Anda di halaman 1dari 35

Farmakologi II

Obat Hormon
Adrenokortikoid
KELOMPOK 3 B :
Agnes triyanti S.
Iska jayanti
Nur Fitria Rohmatul Ummah
Ririn Novita P.
Wiwin Suryani

Anatomi Fisiologi Manusia


Kelenjar Adrenal
Kelenjar anak ginjal, kelenjar
adrenal (atau kelenjar suprarenalis)
adalah kelenjar endokrin berbentuk
segitiga yang terletak di atas ginjal.

Jumlahnya ada dua, terdapat pada


bagian atas dari ginjal kiri dan
kanan.
Kelenjar adrenal terbagi atas 2 bagian :
1. Kortex
2. Medula

1. Korteks Adrenal
Korteks terletak dilapisan luar
dan
mengeluarkan
hormon
steroid .
Mineralkortikoid dan
glukokortikoid bersifat
steroid. Yang pada transpor
dalam darah, glukokortikoid
berikatan dengan CBG ,
sedangkan mineralkortikoid
berikatan dengan Albumin.

Korteks Adrenal

Hormon yang di hasilkan:


Mineralkortikoid
(zona glomerulosa)

Aldosteron
Mengatur
keseimbangan air
dan elektrolit (Na
dan K).
Terapi : Penyakit
Adisson
Contoh Obat :
Aldosteron,
deoksikortikosteron

Glukokortikoid
(zona fasiculata)

Kortisol
Berperan pada
metabolisme
glukosa , protein
dan lemak.

Androgen
(zona
reticularis )
Estrogen ,
progesteron,
testosteron
Berperan
dalam
mengatur
sistem
reproduksi

Sekresi aldosteron

Sekresi
Kortisol
Hipotalamus
menghasilkan
CRH
Menyebabkan

Hipofisis
Anterior
mengeluarkan
ACTH
Merangsang

Korteks adrenal
menghasilkan
kortisol

Medulla adrenal

Biosintesis
Katekolamin

Hidroksilasi
cincin

Enzim tirosin
hidroksilase

Dekarboksilasi

Dopa
dekarboksilase dan
Piridoksal fosfat

Hidroksilasi
rantai samping

Dopamin BethaHidroksilase
(DBH)

N-metilasi

Feniletanolamin Nmetililtransferase

Abnormalitas sekresi
adrenokortikal
1.Hipersekresi
A) Sindrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh produksi
glukokortikoid yang berlebih pada zona
fasikulata.
b) Aldosteronisme primer
Sekresi aldosterone yang berlebihan pada
zona glomerulosa hal ini mengakibatkan
peningkatan natrium tubuh, volume cairan
ekstraseluler, dan tekanan darah.

2. Hiposekresi
Penyakit addison
Penyakit ini mengakibatkan
ketidak seimbangan natriumkalium darah, penghitaman kulit
dan penurunan kemampuan untuk
merespon stress fisiologis.

Obat-obat Homon
Adrenokortikoid dan
Kortikosteroid

Obat - Obat Hormon Glukokortikoida


Mekanisme :

Obat - Obat Hormon


Glukokortikoida
Kortisol (hidrokortison)
Secara kimiawi dibagi dalam dua
kelompok, yaitu deltakortikoida dan
fluorkotikoida.

1. Deltakortikoida : predniso(lo)n, metilprednisolon,


budesonida, desonida dan prednikarbat.
Zat-zat ini berbeda dari kortisol dengan adanya
ikatan-ganda paa C1-2 (delta 1-2), karena itu namanya
demikian. Daya glukokortikoidnya lebih kuat dan daya
mineralonya lebih ringan dibandingkan dengan
kortisol, sedangkan lama kerjanya lebih panjang.

Kortisol (hidrokortison)
2. Fluorkortikoida :
betametason, deksametason,
triamsolon, merupakan turunan fluor
dari prednisolon dengan 1 atau 2 atom
fluor pada C6 atau / dan C9 dalam posisi
alfa.
Daya glukokortikoid dan anti radangnya 10-30 x
lebih kuat daripada kortisol, daya mineralonya
praktis hilang sama sekali. Plasma-t1/2-nya lebih
panjang (3-5 jam) karena perombakannya dalam
hati dipersullit oleh adanya substituen-fluor, maka
efeknya juga bertahan 3-5x lebih lama.

Kortisol (hidrokortison)

Penggunaan sistemisnya :
tidak menguntungkan dibandingkan prednisolon, karena
efek sampingnya umumnya juga sebanding lebih kuat.
Maka zat ini hanya digunakan bila predniso(lo)n
diperlukan dalam dosis yang terlampau tinggi.
Khususnya ketiga zat tersebut di atas banyak digunakan
secara oral dan parenteral.

Penggunaan dermalnya :
dalam salep/krem banyak sekali, begitu pula
penyalahgunaannya karena lebih manjur
daripada hidrokortison. Tetapi seringkali
penyakit lebih cepat kambuh lagi, sedangkan
efek sampingnya pada penggunaan
sembarangan bisa hebat, seperti kulit menjadi
tipis dan mudah terluka dll.

Kortisol (hidrokortison)

EFEK SAMPING
Imunosupresi,
Atrofia dan kelemahan

otot (myopati steroid)


Osteoporosis
Merintangi pertumbuhan
Atrofia kulit
Diabetogen
Gejala cushing
Antimitosis

Indikasi
asma hebat yang akut

atau kronis
Penyakit auto-imun
Radang-usus akut
Sesudah transplantassi
organ
Kanker
antiemetikum

Prednisone
Mekanisme kerja :
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi
kecepatan sintesis protein. Molekul hormone
memasuki sel melewati membrane plasma
secara difusi pasif. Hanya di jaringan target
hormone ini bereaksi degan reseptor protein
yg spesifik dlm sitoplasma sel dan
membentuk kompleks reseptor-steroid.
Komplek ini mengalami perubahan
konformasi, lalu bergerak menuju nucleus dan
berikatan dgn kromatin.

Prednisone
Indikasi:
Reumatisme ,demam
reumatik, alergi pada asma
bronkial
Kontra indikasi:
Tukak lambung, TBC
aktif,hipertensi, gangguan
neurologic, gangguan hati &
ginjal,
DM.
Efek
samping:
Gangguan keseimbangan cairan tubuh & elektrolit,
gngguan muskoloskeletal,gngguan GI,gangguan
dematologik,gangguan neurologic,gangguan
endokrin.
Dosis: Dewasa : 1-4 tab/hari
Sediaan paten: Prednison Novarindo.

Dexamethasone
Indikasi:
Alergi dan peradangan yang
berespon baik terhadap terapi
kortikosteroid

Kontraindikasi:
Ulkus peptic,osteoporosis,
infeksi
akut, laktasi
Efek samping:

Retensi cairan &


elektrolit,
meningkatkan
kemungkinan infeksi,
gangguan
pertumbuhan,
Sindroma
Cushing,amenorea,
Hiperhidrosis,

Dosis :
Tabdws1 tab 2-4
x/hr.Anak0,006-0,04
mg/kg/BB atau 0,235-1,25
mg/m 1-2 x/hr (IM/IV)
Sediaan paten: Dexa-M
(Dexa Medica)

Metilprednisolon
Indikasi:
Kelainan endokrin, kolagen,
asma bronchial, rhinitis alergi,
dermatitis

Kontra indikasi:
TBC, infeksi jamur sistemik,
pemberian vaksinasi,
menyusui, osteoporosis berat.
Efek samping: Retensi Na &
cairan , gangguan
penyembuhan luka,gangguan
metabolisme karbohidrat,
gangguan otot.

Dosis: Awal : 4-48

mg/ hari kemudian


diturunkan bertahap
sampai dosis efektif
terendah utk
pemeliharaan Anak :
0,8-1,1 mg/kg bb
Sediaan paten:
Lameson (Lapi)

Triamsinolon 4 mg
Indikasi:
AR dan demam
reumatik, asma
bronchial, rhinitis
vasomotor, leukemia,
limfosarkoma, peny.
Hodengankin, fibrosis
paru, bursitis akut.
Kontra indikasi:
TBC aktif, laten atau
menyembuh, psikosis
akut

Efek samping:
Fraktur spontan, ulkus peptikum,
perubahan cushingoid, purpura,
kemerahan pada muka,
berkeringa, akne. Striae,
hirsutisme, vertigo, sakit kepala,
tromboemboli, nekrosis asetik,
angiitis nekrotik, pankreatitik
akut, esofagitis ulseratif, lemah
otot, peningkatan TIK, papil
edema,

Dosis: Dewasa : sehari 4-48 mg


Sediaan: Kenacort (Bristol-

Myers Squibb)

Obat-obat lainnya :
Hidrokortison
Triamsinolon
Kortison
Betametason
Fluokortolon
Prednisolon

Inhibitor sintesis dan


antagonis glucocortikoid
Trilostan
e
Trilostane merupakan suatu penghambat 3-17
hydroxysteroid dehydrogenase yang mengganggu
sintesis hormone adrenal dan gonadal dan sebanding
dengan aminoglutethimide.
Efek samping terutama mengganggu saluran cerna; efek
yang tidak diinginkan terjadi pada sekitar 50% pasien
dengan Penggunaan kedua obat tersebut. Tidak terdapat
resistensi silang atau efek samping berseberangan antar
senyawa tersebut.

Inhibitor sintesis dan


antagonis glucocortikoid
Aminoglutethi
mide
Aminoglutethimide menghambat konversi
cholesterol ke pregnenolone dan menyebabkan suatu
penurunan pada sintesis semua steroid yang
mempunyai aktivitas hormonal.
Digunakan bersama dexamethasone atau
hydrocortisone untuk menurunkan atau
menghilangkan produksi estrogen pada pasien dengan
karsinoma.

Aminoglutethi
mide
Efek samping :
Penggunaan dosis 1 g/hari bisa ditolerir.
Dosis tinggi menimbulkan letargi dan ruam
kulit.
Aminoglutethimide
diduga
juga
meningkatkan klirens beberapa steroid.
Aminoglutethimide telah terbukti dapat
memperbesar
metabolism
dexamethasone,
sehingga
memperpendek waktu paruhnya dari 45 jam ke 2 jam
Obat lainnya :
Ketokonazol, Mifepristone, Mitotane dan Trilostane

Obat Hormon Mineralokortikoida

Adrenocorticotropic hormone(ACTH)
ACTH merupakan rantai lurus polipeptida, terdiri dari 39
asam amino.
Mekanisme kerja :

ACTH bereaksi dengan reseptor hormon yang


spesifik di membran sel korteks adrenal, lalu
terjadi
perangsangan
sintesis
adrenokortikosteroid pada jaringan target melalui
peningkatan aktivitas adenil-siklase sehingga
terjadi peningkatan sintesis siklik-AMP. Tempat
kerja siklik-AMP pada steroidogenesis ialah pada
proses pemecahan rantai cabang kolesterol
dengan oksidasi, proses ini menghasilkan
pregnenolon.

Farmakokinetika
ACTH tidak efektif bila diberikanper oral karena
akan dirusak oleh enzim proteolitik dalam saluran
cerna. Pada pemberian IM, ACTH diabsorpi dengan
baik. masa paruhnya kira-kira 15 menit.

Indikasi

1. ACTH digunakan antara lain untuk mengatasi :


neuritis optika, miastenia gravis, dan sklerosis
multipel.
2. untuk membedakan antara insufisiensi adrenal
primer dan sekunder. Pada insufisiensi primer
pemberian
ACTH
tidak
akan
menyebabkan
peninggian kadar kortisol dalam darah. Sebaliknya,
pada insufisiensi sekunder gangguan terletak di
kelenjar hipofisis, sehingga pemberian ACTH akan
menyebabkan peninggian kadar kortisol darah.

Efek samping
reaksi hipersensitivitas, mulai dari yang
ringan sampai syok dan kematian.
Peningkatan sekresi mineralokorrtikoid
dan androgen menyebabkan lebih sering
terjadi alkalosis hipokalemik (akibat
retensi Na)

Sediaan dan posologi

Kortikotropin USP, larutan steril untuk pemakaian IM


atau IV.
Kortikotropin repositoria, merupakan larutan ACTH
murni dalam gelatin untuk suntikan IM atau SK, dengan
dosis 40 unit, diberikan sekali sehari.
Kortikotropin seng hidroksida USP, suspensi untuk
pemberian IM. Diberikan sekali sehari dengan dosis 40
unit.
Kosintropin, peptida sintetik yang dapat diberikan IM

Obat Hormon Mineralokortikoida

Aldosteron
Aldosteron disintesis pada zona glomerulosa.
aldosteron tak kurang dari sepertiga efektivitas
cortisol dalam menekan ACTH, jumlah aldosteron
yang di produksi oleh korteks adrenal tidak cukup
untuk berperan serta dalam kontrol umpan
balikyang bermakna untuk sekresi ACTH.
Sesudah hipokfisektomia dan eliminasi ACTH,
sekresi aldosteron menurun bertahap.

Efek fisiologis dan farmakologis


Aldosteron memicu reabsobsi natrium dari
tubulus pengumpul proksimal dan tubulus
distalis. Jugameningkatkan reabsobsi natrium
pada kelenjar keringat dan ludah,mukosa
saluran cerna,dan melalui membran sel.
Mineralkortikoid berkerja dengan cara terikat
pada reseptor mineralkortikod pada
sitoplasma sel target,terutama sel utama dari
tubulus proksimalis dan tubulus distalis ginjal.

Efek
Samping
menyebabkan
hipernatremia,hipokalemia,alkalosis metabolit
peningkatan volume plasma,dan hipertensi.
Metabolisme
Aldosteron diekresi pada kecepatan 100-200
g/hari.waktu paruh aldosteron yang disuntikkan
dalam kuanitas yang terlacak yaitu 15-20
menit,dan diduga tidak terikat kuat pada serum
protein. metabolisme aldosteron serupa dengan
cortisol yaitu kira kira 50g/24 jam,yang tampak
di urine dalam bentuk tetrahydroaldosteron yang
terkonjungasi.sekitar 5-15g/24 jam disekresikan
bebas atau sebagai 3 oxo glucuronide.

Fludrocortison

Fludrocortison merupakan mineralkortikoid


yang banyak digunakan karena memiliki
aktivitas retensi garam yang kuat. Dosis 0.1
mg, 2-7 kali seminggu.
Digunakan pada
insufiseinse adrenokortikal.

Struktur Hormon Steroid

Mineralkortikoid

Antagonis mineralokortikoid
Spironolakt
on
Spironolakton adalah suatu 7acethylthiospironolactone. Mula kerjanya lambat,
dan efeknya bertahan 2-3 hari sesudah obat
tersebut dihentikan.
Mekanisme :
Spironolakton bersaing dengan aldosterone untuk
mengikat situs dan menurunkan efek perifernya.
Sehingga progesterone bersifat sedikit aktif.

Antagonis mineralokortikoid
Spironolakt
on Indikasi
Aldosteronisme
untuk memantapkan diagnosis pada beberapa pasien

dan untuk memperbaiki tanda dan gejala pada saat


tertundanya operasi pengangkatan adenoma

Efek samping :
Hiperkalemia
Aritmia jantung
Sedasi
Gangguan saluran
cerna
Ruam kulit

dosis 400-500 mg/hari


digunakan untuk
mendeteksi aldosteronisme
pada pasien hipokalemik
dengan hipertensi, namun
dalam pengobatan
aldosteronisme primer pada
dosis 50-100 mg/hari.

TERIMA KASIH
Thank for your
attention
Wassalam ;)

Anda mungkin juga menyukai