Anda di halaman 1dari 76

BEBERAPA OBAT YANG

BERINDIKASI MEMPERBAIKI
FUNGSI HORMON
KELENJAR
HIPOFISIS-HIPOTALAMUS
Indikasi Hormon Hipofisis:
– Defisiensi hormon hipofisis
– Gonadotropin untuk kemandulan wanita akibat
anovulasi
– Vasopressin pada diabetes insipidus
– Gonadrelin: pada cryptorchisme (buah zakar yg tidak
turun kedalam kandung buah zakar)
– Protirelin: diagnosa hipo atau hiperfungsi tiroid
– Oksitosin: memperkuat his pada permulaan persalinan
– Somatostatin: pada perdarahan lambung-usus yg hebat
Sediaan Gonadotropin
Dapat diperoleh dari air kemih wanita hamil dan wanita
sesudah menopausal
a. HCG (Human Chorion Gonadotropine):
• Indikasi: pada wanita untuk infertilitas akibat
terganggunya pemasakan folikel dan anovulasi. Pada
pria untuk pubertas terlambat akibat insufisiensi
fungsi hipofisis, kemandulan untuk mencegah
stimulasi produksi sperma
• ESO: sakit kepala, gelisah, iritasi, depresi, udema
b. HMG (Human Menopausal Gonadotropin
(menotropin)
– Pada wanita menopause
– HMG disekresikan lewat kemih
– Sediaan: Humegon, Pergonal
• Oksitosik ialah obat yang merangsang kontraksi
uterus.
• Pada kehamilan, mulai dari uterus spontan, ritmis
sampai kontraksi tetani. Meskipun obat ini
mempunyai efek farmakodinamik lain, tetapi
manfaat dan bahayanya terutama terhadap uterus.
• Beberapa contoh obatnya: Oksitosin, Alk ergot dan
Prostaglandin
Farmakologi Oksitosin
a) Oksitosin dalam sistem kardiovaskuler
–Bila diberikan pada dosis besar akan
menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah, sehingga
terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik.
– Bila diberikan terus menerus secara infus maka penurunan
tekanan darah akan diikuti sedikit peninggian tekanan darah
tetapi menetap.
b) Oksitosin pada kelenjar mamae
– Karena pada kelenjar mamae banyak dikelilingi oleh otot
polos yaitu mio epitel, maka akan menyebabkan kontraksi
sehingga susu mengalir dari saluran alveolar kedalam sinus
yang besar sehingga mudah dihisap oleh bayi.
c) Fisiologi oksitosin
– Oksitosik merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae,
fungsi
– perangsangan ini bersifat selektif dan cukup kuat
Alkaloid Ergot
a) Sumber
– Clavicep pupurea suatu jamur yang hidup sebagai
parasit dalam butir rye dan gandum.
– Ergotamin (paling aktif), Ergotaminin (tidak aktif),
Ergonovin (ergometrin)
b) Farmakokinetik
– Ergotamin diabsorpsi lambat dan tidak lengkap melalui
saluran cerna.
– Metabolisme tingkat pertama
– Kadar puncak plasma 2 jam
– 90 % metabolit dieksresi melalui empedu
– Waktu paruh plasma kira – kira 2 jam
Farmakodinamik
• Uterus meningkatkan kontraksi uterus, efeknya
sebanding dengan dosis yang diberikan. Kepekaan
uterus terhadap alkaloid ergot sangat bervariasi
tergantung pada motoritas dan umur kehamilan,
sediaan alam yang paling kuat adalah ergonovin.
• Sistem kardiovaskuler. Ergotamin dan alkaloid sejenis
menimbulkan vasoskontriksi perifer dan merusak
endotel kapiler. Ergotamin mempunyai efek yang
paling kuat.
• Respon vaskuler dan migren. Ergotamin
menghilangkan gejala migren.
Efek Samping
Alkali ergot toksis, dan dapat menimbulkan
keracunan akut dan kronik. Gejala – gejalanya :
mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah
dan cepat, bingung dan tidak sadar.
Indikasi
Sediaan alkaloid ergot untuk mengobati migran.
Bromokriptin digunakan untuk mengobati penyakit
parkinson.
Kontra indikasi:
penderita dengan sepsis : penyakit pembuluh darah,
seperti : arteritis sifilitika, arteriosklerosis, penyakit
pembuluh darah koroner,tromboflebitis, dan sindroma
raynaud (buerger) penyakit hati dan ginjal, dan wanita
hamil.
Bentuk sediaan:
• Ergotomin tartirat, merupakan kristal yang larut dalam air dan
alkohol terdapat dalam bentuk tablet 1 mg, tablet sublingual
2 mg, dan dalam bentuk larutan obat suntik 0,5 mg/ml.
• Ergonovin maleat merupakan kristal yang berwarna putih
atau kuning, tidak berbau, sensitif terhadap cahaya dan
mudah larut dalam air. Terdapat dalam bentuk suntikan
ergonovin maleat berisi 0,2 mg/ml dan dalam bentuk tablet
berisi 0,2 mg, sebaiknya disimpan pada suhu antara 0-12°c.
• Metilergonovin maleat (Methergin) : tablet 0.2 mg, suntikan
0,2 mg/ml
• Metisergid maleat : tablet 2 mg.
• Ergotamin tartrat : supositoria 1 atau 2 dengan kafein 100 mg
Bromo
Anak ginjal dan hormon-hormonnya
• Anak ginjal (kelenjar adrenal):
organ kecil yg letaknya berdampingan dengan ginjal.
• Organ ini terdiri dari:
1. medulla (sumsum): bagian dalam yg membentuk
neurohormon adrenalin
2. cortex (kulit): bagian luar yang menghasilkan 3 jenis
hormon steroida yaitu: glukokortikoida;
mineralokortikoida; dan hormon kelamin
GLUKOKORTIKOIDA: KORTISOL (HIDROKORTISON)
• Berkhasiat:
• Metabolisme karbohidrat
• Pertukaran zat protein
• Pembagian lemak
• Reaksi peradangan
• Pemeliharaan keseimbangan elektrolit dan air
• Turut mengatur fungsi sistem kardiovaskular,
sistem saraf, otot, ginjal dan organ lain
Produksi kortisol total 20-30 mg sehari
Pada keadaan strees produksi meningkat hingga 100-
200 mg
1. Efek Glukokortikoid:
– anti radang: mekanisme kerja berdasarkan efek
vasokonstriksi, jg merintangi atau mengurangi
terbentuknya cairan peradangan-udema setempat
– Imunosupresif dan anti alergi: reaksi imun dihambat,
– Peningkatan glukoneogenesis: pembentukan hidrat
arang dari protein dinaikkan dgn kehilangan nitrogen.
Pembentukan glukosa distimulir, utilisasi di jaringan
perifer dikurangi dan penyimpanannya sebagai glikogen
ditingkatkan
– Efek katabol: merintangi pembentukan protein dari
asam amino, pengubahan menjadi glukosa dipercepat
shg dapat osteoporosis (masa dan kepadatan
berkurang), atrofia kulit dan otot (garis-garis),
pertumbuhan anak terhambat , penyembuhan luka
dipercepat
– Pengubahan pembagian lemak: penumpukan lemak
di atas tulang selangka dan muka (moon face), di
perut dan dibelakang tengkuk (buffalo humps) .
Gejala ini mirip sindroma Cushing yg disebabkan oleh
hiperfungsi hipofisis atau adrenal atau penggunaan
kortikostreroida yang lama

2. Efek Mineralokortikoid: retensi Natrium dan Air


oleh tubuli ginjal , ekskresi Kalium ditingkatkan
Kortisol Sintetis
1. Deltakortikoida: predniso (lo)n;
Metilprednisolon; budesonida, desonida
2. Fluorkortikoida: betametason,
deksametason, triamsinolon
• Secara oral diserap baik, efeknya baru tampak setelah 4-
6 jam
• T ½: 1,5 dan 5 jam tetapi bertahan lama
• Prednison inaktif diubah menjadi prednisolon aktif selama
first pass melalui hati
• Begitu jg kortison diubah menjadi hidrokortison yg aktif
• Pengubahan ini tdk terjadi di kulit, mata, sendi, dan
rektum, maka pd sediaan lokal ditempat ini perlu
digunakan senyawa hidronya.
• Setelah dirombak dalam hati metabolitnya dikeluarkan dengan
kemih dan tinja
Glukokortikoida
1. Untuk terapi substitusi untuk insuffisiensi adrenal
spt penyakit Addison dg ciri: letih, kurang tenaga,
otot lemah. Diberikan Hidrokortison dengan efek
mineral yang paling kuat
2. khasiat anti radang, dan daya imunosupresif.
Digunakan Predniso (lo)n; triamsinolon,
deksametason, betametason
3. Indikasi: pasien asma hebat akut dan kronis
(bersama B2 mimetika), radang usus akut , auto-
imun, sesudah transplantasi organ (mencegah
penolakan sistem imun tubuh), kanker (untk
udema, antiemetikum)
Penggunaan lokal Glukokortikoida
• Mata: pada penyakit conjuctivitis, keratitis,
blepharitis. Obat: hidrokortison, prednisolon,
deksametason, betametason, fluormetalon
• Telinga: otitis media, otitis externa. Obat
dikombinasi dgn antibiotika
• Intranasal: rhinitis, polip
• Tracheal (mulut): asma, diberikan bersama B2
mimetika
• Rektal, co: hidrokortison, triamsinolon
dikombinasi dgn anestetikum lokal.
• Intra artikuler: radang sendi, co: hidrokortison,
triamsinolon
• Dermal (kulit), biasanya digunakan senyawa
hidronya.
ESO Kortisol
1. Efek glukokortikoida:
– Imunosupressif
– Atrofia, dan kelemahan otot
– Osteoporosis
– Merintangi pertumbuhan
– Atrofia kulit dengan striae yi garis kebiruan krn
perdarahan dibawah kulit, luka dan borok sulit sembuh
– Diabetogen: penurunan toleransi glukosa dpt
hiperglikemia (diabetes) disebabkan krn pembentukan
glukosa berlebih dalam hati
– Gejala cushing
– Antimitotis: penghambatan pembelahan sel
Samb ESO Kortisol...............
2. Efek mineralokortikoida
– hipokalemia akibat kehilangan kalium dalam kemih
– Udema dan berat badan meningkat krn retensi garam
dan urin
– Resiko hipertensi dan gagal jantung
3. ESO lain:
– SSP spt gelisah, sukar tidur, takut, depresi
– Efek androgen: Acne, gangguan haid
– Katarak, glaukoma
– Sel darah bertambah: eritrositosis dan granulositosis
– Berat badan dan nafsu makan bertambah
– hipersensitifitas
Interaksi Obat
 Meningkatkan efek ulcerogen dari NSAIDs
 Zat induktor enzim seperti fenobarbital,
fenitoin, rifampisin, karbamazepin dapat
menurunkan efek glukokortikoida
KELENJAR
TIROID-PARATIROID
Gangguan Tiroid
1. Hipotiroid:
– Kekurangan T3 dan T4 dan penurunan metabolisme
umum
– Gejala: kemunduran mental, lesu, mengantuk,
obesitas, bradycardia, muka pucat, kulit menebal,
rambut kering, sembelit. Perasaan dingin, gondok
(struma)
– Bila terjadi sejak lahir: terjadi kekerdilan,
pertumbuhan mental dan fisik terhambat (cretinisme)
– Mixudema: bercirikan infiltrasi dan pengembangan
kulit oleh lendir (mucus) nyata pada kelopak mata dan
bibir.
Penyebab hipotiroid
• Insufisiensi hipotalamus, hipofisis, atau tiroid
• Tidak ada Iod dalam bhn makanan atau air
minum
• Tubuh tdk mampu membentuk mono-diiodtirosin
• Tidak dpt mempersenyawakan menjadi T3 dan T4
• Jika terjadi kekurangan iod atau iodida produksi
tiroksin turun, hipofisis distimulir terus
mensekresi TSH (melalui TRH). Akibatnya tiroid
dirangsang dan tumbuh berlebihan (hiperplasia)
dg bertambahnya pembuluh darah
(vaskularisasi), terjadi gondok (struma).
2. Hipertirosis :
– Overproduksi T3 dan T4 spt penyakit Graves
– Gejala: tachycardia, atriumfibrilasi, struma, bola mata
menonjol secara abnormal (exophthalmus), menurunnya
berat badan krn metabolisme meningkat, palpitasi,
tremor, gelisah, takut, sukar tidur, diare.
– Penyebabnya: stimulasi tiroid oleh suatu globulin darah
yg memiliki aktivitas TSH yg disebut LATS (longacting
thyreoid stimulator), atau adanya noduli (benjolan kecil
didalam kelenjar) yg secara otonom membentuk hormon
berlebihan di luar sistem H-H, kelebihan obat yg
mengandung iod dan iodida
INDIKASI HORMON TIROID
• Hipotirosis sebagai terapi substitusi hipofungsi
tiroid akibat insufisiensi hipotalamus,
hipofisis, atau tiroid
co: Liotironin hanya digunakan pada keadaan
gawat seperti koma, mixudema krn ESO besar
• Obesitas tidak dianjurkan
• Kolesterol tinggi dengan aktivitas ringan pada
metabolisme dan jantung
ESO dan IO HORMON TIROID
ESO
• Pada overdosis................. Palpitasi, glisah, sukar tidur,
infark, angina pectoris
• Dosis harus ditentukan secara individual, dosis
permulaan rendah dinaikkan berangsur2.
IO
• Tiroksin memperkuat efek antikoagulansia dan
memperlemah efek insulin, antidiabetika oral dan
digoksin
• Beberapa obat a.l: garam Lithium, Amiodaron, zat
kontras Rontgen yg berisi Iod .............dpt
mengakibatkan gangguan fungsi tiroid
TIROKSIN
• Hormon ini sintetis
• Sebgi prohormon liotironin
• Mula kerja lambat dengan masa laten 7-10 hari
• Efek maksimal tercapai setelah 3-4 mg bertahan lama,
setelah terapi dihentikan obat masih bekerja sampai 1-
3 mg
• Sebaiknya diminum pada lambung kosong
• T1/2 6-7 hari ............single dose
• Eliminasi seperti T3 , 60% melalui deiodisasi menjadi
tiroksin , 25% konjugasi dengan glukoronida/sulfat
diekskresi melalui empedu
LIOTIRONIN=T3
• Dibuat sintetis.
• Khasiat 5 kali lebih besar dari tiroksin
• Mula kerja cepat, efek maksimal dicapai 2-3
hari, terapi bertahan sampai 3 hari setelah
penghentian
• T1/2 plasma: 1-2 hari.
• ESO: infark jantung
TIROISTATIKA
• Zat yang menekan produksi hormon tiroid
• Digunakan untuk hiperfungsi kelenjar tiroid (keadaan
hipertiroidisme, hipertirosis, atau thyreotoxicose)
Contoh obat:
• Thionamida: Karbimazol, tiamazol, propiltiourasil
Bekerja menghambat langsung sintesa hormon tiroid dg cara mencegah
pengikatan iod pada tiroksin atau penggandengan mono-diiodtirosin
menjadi T3/T4; jg menghambat pengubahan T4 menjadi T3 di jaringan
perifer
• Iod dan Iodida:
– Dosis tinggi: menghambat sintesa dan pelepasan hormon tiroid,
merintangi pemasukan iodida kedlm tiroid
• Iod radioaktif: isotop Iod-131
• Obat: prednison 40 mg untuk menekan proses auto imun seluler dan
humoral pada penyakit graves ; terapi kombinasi dgn thionamida (untuk
menekan fungsi tiroid), dan 1-tiroksin (untk menormalkan fungsi H-H dan
menghindarkan hipotirosis.
KALSITONIN
• Mengaktifkan osteoclast, dan perombakan tulang
• Menghambat resorpsi kembali kalsium di tubuli
ginjal berdampak turunnya kadar kalsium darah.
• Berkhasiat analgetis, dpt juga untk penyakit: paget
(ostitis deformans) yi melunaknya tulang secara
kronis yg mengakibatkan deformitas dgn nyeri
hebat.
• Kalsitonin untuk mengurangi hiperkalsemia dan
kadar fosfat plasma penderita hiperparatiroidisme,
hiperkalsemia iodiopatik pada bayi, intoksikasi
vitamin D dan osteolisis tulang akibat metastasis.
• ESO: mual, flushing, sakit perut, polyurea.
• Kalsitonin hanya dpt diberikan secara parenteral, per oral
cepat dirusak oleh cairan lambung.
• Metabolisme kalsitonin manusia terutama terjadi di ginjal.
Obat ini tdk dpt melalui barier plasenta tetapi dpt masuk ke
air susu ibu.
• Potensi kalsitonin ikan salmon pada manusia lebih besar
dari kalsitonin babi atau manusia. Preparat sintetik ikan
salmon terdapat dalam bentuk suntikan SK atau IM

32
KELENJAR GONAD /KELAMIN
ANDROGEN
• Untuk terapi suplesi pada insufisiensi fungsi hipofisis atau
testes (hipogonadisme)
• Pada pubertas terlambat : anak laki usia >16 thn pengobatan
dibatasi maks 6 bln krn resiko penutupan epifisis sebelum
wktnya dan virilisasi.
• Disintesa oleh ovaria dan anak ginjal
• Ovaria dan anak ginjal jg dapat membentuk 2 prekursor dari
testosteron dan estradiol yi: DHEA (dehidro-epi-androsteron)
dan androstendion.
• Pada wanita testosteron diproduksi kira-kira 0,25 mg perhari,
separuhnya berasal dari pengubahan androstendion di
jaringan. Produksi berlebih dapat mengakibatkan efek
virilisasi (kejantanan).
• ES: virilisasi : pd wnt spt acne, tumbuh rambut di muka gangg
haid, suara rendah. Pd pria peningkatan libido, hipertropi
prostat.
ESTRADIOL
• Suatu estrogen
• Merupakan metabolit testosteron yg dibentuk
di jaringan perifer
• Berkhasiat memperkuat atau memperlemah
beberapa efek androgen
• Setiap hari dibentuk 2-25 mcg
• Produksi berlebih mengakibatkan feminisasi
pria.
Khasiat fisiologi dan farmakologi
Testosteron

1. Efek virilisasi
–Ciri kelamin primer dan sekunder
–Memegang peranan penting pada spermatogenesis
–Mempengaruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi
2. Efek Anabol
– Daya retensi protein atau menghambat
perombakannya khusus dalam jaringan otot
– Meningkatkan pembentukan protein dan
pertumbuhan sel-sel otot
3. Efek Tulang
– mempercepat pertumbuhan tulang pipa dan epifisis
(tlg rawan di kedua ujungynya)
– Selama pubertas produksi testosteron meningkat
pertumbuhan menjadi pesat.
4. Efek anti-gonadotrop
– Menghambat sekresi FSH dan LH bila kadar testosteron
dalam darah melebihi nilai tertentu
– Bila kadar dalam darah rendah maka hipofisis akan
mensekresi gonadotropin untuk menstimulir testes
memproduksi testosteron.
5. Efek anti estrogen
– >< efek estrogen: pertumbuhan endometrium rahim,
pertandukan epitel mukosa vagina
6. Efek atas sebum
– Kelenjar sebum meningkat selama pubertas...acne
7. Efek kolesterol:
– Menurunkan kadar HDL-kolesterol; dan meningkatkan
sedikit LDL...penyebab peny.jantung dan pembuluh.
8. Retensi garam dan air : berat badan meningkat
Farmakokinetik Testosteron
• Secara oral diuraikan oleh mukosa usus dan oleh
FPE.
• Sebagian besar terikat oleh SHGB (Sex Hrmone
Binding Globulin), sehingga sedikit sekali berada
dalam bentuk bebas aktif dalam darah.
• Injeksi dalam minyak diinaktifkan dengan cepat
oleh FPE
• Ester testosteron: sebagai injeksi diabsorpsi lebih
lambat ternyata efektif menghslkan kadar darah
yg tinggi.
• Dlm hati ester dimetabolisir melalui oksidasi
menjadi androstendion , reduksi menghslkan
androsteron
Anabolika
• Steroid anabol: derivat testosteron (dan
progesteron) sintetis yg dikembangkan untuk
mendapatkan efek anabol yg besar tp efek virilisasi
ringan.
• Terbanyak digunakan:
– derivat testosteron: metandrostenolon; metenolon;
stanozol; oksimetolon
– Derivat nandrolon: nandrolon dan etilestrenol
• Indikasi: simtomatis pada anemia aplastis,
osteoporosis parah, kanker mamae pd wnt
postmenopause, doping (memperkuat otot)
Zat antiandrogen
• Steroid sintetis untuk menekan efek androgen
secara selektif.
• Co: finasterida, danazol, siproteron
• Indikasi: hiperseksual, pd wanita danazol
digunakan juga untuk endometriosis
berdasarkan efek menghambat terhadap FSH
dan LH
Sediaan antiandrogen
1. Siproteron: androcur
– Indikasi: hiperseksual pria, pd wnt mengobati
hirsutisme (tumbuh rambut dimuka), acne ganas,
kanker prostat (jk estrogen tdk berefek lagi).
– Es: lesu, ketih, lambung, naiknya berat badan,
gynecomastia dan berkurangnya fertilitas, mamae
tegang, perdarahan tdk teratur
2. Danazol: Danocrine, Danatrol
– Berkhasiat mengurangi sekresi FSH/LH dan mencegah
ovulasi
– Indikasi: endometriosis, dan kemandulan, tumor mamae
jinak.
– Es: udema, bb naik, acne, perubahan suara
3. Flutamida: fugerel, eulexin
- Indikasi: kanker prostat tersebar
- Es: gynecomastia, benjol, nyeri buah dada, edema

4. Finasterida
– Indikasi lain: obat anti rontok (alopecia) dgn mestimulir
pertumbuhan rambut pria.
– Es: impotensi, libido, ejakulat berkurang, teratopgen
Sediaan yang mengandung Zat
Androgen
1. Testosteron: andriol, testoviron
– Dibuat (semi) sintestis dari kolesterol atau diosgenin ,
suatu steroid berasal dari tumbuhan Mexican Dioscorea
Spec.
– Resorpsi di usus tdk teratur, BA kecil krn inaktivasi
lambung-usus, FPE besar di hati.
– Harus digunakan parenteral sebagai ester (T-
Undekanoat, T-Enantat)
– Plasma T1/2 20 menit, didalam hati dimetabolit
menjadi inaktif: androstendion melalui oksidasi
gugusan
2. Mesterolon: Proviron
– Derivat dihidrometil dari testosteron
– Pada dosis terapi kurang menghambat hipofisis , shg
sekresi androgen dan spermatogenesis tdk dihambat.
3. Prasteron: DHEA (Dehidro Epi Androsteron)
– Derivat androsteron diproduksi dalam jumlah besar di
anak-ginjal dalam bentuk sulfat inaktif.
– Merupakan prekursor dari baik testosteron maupun
estradiol yg disintesa dalam jaringan perifer
– Kadar darah paling tinggi pada usia sekitar 30 tahun lalu
berangsur menurun lk 2% setahun sampai usia 60 tahun
Disfungsi Ereksi dan Sildenafil
• Ereksi terjadi: adanya eksitasi seksual saraf-saraf
otak memberikan sinyal ke penis yg mencetuskan
pelepasan sejumlah neurotransmitter oleh semua
sel dinding pembuluh di badan pengembangnya.l:
nitrogenoksida (NO).
• NO mengaktifkan enzim guanylatcyclase yg
menstimulir pengubahan GTP
(guanyltriphosphate) menjadi c GMP (cyclic
guanylmonophosphate). Zat ini disebut second
messenger.
• Badan pengembang dari penis (corpora
cavernosa) terisi darah dan terjadi ereksi.
• Secara biokimiawi ereksi bercirikan adanya
keseimbangan antara cGMP dan enzim PDE-5
(phosphodiesterase tipe 5) yg menguraikan
cGMP menjadi 5-GMP.
• Pd keadaan normal keseimbangan ini baik,
darah mengalir kedalam penis ttp tdk bisa
keluar lagi, selesai orgasme PDE baru
melaksanakan daya kerjanya ..........ereksi
berlalu.
Gangguan ereksi
• Disebabkan kerusaka saraf atau komplikasi pend
diabetes,
• Terjadi gangguan pada keseimbangan cGMP dan
PDE.
Sildenafil (Viagra)
• Efek sebg vasodilator koroner pada angina pectoris kurang
memuaskan.
• Efektif untuk memelihara ereksi selama beberapa jam.
• Mekanisme: penghambatan enzim PDE dg memblok reseptor di
badan pengembang shg cGMP terhambat penguraiannya dan
ereksi diperpanjang.
• Tidak efektif jk belum terdapat stimulasi atau eksitasi seksual krn
tdk menstimulasi pembentukan cGMP , ttp hanya memperkuat
dan memperpanjang daya kerjanya
• Tdk bekerja menimbulkan libido
• Es: sakit kepala, flushing, gangg penglihatan
• PP: hati2 usia 60 th > yg peny.jantung, hipertensi, diabetes.
• KI: penggunaan bersama obat yg jg dirombak oleh Cyp3A4
meningkatkan kadarnya dalam darah spt simetidin, ketokonazol,
itrakonazol, eritromisin, obat anti HIV penghambat protease.
Ritonavir dpt meningkatkan kdr sildenafil dalam darah dgn 300%
perlu ditakar 1 x 25 mg per 48 jam
• Dosis: 25-100 mg (sebagai sitrat), 1 jam
sebelum aktivitas seksual maks 1 x sehari
• Vardenafil: isomer Sildenafil.
• Tardanafil: derivat Sildenafil
GANGGUAN HAID
• Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.
Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian
bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan
menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.

• Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia


Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan
volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun penyebabnya
tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari
atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh
pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang
menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam
jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".
• Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga
menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat
mempengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan
wanita untuk mendapatkan bayi.

• Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.


FISIOLOGI
• Hormon Estrogen dan Progesteron dibentuk
oleh ovaria dibawah pengaruh FSH dari
Hipofisis.
• Kedua hormon ini berperan dalam ciri kelamin
primer dan sekunder wanita
ESTROGEN

• Bekerja terhadap mukosa rahim


(endometrium) dengan mendorong untuk
berkembang dan menebal, disebut proses
proliferasi
• Proses proliferasi berlangsung pada 2 minggu
pertama dari siklus haid dan berfungsi
menampung telur yg sudah dibuahi
• Estrogen alamiah: estradiol, estron dan estriol (E2,
E1, dan E3).
• Estradiol memiliki dy estrogen kuat.
• Estrogen dihasilkan oleh ovaria sebanyak 2-25 mcg
sehari pd minggu pertama sampai 25-100 mcg
pertengahan siklus haid.
• Estrogen dibentuk pula
– dlm jumlah kecil oleh folikel dan c.luteum, testes dan
anak ginjal.
– Jumlah besar oleh plasenta (sampai bulan ke 9), sesdh
menapause menurun 5-10 mg sehari.

PROGESTERON
• Bersama Estrogen berperan penting dalam pemasakan folikel dan
pelepasan telur, disebut ovulasi
• Ovulasi ini terjadi beberapa hari setelah kadar LH mencapai
puncaknya.
• Sisa folikel berkembang lagi menjadi badan kuning (Corpus
Luteum), yg segera mulai membentuk progesteron.
• Fungsi progesteron adalah menstimulir endometrium untuk
tumbuh lebih lanjut (fase proliferasi) serta memsekresi dan
mengumpulkan zat gizi bagi perkembangan telur menjadi janin.
• Fase sekresi ini berlangsung sepanjang minggu ketiga dari siklus.
• Hormon ini juga berfungsi memelihara kehamilan krn terhentinya
hormon ini bisa mengakibatkan pelepasan endometrium dan
abortus.
• Hormon ini disebut juga hormon kehamilan.
• Hormon Estrogen dan progesteron jg berperan
dalam pembuahan dan transpor telur melalui tuba-
telur ke rahim dan pada penyarangannya dalam
endometrium (implantasi, nidatio)
• Haid: sel telur yg tdk dibuahi oleh sel mani, corpus
luteum pada akhir minggu keempat menghentikan
produksi progeteronnya, akibatnya rahim
melepaskan endometrium dan mengeluarkan
perdarahan, disebut haid atau menstruasi
• Ovaria tdk bekerja lagi atau diangkat haid dapat
diinduksi dengan pemberian estrogen untk jangka
waktu yg layak. Keadaan ini disebut perdarahan
penarikan (withdrawal bleeding).
ABORTUS
• Sesudah kira-kira 3 bulan, corpus luteum
mengurangi produksi progesteron lalu
dilanjutkan oleh uri atau plasenta (jaringan
hub darah antara rahim dan janin).
• Uri meningkatkan produksinya seiring dgn
berkembangnya kehamilan.
• Jk krn sesuatu hal progesteron terhenti, rahim
akan melepaskan endometriumnya bersama
janin dan terjadi keluron (abortus)
EFEK ANTI HAMIL
• Progesteron jg berperan mencegah pembuahan
berikutnya selama masa hamil berlangsung dalam
2 cara:
– Mekanisme feedback negatif: sekresi LH dihambat
hingga tdk terjadi ovulasi lagi.
– Mempengaruhi leher rahim (cervix) untuk membuat
lendir liat dan kental shg sukar dilalui oleh sel mani,
disebut cervical hostility.
Klimakterium
• Disebut juga masa peralihan antara masa subur (fertil)
dan masa menua.
• Ciri: berhentinya menstruasi (menapause)
• Usia biasanya 50 th diawali dgn tdk teraturnya siklus
haid.
• Gejala lain: flushes, berkeringat malam hari, debar
jantung, mudah tersinggung, kurang semangat,
depresif, lelah, sukar tidur, nyeri kepala, otot dan sendi,
osteoporosis.
• Penyebab: turunnnya kadar estrogen dalam darah.
• Terapi gejala: transquillizer, klonidin , terapi sulih
hormon (HRT=hormon replacement therapy) dg
estrogen-progesteron.
ESTROGEN
• Estradiol, estron, dan estriol merupakan estrogen alamiah
(E1, E2, E3)
• Estradiol memiliki daya estrogen terkuat dan 2-5 kali lebih
aktif dari kedua hormonnya.
• Estrogen terutama dihasilkan oleh ovaria sebanyak 2-25
mcg sehari pada minggu pertama sampai 25-100 mcg
dipertengahan siklus haid.
• Dalam jumlah sedikit dibentuk oleh folikel dan corpus
luteum, testes dan anak ginjal (pria dan wanita).
• Pd bulan ke 9 kehamilan, plasenta memproduksi dalam
jumlah berlimpah (sampai 30 mg perhari).
• Sesudah menopause menurun produksi menurun sampai
5-10 mcg sehari.
Khasiat fisiologi dan farmakologi Estrogen
• Efek feminisasi: menimbulkan ciri kelamin wanita primer dan
sekunder
• Proliferasi rahim dan endometrium: menstimulir pertumbuhan
rahim hingga tumbuh membesar (hyperplasia), menimbulkan
fase proliferasi dan endometrium. Pada pertengahan siklus
(masa fertil wanita) leher rahim dirangsang untuk mensekresi
lendir berlebihan yg cair sekali guna mempermudah penetrasi
sel mani. Menstimulir kelenjar di dinding sal telur untuk
mensekresi lendirnya guna memperlancar transpor telur ke
rahim
• Alat menstruasi: untuk memelihara fase proliferasi dan fase
sekresi dari endometrium kdr estrogen harus melebihi
ambang tertentu. Bila menurun endometrium dilepaskan
terjadi perdarahan.
• Laktasi: Estrogen membantu progesteron memelihara
kehamilan normal dan pertumbuhan buah dada..
• Efek anti ovulasi
• Efek anabol (lebih lemah dari androgen), efek penutupan
epifisis tulang sama efektif dengan androgen
• Efek antiandrogen:
• Atas kolesterol: estrogen meningkatkan kadar HDL kolesterol
dan menurunkan kadar LDL (wanita sblm menopause jarang
menderita penyakit CV dibanding pria). Estrogen
memperlebar arteri jantung hingga aliran darah lebih deras,
resiko penciutan dan infark menjadi kecil.
• Retensi garam dan air: mengakibatkan rasa tegang dan nyeri
di buah dada, udema dan naiknya berat badan.
• Menghambat kehilangan pesat tulang pada 5 tahun pertama
menopause.
Penggunaan

• Terapi substitusi: pada keadaan hipogonadisme, sesudah


pengangkatan ovaria (ovarectomi).
• Anti ovulasi (pil anti hamil): bersama progestagen
• Menekan laktasi
• Menghambat pertumbuhan: menstimulasi penutupan epifisis
tulang pipa yg mengakibatkan penghentian pertumbuhan.
• Pada osteoporosis postmenopausal: memulihkan
keseimbangan antara pembentukan dan perombakan sel
tulang yg terganggu pada osteoporosis.
• Kanker prostat
• Atrofilia dan colpitis (radang mukosa) yg dapat terjadi setelah
menopause
Penggolongan berdasarkan struktur kimia dibagi atas:
• zat steroida ( estradiol, estriol, etinilestradiol, mestranol)
• Zat non steroida: dietilstilbestrol, fosfestrol
• Fyto-estrogen: zat polifenol, flavon dan flavonoida

ES:
• Efek feminisasi
• Trombo-emboli
• Kanker endometrium
• Perdarahan tidak teratur
• Udema dan naiknya bb

KI:
• Wanita hamil
• Pasien myoma
• Pasien jantung dan pembuluh
• Diabetes, migrain, hipertirosis
Zat Estrogen

• Estradiol: E2, Progynova


• Dari jaringan plasenta
• Secara oral kurang aktif akibat FPE tinggi dan cepat
• Umumnya parenteral sebg ester long acting spt:
ester benzoat, fenilporopoat dan valerat (Progynon
depot)
• Sediaan: etinilestradiol, mestranol
• Estron:
• Dari air seni kuda hamil
• Estriol
• Dietilstilbestrol
ZAT ANTI ESTROGEN
• Ada 2 kel:

1. Estrogen lemah: klomifen, epimestrol, tamoksifen, raloksifen


 Mekanisme berdasarkan pergeseran hormon alamiah dari
resepornya di hipotalamus hingga aktivitas dan kadar
estradiol darah menurun, akibatnya terhambatnya
mekanisme feedback yg mengatur produksi estrogen.
 Klomifen dan epimestrol dpt digunakan untuk infertilitas
wanita akibat hipofungsi hipofisis dan anovulasi
 Tamoksifen: terapi paliatif dari kanker mammae
 Raloksifen: mengobati osteoporosis pd mnt pasca
manopause
2. Penghambat aromatase: anastrozol, letrozol
 Sblm menopause produksi utama estrogen ada di ovaria,
setelah menopause estradiol dan estron terutama dibentuk
oleh enzim aromatase dari masing-masing testoteron dan
androstendion di jaringan perifer (lemak, otot, hati, tumor
mammae). Penghambat aromatase merintangi sintesa ini
akibatnya menurunnya kadar estrogen dalam darah dan
jaringan tumor
ZAT ANTIESTROGEN samb….

• Klomifen:
• Anti estrogen kuat, estrogen lemah.
• kemandulan wanita, pada kemandulan pria (akibat oligospermia= sel
mani terlalu sedikit).
• Es: gangguan lambung, usus penglihatan, nyeri kepala, pusing,
flushing, depresi, sukar tidur
• Dosis: oral 1 dd 5 mg selama 5 hari, dimulai pada hari haid ke 5
• Tamoksifen:
• Daya antiestrogen kuat, efek estrogen lemah
• Untuk kanker mamae yg peka terhadap estrogen dg jl blokade
reseptor estrogen dalam tumor, dpt jg untuk prevensi kanker pd
wanita diatas 60 thn
• Resorpsi di usus baik, metabolitnya aktif, ekskresi 80% lewat
empedu dan tinja, plasma t1/2 : 7-12 hari
• Eso: gangguan lambung-usus, pusing, nyeri kepala, flushing,
perdarahan tak teratur, hiperplasia sel endometrium, kanker
endometrium meningkat,
• Dosis: oral 20 mg/hari dalam 1-2 dosis, bila perlu dalam 1 bulan
ditingkatkan sampai 40 mg/hari.
• Raloksifen: bekerja pada jaringan tulang (menghambat resoprsi
tulang, meningkatkan massanya), menurunkan resiko kanker
mamae, dan endometrium, dosis untuk osteoporosis: 1-2 dd 60 mg
Penghambat-Aromatase

• Aminoglutetimida
• Antiestrogen dg inhibisi enzim aromatase yg diperlukan
untuk konversi testosteron menjadi estradiol di jaringan
perifer.
• Merintang sintesa kortikosteroida melalui hambatan
pengubahan kolesterol menjadi pregnenolon
• Sebgai obat pilihan kedua untuk kanker mammae dan
prostat yg sudah bermetastase.
• Es: kesadaran menurun (lethargia), ruam kulit
• Anastrozol:
• Derivat triazol
• Merintangi aromatase secara selektif
sehingga pembentukan estrogen dari
testosteron di jaringan lemak, otot dan tumor
mammae dirintangi.
• Obat pilihan kedua untuk kanker mammae pd
wanita pasca-menopause bila tamoksifen tdk
efektif
• Es: nausea, muntah, sakit kepala, flushing,
udema, tdk bertenaga (asthenia)
• Letrozol: derivat triazol, t1/2 sampai 2 hari
Zat progestagen = progestativa

• Steroida sintetis dengan kegiatan progesteron, ttp spektrum


kerjanya dapat saling berbeda banyak.
• Semua zat berkhasiat progestagen ttp tdk semua memiliki
efek gestagen (memelihara kehamilan), menghambat
ovulasi, atau berdaya antiestrogen, beberapa ada yg
memiliki efek estrogen lemah.
• Secara kimiawi dibg atas: derivat progesteron
(hidroksiprogesteron, medroksiprogesteron, megestrol dan
didrogestron) dan derivat testosteron (noretisteron, tibolon,..)
Khasiat Farmakologi Progestagen

• Efek Progestagen : mempersiapkan rahim untuk implantasi


telur dgn jalan menginduksi fase sekresi dari endometrium
• Efek gestagen: memelihara kehamilan.
• Anti-ovulasi: bekerja sebagai antigonadotrop mencegah
ovulasi
• Efek androgen: pada dosis tinggi mengurangi produksi
androgen (dan estrogen)
• Efek estrogen: khusus derivat testosteron berdaya estrogen
lemah krn didalam hati diubah menjadi estrogen . Efek
antiestrogen : dg mengentalkan lendir cervix.
• Efek termogen: meningkatkan suhu badan. Sesudah ovulasi
kdr progesteron darah meningkat karena c. luteum mulai
memproduksi dan suhu dasar naik kira-kira 0,38 C
Indikasi
• Prevensi abortus
• Pil anti hamil
• Gangguan haid
• Klimaterium: sebagai tambahan (12-14 hari per siklus) dari terapi suplesi
dg estrogen guna mengurangi resiko kanker endometrium.
• endometriosis: yang mengakibatkan kemandulan
• Kanker endometrium/mammae: tersebar dan tdk dapat dibedah.

Efek samping:
• Mual, muntah, anoreksia, nyeri kepala, migrain, peningkatan berat
badan, perdarahan penarikan stlh penggunaan dihentikan
• Dosis tinggi: efek virilisasi; efek sentral (menekan SSP: kantuk, depresi,
lesu); gangguan hati (penyumbatan saluran empedu: cholestasis)
Zat Progestagen
• Progesteron
• Dari ovaria ternak atau sintetis dari diosgenin atau
kolesterol
• T1/2 : 10-30 menit
– Hidroksi progesteron (proluton)
• Berdaya androgen lemah, tanpa efek estrogen
• Untuk prevensi abortus
– Medroksiprogesteronasetat
– Megestrol
– Didrogesteron
• Noretisteron
• Derivat noretisteron berkhasiat menekan ovulasi serta memiliki daya
androgen dan estrogen lemah, efek antiestrogen
– Norgestrel (levo)
• Isomer aktif dari norgestrel dan homolog dari noretisteron
• Efek progestagen kuat, t1/2 :11-45 jam, antiestrogen kuat, androgen
lemah
• Linestrenol
• Aktif setelah dirombak menjadi noretisteron
• Dy estrogen, antiestrogen dan adrogen
• Plasma t1/2: 17 jam
• Desogestrel
• Berdaya anti gonadotrop kuat, dengan menekan ovulasi dan
mengentalkan lendir cervix
• Berdaya anti estrogen kuat, androgen lemah.
– Etonogestrel
• Tibolon
• Berkhasiat progestagen, estrogen, androgen lemah
• Tdk merangsang mukosa endometrium atau epitel vagina
• Drospirenon
• Berkhasiat progestagen dan anti androgen
Zat antiprogestagen

• Melawan kegiatan progesteron


• Memblok secara kompetitif reseptor nya di organ tujuan.
• Untuk abortivum medis (co: janin mati)
• Mifepriston
• Zat steroid
• Mekanisme blokade reseptor progesteron
• Kerja hormon ini terhadap endo dan myometrium
dirintangi shg stimulasi endometrium oleh protaglandin
lebih berperan dalam kontraktilitas uterus dipacu shg
menyebabkan abortus
• Es: perdarahan, kejang, nyeri perut, nausea, mual

Anda mungkin juga menyukai