Anda di halaman 1dari 1

ALGORITMA TERAPI

Pasien dengan hasil Pasien dengan penyakit


Pneumonia CAP Pasien dengan tanda – tanda
laboratorium :
vital yang tidak normal
a. Hb 12mg/dL,
a. kesadaran, compos
b. Eritrosit 45000,
mentis,
c. Trombosit 250000,
b. RR 27x /menit,
d. Leukosit 12000, Pasien berusia < 50 tahun
c. Nadi 120x/menit,
e. Hemotokrit 36%,
d. TD 160/100 mmhg,
f. LED 11mm/jam,
e. T 38,5 0C
g. Pemeriksaan
f. Pemeriksaan
radiologi Memiliki riwayat penyakit auskultasi paru-paru
(+pneumonia). hipertensi stage 2 terdengar bunyi ronki
di paru-paru kanan

Terapi non farmakologi Terapi Farmakologi

1. Istirahat yang cukup, waktu tidur ± a. Levofloxacine Dosis : 500 mg


8 jam. Aturan pakai : 1 x sehari. Durasi
2. mengkonsumsi makanan yang terapi : 10 hari Efek samping :
mengandung karbohidrat, mineral, insomnia, sakit kepala, edema.
vitamin dan protein. Harus dihabiskan
3. Berolahraga secara teratur dengan b. Chlorthalidone Dosis : 12.5 mg
berjalan kaki atau berjalan santai Aturan pakai : 1 x sehari Durasi
selama 30 menit dipagi hari. terapi : 8 minggu. Efek samping :
4. Pasien diminta mengatur napas hipotensi, diare dan konstipasi.
dipagi hari saat bangun tidur. c. Asetilsistein Dosis : 5 – 10 ml
(nebulizer) Aturan pakai : 8 jam
sekali Durasi terapi : 7 hari Efek
samping : spasme bronkus, timbul
mual, muntah, stomatitis, pilek,
hemoptisis, dan terbentuknya seret
berlebihan

Evaluasi dan monitoring :


a. Keberhasilan terapi
TD : 140 / 90 mmHg
RR : 16 – 24 x / menit
Nadi 60 - 100 x / menit
Hematokrit : 40 -50 %
Leukosit : 5000 – 10000 µL
b. Efek samping obat
Levofloxacine : sakit kepala, insomnia, rash edema
Chlorthalidone : : hipotensi, diare dan konstipasi
Asetilsistein : spasme bronkus, timbul mual, muntah, stomatitis, pilek,
hemoptisis, dan terbentuknya sekret berlebihan
c. Interaksi obat

Anda mungkin juga menyukai