Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 3

1. Andreas wildan (18650123)


2. Rita puspiana (18650129)
3. Yoga essa s (18650140)
Inflamasi (radang) adalah satu dari respon utama sistem
kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan
radang yang disebabkan bukan karena mikroorganisme
(non infeksi).
Bagian tubuh yang mengalami peradangan memiliki tanda
sebagai berikut :
1. Kemerahan (tubor)
2. Rasa panas (kalor)
3. Rasa sakit (dolor)
4. Pembengkakan (tumor)
Antiinflamasi terbagi menjadi dua golongan, yaitu:

Golongan anti inflamasi Golongan steroid


non steroid (AINS) Contoh:
Contoh: indometasin, metylprednisone,
natrium diklofenak, deksametason dan
voltaren dan ranitidin. prednison
 Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan
radang yang disebabkan bukan karena mikroorganisme
(non infeksi).
 Golongan obat ini digunakan untuk mengatasi kondisi
nyeri, mengurangi peradangan, menurunkan demam,
dan mengobati arthritis.
 Contoh kondisi yang bisa diatasi obat AINS yaitu:

1. sakit kepala

2. batuk dan pilek

3. Cedera olahraga ringan

4. arthritis

5. Nyeri gigi
AINS bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa
kimia khusus (prostaglandin) yang menyebabkan
inflamasi. AINS bekerja efektif untuk meredakan nyeri
yang disebabkan oleh kerusakan jaringan secara perlahan
dan lama seperti arthritis dan sendi.
AINS tersedia dalam bentuk:
1. Tablet

2. Kapsul

3. cream

4. Gel

5. supositoria

6. injeksi
CONTOH OBAT GOLONGAN ANTI INFLAMASI NON STEROID

Natrium Diklofenak
 Indikasi : Nyeri dan radang pada
penyakit reumatik, gangguan otot
skelet gout akut dan nyeri pasca
bedah.
 Kontra indikasi : hati-hati pada
pasien tukak lambung
 Efek samping : mual, gastritis,
eritema kulit dan sakit kepala
seperti semua obat AINS.
 Interaksi obat : absorpsi obat ini melalui saluran
cerna berlangsung cepat dan lengkap. Obat ini
terikat 99% pada protein plasma dan mengalami
efek metabolisme lintas pertama sebesar 40-50%.
Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam,
diklovenak diakumulasi di cairan sinoval yang
menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih
panjang dari waktu paruh obat tersebut.
 Dosis : pemakaian selama kehamilan tidak
dianjurkan. Untuk dewasa 100-150 mg sehari
terbagi dua atau 3 dosis (3 x sehari).
Indometasin
 Indikasi : untuk pengobatan
artritis reumatoid.
 Efek samping : indometasin
tergantung dosis dan insidensnya
cukup tinggi. Efek saluran cerna
(nyeri abdomen, diare, perdarahan
lambung dan pankreatitis), sakit
kepala dan disertai pusing, depresi
dan rasa bingung.
 Mekanisme kerja : sebagai
penghambat COX nonselektif yang
poten sehingga dapat menurunkan
pembentukan prekusor
prostaglandin.
 Dosis lazim : 2-4 kali 25 mg sehari
untuk mengurangi gejala reumatik
(50-100 mg) sebelum tidur.
Voltaren
 Indikasi : terapi lokal inflamasi
traumatik pada otot dan sendi.
 Efek samping : mual, muntah dan
pusing.
 Interaksi obat: meningkatnya
resiko efek samping yang serius.
 Dosis : oleskan 3-4 kali sehari pada
daerah yang sakit
 Indikasi : mencegah tukak lambung agar tidak berdarah
dan deudenum akut (usus 12 jari), sindrom zollinger-
Ellison (tingginya kadar hormon gastrin yg
menyebabkan lambung memproduksi terlalu banyak
asam).
 Kontraindikasi : hati-hati pada ibu menyusui, lansia, ibu
hamil dan masalah dengan sistem kekebalan tubuh.
 Efek samping : pusing, sakit kepala dan mual.
 Dosis : 50 mg setiap 6-8 jam intermiten Intramuskular
(suntik otot) atau Intravena (ke pembuluh darah)
OBAT ANTIINFLAMASI STEROID

Obat ini bekerja untuk menghambat enzim fospolifase


sehingga menghambat pembentukan prostaglandin
maupun leukotrien. Penggunaan obat antiinflamasi
steroid dalam jangka waktu lama tidak boleh dihentikan
secara tiba-tiba , efek sampingnya cukup banyak dapat
menimbulkan tukak lambung, osteoforosis, retensi cairan
dan gangguan elektrolit.
Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid yang
memiliki struktur kimia tertentu yang memiliki tiga
cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Suatu
molekul steroid yang dihasilkan secara alami oleh
korteks adrenal tubuh dikenal dengan nama senyawa
kortikosteroid.
Kortikosteroid
adalah obat yang mengandung
hormon steroid yang berguna
untuk menambah hormon
steroid dalam tubuh bila
diperlukan , dan meredakan
peradangan atau inflamasi

Kortikosteroid Kortikosteroid
alami sintetis

1. Kortikosteroid sintetis
1. Glukokortikoid
kerja sedang
2. mineralokortiko
2. Kortikosteroid sintetis
id
kerja lama
KORTIKOSTEROID ALAMI

Kortikosteroid yang secara alami diproduksi oleh


kelenjar adrenal yang terletak di sebelah atas
ginjal dan menghasilkan dua macam steroid:
1. Glukokortikoid berperan penting dalam
mengatur metabolisme glukosa dan mengatur
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
2. Meineralokortikoid yaitu untuk menjaga
natrium dan menjaga keseimbangan dan air
dalam tubuh.
KORTIKOSTEROID SINTETIS

1. Kortikosteroid sintetis kerja sedang


 Prednison adalah obat golongan
kortikosteroid yang berfungsi untuk
mengurangi peradangan dalam
beberapa kondisi medis.
 Indikasi : keadaan alergi, peradangan
dan penyakit lain yang membutuhkan
pengobatan dengan glukokortikoid
seperti reumatik, penyakit kolagen
dan penyakit kulit.
 Kontra indikasi : kondisi hipersensitif
terhadap obat ini, tuberkulosis aktif,
osteoporosis, gangguan saraf,
gangguan ginjal dan jantung .
 Efek samping
Gangguan cairan dan elektrolit, gangguan dermatologi,
gangguan endokrin, gangguan pada mata dan reaksi
hipersensitif.
 Interaksi obat

Pemakaian aspirin tidak dianjurkan pada penderita


kolitis ulseratif non spesifik. Pemberian bersama
rifampisin, fenotoin, fenebarbitol dapat mempercepat
metabolisme kortikosteroid. Pemberian pada vaksin
dapat menyebabkan vaksin tidak bekerja.
 Dosis

Dewasa : sehari 1-4 tablet atau menurut petunju


dokter.
Metylprednisolone
 Indikasi : kelainan
indokrin,penyakit kulit alergi,
penyakit mata,dan penyakit
saluran pencernaan.
 Kontra indikasi : infeksi jamur
sistematik
 Interaksi obat : dapat
memengaruhi cara kerja obat
dan meningkatkan risiko efek
samping yang berbahaya
 Efek samping : ganguan
pencernaan,keringan berlebihan
dan hambatan pertumbuhan
pada anak
 Dosis : 4-48 mg /hari
KORTIKOSTEROID SINTETIS KERJA LAMA
 Deksametason adalah suatu
glukokortikoid sintesis yang memiliki efek
antiinflamasi, antialergi dan anti shock
yang sangat kuat.
 Indikasi : gangguan endokrin, penyakit
mata, penyakit rematik, dermatologi,
alergi dan saluran pernafasan.
 Kontra indikasi : infeksi fungsi sistematik,
tukak lambung dan infeksi virus
 Efek samping : saluran pencernaan,
dermatologi gangguan cairan dan
elektrolid
 Dosis : dosis bervariasi 0,75-9 mg/hari.

Anda mungkin juga menyukai