Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MODUL I (KETERAMPILAN BELAJAR)

SKENARIO 3

SGD 10-SEMESTER I

Disusun Oleh :

Fazila Azzahra (71210811082)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
Lembar Penilaian Makalah

       
NO Bagian yang Dinilai Skor Nilai
1 Ada Makalah 60  
2 Kesesuaian dengan LO 0 – 10  
3 Tata Cara Penulisan 0 – 10  
4 Pembahasan Materi 0 – 10  
5 Cover dan Penjilidan 0 – 10  
TOT AL  

NB : LO = Learning Objective Medan,


Dinilai Oleh :

Tutor

(dr. Suwarno Usman M.K.T)

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahwabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah SKENARIO 3 - MODUL 1 ini dengan baik. Dalam
penyelesaian makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan yang sayamililki,
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun semangatlah saya harapkan demi dan untuk
pengembangan makalah ini kedepan.

Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
dan sekaligus dapat menambah pengetahuan.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahwabarakatuh

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENILAIAN....................................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I..................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4

1.3 Tujuan Makalah...................................................................................................4

BAB II.................................................................................................................................5

2.1 Skenario................................................................................................................5

2.2 Seven Jump...........................................................................................................6

2.2.1 Terminologi.............................................................................................6

2.2.2 Identifikasi Masalah.................................................................................6

2.2.3 Analisa Masalah.......................................................................................6

2.2.4 Skema......................................................................................................7

2.2.5 Learning Objective..................................................................................7

2.2.6 Belajar Mandiri........................................................................................7

2.2.7 Diskusi Hasil............................................................................................7

BAB III...............................................................................................................................`11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11

3.2 Saran.....................................................................................................................11

Daftar Pustaka...................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan belajar adalah suatu kondisi yang harus diterapkan oleh mahasiswa dalam
mengantisipasi tantangan global, Depertemen Pendidikan Nasional telah menyusun konsep bertajuk
Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup Konsep ini diperlukan untuk menyongsong kecenderungan
global dan membekali mahasiswa untuk memperluas kompetensi siswa dalam kehidupan sehari-
hari. Dalam keterampilan belajar terakomodasi berbagai kemampuan, termasuk belajar
keterampilan yang searah dengan pemberian multilife skilled. Multilife skilled yang dimaksud adalah
bagaimana mahasiswa mampu memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajarannya,
menerapkan mind set belajar yang baik, mengaplikasikan penggunaan mind mapping,
memanejemen waktu sebaik mungkin, dan kemampuan untuk belajar mandiri secara efektif.

Namun dalam penerapannya, keterampilan belajar tersebut tidak terlepas dari adanya berbagai
hambatan, misalnya saja dalam pemahaman mahasiswa itu sendiri mengenai penggunaan teknologi
informasi. Tetapi, sudah tidak ada alasan mahasiswa untuk tidak menguasai teknologi, terkhusus
pada lingkungan Universitas Islam Sumatera Utara, yang sudah menerapkan sistem SCL ( Student
Centered Learning ), yang mana penilaian utama dilakukan langsung kepada keaktifan mahasiswa
dalam proses diskusi. Keterampilan belajar ini jika mampu diterapkan oleh mahasiswa dalam proses
pembelajaran maka dengan sendirinya dapat menjadi indikator atau tolak ukur seberapa besar
kualitas belajar yang dimiliki.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan skenario tersebut pemasalahannya adalah tentang keterampilan belajar

1.3 Tujuan Makalah

Membahas lebih dalam tentang keterampilan belajar

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Skenario
SKENARIO – 3
KETERAMPILAN BELAJAR
Seorang dosen menugaskan 2 orang muridnya untuk menyusun suatu artikel ilmiah tentang cara
berkomunikasi yang efektif dengan menggunakan keterampilan belajar masing-masing.

Mahasiswa A membuat catatan dari hasil membaca atau mendengarkan kuliah tentang
komunikasi efektif sebelum menulis artikel ilmiah. Hal ini dilakukan karena ia merasa lebih mudah
untuk menyuslun artikel bila ia menulis poin-poin penting dari materi yang akan ditulis.

Mahasiswa B lebih menyenangi memperhatikan dan mempraktekkan bagaimana berkomunikasi


efektif dan menuliskannya ke dalam catatan. Setelahnya ia lalu menulis dalam satu artikel ilmiah.

Pada akhir waktu yang ditentukan, kedua mahasiswa telah menyelesaikan tugasnya. Kedua
artikel ilmiah tersebut diberi nilai “A” oleh dosennya. Mereka bertanya kepada dosen, mengapa
mereka mendapat nilai yang sama padahal cara mereka berbeda dalam pengerjaannya. Dosen
menjelaskan bahwa mereka telah menerapkan keterampilan belajar yaitu membaca efektif dan
membuat catatan dalam menulis efektif, walaupun mereka menggunakan gaya belajar yang
berbeda-beda

5
2.2 Seven Jump

2.2.1 TERMINOLOGI

1. Artikel ilmiah
Artikel ilmiah adalah suatu karya tulis yang lengkap dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan dan
dipublikasi didalam jurnal.
2. Efektif
Efektif adalah sebuah usaha untuk mendapatkan hasil target yang diharapkan disusun
berdasarkan kaidah kaidah yang berlaku
3. Praktik
Praktik adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori
4. Keterampilan belajar
Keterampilan belajar adalah pendekatan yang diterapkan dalam belajar

2.2.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan scenario yang telah dibaca, permasalahannya adalah tentang berpikir kritis

2.2.3 Analisa Masalah

1. Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dan benar?


Berbicara dengan jelas
Memperahatikan tata kerama dalam berbicara
Tunjukkan rasa empati
Mampu menetapkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi
2. Apa pentingnya komunikasi efektif pada saat belajar?
Bertujuan memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan
penerima sehimgga bahasa lebih jelas lengkap dan melatih menggunakan bahasa non verbal
secara baik
3. Apa yang dimaksud komunikasi yang efektif?
Interaksi antara orang yang bertukar pikiran dan terjadi feedback didalamnya yang bertuju
kepada kefokusan
4. Bagaimana cara sesorang menentukan gaya belajar pada dirinya?
Berikut cara belajar sesorang dalam menentukan dan menumukan gaya belajarnya
-gaya belajar visual seseorang memiliki gaya belajar sesorang cenderung lebih mudah menyerap
mengatur dan mengolah suatu informasi melalalui indra penglihatan dengan cara melihat
-gaya belajar audio sesorang yang memiliki gaya belajar ini sangat membutuhkan suasana
belajar yang konduktif karena sulit menyerap informasi ditewngah keributan
-gaya belajar kinestetik seseorang dengan gaya belajar kinestetik cenderung lebih mudah
menyerap dan mengalah suatu informasi melalui gerakan tubuh.

6
2.2.4 Menarik Kesimpulan

Sebagaimana siswa sangat penting memiliki keterampilan belajar, agar mereka menjadi cakap
dalam merencanakan belajar, cakap dalam mengikuti proses belajar dan cakap mengevaluasi hasil
belajar sehingga mereka menjadi siswa yang sukses dalam perkuliahannya bisa menerapkan
ilmunya dalam kehidupan sehari hari.

2.2.5 Learning Objective

1. Mahasiswa mampu memahami definisi keterampilan dalam belajar


2. Mahasiswa dapat menetukan gaya belajar yang efektif
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara komunikasi yang efektif dalam belajar
4. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan keterampilan belajar

2.2.6 Belajar Mandiri

2.2.7 Diskusi Hasil

2.2.7.1 Definisi Keterampilan Belajar

Berikut ini 3 pengertian keterampilan belajar menurut para ahli pendidikan, yaitu:

Salinger, 1983

Memberikan pengertian bahwa keterampilan belajar adalah daftar keterampilan yang spesifik
dilakukan oleh pendidikan, seperti mengorganisasi, memproses, dan menggunakan informasi
yang diperoleh dari membaca.

Dean, 1977 dalam Maher & Zins, 1987

Memberikan pengertian bahwa keterampilan belajar adalah suatu keterampilan yang dapat
mengembangkan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran.

Moh. Surya (1992)

Memberikan pengertian bahwa keterampilan belajar adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat


neuromuscular, artinya menuntut suatu kesadaaran yang tinggi yang dilakukan pendidik di
lembaga pendidikan.

7
2.2.7.2 Gaya Belajar Yang Efektif

gaya belajar yang dimiliki setiap orang

1. Visual Gaya belajar visual tergambar pada seseorang mahasiswa yang biasa duduk tegak dan
melihat lurus kedepan ketika belajar atau matanya memandang ke atas ketika menerima
informasi dan ketika berbicara, ia selalu cepat. Jelasnya, gaya belajar visual adalah belajar dengan
cara melihat.

2. Auditory Tipe auditory belajar melalui apa yang mereka dengar. Ketika anda tidak dapat
membuat dari ilustrasi yang diberikan tetapi saat menelpon tokonya dan seseorang dapat
menjelaskan kepada anda bagaimana merangkainya, dan semuanya menjadi lebih jelas.

3. Kinestetik Gaya belajar kinestetik tergambar pada seorang siswa kidal yang sering bergerak,
memandang kekanan dan kebawah ketika menerima dan menyimpan informasi, serta lambat
dalam berbicara. Jelasnya, gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh.

2.2.7.3 Komunikasi Yang Efektif Dalam Belajar

Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran

Komunikasi yang efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dari dua arah antara
komunikator dengan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon dengan harapan
kedua pelaku komunikasi tersebut memahaminya. Ada 5 aspek yang perlu dipahami dalam
membangun komunikasi yang efektif, yaitu :

Kejelasan

Komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas sehingga mudah
diterima dan dipahami.

Ketepatan

Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi
yang disampaikan.

Konteks

Konteks atau sering disebut dengan situasi, adalah bahasa dan informasi yang disampaikan harus
sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi.

Alur

Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas,
sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap.

8
Budaya

Komunikasi tidak hanya berhubungan dengan bahasa saja tetapi perlu memperhatikan tatakrama
dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak
berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak
menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)

Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa
komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan,
atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat berjalan
secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :

menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan

menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti

pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan

pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan

pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.

Dalam sebuah proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang merupakan
materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik dapat diterima dan dipahami, serta
menimbulkan umpan balik yang positif dari peserta didik. Komunikasi efektif dalam pembelajaran
harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal
antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara
keduabelah pihak terdapat hubungan saling mempercayai.

2.2.7.4 Tujuan Keterampilan Belajar

Tujuan akhir dari Keterampilan Belajar ialah dimilikinya kemampuan memecahkan masalah secara


bertanggung jawab. Tanggung jawab ini memiliki makna yang sangat dalam, melampaui
kemampuan-kemampuan lain yang diperoleh dari belajar. Untuk mencapai tujuan akhir tersebut,
harus dilampuai dua tujuan antara, yakni:

(1) mampu mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya, dan

(2) dapat berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya,


mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuhnya-seutuhnya dengan cara menjadi diri
sendiri. (Harefa, 2000: 136).

istilah masuk akal biasanya positif bila diterapkan pada individu, istilah itu juga dapat memiliki
konotasi negatif bila pilihan yang "masuk akal" dibandingkan dengan pilihan yang kreatif, menarik,
atau penuh petualangan. Ketika diterapkan pada objek dan bukan pada orang, barang yang
"masuk akal" sering dianggap praktis tetapi ketinggalan zaman atau tidak menarik.Arti kuno dari

9
"masuk akal" adalah menyadari; penggunaan ini masih umum selama paruh pertama abad ke-20 .
Seringkali, istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan kesadaran akan sesuatu yang tidak
berwujud

Individu mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya karena dalam proses
belajarnya akan berhadapan dengan berbagai tantangan, kesulitan, dan berbagai kendala, yang
semua itu merupakan ujian bagi penemuan diri sendiri; suatu proses pemahaman diri. Melalui
proses ini ia mengetahui potensi dirinya secara benar sehingga ia akan konsisten pada satu bidang
yang darinya dapat dimunculkan satu maha karya. Proses ini berbasis pada konsep pendidikan
transformatif, yang menurut Darmaningtyas (199: 177), merupakan model pendidikan yang
kooperatif dan akomodatif terhadap kemampuan anak menuju proses berpikir yang bebas dan
kreatif. Implementasi pendidikan transformatif ialah pada keikutsertaan siswa dalam memahami
realitas kehidupan dari yang konkret sampai yang abstrak. Realitas kehidupan ini akan menjadi
sumber inspirasi dan kreativitas dalam melakukan analisis dan membangun visi kehidupan .

Untuk sampai kepada tujuan puncak, yakni kemampuan memecahkan masalah secara
bertanggung jawab, individu perlu mengaktualisasikan segenap potensinya dan
mengekspresikannya secara otentik. Dalam istilah Rachman (2000: 150), aktualisasi ini diperlukan
agar individu lebih menjadi manusia. Aktualisasi segenap potensi ini adalah bentuk lain dari
kebutuhan untuk berprestasi, yang dalam istilah McCleland (dalam Inkeles, 1974) disebut n Ach
(need for achievement). N Ach ini merupakan bagian paling penting dalam membangun bangsa.
Dari hasil penelitiannya terhadap siswa-siswa di lebih dari 100 negara, McCleland menyimpulkan
bahwa ada korelasi positif antara kemajuan yang dicapai suatu bangsa dengan tingkat n Ach anak-
anak bangsa tersebut, dan tingkat n Ach berkorelasi positif dengan kualitas dan kuantitas bacaan
yang diserap sebelumnya. (sumber: Belajar Keterampilan Berbasis Keterampilan Belajar / Learning
Skill Based Skill Learning Oleh: Dwi Nugroho Hidayanto).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keterampilan belajar adalah keterampilan yang berkaitan dengan mencatat, mengorganisasikan,


mensintesis, menghafal, dan menggunakan informasi yang diperoleh. Dan anda juga bisa melihat
gaya belajar yang sesuai, karena gaya belajar juga sangat penting dalam menentukan proses
belajar.

3.2 Saran

Di dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi dan
penyusunan, maka dari itu saran dan masukan positif sangat diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

- Almigbal,. 2015. Relationship Between The Learning Style Preferences Of Medical Students and
Academic Achievement. Saudi Medical Journal. Vol (36): 349-354.

- Britland, S (2016) Reading and Making Notes. [Internet]. Available from Effective note-making

- Reading and making notes - LibGuides at University of Reading [Accessed August 12th 2021]

- Ghufron, N,. Risnawita, R,. 2012. Gaya Belajar Kajian Teoretik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal
4-13, 40-49

- Lisiswanti, R,. 2014. The Relation Ship Learning Style and Student’s Achievement Of Lampung
University Faculty Of Medicine. JUKE Unila. Vol (4): 6-11.

- Boch F & Violet A (2005) Note taking and learning; a summary research. The WAC Journal, 16,
101-113

12

Anda mungkin juga menyukai