Obat Hormon
Adrenokortikoid
KELOMPOK 3 B :
Agnes triyanti S.
Iska jayanti
Nur Fitria Rohmatul Ummah
Ririn Novita P.
Wiwin Suryani
1. Korteks Adrenal
Korteks terletak dilapisan luar
dan
mengeluarkan
hormon
steroid .
Mineralkortikoid dan
glukokortikoid bersifat
steroid. Yang pada transpor
dalam darah, glukokortikoid
berikatan dengan CBG ,
sedangkan mineralkortikoid
berikatan dengan Albumin.
Korteks Adrenal
Aldosteron
Mengatur
keseimbangan air
dan elektrolit (Na
dan K).
Terapi : Penyakit
Adisson
Contoh Obat :
Aldosteron,
deoksikortikosteron
Glukokortikoid
(zona fasiculata)
Kortisol
Berperan pada
metabolisme
glukosa , protein
dan lemak.
Androgen
(zona
reticularis )
Estrogen ,
progesteron,
testosteron
Berperan
dalam
mengatur
sistem
reproduksi
Sekresi aldosteron
Sekresi
Kortisol
Hipotalamus
menghasilkan
CRH
Menyebabkan
Hipofisis
Anterior
mengeluarkan
ACTH
Merangsang
Korteks adrenal
menghasilkan
kortisol
Medulla adrenal
Biosintesis
Katekolamin
Hidroksilasi
cincin
Enzim tirosin
hidroksilase
Dekarboksilasi
Dopa
dekarboksilase dan
Piridoksal fosfat
Hidroksilasi
rantai samping
Dopamin BethaHidroksilase
(DBH)
N-metilasi
Feniletanolamin Nmetililtransferase
Abnormalitas sekresi
adrenokortikal
1.Hipersekresi
A) Sindrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh produksi
glukokortikoid yang berlebih pada zona
fasikulata.
b) Aldosteronisme primer
Sekresi aldosterone yang berlebihan pada
zona glomerulosa hal ini mengakibatkan
peningkatan natrium tubuh, volume cairan
ekstraseluler, dan tekanan darah.
2. Hiposekresi
Penyakit addison
Penyakit ini mengakibatkan
ketidak seimbangan natriumkalium darah, penghitaman kulit
dan penurunan kemampuan untuk
merespon stress fisiologis.
Obat-obat Homon
Adrenokortikoid dan
Kortikosteroid
Kortisol (hidrokortison)
2. Fluorkortikoida :
betametason, deksametason,
triamsolon, merupakan turunan fluor
dari prednisolon dengan 1 atau 2 atom
fluor pada C6 atau / dan C9 dalam posisi
alfa.
Daya glukokortikoid dan anti radangnya 10-30 x
lebih kuat daripada kortisol, daya mineralonya
praktis hilang sama sekali. Plasma-t1/2-nya lebih
panjang (3-5 jam) karena perombakannya dalam
hati dipersullit oleh adanya substituen-fluor, maka
efeknya juga bertahan 3-5x lebih lama.
Kortisol (hidrokortison)
Penggunaan sistemisnya :
tidak menguntungkan dibandingkan prednisolon, karena
efek sampingnya umumnya juga sebanding lebih kuat.
Maka zat ini hanya digunakan bila predniso(lo)n
diperlukan dalam dosis yang terlampau tinggi.
Khususnya ketiga zat tersebut di atas banyak digunakan
secara oral dan parenteral.
Penggunaan dermalnya :
dalam salep/krem banyak sekali, begitu pula
penyalahgunaannya karena lebih manjur
daripada hidrokortison. Tetapi seringkali
penyakit lebih cepat kambuh lagi, sedangkan
efek sampingnya pada penggunaan
sembarangan bisa hebat, seperti kulit menjadi
tipis dan mudah terluka dll.
Kortisol (hidrokortison)
EFEK SAMPING
Imunosupresi,
Atrofia dan kelemahan
Indikasi
asma hebat yang akut
atau kronis
Penyakit auto-imun
Radang-usus akut
Sesudah transplantassi
organ
Kanker
antiemetikum
Prednisone
Mekanisme kerja :
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi
kecepatan sintesis protein. Molekul hormone
memasuki sel melewati membrane plasma
secara difusi pasif. Hanya di jaringan target
hormone ini bereaksi degan reseptor protein
yg spesifik dlm sitoplasma sel dan
membentuk kompleks reseptor-steroid.
Komplek ini mengalami perubahan
konformasi, lalu bergerak menuju nucleus dan
berikatan dgn kromatin.
Prednisone
Indikasi:
Reumatisme ,demam
reumatik, alergi pada asma
bronkial
Kontra indikasi:
Tukak lambung, TBC
aktif,hipertensi, gangguan
neurologic, gangguan hati &
ginjal,
DM.
Efek
samping:
Gangguan keseimbangan cairan tubuh & elektrolit,
gngguan muskoloskeletal,gngguan GI,gangguan
dematologik,gangguan neurologic,gangguan
endokrin.
Dosis: Dewasa : 1-4 tab/hari
Sediaan paten: Prednison Novarindo.
Dexamethasone
Indikasi:
Alergi dan peradangan yang
berespon baik terhadap terapi
kortikosteroid
Kontraindikasi:
Ulkus peptic,osteoporosis,
infeksi
akut, laktasi
Efek samping:
Dosis :
Tabdws1 tab 2-4
x/hr.Anak0,006-0,04
mg/kg/BB atau 0,235-1,25
mg/m 1-2 x/hr (IM/IV)
Sediaan paten: Dexa-M
(Dexa Medica)
Metilprednisolon
Indikasi:
Kelainan endokrin, kolagen,
asma bronchial, rhinitis alergi,
dermatitis
Kontra indikasi:
TBC, infeksi jamur sistemik,
pemberian vaksinasi,
menyusui, osteoporosis berat.
Efek samping: Retensi Na &
cairan , gangguan
penyembuhan luka,gangguan
metabolisme karbohidrat,
gangguan otot.
Triamsinolon 4 mg
Indikasi:
AR dan demam
reumatik, asma
bronchial, rhinitis
vasomotor, leukemia,
limfosarkoma, peny.
Hodengankin, fibrosis
paru, bursitis akut.
Kontra indikasi:
TBC aktif, laten atau
menyembuh, psikosis
akut
Efek samping:
Fraktur spontan, ulkus peptikum,
perubahan cushingoid, purpura,
kemerahan pada muka,
berkeringa, akne. Striae,
hirsutisme, vertigo, sakit kepala,
tromboemboli, nekrosis asetik,
angiitis nekrotik, pankreatitik
akut, esofagitis ulseratif, lemah
otot, peningkatan TIK, papil
edema,
Myers Squibb)
Obat-obat lainnya :
Hidrokortison
Triamsinolon
Kortison
Betametason
Fluokortolon
Prednisolon
Aminoglutethi
mide
Efek samping :
Penggunaan dosis 1 g/hari bisa ditolerir.
Dosis tinggi menimbulkan letargi dan ruam
kulit.
Aminoglutethimide
diduga
juga
meningkatkan klirens beberapa steroid.
Aminoglutethimide telah terbukti dapat
memperbesar
metabolism
dexamethasone,
sehingga
memperpendek waktu paruhnya dari 45 jam ke 2 jam
Obat lainnya :
Ketokonazol, Mifepristone, Mitotane dan Trilostane
Adrenocorticotropic hormone(ACTH)
ACTH merupakan rantai lurus polipeptida, terdiri dari 39
asam amino.
Mekanisme kerja :
Farmakokinetika
ACTH tidak efektif bila diberikanper oral karena
akan dirusak oleh enzim proteolitik dalam saluran
cerna. Pada pemberian IM, ACTH diabsorpi dengan
baik. masa paruhnya kira-kira 15 menit.
Indikasi
Efek samping
reaksi hipersensitivitas, mulai dari yang
ringan sampai syok dan kematian.
Peningkatan sekresi mineralokorrtikoid
dan androgen menyebabkan lebih sering
terjadi alkalosis hipokalemik (akibat
retensi Na)
Aldosteron
Aldosteron disintesis pada zona glomerulosa.
aldosteron tak kurang dari sepertiga efektivitas
cortisol dalam menekan ACTH, jumlah aldosteron
yang di produksi oleh korteks adrenal tidak cukup
untuk berperan serta dalam kontrol umpan
balikyang bermakna untuk sekresi ACTH.
Sesudah hipokfisektomia dan eliminasi ACTH,
sekresi aldosteron menurun bertahap.
Efek
Samping
menyebabkan
hipernatremia,hipokalemia,alkalosis metabolit
peningkatan volume plasma,dan hipertensi.
Metabolisme
Aldosteron diekresi pada kecepatan 100-200
g/hari.waktu paruh aldosteron yang disuntikkan
dalam kuanitas yang terlacak yaitu 15-20
menit,dan diduga tidak terikat kuat pada serum
protein. metabolisme aldosteron serupa dengan
cortisol yaitu kira kira 50g/24 jam,yang tampak
di urine dalam bentuk tetrahydroaldosteron yang
terkonjungasi.sekitar 5-15g/24 jam disekresikan
bebas atau sebagai 3 oxo glucuronide.
Fludrocortison
Mineralkortikoid
Antagonis mineralokortikoid
Spironolakt
on
Spironolakton adalah suatu 7acethylthiospironolactone. Mula kerjanya lambat,
dan efeknya bertahan 2-3 hari sesudah obat
tersebut dihentikan.
Mekanisme :
Spironolakton bersaing dengan aldosterone untuk
mengikat situs dan menurunkan efek perifernya.
Sehingga progesterone bersifat sedikit aktif.
Antagonis mineralokortikoid
Spironolakt
on Indikasi
Aldosteronisme
untuk memantapkan diagnosis pada beberapa pasien
Efek samping :
Hiperkalemia
Aritmia jantung
Sedasi
Gangguan saluran
cerna
Ruam kulit
TERIMA KASIH
Thank for your
attention
Wassalam ;)