Anda di halaman 1dari 32

PATOFISIOLOGI ENDOKRIN DAN

METABOLIK
Putu Rima Sintyadewi, S.S.Si.,M.Si
PRINSIP MEKANISME KONTROL
ENDOKRIN DAN METABOLIK
 Sistem saraf pusat dan Sistem endokrin
merupakan sistem yang saling terintegrasi
 Kedua sistem ini berhubungan secara
embriologis, anatomis dan fungsional
 Sebagai contoh : terganggunya rangsangan
menuju sistem saraf pusat seringkali juga
mengubah atau mempengaruhi fungsi sitem
endokrin.
 Kerjasama antara sistem saraf pusat dan
endokrine membantu organisme memberikan
reaksi maksimal terhadap rangsangan yang
menekannya
Definisi
 Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran
darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.
 Hormon menyebabkan perubahan fisiologi dan
biokimia dalam tubuh
 Hormon disekresikan dalam konsentrasi rendah (10-
6 s/d 10-12 molar
 Meskipun disekresikan dalam konsentrasi yang
sangat rendah, hormon tetap menimbulkan efek
metabolik dan biokimia yang nyata pada jaringan
sasaran
FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
 Respon terhadap stress dan cedera
 Menstimulasi Pertumbuhan dan
perkembangan
 Mengkoordinir sistem Reproduksi
 Homeostasis ion
 Metabolisme energi
 Melakukan respons korektif dan
adatif ketika terjadi stimulasi
darurat.
Kelenjar dalam Sistem Endokrin
1. Kelenjar Hipofise
2. Kelenjar Tiroid
3. Kelenjar Paratiroid
4. Kelenjar Timus
5. Kelenjar Supraneal
6. Kelenjar Pienalis
7. Kelenjar Pankreas
8. Kelenjar Kelamin
A. GANGGUAN KELENJAR HIPOFISIS
 Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari
terletak pada dasar otak (sela tursika)
 Kelenjar hipofisis terdiri dari lobus posterior
dan lobus anterior
 Hipofisis anterior (master gland) merupakan
sel sel yang memiliki spesialisasi untuk
mensekresikan hormon-hormon (ACTH, MSH,
TSH, FSH, LH, growth hormone, dan prolaktin)
dibawah pengawasan hipotalamus
 Hipofisis posterior berfungsi mengatur
keseimbangan cairan dan melepaskan hormon
(antidiuretik hormon, oksitosin hormon)
Dwarfism (Cebol)
 Sindrom klinis yang diakibatkan oleh defisiensi
pelepasan growth hormone
 Pada pasien anak-anak yang mederita
sindrom ini menyebabkan hilangnya tanda-
tanda seksual sekunder dan genitalia eksterna
gagal berkembang
 Pada pasien dewasa (pria) akan menunjukkan
penurunan libido, impotensi dan pengurangan
progreif rambut dn bulu di tubuh serta
berkurangnya perkembangan otot
 Pasien wanita akan mengalami amenore,
atrofi payudara dan genetalia eksterna
Dwarfism (Cebol)
GIGANTISME DAN AKROMEGALI
 Kondisi dimana sekresi growth hormone yang
berlebihan
 Diakibatkan tumor hipofisis yang mensekresikan
growth hormone atau kelainan hipotalamus yang
mengarah pada pelepasan growth hormone secara
berlebihan,
 Pada anak-anak dan remaja hipersekresi growth
hormone menyebabkan pertumbuhan longitudinal
pasien sangat cepat (raksasa) (gigantisme)
 Hipersekresi growth hormone akan mengarah pada
akromegali apabila pertumbuhan somatis sudah selesai
 Akromegali ialah hipersekresi growth hormon yang
menyebabkan penebalan tulang dan jaringan lunak
Tangan Penderita Akromegali
Raut wajah penderita Gigantisme dan
akromegali
B. Ganguan Kelenjar Tiroid
 Kelenjar tiroid memiliki dua buah lobus yang satu dengan lainnya
dihubungkan oleh ismus yang tipis di bawah kartilago krikoidea di
leher
 Fungsi: mengeluarkan hormon tiroid (Thyroxine (T4) dan
Triiodothyronine (T3))
 Fungsi hormon Tiroid:

1. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan)


jaringan tubuh,
2. Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi
beberapa reaksi metabolik dalam tubuh
3. Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA) dan protein
4. Menambah produksi panas dan menyimpan energi yang
didapatkan pada konsentrasi hormon tiroid yang tinggi
5. Absorpsi intestinal dari gluklosa bertambah lancar oleh hormon
tiroid yang memungkinkan faktor toleransi glukosa yang
abnormal sering ditemukan pada hipertiroidisme.
Hipertiroidisme
 Kondisi kelebihan hormon tiroid di dalam
tubuh
 Dapat timbul secara spontan atau akibat
asupan hormon tiroid berlebih
 Pemberian/ penggunaan hormon tiroksin
berlebih dapat terjadi pada penderita psikitris
sehingga mengakibatkan tirotoksikosis
 Terdapat dua tipe hipertiroidisme spontan : (1)
Penyakit Graves, (2) Goiter Nodular Toksik
Hipotiroidisme
Tipe Penyakit Hipertiroidisme
1. Hipertiroidisme Primer (timbul akibat proses
patologis yang merusak kelenjar tiroid)
2. Hipertiroidisme Sekunder (akibat defisiensi
sekresi TSH hipofisis)
3. Hipertiroidisme kongenital (kekurangan
hormon tiroid sebelum atau sesudah
dilahirkan) (kretinisme)
C. Gangguan Metabolisme Kalsium
 Kalsium memegang peranan penting dalam
proses-proses biologik
 Kalsium merupakan unsur penting dalam
membran sel, mempengaruhi permeabilitas
membran dll
 Contoh: penurunan kadar kalsium di luar sel
akan menyebabkan peningkatan
permeabilitas dan eksitabilitas membran sel
tersebut
 Penurunuan kalsium juga menpengaruhi
aktivitas neuromuskular
 Penurunan kadar kalsium akan meningkatkan
kepekaan jaringan saraf dan merangsang
Cont…
 Usaha mempertahankan kadar kalsium serum
normal bergantung pada keseimbangan
antara input dan output kalsium di darah
 Input kalsium utama diperoleh dari jumlah
kalsium yang dikonsumsi dan jumlah kalsium
yang dimobilisasi dari tulang-tulang rangka
 Output kalsium melalui pembuangan lewat
saluran cerna, penimbunan atau deposisi
kalsium pada mineral tulang serta melalui
pengeluaran urine
HIPERKALSEMIA
 Kondisi dimana kadar kalsium lebih dari 10,5
mg/100 ml.
 Salah satu pemicu kondisi ini adalah kelebihan
PTH.
 Produksi PTH berlebih dapat terjadi karena
hiperparatiroidisme (adanya adenoma jinak
pada kelenjar tiroid)
 Sekresi PTH yang berlebihan oleh adonema ini
menyebabkan hiperkalsimia, hipofosfatemia
dan peningkatan proses resorbsi tulang
HIPOKALSEMIA
 Keadaan klinis yang disebabkan oleh kadar
kalsium serum kurang dari 9mg/100ml
 Disebabkan karena terangkatnya keempat
kelenjar paratiroid pada pembedahan (dapat
terjadi secara tidak sengaja pada tiroidektomi)
atau akibat dekstrusi autoimun dari kelenjar-
kelenjar tersebut (hipoparatiroidisme
idiopatik)
 hipoparatiroidisme idiopatik dapat
menimbulkan perubahan pada kuit rambut,
kuku gigi dan mata
D. GANGGUAN KELENJAR ADRENAL
 Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada
bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat
satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua
bagian, yaitu bagian luar (korteks suprarenal)
dan bagian tengah (medula suprarenal).
 Korteks adrenal mensintesis dan
mensekresikan empat jenis hormon: (1)
glukokortikoid (kortisol), (2) mineralokortikoid
(aldosteron), (3) androgen dan (4) estrogen
SINDROM CUSHING
 Tumor korteks adrenal/ sindrom cushing
adalah Kondisi klinis kelebihan glukokortikoid
atau kelebihan sekresi kortisol pada
hipotalumus(adrenal)
 Dapat diakibatkan oleh pemberian
glukokortikoid jangka panjang dalam dosis
farmakologik (iatrogenik) atau oleh sekresi
krotisol yang berlebihan pada gangguan aksis
hipotalamus-hipofisis –adrenal (spontan)
 Sindrom cushing iatrogenik dijumpai pada
penderita artriris reumatoid, asma, limfoma
ALDOSTERONISME
 Keadaan klinis yang diakibatkan oleh produksi
aldosteron secara berlebih
 Efek metabolik aldosteron berkaitan dengan
keseimbangan elektrolit dan cairan
 Aldosteron dibedakan menjadi 2 tipe : Primer dan
sekunder
 Aldosteron primer: kelebihan produksi aldosteron
terjadi akibat adanya tumor (hiperplasia korteks
adrenal)
 Aldosteron sekunder: penurunan tekanan arteriola
aferen glomerulus ginjal, sehingga menyebabkan
produksi aldosteron melalui mekanisme rangsangan
renin -angiotensin
ADDISON
 Kondisi klinik kurangnya sekresi aldosteron
dan androgen akibat keruskan kelenjar
adrenal
 Insufisiensi kortisol menyebabkan hilangnya
glukoneogensis, berkurangnya glikogen hati
dan menngkatnya kepekaan jaringan perifer
terhadap insulin
 Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam
metabolisme karbohidrat sehingga tubuh
mempertahankan kadar glukosa dalam darah
(Hipoglikemia)
 Defisiensi aldosteron dimanifestasikan dengan
menurunya volume plasma yang bersirkulasi
D. Gangguan Kelenjar Pankreas
 Karbohidrat yang dikonsumsi akan dicerna
dalam bentuk monosakirada dn diabsorpsi
dalam duodenum dan jejenum proksimal
 Sesudah absorpsi kadar glukosa darah akan
meningkat untuk smentara waktu dan kembali
normal kembali (baseline)
 Penatur fisiologis kadar glukosa darah
bergantung pada:
1. Ekstraksi glukosa
2. Sintesis glikogen
3. Glikogenolosis dalam hati
SKEMA PENGATURAN GLUKOSA DARAH
DIABETES MILITUS
 Gangguan metabolisme yang secara genetis
dan klinis termasuk heterogen dengan
manifestasi berupa hilangnya toleransi
karbohidrat
 Gambaran Klinis berupa: Hiperglikemia puasa,
aterosklerotik, mikroangiopati dan neuropati
 Tiga klasifikasi klinis dari gangguan toleransi
glukosa meliputi: (1) Diabetes Melitus, (2)
gangguan toleransi glukosa, (3) diabetes
kemahilan
PATOFISIOLOGI DIABETES TIPE 1
 Terjadi penurunan sekresi insuin akibat autoantibodi
yang merusak sel sel pulau Langerhans pada
pankreas
 Mekanisme autoantibodi belum dapat dijelaskan
secara pasti, diduga berhubugan dengan faktor
genetik dan paparan lingkungan
 Autoantibodi yang terbentuk akan merusak sel-sel β
pankreas dalam pulau langerhans pankreas disertai terjadinya
infiltrasi limfosit
 Keruskan sel β pankreas tidak terjadi dalam jangka waktu pendek
tetapi bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala klinis
 Gejala baru muncu setelah 80% sel β pankreas mengalami
keruskan
Cont…
 Keruskan sel-sel βpankreas akan menyebabkan
terjadinya penurunan sekresi insulin. Defisit insulin
menyebabkan terjadinya hiperglikemia yang bila terus
memburuk akan menyebabkan hiperosmolaritas dan
dehidrasi
 Hiperglikemia juga akan menyebabkan terjadinya
degenerasi akson dan akan mengalami neuropati dan
penumpukan sorbitol pada saraf sensorik
perifer yang menyebabkan terjadinya neuritis
 Hiperglikemia juga akan menyebabkan gangguan pada
sistem pembuluh darah di ginjal, otak dan jantung,
menganggu sistem katabolisme serta gangguan elektrolit
DIABETES MILITUS TIPE II
 Terjadi akibat kombinasi beberapa aspek yang
berlangsung lama dapat bertahun-tahun secara
subklinis
 Aspek tersebut antara lain penurunan sekresi
insulin, resistensi insulin dan ominous octet
 Penurunan sekresi insulin terjadi akibat disfungsi
sel-sel β pankreas mengalami disfungsi
 Resistensi insuli terjadi bila alur penyimpanan nutrisi yang
bertugas memaksimalkan efisiensi penggunan energi terpapar
terus menerus dengan surplus energi.
 Surplus energi akan menurunkan sensifitas insulin hingga terjadi
resistensi insulin terutama jaringan otot, hepar dan lemak
Cont…
 Resistensi insulin akan menyebabkan
penurunan asupan glukosa perifer diiringi
dengan peninggkatan endogen produksi
glukosa oleh hepar melalui glukoneogenesis
 Selain itu jaringan tubuh yang tidak
memperoleh energi akan memecah liid dalam
jaringan sel lemak sehingga terjadi
katabolisme lemak tubuh atau lipolisis
 Resistensi insulin dan penurunan sekresi
insulin akan menyebabkan terjadinya ominus
octet yang menyebabkan terjadinya
hiperglikemia
Cont…
 Ominous octet adalah gabungan dari kondisi
berikut:
1. Penurunan sekresi insulin dan pankreas
2. Penurunan efek inkretin
3. Peningkatan lipolisis
4. Peningkatan reabsorpsi glukosa
5. Penurunan uptake glukosa perifer
6. Disfungsi neurotransmiter
7. Peningkatan produksi glukosa oleh hepar
8. Peningkatan sekresi glukagon dari sel-sel β
pankreas
TEST
1. Jelaskan patologi Penyakit Graves dan Goiter
Nodular Toksik!
2. Jelaskan mekanisme pengaturan glukosa
dalam darah seperti skema yang terdapat
pada slide!
3. Jelaskan Perbedaan patologis dari Diabetes
Militus (DM) Tipe I dan II !
 Tugas dikumpulkan saat jam perkuliahan
berakhir pk 10.50 WITA
 Ke email: sintyadewirima02@gmail.com
 Format : Kelas_Nama_NIM_Test Patofisiologi
Endokrin dan Metabolit

Anda mungkin juga menyukai