Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN 4

SISTEM ENDOKRIN

Disusun oleh:
Kelompok A/3

Gemala Hikmatusalam 10060316013


Abdul Rahman Hakim 10060316014
Annisa Nurazizah 10060316016
Destiani Nuraini Hasna 10060316017
Sari Nurhayati Hidayah 10060316018

Asisten : Ibnu

Tanggal Praktikum: 27 September 2017


Tanggal Pengumpulan: 4 Oktober 2017

LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
BANDUNG
2017 M / 1439 H
I. Tujuan
1. Mengetahui peranan sistem endokrin dalam menjaga homeostasis tubuh.
2. Dapat Mengetahui ikan mengalami iribilita, konvulsi dan koma

II. Alat dan Bahan


Alat

1. Gelas piala pyrex 500 ml 1 buah


2. Gelas piala pyrex 250 ml 1 buah
3. Batang pengaduk 1 buah
4. Saringan ikan 1 buah

Bahan

1. Insulin
2. Glukosa
3. Air
4. Hewan (ikan)

III. Prosedur Kerja


Ikan mas kecil ditempatkan pada gelas piala yang berisi 100 ml air yang telah
ditambahkan insulin sebanyak 0,5 ml. Diamati baik-baik proses ikan mengalami
iribilita, konvulsi dan koma. Kemudian, ikan dipindahkan pada gelas piala yang
berisi 100 ml air dan 10 tetes glukosa. Diamati baik-baik proses glukosa dan air
berdifusi melalui membran insang menuju aliran darah. Kadar gula darah
meningkat dan ikan kembali normal.

IV. Data Pengamatan

Waktu Keterangan
01 menit 32 detik Ikan mengalami iribilita dimana ikan terlihat malas untuk
bergerak.
21 menit Ikan mengalami konvulsi dimana ikan tidak dapat
mengendalikan dirinya sendiri.
1 jam 10 menit 45 Ikan mengalami koma dimana ikan tidak sadarkan diri dan
detik mengalami kehilangan glukosa didalam darah.
1 jam 12 menit Ikan kembali mengalami konvulsi
01 jam 30 menit Ikan kembali normal

V. Teori dan Pembahasan


Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi dan
mengatur hormon dalam aliran darah untuk mengontrol banyak fungsi tubuh.
Sistem ini saling berkaitan dengan sistem saraf dan eksokrin dan tanggung
jawabnya meliputi metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual
(Rumahorbo,1997).
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadan disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai
pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh
(Nugroho, 2012)
Manfaat sistem endokrin didalam tubuh yaitu menghasilkan hormon-hormon
yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh
tertentu, mengontrol aktivitas kelenjar tubuh, merangsang aktivitas kelenjar tubuh,
merangsang pertumbuhan jaringan, mengatur metabolisme, oksidasi dan
meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus. (Aris, 2006).
Pada percobaan kali ini yaitu percobaan efek insulin terhadap ikan, setelah ikan
dimasukkan dalam gelas piala yang berisi air dan insulin, ikan mengalami
perubahan dalam gerakannya. Ikan mulai mengalami iritabilita yang mempunyai
pengertian kemampuan makhluk hidup untuk menanggapi rangsangan dari luar
yang dalam percobaan kali ini dapat diamati dengan ciri-ciri insang ikan yang mulai
berubah dari putih menjadi orange kemerahan, dimana menandakan bahwa ikan
mulai kekurangan glukosa sehingga sumber energi ikan berkurang ataupun nafas
ikan mulai terganggu.
Kemudian ikan mengalami konvulsi yang mempunyai pengertian gerakan
serentak otot-otot yang tidak bisa dikendalikan, biasanya menyeluruh bisa disebut
sebagai kejang yang dalam percobaan kali ini dapat diamati dengan ciri-ciri ekor
ikan mulai tidak bergerak secara beraturan dan bahkan ikan berenang miring
dimana menandakan bahwa ikan mulai mengalami kejang otot dimana ketika ion
K+ masuk kedalam sel saraf yang akhirnya menyebabkan kejang otot.
Kemudian ikan mengalami koma yang mempunyai pengertian suatu keadaan
tidak sadarkan diri dalam jangka waktu tertentu yang dalam percobaan kali ini dapat
diamati dengan ciri-ciri ikan sudah tidak lagi bergerak dimana menandakan bahwa
ikan mulai kehilangan seluruh glukosa didalam darahnya .
Hal ini dipengaruhi oleh fungsi insulin yang berdifusi melalui membran insang
menuju ke aliran darah ikan. Insulin berfungsi sebagai keseimbangan tahap glukosa
dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh badan sel.
(Isnaeni, 2006)
Insulin adalah hormon yang bersifat anabolik yang mendorong penyimpanan
glukosa sebagi glikogen dihati dan diotot, perubahan glukosa menjadi triasigliserol
dihati dan penyimpanannya dijaringan adiposa, serta penyerapan asam amino dan
sintesis protein diotot rangka. Insulin berfungsi menurunkan kadar gula darah.
Insulin merangsang transpor glukosa dan asam amino kedalam sel. (Cranmer H. et
al., 2009)
Efek insulin terhadap ikan, semakin tinggi tingkat resistensi insulin otomatis
semakin rendah kemampuan inhibisinya terhadap proses glikogenolisis dan
glukoneogenesis, dan semakin tinggi tingkat produksi glukosa dari hepar.
Penambahan insulin dalam gelas piala menyebabkan resistensi hormon insulin
dalam ikan meningkat sehingga glukosa tidak dapat dirubah menjadi glikogen,
maka gula darah pada ikan menurun dan mempengaruhi fungsi metabolisme ikan.
Karena metabolisme ikan terganggu sehingga tidak bisa menghasilkan energi
maksimal, maka ikan mengalami iritabilitas, konvulsi sampai koma sesuai energi
yang dihasilkan. (Fujaya, 2014)
Setelah mengalami iritabilitas, konvulsi, dan koma, ikan dipindahkan pada
gelas piala yang berisi air dan glukosa. Setelah beberapa menit ikan mengalami
konvulsi sampai normal kembali ini dengan waktu yang lebih cepat, ini dapat
dihubungkan dengan fungsi hormon glukagon yaitu menaikkan kadar gula darah
(glukosa) yang rendah dengan merangsang glukoneogenesis dari laktat, gliserol dan
asam amino dan bersamaan dengan penurunan insulin, glukagon memobilisasi
asam lemak dari triasigliserol adiposa sebagai sumber bahan bakar alternatif.
Bekerja terutama dihati dan jaringan adiposa, hormon ini tidak memiliki pengaruh
terhadap metabolisme otot rangka. (Cranmer H. et al., 2009)
Ikan mengalami keadaan normal dipengaruhi oleh tingkat glukosa pada darah
yang meningkat karena dalam gelas piala mengandung glukosa yang berdifusi
melalui membran insang menuju ke aliran darah ikan, sehingga glukosa yang
semula tidak bisa dirubah menjadi glikogen karena resistensi insulin yang tinggi
yang menyebabkan gula darah menurun dan mempengaruhi fungsi metabolisme
yang pada akhirnya menjadi normal kembali. Karena metabolisme pada ikan tidak
terganggu seiring dengan meningkatnya glukosa sehingga bisa menghasilkan
energi yang dibutuhkan, maka ikan yang semula mengalami koma kembali menjadi
normal kembali.
Homeostatis adalah sebuah keadaan sel-sel dalam tubuh manusia yang dapat
merespon dengan cepat setiap perubahan yang terjadi didalam tubuh baik itu suhu,
metabolisme, udara dan sebagainya. Homeostatis glukosa adalah bagian dari sistem
tubuh manusia yang secara otomatis dapat mengatur kadar glukosa yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Homeostatis glukosa akan terjadi saat tubuh memiliki
glukosa yang rendah maupun tinggi. Keadaan rendah nya glukosa didalam tubuh
dinamankan hipoglekemia. Beberapa organ tubuh yang menyimpan cadangan
glukosa akan mentransfer saat keadaan glukosa dalam tubuh menurun. Sedangkan
saat glukosa dalam tubuh sangat tinggi yang dinamakan hiperglikemia, kondisi ini
dapat diatasi dengan adanya glikogen dan triasigliserol yang terkandung dalam
jaringan adiposa. (mohamed, 2006)
VI. Kesimpulan

1. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mengeluarkan hasil sekresinya tidak


melalui saluran pengeluaran, tapi melalui difusi ke pembuluh darah.
2. Ikan mulai mengalami iritabilita dengan ciri-ciri insang ikan yang mulai
berubah dari putih menjadi orange kemerahan, ikan mengalami konvulsi
dengan ciri-ciri ekor ikan mulai tidak bergerak secara beraturan dan bahkan
ikan berenang miring dan ikan mengalami koma dengan ciri-ciri ikan sudah
tidak lagi bergerak
DAFTAR PUSTAKA

Rumahorbo, Hotman. 1997. Sistem Endokrin. Jakarta : EGC


Nugroho, AE. 2012. Farmakologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius
Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. 2004. Fisiologi ikan. Rineka cipta, Jakarta.
Cranmer H, et al (2009). Blood glucose
Mohamed yeong., M.,Y 2006. Homeostatis tubuh manusia
Aris W, 2006 Sistem endokrin. Yogyakarta : Pustaka belajar
Ari, Dr. 2009. Mekanisme kerja glukosa dan insulin . Jakarta : EGC
Lampiran

Tugas 4.1

1. Jelaskan mengenai organ penghasil hormon insulin:


a. Struktur pankreas (bentuk dan sel/jaringan yang menyusun)
b. Fungsi sel alfa dan beta

Jawaban :

a. Jaringan pankreas terdiri dari lobula dari sel sektetori yang tersusun
mengitari saluran-saluran halus. Saluran-saluran ini mulai dari
persambungan saluran-saluran kecil dari lobula yang terletak didalam ekor
pankreas dan berjalan melalui badannya dari kiri ke kanan. Saluran-saluran
kecil itu menerima saluran dari lobula lain dan kemudian bersatu
membentuk saluran utama yaitu duktus.
b. Sel alfa untuk memproduksi hormon glukagon yang berperan penting dalam
menaikkan kadar gula darah (glukosa) yang rendah dan sel beta untuk
mensekresikan hormon insulin.
2. Jelaskan fungsi atau pengaruh yang ditimbulkan hormon insulin terhadap
a. Kadar glukosa didalam darah
b. Transportasi glukosa ke dalam sel

Jawaban :

a. Kadar gula darah yang meningkat akan merangsang pankreas untuk


memproduksi hormon insulin. Kadar glukosa dalam darah berkisar
antara 90 mg dalam 100 ml darah. Jika jumlahya berlebihan ataupun
berkurang maka hormon unsulin dan glukogen akan mengatur agar
jumlahnya kembali normal. Ketika glokosa ini masuk ke dalam hati,
akan disesuaikan dengan kadar glukosa didalam darah
b. Tubuh menyerap mayoritas karbohidrat sebagai glukosa (gula darah).
Dengan meningkatnya gula darah setelah makan, pankreas melepaskan
insulin yang membantu membawa gula darah kedalam sel untuk di
gunakan sebagai bahan bakar dalam metabolisme. Insulin menjaga
keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan
pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan badan untuk
menghasilkan insulin atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan
menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk proses
metabolisme.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
a. Iribilita
b. Konvulsi
c. Koma

Jawaban :

a. Iribilita adalah kemampuan makhluk hidup untuk menanggapi


rangsangan dari luar.
b. Konvulsi adalah gerakan otot-otot yang tidak bisa dikendalikan, biasanya
menyeluruh bisa disebut sebagai kejang.
c. Koma adalah keadaan darurat medis ketika penderitanya mengalami
keadaan tidak sadar dalam jangka waktu tertentu. Kesadaran ini
disebabkan oleh menurunnya aktivitas didalam otak yang dipengaruhi
oleh beberapa kondisi.
4. Jelaskan bagaimana proses dan mekanisme kerja hormon insulin mulai dari
proses difusi dari air didalam gelas piala, melalui membran insang menuju
aliran darah didalam tubuh ikan, sampai dengan menimbulkan efek berupa
iribilita, konvulsi, atau koma.
Jawaban :
Setelah ikan dimasukan kedalam gelas kimia berisi air yang ditambahkan
insulin perlahan-lahan ikan melemah dan terlihat malas bergerak. Hal
tersebut terjadi karena insulin bercampur dengan air dan terdifusi melalui
membran insang menyebabkan penurunan kadar gula darah. Kemudian ikan
mengalami konvulsi dimana ketika insulin K+ masuk kedalam sel saraf
menyebabkan kejang otot. Kemudian ikan mengalami kehilangan glukosa
sehingga ikan tidak sadarkan diri, kejadian ini sering disebut dengan koma.
5. Jelaskan proses yang terjadi ketika ikan yang telah mengalami iribilita,
konvulsi, koma dipindahkan ke gelas kimia yang berisi larutan glukosa,
hingga ikan dapat kembali ke kekondisi normal.
Jawaban :
Ikan yang telah mengalami iribilita, konvulsi, dan koma. Setelah ikan
dimasukan kedalam air yang berisi 10 tetes glukosa. Ikan mulai bergerak
perlahan-lahan hingga ikan mengalami tahap konvulsi, iribilita lalu normal
kembali dikarenakn Glukosa dan air berdifusi melalui membran insang
menuju aliran darah sehingga kadar gula darah meningkat.

Anda mungkin juga menyukai