Anda di halaman 1dari 16

Laporan anfisman

Sistem endokrin
I. Tujuan percobaan

II.

Menghayati peran sistem endokrin dalam homeostatis tubuh


Mengenal istilah-istilah yang digunakan dalam sistem endokrin
Mengenal organ yang terlibat dalam sistem endokrin dan peran masing

masingnya
Mengenal mekanisme kerja sistem endokrin

Tinjauan pustaka
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang
nengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah ang beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya
disebut hormon.
Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam
hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih
dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya kelenjar hipofise
sebagai pengatur kelenjar yang lain.
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN
1. Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang
diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
2. Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
3. Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
4. Merangsang pertumbuhan jaringan.

5. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada


usus halus.
6. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral
dan air.
Kelenjar endokrin pada manusia.

A. KELENJAR HIPOFISE
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak .yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hornon-hormon yang dihasilkannya
dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari 2
lobus.
Lobus anterior (adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang
bekerja sebagai zat pengendali produksi :an semua organ endokrin yang lain.

1)
2)

Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.


Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam

menghasilkan hormon tiroksin.


3)

Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal

dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.
4)

Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang

merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
5)

Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron

dalam ovarium dan testosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH).
Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon ;
1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
2. Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu
melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar
hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.

Hormon hipofisis anterior dan organ targetnya

KELENJAR TIROID
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan.
Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat
pada dinding Taring.Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.Adapun
fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh
dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang
dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya
mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung
maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1)

Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.

2)

Mengatur penggunaan oksidasi.

3)

Mengatur pengeluaran karbondioksida.

4)

Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.

5)

Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.


Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit

miksedema.Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid


diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon
tirotropik.Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik
dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang
proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran
karbondioksida

Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan


sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai
kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa
kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur dan
terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir
dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhubadan di bawah normal dan denyut nadi perlahan.
Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid
dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan
metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah
marah, denyut nadi naik. Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung
pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus,
mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada
kalanya tidak hilang dengan pengobatan.
KELENJAR PARATIROID
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar
ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon
atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau
hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas
kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala
ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium. Hiperparatiroidisme. Biasanya
ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan
kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda
khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena

terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat
menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.

Fungsi paratiroid;
1. Mengatur metabolisme fospor.
2. Mengatur kadar kalsium darah.
Hipofungsi,

mengakibatkan

penyakit

tetani.

Hiperfungsi,

mengakibatkan

kelainan-kelainan seperti; Kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang, kadar


kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekolsifikasi dan
deformitas, dapat juga terjadi patch tulang spontan. Kelainan-kelainan di atas
dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.
KELENJAR TIMUS
Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus
hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di
dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan
terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira
10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40
gram kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;
1. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
KELENJAR SUPRA RENALIS / ADRENAL

Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal
kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar
suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang
disebut korteks.
2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin
(nor epinefrin).
Zat-zat tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan
simpatis. Selcresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut
Berta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu
menaikkan tekanan darah guna melawan shok. Noradrenalin menaikan tekanan
darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah
untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar-bohidrat dengan jalan
menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal
adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian eras
dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot. Pada
insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit
paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal
menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan
kortison.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari ;
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.
2. Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
3. Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainankelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian

korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan


seks sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :
1. Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
2. Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk
mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
KELENJAR PIENALIS (EPIFISE)
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil
merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui
dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas
dan kelenjar kelamin.
KELENJAR PANKREATIKA
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukago n sedangkan selsel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan
diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh
enzim-enzim pencernaan protein.
Fungsi hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai
pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan
menggunakan glukosa dan lemak.
Pulau langerhans

Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan


terbanyak pada bagian kedua pankreas.Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta
pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi
dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya
menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin
pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran
homeostatik nutrisi, rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida
pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.
KELENJAR KELAMIN
Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan
hormon testosteron.
Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya
jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta
mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri
dan kanan uterus.
Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat
mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya
pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
Di dalam tubuh kita terdapat 2 sistem yang bertanggug jawab terhadap
pengaruturan lingkugan internal. Penghantaran informasi yang cepat dan terarah
diatur oleh sistem saraf. Sedangkan pengaturan fugsi sel secara global dan
pengaturan yag berlagsung lebih lama berada di bawah tanggung jawab sistem
endokrin melalui penghatar informasi kimiawi yang dikenal dengan istilah
hormon.
Pengaturan oleh hormon sering berlangsung melalui reaksi-reaksi yang
diperantarai oleh hormon lain melalui suatu rangkaian 3 tingkat yang melibatkan
hormon pembebas, hormon kedua dan hormon efektor. Rangkaian ini di atur oleh

sistem hipotalamus hipofisis. Ada pula pembebasan hormon yang tidak


melibatkan sistem tersebut. Dalam hal ini, pembebasan hormon disesuaikan
dengan konsentrasi senyawa yang dijaga oleh hormon tersebut agar selalu tetap.
Beberapa substansi kimiawi yang terdeteksi berada di lingkungan perairan
dapat berpengaruh terhadap sistem endokrin organisme. Substansi yang dapat
menggangu sistem endokrin (EDS, endocrine disrupting substance) tersebut
diantaranya estrogen alami (17-estradiol dan estron) dan estrogen sintetis (17ethynil estradiol). Gangguan sistem endokrin yang dapat terjadi adalah adanya
mekanisme feminisasi pada ikan jantan yaitu perubahan pada perkembangan
duktus gonad, baik pembentukan rongga ovari seperti betina dan/atau keberadaan
sel germ jantan dan betina pada gonad yang sama, peningkatan konsentrasi
vitellogenin, perubahan pada perkembangan ginjal, gangguan fungsi imun dan
menyebabkan kerusakan genotoksik.
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di
dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham
bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak
menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut
makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar
insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan lumennya menyempit.
Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada
umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa jenis ikan,
terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari
lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan
sama besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan,
meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar,
berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan

mengelilingi usus, bentuknya tidak jelas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri,
serta bagian yang menuju ke arah punggung.
Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu
untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat,
berwarna kehijauan terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada
lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan
ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon
insulin.
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang
dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan kedalam
darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah.
Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan
hormon glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas.
Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin)
pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase,
preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang
kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung (secretory vesicles) dalam sel
tersebut.
Insulin mempunyai fungsi penting pada berbagai proses metabolisme
dalam tubuh terutama metabolisme karbohidrat. Hormon ini sangat krusial
perannya dalam proses utilisasi glukosa oleh hampir seluruh jaringan tubuh,
terutama pada otot, lemak, dan hepar. Pada jaringan perifer seperti jaringan otot
dan lemak, insulin berikatan dengan sejenis reseptor (insulin receptor substrate =
IRS) yang terdapat pada membran sel tersebut. Ikatan antara insulin dan reseptor
akan menghasilkan semacam sinyal yang berguna bagi proses regulasi atau
metabolisme glukosa di dalam sel otot dan lemak, meskipun mekanisme kerja

yang sesungguhnya belum begitu jelas. Setelah berikatan, transduksi sinyal


berperan dalam meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glucose transporter-4) dan
selanjutnya juga pada mendorong penempatannya pada membran sel.
Proses sintesis dan translokasi GLUT-4 inilah yang bekerja memasukkan
glukosa dari ekstra ke intrasel untuk selanjutnya mengalami metabolism. Untuk
mendapatkan proses metabolisme glukosa normal, selain diperlukan mekanisme
serta dinamika sekresi yang normal, dibutuhkan pula aksi insulin yang
berlangsung normal. Rendahnya sensitivitas atau tingginya resistensi jaringan
tubuh terhadap insulin merupakan salah satu faktor etiologi terjadinya diabetes,
khususnya diabetes tipe 2.
Gangguan metabolisme glukosa yang terjadi, diawali oleh kelainan pada
dinamika sekresi insulin berupa gangguan pada fase 1 sekresi insulin yang tidak
sesuai kebutuhan (inadekuat). Defisiensi insulin ini secara langsung menimbulkan
dampak buruk terhadap homeostasis glukosa darah. Yang pertama terjadi adalah
hiperglikemia akut pascaprandial (HAP) yakni peningkatan kadar glukosa darah
segera (10-30 menit) setelah beban glukosa (makan atau minum).

III.

Alat dan bahan


a. Alat
- Insulin
- Glukosa
- Air biasa
b. Bahan
- Ikan mas 2 ekor (ukuran 4-5 cm)

IV.

Cara kerja
Tempatkan seekor ikan kedalam 100-200 cc air yang sudah ditetesi
dengan 10 tetes insulin
Amati gejala-gejala yang terjadi pada ikan tersebut sebagai akibat dari
difusi insulin kedalam sistem sirkulasi melalui membran insang. Gejelagejala yang muncul adalah iritabilitas, gerakan konvulsi dan akhirnya
koma. Mengapa demikian?
Bila tercapai tahap koma, masukan ikan ke dalam 100-200 cc air berisi
sendok teh glukosa yang telah disiapkan sebelumnya

Dengan adanya glukosa, keadaan ikan pulih kembali. Mengapa? Setelah


pulih ikan dikembalikan pada tempatnya
Bahas gejala-gejala yang saudara amati.

1. Hasil dan pembahasan


a. Hasil
Perhitungan konsentrasi
V1 . C1 = V2 . C2
100 ui/ml . 0,8 ml = 50 ml . C2
100 ui
50 ml x 0,8 = C2
1,6 ui/ml = C2
N
o

Konsentrasi
insulin
(UI/ml)

Larutan
insulin 100
UI/ml
dalam 50
ml
1,4 ml

Pengamatan (waktu)
Iritabilita Konvuls
Koma
s
i

2,8 UI/ml

00:37

00:55

II
III
IV
V

1,2 ml
1,0 ml
0,8 ml
0,6 ml

2,4 UI/ml
2,0 UI/ml
1,6 UI/ml
1,4 UI/ml

00:45
00:50
02:30
02:58

01:20
01:23
03:56
04:02

06:50
(mati)
02:20
01:47
05:15
08:88

Waktu
pulih

04:17
02:32
09:48
36:14

b. Pembahasan
Setelah ikan dimasukkan dalam gelas piala yang berisi air dan
insulin, ikan mengalami perubahan dalam gerakkannya. Ikan mengalami
iritabilitas, konvulsi dan koma hanya dalam beberapa menit. Hal ini
dipengaruhi oleh fungsi insulin yang berdifusi melalui membran insang
menuju ke aliran darah ikan. Insulin berfungsi sebagai keseimbangan
tahap glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan
glukosa oleh badan sel.
Semakin tinggi tingkat resistensi insulin, semakin rendah
kemampuan

inhibisinya

terhadap

proses

glikogenolisis

dan

glukoneogenesis, dan semakin tinggi tingkat produksi glukosa dari hepar.


Penambahan insulin dalam gelas piala menyebabkan resistensi hormon

insulin dalam ikan meningkat sehingga glukosa tidak dapat dirubah


menjadi glikogen, maka gula darah pada ikan menurun (hipoglikema) dan
mempengaruhi fungsi metabolisme ikan.
Karena metabolisme ikan terganggu

sehingga

tidak

bisa

menghasilkan energi maksimal, maka ikan mengalami iritabilitas, konvulsi


sampai koma sesuai energi yangdihasilkan. Setelah mengalami iritabilitas,
konvulsi, dan koma, ikan dipindahkan pada gelas piala yang berisi air dan
glukosa. Setelah beberapa menit ikan mengalami iritabilitas sampai
normal kembali.
Ikan mengalami keadaan normal dipengaruhi oleh tingkat glukosa
pada darah ikan meningkat karena dalam gelas piala mengandung glukosa
yang berdifusi melalui membran insang menuju ke aliran darah ikan,
sehingga glukosa yang semula tidak bisa dirubah menjadi glikogen karena
resistensi insulin yang tinggi yang menyebabkan gula darah turun dan
mempengaruhi fungsi metabolisme, sekarang menjadi normal kembali.
Karena metabolisme pada ikan tidak terganggu seiring dengan
meningkatnya

glukosa

sehingga

bisa

menghasilkan

energi

yang

dibutuhkan, maka ikan yanag semula mengalami koma kembali menjadi


normal kembali.

2. Kesimpulan
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang
dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada
rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan kedalam
darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah.
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan
hasil sekresinya langsung ke dalam darah ang beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon

3. Jawaban pertanyaan

1. Jelaskan gambar berikut.

2. Jelaskan mengenai feedback negatif


Respon dari hormon yang menyimpan substansi yang
dibutuhkan melepaskan atau kehilangan dari tubuh akan
meningkatkan kadar tertentu kalium atau glukosa dalam darah,
pengaturan

osmoseluler

atau

glukoseluler

kemudian

menghentikan pelepasan mesenger kimia. Peningkatan ini


berfungsi sebagai stimulus feedback negatif

Daftar pusaka

Irianto koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa. Bandung:


Alfabeta
Setiadi. 2007. ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Jogjakarta; GRAHA
ILMU.
Syaifuddin.2011. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Syaifuddin.2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai