Anda di halaman 1dari 24

SGD 2

1. Adistyra Arya Putra 71200811117


2. Azis ibrahim dalimunthe 71200811041
3. M. FALIH A. SITUMORANG 71200811026
4. Muhammad fadhil siregar 71200811091
5. Ocmitory Abrar Tirfa 71200811027
6. Nurul Najib 71210811089
7. Radifa Palevi 71200811126
SEMESTER 3 – MODUL 9 (HORMON DAN METABOLISME)
SKENARIO – 1
 
BERDAYA KEMBALI

Seorang Pria berusia 57 tahun, dengan berat badan 60 kg dan tinggi


badan 165 cm bekerja sebagai tukang becak dayung merasa lapar dan
lemas setelah bekerja dari pagi hingga tengah hari. Kemudian dia
minum segelas teh manis, makan sepiring nasi ditambah dengan nasi
tambuh, satu ekor ikan gembung goreng dan semangkuk kecil sayur di
warung. Setelah beberapa saat beristirahat ia merasa tenaganya pulih
dan siap bekerja kembali.

Penyusun Skenario : drg. Kesuma Wardhani, M.Biomed


Step 1 terminologi
Step 2 identifikasi masalah
• Tukang becak dayung merasa lapar dan lemas setelah bekerja
• Tukang becak makan sepiring nasi dan nasi tambuh dengan teh manis
dan lauknya
• Setelah beberapa saat beristirahat ia merasa tenaganya pulih dan siap
bekerja kembali
• Tukang becak tersebut memakan ikan gembung goreng dan
semangkuk sayur
Step 3 analisa masalah
• Apa yang membuat tubuh merasakan lelah setelah beraktivitas berat?
Tubuh lemas setelah beraktivitas dikarenakan penurunan kadar gula darah dan juga pasokan O2 yg
menurun, dehidrasi dan juga kelelahan pada otot.
• Apa yg membuat tubuh tukang becak tersebut menjadi kenyang?
Karena adanya pengaruh hormon Ghrelin yg mengatur rasa lapar dan kenyang
• Mengapa tubuh bisa merasakan segar kembali setelah beristirahat yg cukup?
Setelah beristirahat tubuh memperoleh energi baru yg dihasilkan dari makanan yg dimakan oleh
tukang becak, sel-sel dalam tubuh memerlukan nutrisi dalam setiap aktivitas yaitu seperti
memerlukan O2 yg cukup sebagai suatu zat untuk membentuk energi dan juga Karbohidrat, lemak
ataupun protein.
• Hormon apakah yg berhubungan dengan rasa lapar?
Hormon Ghrelin adalah hrmon yg bertugas untuk mengatur rasa lapar
• Apa manfaat ikan kembung dan sayuran untuk tenaga dari tubuh?
Ikan kembung sebagai sumber protein, membentuk sel-sel tubuh.
Step 4 Mapping Concept
beraktivitas

Tenaga berkurang

Istirahat Makan & minum

Tenaga terisi kembali


Step 5 Learning Objective
Mahasiswa/i mampu menjelaskan dari
1. hormon- hormon yg mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan
lemak serta hormon2 regulasi insulin dan glukagon
2. Struktur anatomi kelenjar yg mensekresi hormon insulin dan
glukagon
3. Gambaran histologis kelenjar yg mensekresi hormon insulin dan
glukagon
4. Biosintesis, sekresi, metabolisme, dan mekanisme kerja hormon
insulin dan glukagon
1. Hormon- hormon yg mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan lemak serta hormon2 regulasi
insulin dan glukagon

• Insulin
Merupakan hormon yg berkaitan dengan pengaturan metabolisme karbohidrat dan kadar
gula darah, dan juga berhubungan dengan metabolisme protein dan lemak.
Pada metabolisme karbohidrat
Insulin menurunkan kgd melalui metabolisme karbohidrat meliputi:
1. Meningkatkan transportasi dan ambilan glukosa oleh sel
2. Menggalakkan penggunaan glukosa dalam jaringan perifer
3. Menggalakkan penyimpanan glukosa-glikogenesis
4. Menghambat glikogenolisis
5. Menghambat glukoneogenesis
Pada metabolisme lemak
Insulin menstimulasi sintesis lemak. Hormon ini juga meningkatkan penyimpanan lemak di
dalam jaringan adiposa.
Kerja insulin pada metabolisme lemak meliputi:
1. Sintesis asam lemak dan trigliserid
Insulin menggalakkan transportasi glukosa yg berlebihan ke dalam sel khususnya di hati,
glukosa ini digunakan untuk sintesis asam lemak dan trigliserid. Insulin meningkatkan sintesis
lipid dengan mengaktifkan enzim yang mengubah:
a. Glukosa menjadi asam lemak
b. Asam lemak menjadi trigliserid
2. Transportasi asam lemak menjadi jaringan adiposa
Insulin memfasilitasi transportasi asam lemak ke dalam jaringan adiposa
3. Penyimpanan lemak
Insulin menggalakkan penyimpanan lemak didalam jaringan adiposa dengan menghambat kerja
enzim yang menguraikan trigliserid.
• Glukagon
Kerja glukagon bersifat antagonis dengan kerja insulin. Glukagon akan meningkatkan
kadar gula darah, meningkatkan penggunaan lemak dalam jaringan perifer dan
memfasilitasi konversi protein menjadi glukosa
Pada metabolisme karbohidrat
Glukagon meningkatkan kadar gula darah;
1. Meningkatkan glikogenolisis dalam hati. Dan glukosa yang kemudian terbentuk
akan dilepas dari sel-sel hati kedalam darah. Glukagon tidak menimbulkan
glikogenolisis dalam otot.
2. Meningkatkan glukoneogenesis dalam hati, glukagon meningkatkan
glukoneogenesis dengan:
a. Mengaktifkan enzim yang mengubah piruvat menjadi fosfoenol piruvat
b. Meningkatkan transportasi asam amino ke dalam sel hati. Asma amino
digunakan untuk pembentukkan glukosa
Pada metabolisme lemak
Glukagon memperhatikan kerja lipolisis dan ketogenik. Hormon ini
meningkatkan lipolisis dengan meningkatkan pelepasan asam lemak
bebas dari jaringan adiposa dan membuat asam lemak tersebut tersedia
untuk digunakan dalam jaringan perifer. Aktivitas lipolisis glukagon
selanjutnya menggalakkan ketogenesis (pembentuk keton bodies) dalam
hati.
• Glukokortikoid
Merupakan kelompok kortikosteroid yang terutama pada metabolisme glukosa.
Pada metabolisme karbohidrat
Glukokortikoid meningkatkan kadar glukosa darah melalui dua cara:
1. Dengan menggalakkan glukoneogenesis dalam hati dari asam amino: glukokortikoid akan
meningkatkan pemecahan protein dalam sel-sel ekstrahepatik khususnya sel-sel otot, peristiwa ini akan
diikuti dengan pelepasan asam amino kedalam sirkulasi. Ketika asam amino masuk ke hati dari dalam
darah, maka terjadilah glukoneogenesis.
2. Dengan menghambat ambilan dan penggunaan glukosa oleh sel-sel perifer, kerja ini dinamakan kerja
anti-insulin dan glukokortikoid.
Pada metabolisme lemak
Glukokortikoid menyebabkan mobilisasi dan redistribusi lemak, kerjanya pada lemak meliputi:
a. Mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa
b. Peningkatan kadar asam lemak dalam darah
c. Peningkatan penggunaan lemak sebagai sumber energi

Sumber:K. Sembulingam & Prema Sembulingam. (2013). Buku ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi V
Jilid I. Binarupa Aksara Publisher.
2. Struktur anatomi kelenjar yg mensekresi hormon insulin dan glukagon
Pankreas selain fungsi pencernaannya, juga mensekresi dua hormon penting, insulin dan
glukagon.
Anatomi Fisiologi Pankreas. Pankreas terdiri atas dua jaringan utama
(1) Asini yang menyekresi getah pencernaan ke dalam duodenum dan
(2) Pulau Langerhans yang tidak mengeluarkan sekretnya keluar, tetapi menyekresi insulin dan
glukagon langsung ke darah
Kelenjar pankreas adalah kelenjar yang berada pada organ pankreas manusia. Pankreas terletak
pada bagian kiri atas perut, yakni di belakang organ lambung dan berbentuk memanjang hingga
limpa serta dikelilingi oleh usus besar, usus 12 jari, dan kantong empedu.
Pada organ pankreas tersebut tersebar banyak sel-sel kecil yang kaya akan pembuluh darah.
Kelenjar yang juga dikenal sebagai “Pulau-Pulau Langerhans” ini mampu menghasilkan hormon
penting, yakni insulin dan glukogen.
Pulau Langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama, sel alfa, beta dan delta yang satu
sama lain dibedakan dengan struktur dan sifat pewarnaan nya. Sel beta menyekresi insulin, sel
alfa menyekresi glukagon, dan sel-sel delta menyekresikan somatostatin, fungsi pentingnya belum
jelas.
3. Gambaran histologis kelenjar yg
mensekresi hormon insulin dan glukagon
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan zat
tertentu ke dalam peredaran darah. Fungsi kelenjar
endokrin pada pankreas adalah untuk menghasilkan
hormon insulin dan glukagon.
Hormon insulin berguna untuk mengikat glukosa dari
darah untuk dibawa ke berbagai jaringan di dalam tubuh
agar bisa digunakan sebagai energi. Pankreas
mengeluarkan hormon ini untuk menurunkan glukosa
darah ketika kadarnya terlalu tinggi.Sementara itu,
kelebihan glukosa di dalam tubuh akan disimpan sebagai
glikogen di dalam jaringan otot dan hati. Glikogen ini
berguna sebagai cadangan energi saat tubuh
membutuhkan energi ekstra.
- pada glandula pankreas terjadap pulau langerhans. Pulau
langerhans Adalah masa sel endokrin bulat atau lonjong pada
yang terbenam dalam jaringan eksokrin asinar pankreas,
pankreas mempunyai lebih dari satu juta pulau sebagian besar
berada di bagian ekor pankreas yang sempit tapi pulau tersebut
hanua merupakan 1 sampai 2% volume total kelenjar itu.
Sebagian besar Pula berdiameter 100-200 um dan mengandung
ratusan sel, tetapi ada juga yang hayua terdiri atas beberapa sel
saja.
Sel-sel pulau berbentuk poligonal atau bulan lebih kecil dan lebih
lemah daripada Sheila sinar disekitarnya yang tersusun dalam
korda dipisahkan ole kapiler-kapiler fenestra.
- Pada pembesaran lebih kuat dapat kerja sistem kapiler pulau. Sejumlah arteriole memasuki setiap pulau
bercabang menjadi kapiler berfenetrasi di antara sel perifer pulau, kemudian pengumpul ke pusat sebelum
keluar dari pulau sebagai kapiler eferen, membawa darah ke asinus yang mengililingi pulau. Sistem vaskukar
lokal ini memungkinkan hormon pulau spesifik membantu mengendalikan sekresu sel pulau lain san asinus di
sebelahnya.
- Sebuah pulau dipersiapkan dengan modifikasi pengawasan fungai aldehida menunjukkan bahwa granul pada
sel alpha perifer warna ungu kecoklatan tua dan granul sel Beta Sentral adalah Jingga kecoklatan.
- Sel Alpha atau A terutama menyekresi glucagon dan biasanya letaknya terletak di perifer.
- Sel Beta atau B Menghasilkan insulin (Lat, insula, pulau), sel yang paling banyak dan terletak di pusat.
- Sel Delta atau D, menghasilkan somatostatin, tersebar dan kurang banyak.
• Aktivitas sel a dan b sebagian besar diatur oleh kadar gula darah diatas atau dibawah kadar normal 70
mg/dL. peningkatan kadar gula darah merangsang sel B mengeluarkan insulin dan menghambat sel a
mengeluarkan glucagon.
Penurunan kadar gula darah merangsang sel hormon-hormon ini membantu dengan tepat pengendalian
konsentrasi gula darah sebuah faktor penting pada homeostasis.
4. Biosintesis, sekresi, metabolisme, dan mekanisme kerja
hormon insulin dan glukagon

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar
pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian
disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah. Secara
fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersama dengan hormone glukagon yang disekresikan oleh
sel alfa kelenjar pankreas.
Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada retikulum endoplasma
sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk
proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung (secretory vesicles) dalam sel tersebut.
Di sini, sekali lagi dengan bantuan enzim peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-C (C-
peptide) yang keduanya sudah siap untuk disekresikan secara bersamaan melalui membran sel.
Guyton & Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Texbook of Medical Physiology) (9th Ed.). Terjemahan
oleh Setiawati Irawan, Tengadi, LMA Ken Ariata Santoso dan Alex. Jakarta: EGC.
SEKRESI
• Sekresi Hormon Insulin
Sekresi insulin terutama diatur oleh kadar gula darah.
Selain itu, terdapat pula faktor lain seperti asam amino, derivat lipid, hormon gastrointestinal serta hormon
endokrin dan saraf autonom yg juga menstimulasi sekresi insulin
Peranan pada kadar glukosa darah
Kerja glukosa darah pada sekresi insulin bersifat bifasik:
Pada awalnya ketika kadar glukosa darah meningkat sesudah makan, pelepasan insulin ke dalam darah akan
meningkat dengan cepat. Dalam waktu beberapa menit, kadar insulin dalam plasma meningkat hingga100 µU/ml
dari nilai basal sebesar 10 µU/ml. Hal ini terjadi karena pelepasan insulin yang disimpan dalam pankreas. Kemudian
dalam waktu 10-15 menit akan terjadi penurunan kadar insulin di dalam darah hingga separuh dari nilai tersebut
yaitu sampai 45 µU/ml plasma.
Sesudah 10-15 menit kemudian, sekresi insulin mengalami kenaikan sekali lagi. Pada saat ini kenaikannya terjadi
dengan lambat tetapi konstan. Kadar insulin mencapai nilai maksimal dalam waktu antara 2 dan 2 ½ jam.
Peningkatan pelepasan insulin yg berlangsung lama terjadi karena pembentukan molekul insulin yang baru secara
terus-menerus dari pankreas.
• Peranan protein
Berlebihnya asam amino didala darah juga menstimulasi sekresi insulin. Asam amino yg poten adalah arginin
dan lisin. Tanpa peningkatan kadar glukosa darah, aam amino saja dapat menyebabkan sedikit kenaikan pada
sekresi insulin. Namun, asam amino akan menguatkan kerja glukosa pada sekresi insulin sehingga dengan
adanya asam amino, kenaikan glukosa darah akan meningkatkan sekresi insulin hingga taraf yang lebih tinggi.
• Peranan derivat lipid
β- ketoasid seperti asetoasetat juga meningkatkan sekresi insulin
• Peranan hormon gastrointestinal
Sekresi insulin ditingkatkan oleh sejumlah hormon gastrointestinal seperti gastrin, sekretin, kolesistokinin, dan
GIP.
• Peranan hormon endokrin
Hormon seperti glukagon, growth hormone dan kortisol juga secara tidak langsung menstimulasi sekresi insulin.
Semua hormon diabetogenik ini akan meningkatkan kadar gula darah. Peningkatan kadar gula darah
menstimulasi sel-sel β pulau Langerhans. Jadi sekresi insulin akan meningkat.
• Peranan saraf autonom
Stimulasi saraf parasimpatik pada pankreas(nervus vagus kanan) akan meningkatkan sekresi insulin.
Neurotransmiter kimia yg terlibat adalah asetilkolin. Stimulasi saraf simpatik menghambat sekresi insulin dan
neurotransmiternya adalah noradrenalin
Namun, peranan saraf ini pada pengaturan sekresi insulin dibawah kondisi fisiologis masih belum jelas.
• Sekresi hormon Glukagon
Glukagon disekresikan oleh sel-sel a dalam pulau langerhans pankreas, sel-sel a pada
lambung, dan sel-sel L pada intestinum.
Peranan kadar glukosa darah
Faktor penting yg mengatur sekresi glukagon adalah menurunnya kadar glukosa darah.
Ketika kadar gula glukosa darah menurun hingga dibawah 80 mg/dl, maka sel pulau
langerhans akan terstimulasi dan lebh banyak lagi hormon glukagon yg dilepas. Selanjutnya
glukagon akan meningkatkan KGD. Sebaliknya jika KGD meningkat, maka sel α akan
dihambat dan sekresi glukagon berkurang.
Peranan kadar asam amino dalam darah
Peningkatan kadar asam amino dalam darah akan menstimulasi sekresi glukagon.
Selanjutnya glukagon akan mengubah asam amino menjadi glukosa.
Peranan faktor lainnya
Yg meningkatkan sekresi glukagon: Exercise, Stres, Gastrin, Kolesistokinin, Kortisol
Yg menurunkan sekresi glukagon:Somatostasin, Insulin, Asam lemak bebas, keton
Metabolisme
• Metabolisme insulin
EFEK INSULIN PADA METABOLISME KARBOHIDRAT
Segera setelah makan banyak karbohidrat, glu kosa yang diabsorbir ke dalam darah menyebabkan sekresi
insulin yang cepat. Sebaliknya insulin menye babkan ambilan, penyimpanan dan penggunaan glu kosa yang
cepat oleh hampir semua jaringan tubuh, tetapi terutama oleh hepar, otot dan jaringan lemak
EFEK INSULIN ATAS METABOLISME LEMAK
Walaupun tak benar-benar sedramatis efek akut insulin atas metabolisme karbohidrat, insulin juga
mempengaruhi metabolisme lemak dalam cara, yang berjalan jauh, yang mungkin lebih penting. Yang sa ngat
dramatis adalah efek jangka panjang kekurang an insulin dalam menyebabkan aterosklerosis hebat, sering
menyebabkan serangan jantung, 'stroke' sere brum, dan penyakit vaskular lainnya
EFEK INSULIN ATAS METABOLISME PROTEIN DAN PERTUMBUHAN
Efek Insulin Atas Sintesis dan Penyimpanan Protein. Selama beberapa jam setelah makan bila tersedia zat-zat
gizi dalam jumlah berlebihan di dalam darah yang bersirkulasi, tak hanya karbohidrat dan lemak, tetapi protein
juga disimpan di dalam ja ringan; agar ini terjadi diperlukan insulin. Cara insulin menyebabkan penyimpanan
protein belum dimengerti seperti mekanisme untuk penyimpanan glukosa dan lemak. Beberapa fakta yang
diketahui adalah:
1. Insulin menyebabkan transpor aktif banyak asam amino ke dalam sel-sel. Jadi insulin bersama de ngan hormon
pertumbuhan mempunyai kesanggup an meningkatkan ambilan asam amino ke dalam sel-sel.
2. Insulin langsung mempengaruhi ribosom un tuk meningkatkan translasi 'messenger RNA', jadi membentuk protein
baru. Dalam beberapa cara yang belum dapat dijelaskan, insulin "menghidupkan" me sin ribosom. Tanpa insulin,
ribosom benar-benar berhenti bekerja, hampir seperti jika insulin mengope rasikan mekanisme "hidup-mati".
3. Dalam jangka lebih lama, insulin juga mening katkan kecepatan transkripsi DNA di dalam nucleus sel, jadi
meningkatkan jumlah RNA. Kemudian ia ju ga meningkatkan kecepatan pembentukan DNA baru dan kemudian
reproduksi sel-sel. Kesemua efek ini masih meningkatkan sintesis protein lebih lanjut.
4. Insulin juga menghambat katabolisme protein, jadi, menurunkan kecepatan pelepasan asam amino dari sel-sel, terutama
dari sel-sel otot. Mungkin ini aki bat sejumlah kesanggupan insulin untuk mengurangi pemecahan protein yang normal
oleh lisosom sel.
5. Di dalam hati, sejumlah besar insulin menekan kecepatan glukoneogenesis dengan menurunkan akti vitas enzim yang
meningkatkan glukoneogenesis. Ka rena zat yang terbanyak digunakan untuk sintesis glukosa dengan proses
glukoneogenesis adalah asam amino plasma, maka supresi glukoneogenesis ini menghemat asam amino di dalam
gudang protein tubuh.
Ringkasnya, insulin sangat meningkatkan kecepatan pembentukan protein dan juga mencegah pemecahan protein.
• Metabolisme Glukagon
Pada metabolisme karbohidrat
Glukagon meningkatkan kadar gula darah;
1. Meningkatkan glikogenolisis dalam hati. Dan glukosa yang kemudian terbentuk akan dilepas
dari sel-sel hati kedalam darah. Glukagon tidak menimbulkan glikogenolisis dalam otot.
2. Meningkatkan glukoneogenesis dalam hati, glukagon meningkatkan glukoneogenesis dengan:
a. Mengaktifkan enzim yang mengubah piruvat menjadi fosfoenol piruvat
b. Meningkatkan transportasi asam amino ke dalam sel hati. Asma amino digunakan untuk
pembentukkan glukosa
Pada metabolisme protein
Glukagon meningkatkan transportasi asam amino ke dalam sel hati. Asam amino digunakan untuk
glukoneogenesis.
Pada metabolisme lemak
Glukagon memperhatikan kerja lipolisis dan ketogenik. Hormon ini meningkatkan lipolisis
dengan meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan adiposa dan membuat asam
lemak tersebut tersedia untuk digunakan dalam jaringan perifer. Aktivitas lipolisis glukagon
selanjutnya menggalakkan ketogenesis (pembentuk keton bodies) dalam hati.

Anda mungkin juga menyukai