dr. Eman Sutrisna, M. Kes sebagai Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas
3. Dr. Vitasari Indriani, Sp. PK., M.M., MSi. Med selaku Ketua Komisi
4. dr. Fajar Wahyu Pribadi, MSc selaku pembimbing I yang telah berkenan
5. dr. M. Zaenuri S. Hidayat, Sp. KF, M.Si. Med selaku pembimbing II yang
motivasi, arahan dan saran bagi penulis selama penyusunan usul skripsi.
vi
6. dr. Mohamad Fakih, MM. selaku wakil Komisi Skripsi Jurusan Kedokteran
7. Keluarga penulis meliputi dr. Edi Sugiyanto, Sp.PD (Abah), Dra. Sri
dukungan moril dan materil kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
tumbuh dan berjuang bersama yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Fahni Indriani yang telah menjadi keluarga dan tempat keluh kesah di
10. Pihak dari RSUD. Prof. dr. Margono Soekarjo yang membantu penulis saat
melakukan penelitian
Penulis menyadari bahwa usul skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh sebab
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................46
LAMPIRAN .........................................................................................................49
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................62
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2014). Pada tahun 2013 diabetes telah menyebabkan 5,1 juta angka kematian
diabetes tertinggi pada tahun 2013 (IDF, 2013). Selain itu mayoritas dari
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. dr. Margono Soekarjo adalah
rumah sakit kelas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jateng. Rumah sakit
ini menjadi rumah sakit rujukan untuk rawat jalan dan atau rawat inap dari
rumah sakit di Purwokerto dan kota-kota sekitarnya. Rumah sakit ini juga
meningkat setiap tahunnya. Menurut data RSMS Open Data (2017), pada
tahun 2014 terdapat 89 orang, tahun 2015 terdapat 153 orang, dan tahun 2016
13,79%, novomix 10,34%, actrapid 6,90% dan insulin humalog 3,45%. Obat
glibenklamid dan gliklasid 3,45%. Setiap obat memiliki efek yang berbeda
1
2
lain (Lestari, 2013). Pada penelitian lainnya yaitu di UPT. Puskesmas Dawan
yang signifikan efektivitas dari obat yang berikan (Udayani dan Herleeya,
melitus tipe 2 di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tahun 2016-2017.
B. Perumusan Masalah
diabetes melitus tipe 2 di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tahun 2016-
2017.
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
tanpa komplikasi.
3
b. Tujuan Khusus
2016-2017.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
obat.
D. Keaslian Penelitian
A. Materi Pustaka
1. Diabetes Melitus
(ADA, 2014). DM telah diderita lebih dari 120 juta orang di seluruh
Diabetes tipe 1 dulu dikenal sebagai tipe juvenile onset dan tipe
a) Autoimun
5
6
b) Idiopatik
tipe 2 kadar insulin dapat sedikit menurun atau masih dalam rentang
sel beta pankreas, maka diabetes melitus tipe 2 dianggap sebagai non
3) Diabetes gestasional
d) Endokrinopati.
f) Infeksi.
diabetes.
Faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu jenis kelamin, usia, ras
a) Jenis Kelamin
b) Usia
et al., 2008).
c) Faktor keturunan
2) Dapat diubah
a) Kebiasaan merokok
b) Obesitas
kegemukan atau obesitas, sel-sel lemak juga ikut gemuk dan sel
10
(Hartini, 2009).
c) Asupan makanan
berdasarkan PERKENI:
Gula darah 2 ≥200 mg/dL (11,1 mmol/L) 2 jam setelah Tes Toleransi
jam sesudah Glukosa Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram.
makan
terkadang ditemukan hasil tes pada seorang pasien yang tidak sesuai,
seperti hasil uji laboratorium antara kadar gula darah puasa dan HbA1c.
(ADA, 2015).
HbA1c pasien tidak dituntut untuk berpuasa atau persiapan khusus, hasil
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dan
2012):
1) Komplikasi nonvaskular
2) Komplikasi vaskular
a. Obat Antidiabetik
1) Insulin
a) Biguanid
adalah 500 mg sekali atau dua kali dalam sehari dan dapat
2012).
b) Sulfonilurea
c) Thiazolidinedion
2012).
e) Meglitinid
al., 2011).
2015).
Obat Pengendalian
Antidiabetik Glukosa Darah
Insulin OHO
Monoterapi Terapi
Kombinasi
Efektivitas Obat
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
A. Rancangan Penelitian
medik dan laboratorium patologi klinik RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto.
1. Populasi
a. Populasi Target
b. Populasi Terjangkau
2. Sampel
20
21
semua data rekam medik dan hasil pemeriksaan gula darah pasien baru
a. Kriteria eksklusi
b. Kriteria eksklusi
kognitif/sensori.
C. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah jenis obat yang diberikan dan
2= terapi kombinasi
M+I
M+G
M+P
M+G+P
M+G+A
Efektivitas Efektivitas dihitung dari efektivitas Numerik Persentase (%)
obat untuk menurunkan kadar gula Rasio
darah pasien DM tipe 2. Rumus yang
digunakan yaitu kadar gula darah
yang mencapai target dibagi dengan
total pemeriksaan gula darah selama
6 bulan setelah kontrol pertama.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data didapat dari rekam medik pasien dengan kriteria inklusi
dan eksklusi di Poli Penyakit Dalam RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo. Data
yang diamati meliputi jenis kelamin, umur, indeks massa tubuh (IMT), jenis
obat yang diberikan, dan kadar gula darah pada setiap kontrol selama minimal
6 bulan pemeriksaan di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo, dan jenis obat yang
diberikan.
23
melaksanakan penelitian
e. Seminar proposal
d. Seminar hasil
24
G. Analisis Data
bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui variasi dan besar proporsi
penyebarannya. Analisis univariat ini juga digunakan untuk mencari jumlah dan
A. Hasil Penelitian
RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo. Penelitian ini melibatkan 37 pasien baru
yang terdiagnosis diabetes melitus tanpa komplikasi pada tahun 2016-2017 dan
menjalani rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RSUD Prof. dr. Margono
Soekarjo. Hasil penelitian ini melibatkan 37 pasien yang diikuti selama 6 bulan
1. Karakteristik responden
25
26
Penggunaan obat pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini:
Terapi Kombinasi
M+I 3 15.7
M+G 8 42.1
M+P 3 15.7
M+G+A 1 5.26
M+G+P 4 21
terdiri dari insulin (I) yaitu 9 responden (50%), metformin (M) yaitu 6
28
adalah metformin.
Rerata gula darah sewaktu (GDS) dan gula darah puasa (GDP)
Terapi Kombinasi
M+I - 231.33 ± 54.90
M+G - 215.38 ± 65.84
M+P - 173.67 ± 49.57
M+G+A - 133 ± 0
M+G+P - 170.50 ± 29.14
Total - 197.52 ± 61.31
337.22 ± 93.46
343 ± 0
paling tinggi yaitu pada insulin dengan GDS 337.22 ± 93.46 mg/dL.
Monoterapi dengan rerata GDS paling rendah yaitu pada metformin 216
11.31 mg/dL dan glimepirid 343 mg/dL. Rerata GDS total pada
215.38 ± 65.84
231.33 ± 54.90
170.50 ± 29.14
173.67 ± 49.57
133 ± 0
Gambar 4.2 Rerata GDP (mg/dL) terapi kombinasi saat pertama kontrol
(Sumber: Data sekunder yang diolah).
dan pioglitazon yaitu 170.50 ± 29.14 mg/dL. Rerata GDP paling rendah
Rerata GDP pada total terapi kombinasi yaitu 197.52 ± 61.31 mg/dL.
31
b. Efektivitas terapi
Terapi
Kombinasi
M+I 2 5 12 41.67
M+G 3 1 18 5.56
Terapi
Kombinasi
M+I 1 0 6 0
M+G 2 6 12 50.00
M+P 1 4 6 66.67
M+G+P 2 6 12 50.00
Terapi
Kombinasi
M+G 3 4 18 22.22
M+P 2 4 12 33.33
M+G+A 1 2 6 33.33
M+G+P 2 2 12 16.67
33
Terapi
Kombinasi
M+G 2 3 12 25
M+P 1 3 6 50
M+G+P 1 0 6 0
0%.
Terapi
Kombinasi
M+G 2 2 12 16.67
M+P 1 4 6 66.67
M+G+P 1 6 6 100
Terapi
Kombinasi
M+I 3 5 18 27.78
M+G 4 6 24 25
M+P 1 1 6 16.67
M+G+A 1 2 6 33.33
M+G+P 2 2 12 16.67
Terapi
Kombinasi
M+I 3 6 18 33.33
M+G 8 22 48 45.83
M+P 3 8 18 44.44
M+G+A 1 2 6 33.33
M+G+P 4 10 24 41.67
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
(65%).
menjadi faktor risiko tidak langsung pada penyakit DM. Hal tersebut
dekade yaitu <50 tahun, 50-59 tahun, dan >60 tahun. 11 responden
38
35%.
pada usia >40 tahun. Hal tersebut dikarenakan pada usia tersebut
meningkat pada lansia atau usia mencapai 40-65 tahun (Smeltzer et al.,
2008).
terhadap asam lemak bebas dan memacu oksidasi lemak, sehingga akan
merupakan salah satu faktor risiko penyakit Diabetes Melitus tipe 2. Hal
ikut gemuk dan sel seperti ini akan menghasilkan beberapa zat yang
dari insulin (I), metformin (M), glimepirid (G) dan Pioglitazon (P)
insulin pada pasien dengan dasar kadar gula darah yang tinggi,
kontrol.
41
b. Efektivitas terapi
gula darah menuju target. Target gula darah adalah GDS <200 mg/dL,
GDP 90-130 mg/dL, atau GD2JPP 140-180 mg/dL (Dipiro et al., 2011;
berdasarkan kadar gula darah yang mencapai target dibagi dengan total
pertama.
sering digunakan pada usia <50 tahun adalah insulin dan yang paling
sebesar 41.67%.
pasien yang hampir sama dan yang paling efektif adalah insulin yang
sebesar 50%.
memiliki jumlah pasien yang hampir sama dan yang paling efektif
fungsi fisiologis.
lain.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Data sekunder yang didapatkan dari ruang rekam medik RSUD Prof. Dr.
2. Hasil pemeriksaan kadar gula darah dari laboratorium patologi klinik RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo hanya terdapat pemeriksaan GDS dan GDP,
pemeriksaan kadar gula darah tunggal yang sangat akurat pada pasien
Diabetes Melitus.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
69.44%, diikuti oleh glimepirid yaitu 66.67%, pioglitazon yaitu 50%, serta
B. Saran
pendataan terkait arsip rekam medik, terutama pencatatan obat dan hasil
pemeriksaan laboratorium.
45
46
DAFTAR PUSTAKA
Christopher, D.S., H.H. William, B.S. David, M.B. Richard, E. David, B.D. Mayer,
et al. A New Look at Screening and Diagnosing Diabetes Mellitus. J Clin
Endocrinol Metab: July 2008; 93(7):2447–2453.
Bogdan, M.W. 2008. Panduan Bagi Penderita Diabetes. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.
Bustan. 2010. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dahlan, M.S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat
dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS, Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.
Dipiro, J.T., R.L. Talbert, G.C. Yee, G.R. Matzke, B.G. Wells, L.M. Posey. 2011.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. Ed 8th. USA: McGraw-
Hill Companies.
Irawan, D. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di
Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis.
Universitas Indonesia.
Isselbacher, K.J., E. Braunwald, J.D. Wilson, J.B. Martin, A.S. Fauci, D.L. Kasper,
et al. 2012. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13.
Jakarta: EGC.
Nathan, M.N., J.B. Buse, B.D. Mayer, E. Ferrannini, R.R. Holman, R. Sherwin, et
al. 2008. Medical management of Hyperglycemia in Type 2 Diabetes A
consebsus Algorithm for the Initiation and Adjustment of Therapy. A
consensus statement of the American Diabetes Association and the
European Association for the Study of Diabetes. Diabetes Care 2008. 31:1-
11.
Ozougwu, J. C., K.C. Obimba, C.D. Belonwu, C.B. Unakalamba. 2013. The
pathogenesis and pathophysiology of type 1 and type 2 diabetes mellitus.
Journal of Physiology and Pathofisiology. 1(4): 46-57.
Price, S.A. dan L.M. Wilson. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, ed. ke- 6 cetakan ke-2. Jakarta: EGC.
Riskesdas. 2014. Infodatin Diabetes Melitus. Jakarta: Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI.
48
RSMS Open Data. 2017. 10 Besar Kasus Rawat Jalan SMF Diabetes Melitus di
RSMS. http://www.rsmargono.go.id/rsms-opendata/dataset/view/10-besar-
kasus-rawat-jalan-smf-diabetes-melitus-rsms-
tahun2016/?resource=ec78081e-8760-484d-a880-aa72a61d543c. diakses
pada 4 April 2018.
Jenis
Terapi Nama Usia IMT
Kelamin
I Smd Laki-laki 66 tahun 3 22.89 2
I Syt Perempuan 59 tahun 2 23.31 3
I Sur Perempuan 38 tahun 1 25.39 4
I Sry Laki-laki 57 tahun 2 16.26 1
I Wak Laki-laki 43 tahun 1 22.04 2
I SM Perempuan 43 tahun 1 22.22 2
I Sup Perempuan 68 tahun 3 17.78 1
I Wrs Perempuan 48 tahun 1 23.11 3
I Wsy Perempuan 47 tahun 1 20.00 2
M Slm Laki-laki 52 tahun 2 26.29 4
M Srw Laki-laki 66 tahun 3 22.19 2
M Swd Laki-laki 66 tahun 3 23.83 3
M Chy Laki-laki 50 tahun 2 23.88 3
M Cho Perempuan 60 tahun 3 27.11 4
M Hry Laki-laki 44 tahun 1 20.45 2
P Ksn Laki-laki 54 tahun 2 23.63 3
P SS Perempuan 55 tahun 2 25.07 4
G Muk Perempuan 54 tahun 2 23.63 3
M+I Shr Laki-laki 58 tahun 2 25.82 4
M+I ArS Laki-laki 48 tahun 1 25.95 4
M+I FD Perempuan 46 tahun 1 32.39 4
M+G Mrt Perempuan 61 tahun 3 28.13 4
M+G Sdk Laki-laki 48 tahun 1 25.39 4
M+G Ksp Perempuan 54 tahun 2 23.11 3
M+G Sar Perempuan 58 tahun 2 26.67 4
M+G Tt Perempuan 47 tahun 1 15.82 1
M+G SMa Perempuan 48 tahun 1 26.37 4
M+G Kwt Perempuan 61 tahun 3 24.44 3
M+G Sdto Laki-laki 74 tahun 4 20.70 2
M+P Drh Perempuan 60 tahun 3 33.29 4
M+P Skr Perempuan 60 tahun 3 19.15 2
M+P Bad Perempuan 50 tahun 2 24.34 3
M+G+A Elb Perempuan 66 tahun 3 31.98 4
M+G+P Swrt Laki-laki 67 tahun 3 27.48 4
M+G+P Wrdn Laki-laki 53 tahun 2 23.88 3
M+G+P Wrt Laki-laki 69 tahun 3 16.65 1
M+G+P Mrnh Perempuan 50 tahun 2 38.46 4
49
50
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid laki-laki 21 56.8 56.8 56.8
perempuan 16 43.2 43.2 100.0
Total 37 100.0 100.0
Usia_kat
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid <50 tahun 11 29.7 29.7 29.7
50-59 tahun 13 35.1 35.1 64.9
60-69 tahun 12 32.4 32.4 97.3
>70 tahun 1 2.7 2.7 100.0
Total 37 100.0 100.0
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia 37 38.00 74.00 55.3514 8.70573
Valid N 37
(listwise)
IMT_kat
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid underweight 4 10.8 10.8 10.8
Normal 8 21.6 21.6 32.4
overweight 10 27.0 27.0 59.5
obesitas 1 11 29.7 29.7 89.2
obesitas 2 4 10.8 10.8 100.0
Total 37 100.0 100.0
53
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Usia 37 38.00 74.00 55.351 8.70573
4
Valid N 37
(listwise)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
*
Usia .109 37 .200 .974 37 .515
*
Imt .117 37 .200 .945 37 .069
Monoterapi
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Insulin 9 24.3 50.0 50.0
metformin 6 16.2 33.3 83.3
pioglitazon 2 5.4 11.1 94.4
glimepirid 1 2.7 5.6 100.0
Total 18 48.6 100.0
Total 37 100.0
Kombinasi
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid M+I 3 8.1 15.8 15.8
M+G 8 21.6 42.1 57.9
M+P 3 8.1 15.8 73.7
M+G+A 1 2.7 5.3 78.9
M+G+P 4 10.8 21.1 100.0
Total 19 51.4 100.0
Total 37 100.0
54
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
GDS 18 202.00 493.00 284.22 89.44637
22
Valid N 18
(listwise)
Descriptivesa
Monoterapi Statistic Std. Error
GDS Insulin Mean 337.2222 31.15498
95% Lower 265.3787
Confidence Bound
Interval for Upper 409.0657
Mean Bound
5% Trimmed Mean 335.5247
Median 333.0000
Variance 8735.694
Std. Deviation 93.46494
Minimum 212.00
Maximum 493.00
Range 281.00
Interquartile Range 158.50
Skewness .438 .717
Kurtosis -.626 1.400
metformin Mean 216.0000 6.68830
95% Lower 198.8072
Confidence Bound
Interval for Upper 233.1928
Mean Bound
5% Trimmed Mean 215.0556
Median 211.5000
Variance 268.400
Std. Deviation 16.38292
Minimum 202.00
Maximum 247.00
Range 45.00
Interquartile Range 20.25
Skewness 1.728 .845
Kurtosis 3.258 1.741
55
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
GDP 19 118.00 295.00 197.52 61.31102
63
Valid N 19
(listwise)
Descriptivesa
Kombinasi Statistic Std. Error
GDP M+I Mean 231.3333 31.69823
95% Confidence Lower 94.9469
Interval for Mean Bound
Upper 367.7198
Bound
5% Trimmed Mean .
Median 239.0000
Variance 3014.333
Std. Deviation 54.90294
Minimum 173.00
Maximum 282.00
Range 109.00
56
Interquartile Range .
Skewness -.616 1.225
Kurtosis . .
M+G Mean 215.3750 23.27854
95% Confidence Lower 160.3300
Interval for Mean Bound
Upper 270.4200
Bound
5% Trimmed Mean 216.0833
Median 205.5000
Variance 4335.125
Std. Deviation 65.84167
Minimum 123.00
Maximum 295.00
Range 172.00
Interquartile Range 128.50
Skewness .003 .752
Kurtosis -1.683 1.481
M+P Mean 173.6667 28.62012
95% Confidence Lower 50.5242
Interval for Mean Bound
Upper 296.8091
Bound
5% Trimmed Mean .
Median 165.0000
Variance 2457.333
Std. Deviation 49.57150
Minimum 129.00
Maximum 227.00
Range 98.00
Interquartile Range .
Skewness .763 1.225
Kurtosis . .
M+G+P Mean 170.5000 29.14475
95% Confidence Lower 77.7484
Interval for Mean Bound
Upper 263.2516
Bound
5% Trimmed Mean 169.7222
Median 163.5000
57
Variance 3397.667
Std. Deviation 58.28951
Minimum 121.00
Maximum 234.00
Range 113.00
Interquartile Range 106.00
Skewness .196 1.014
Kurtosis -4.880 2.619
a. GDP is constant when Kombinasi = M+G+A. It has been omitted.
Kombinasi
M+I 6 3 x 6 =18 33.33
M+G 22 8 x 6 = 48 45.83
M+P 8 3 x 6 = 18 44.44
M+G+A 2 1x6=6 33.33
M+G+P 10 4 x 6 = 24 41.67
58
Lampiran 7. Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP
Riwayat pendidikan:
Sekolah Dasar : MI Muhammadiyah 1 Kudus- Lulus tahun 2008
Sekolah Menengah Pertama : MTs Ma’ahid Kudus- Lulus tahun 2011
Sekolah Menengah Atas : MAN Insan Cendekia Serpong - Lulus tahun 2014
Pengalaman Organisasi: