0,4 mg
1/6 tab
7 mg
q.s
No.XV
Pro
: An.Pragastyryo BB: 7,5 kg
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 2
bulan
BB
: 5,7 kg
pelepasan histamin pada fase awal dari reaksi alergi, mengurangi migrasi dari sel
inflamasi dan melepaskan mediator yang berhubungan dengan late allergic response.
Farmakokinetika
Absorpsi : cetirizine diabsorpsi dengan cepat dengan waktu mencapai konsentrasi
maksimum dalam plasma (Tmaks) rata-rata 1 jam. Konsentrasi puncak plasma rata-rata
(Cmaks) adalah 311 ng/ml.
Distribusi : Ikatan protein plasma rata-rata dari cetirizine adalah 93%.
Metabolisme : 70% ekskresi melalui urin (50% bentuk utuh) dan 10% melalui feses.
Cetirizine mengalami metabolism lintas pertama (first-pass metabolism) yang rendah.
Eliminasi : Waktu paruh eliminasi adalah 8.3 jam dan bersihan tubuh total dari
cetirizine adalah kira-kira 53 ml/menit.
Indikasi
Indikasi Cetirizine adalah penyakit alergi, rhinitis alergi, dan urtikaria idiopatik kronis.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap cetirzine
Wanita hamil dan menyusui
Tidak dianjurkan untuk bayi atau anak-anak < 2 tahun.
Dosis
Dewasa dan anak usia > 12 tahun: sehari 1x10 mg.
Pasien dengan insufisiensi ginjal: sehari tab
Efek Samping
Sakit kepala, pusing, mengantuk, mulut kering, gangguang saluran pencernaan, reaksi
hipersensitivitas, reaksi kulit, dan angiodema.
Interaksi Obat
Interaksi Cetirizine dengan obat-obat lain belum diketahui. Pada percobaan
memperlihatkan peningkatan potensi/efek Cetirizine terhadap alkohol (level alkohol 0,8
%) oleh karena itu sebaiknya jangan diberikan bersamaan. Konsentrasi Cetirizine
plasma tidak terpengaruh pada pemberian bersama simetidin.
MEDIXONE (METHYLPREDNISOLONE)
Sediaan
Sediaan peroraltablet 4 mg, 8 mg, 16 mg, parenteral 40mg/mL.
Farmakologi
Metilprednisolon merupakan kortikosteroid dengan kerja intermediate yang termasuk
kategori adrenokortikoid, antiinflamasi dan imunosupresan.
Adrenokortikoid:
Sebagai adrenokortikoid, metilprednisolon berdifusi melewati
membran
dan
Page 2 of 8
pada efek sistemik adrenokortikoid. Obat ini dapat menekan perekaman mRNA di
beberapa sel (contohnya: limfosit).
Efek Glukokortikoid:
Anti-inflamasi (steroidal)
Glukokortikoid menurunkan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi,
karena itu menurunkan gejala inflamasi tanpa dipengaruhi penyebabnya.Glukokortikoid
menghambat akumulasi sel inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada lokasi
inflamasi. Metilprednisolon juga menghambat fagositosis, pelepasan enzim lisosomal,
sintesis dan atau pelepasan beberapa mediator kimia inflamasi. Meskipun mekanisme
yang pasti belum diketahui secara lengkap, kemungkinan efeknya melalui blokade
faktor penghambat makrofag (MIF), menghambat lokalisasi makrofag: reduksi atau
dilatasi permeabilitas kapiler yang terinflamasi dan mengurangi lekatan leukosit pada
endotelium kapiler, menghambat pembentukan edema dan migrasi leukosit; dan
meningkatkan sintesis lipomodulin (macrocortin), suatu inhibitor fosfolipase A2mediasi pelepasan asam arakhidonat dari membran fosfolipid, dan hambatan
selanjutnya
terhadap
sintesis
asam
arakhidonat-mediator
inflamasi
derivat
belum
dimengerti
secara
lengkap
tetapi
tidak
teratur, timbulnya
keadaan
cushingoid,
hambatan
Atropi kulit, jerawat, peningkatan keringat, hirsutisme, eritema fasial, striae, alergi
dermatitis, urtikaria, angiodema.
- Efek samping lain:
Penghentian pemakaian glukokortikoid secara tiba-tiba akan menimbulkan efek
mual, muntah, kehilangan nafsu makan, letargi, sakit kepala, demam, nyeri sendi,
deskuamasi, mialgia, kehilangan berat badan, dan atau hipotensi.
Interaksi Obat
Pemberian
methylprednisolone
bersama
siklosporin
meningkatkan
efek
Pemberian
aspirin
bersama
kortikosteroid
harus
diawasi
pada
pasien
hipoprothrombin.
Steroid dapat mengurangi efek antikolinesterase pada myasthenia gravis. Efek yang
diharapkan dari senyawa hipoglikemik (termasuk insulin), anti hipertensi dan
diuretik antagonis dengan kortikosteroid dan efek hipokalemia dari acetazolamide,
loop diuretic, thiazide diuretic dan carbenoxolone menjadi meningkat.
RANITIDINE
Sediaan:
Tablet 75 mg, 150 mg; Kaplet 300 mg; Sirup 75 mg/5ml (60 ml, 100 ml, 150 ml);
Ampul 25 mg/ml (2 ml)
Dosis :
Page 5 of 8
(blokade
neuromuskuler),
glipizid,
serum
glibenklamid,
kreatinin),
midazolam
XEPHAGEL CREAM
Deskripsi :
Kandungan : olive oile, PEG-8,ceramide, PGE-7 ester, polyacrylamide, isoparafin,
Laurent 7, cetearyl olivate, titanium dioxide, triethanolamine, vitamin B5, benzyl
alcohol, methylchloroisothiazolinone, methylisothyazolinone, carbomer
Kemasan :
Krim (tube) 75g
Dosis :
Oleskan secara merata diarea yang membutuhkan 1-2x/hari
Indikasi dan Mekanisme Kerja:
Meredakan iritasi , gatal atau kulit kemerahan.
Melindungi kulit dari efek radikal bebas dan polusi yang dapat merusak hilangannya
kelembaban kulit, kulit menjadi kusam, kemerahan, kulit rapuh dan sensitive.
Meredakan gatal dan kemerahan pada kulit. Eksim ringan pada balita: kasus eksema
sedang hingga berat.
Efek Samping:
Interaksi :
Pada peresepan diatas, tidak ditemukan peningkatan efek samping obat dari
kombinasi keempat obat tersebut. Namun kami kurang setuju pemberian Antihistamin
yaitu (falergi/cetirizine) karena cetirizin kontraindikasi untuk anak berusia kurang dari 2
tahun.
Methilprednisolone memiliki efek samping gangguan pada saluran cerna, untuk
mengatasi efeksamping yang mungkin terjadi maka pada peresepan ini ranitidine
diberikan untuk meminimalkan efek samping dari medixon/methylprednisolone
INTERAKSI OBAT
Farmakokinetik: Page 7 of 8
Farmakodinamik:
Farmakokinetik: -
Farmakodinamik:
Farmakokinetik: -
methylprednisolon.
Farmakokinetik: -
Farmakodinamik:Farmakokinetik: Farmakodinamik: -
meminimalkan efek samping pemberiannya harus sesuai dosis aman terapeutik dan tidak
digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk meminimalkan efek samping pada
saluran pencernaan dapat diberikan bersama makanan atau pada kasus ini diberikan
Ranitidin sebagai antagonis reseptor H2 pada sel parietal gaster (menghambat sekresi
asam lambung dan mencegah iritasi saluran cerna)
Page 8 of 8