Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MODUL VIII ( HATI DAN SALURAN EMPEDU )

SKENARIO 1

SGD 3 - SEMESTER III

Disusun Oleh :

Fazila Azzahra (71210811082)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
Lembar Penilaian Makalah

       
NO Bagian yang Dinilai Skor Nilai
1 Ada Makalah 60  
2 Kesesuaian dengan LO 0 - 10  
3 Tata Cara Penulisan 0 - 10  
4 Pembahasan Materi 0 - 10  
5 Cover dan Penjilidan 0 - 10  
TOT AL  

NB : LO = Learning Objective Medan,


Dinilai Oleh :

Tutor

(dr. Nurul Utami, M.Ked (KJ), Sp.KJ)

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahwabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah SKENARIO 1 - MODUL 8 ini dengan
baik. Dalam penyelesaian makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan
yang saya mililki, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun semangatlah saya
harapkan demi dan untuk pengembangan makalah ini kedepan.

Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya dan sekaligus dapat menambah pengetahuan.

Wassalamu’alaikumwarahmatullahwabarakatuh

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENILAIAN....................................................................................................ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iv

BAB I..................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah...................................................................................................2

BAB II.................................................................................................................................3

2.1 Skenario.........................................................................................................................3

2.2 Seven Jump....................................................................................................................3

2.2.1 Terminologi................................................................................................................3

2.2.2 Identifikasi Masalah...................................................................................................4

2.2.3 Analisa Masalah.........................................................................................................4

2.2.4 Skema.........................................................................................................................5

2.2.5 Learning Objective.....................................................................................................5

2.2.6 Belajar Mandiri...........................................................................................................6

2.2.7 Diskusi Hasil...............................................................................................................6

BAB III...............................................................................................................................21

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................21

3.2 Saran.....................................................................................................................21

Daftar Pustaka...................................................................................................................12

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu yang dibutuhkan oleh tubuh adalah nutrisi. Nutrisi yang diperoleh dari luar akan
masuk ke dalam tubuh dan disebarkan ke dalam tubuh agar nutrisi yang diperoleh mampu
mempertahankan homeostasis tersebut. Sistem organ yang mampu mencernaa nutrisi tersebut
adalah sistem pencernaan (digestive system), dimana dengan bantuan sistem sirkulasi, bekerja
seperti “gigantic meals on wheels” yang memberikan makanan pada miliaran sel di dalam tubuh.
Sistem ini menyediakan air , elektrolit, dan nutrisi yang lain. sistem pencernaan terdiri dari organ
seperti, kaviti oral, faring, esofagus, perut, usus kecil, dan usus besar. Dimana oragn tersebut
melakukan tugasnya masing-masing seperti mencerna, absorbsi, dan mengririmkan nutrisi ke
dalam seluruh tubuh.
Inflammatory Bowel Disesase atau yang selanjutnya akan disebut sebagai IBD merupakan suatu
peradangan yang terjadi pada saluran cerna dengan belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Sehingga keadaan ini bukanlah disebabkan oleh infeksi, radiasi ataupun kerusakan jaringan yang
disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen. Namun IBD diyakini disebabkan oleh
ketidakseimbangan organisme didalam saluran cerna, permukaan saluran cerna dan daya tahan
tubuh. Keadaan ini nantinya dibedakan menjadi 3 jenis yaitu Colitis Ulcerativa, Crohn
Disease dan apabila sulit untuk membedakan antara keduanya dikatakan sebagai Indeterminate
Colitis

1.2 Rumusan Masalah

1. Seorang anak laki – laki berusia 5 tahun dengan keluhan nyeri ulu hati, yang berulang,
muntah, mual, dan diare.
2. Dokter menduga os menderita irritable bowel deaseses
3. Pada IBD paedaterik, kelainan dapat terjadi pada saluran cerna bagian proksimal antara
lain, duodenum, yang dapat disertai defesiensi enzim disakaridase
4. Enzim pencernaan dihasilkan mulai dari kelenjar dicavum oris hingga mukosa intestinal

1
1.3 Tujuan Makalah

1. Anatomi dan histologi kelenjar saluran cerna penghasil enzim pencernaan (non pankreas)
.
2. Jenis-jenis enzim pencernaan yang dihasilkan sepanjang tractus digestivus (non pankreas)
3. Fungsi dari enzim pencernaan yang dihasilkan sepanjang tractus digestivus (non
pankreas).
4. Faktor-factor yang dapat mempengaruhi sekresi enzim pencernaan (non pankreas).

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Skenario

2.2 Seven Jump

2.2.1 Terminologi

• Icterus neonatorum : Penyakit kuning pada bayi baru lahir disebut icterus neonatorum.
Warna kuning pada sklera mata, mukosa, dan kulit karena bilirubin 4 dalam darah

• Bilirubin indirek : Bilirubin yang mengalami konjugasi oleh hati dengan asam glukoronat

• Sefalocaudal : Pola pertumbuhan yang terjadi daari atas kebawah

• Bilirubin : Pigmen empedu yang dihasilkan melalui pemecahan heme dan reduksi
biliferdin. Normalnya beredar dalam plasma diambil oleh sel sel hati dan dikonjugasikan
menjadi bilirubin diglukuronit, apabila konsentrasi tinggi akan menyebabkan ikterus

• Bilirubin Direk : bilirubin yang telah mengalami konjugasi dengan asam glukoronat
dalam hati.

3
• Fototerapi : terapi yang dilakukan pada bayi dengan cara menggunakan sinar ultraviolet
yang mengandung sumber vitamin D

• Transkutan : transdermal masuk melalui lapisan kulit

.2.2 Identifikasi Masalah

 Seorang bayi laki-laki dibawa ibunya ke puskesmas A karena kulitnya semakin kuning.
Hal ini diketahui sejak 1 hari setelah bayi lahir. 2 hari sebelumnya, ibu melahirkan bayi
tersebut di bidan desa secara normal

 Setelah 2 hari bayinya lahir, ibu cemas melihat bayinya semakin kuning. Ibu bayi ingin
memberikan asi ekslusif, namun air susu ibu belum ada dan bayi belum cukup aktif
dalam menyusu.

 Dokter lalu melalukan pem. Fisik didapati kulit bayi icterik meluas secara sefalocaudal
ke arah dada, perut dan extremitas. Ketika ditekan kulit, berwarna kuning. Hasil lab
secara trnskutan didapatkan: bilirubin indirek 11 mg/dl dan kadar bilirubin direk: 0,9
mg/dl. Dokter menyarankan untuk melakukan fototerapi dan menyuruh ibu utk terus
memberikan asi kepada bayi.

.2.3 Analisa masalah

 apa penyebab bayi kuning ?

jawab : akibat kenaikan konsentrasi bilirubin dan penumpukan bilirubin didalam darah.
Ikterus neonatorum merupakan warna kuning pada kulit dan 10 bagian putih pada mata,
beberapa hari setela lahir yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin.

 berapa nilai normal bilirubin direk dan indirek ?

jawab : bilirubin direk : 0,1 mg/dl sampai 0,4 mg/dl


4
bilirubin indirek : 0,3 mg/dl sampai 1,1 mg/dl

 apa saja pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis icterus

jawab : pemeriksaan fisik secara sefalocaudal ke arah dada, perut dan ekstermitas

pemeriksaan dan hasil lab dengan melihat kadar bilirubin direk

 apa hubungan asi ekslusif dengan bayi yang kuning

jawab : Bilirubin dapat pecah bila bayi banyak mengeluarkan feses dan urin untuk itu
bayi harus mendapatkan asi yang cukup karena asi mengandung zat zat yang baik dalam
mempercepat proses BAK dan BAB

i.Skema / mapping consept

Learning Objective

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

1. Definisi icterus
2. Factor dan gejala icterus
3. Pemeriksaan fisik dan penunjang
4. Bagaimana sekresi dari bilirubin
5. Mekanisme munculnya icterus
6. Kasus yang berkaitan dengan bilirubin

5
2.2.6 Belajar Mandiri

2.2.7 Diskusi Hasil

2.2.7.1 DEFINISI IKTERUS

Ikterus adalah warna kuning yang dapat terlihat pada seklera, selaput lendir, kulit atau organ lain
akibat penumpukan bilirubin

(Marmi, 2012; h.276).

Ikterus adalah pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa yang terjadi karena
meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Klinis ikterus tampak bila kadar bilirubin dalam
serum adalah ≥ 5 mg/dI (Depkes RI, 2007; h. 8-14).

Ikterus adalah deskolorasi kuning pada kulit, membrane mukosa, dan sklera akibat peningkatan
kadar bilirubin dalam darah (Jufrie, dkk, 2010; h.263).

2.2.7.2 FACTOR DAN GEJALA ICTERUS

gejala :
Gejala utamanya adalah kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa. Disamping itu dapat pula
disertai dengan gejala-gejala:

a) Dehidrasi: Asupan kalori tidak adekuat (misalnya: kurang minum, muntah-muntah)


b) Pucat
c) Trauma lahir: Bruising, sefalhematom (peradarahan kepala), perdarahan tertutup lainnya.
d) Pletorik (penumpukan darah): Polisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan
memotong tali pusat, bayi KMK
e) Letargik dan gejala sepsis lainnya
f) Petekiae (bintik merah di kulit) . Sering dikaitkan dengan infeksi congenital, sepsis atau
eritroblastosis
g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal) . Sering berkaitan dengan anemia
hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)
i) Omfalitis (peradangan umbilikus)
j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)
6
k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)
l) Fees dempul disertai urin warna coklat Pikirkan ke arah ikterus obstruktif, selanjutnya
konsultasikan ke bagian hepatologi.

a. Peningkatan produksi Billirubin dapat menyebabkan:


1) Hemolisis, misal pada Inkompatibilitas yang terjadi bila terdapat ketidaksesuaian
golongan darah ibu dan anak pada penggolongan Rhesus dan ABO
2) Pendarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran
3) Ikatan Bilirubin dengan protein terganggu seperti gangguan metabolik yang terdapat pada
bayi Hipoksia atau Asidosis
4) Defisiensi G6PD/ Glukosa 6 Phospat Dehidrogenase.
5) Ikterus ASI yang disebabkan oleh dikeluarkannya pregnan 3 (alfa), 20 (beta), diol
(steroid).
6) Kurangnya Enzim Glukoronil Transferase , sehingga kadar Bilirubin Indirek meningkat
misalnya pada berat lahir rendah.
7) Kelainan kongenital (Rotor Sindrome) dan Dubin Hiperbilirubinemia.

b.Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya pada


Hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat-obat tertentu misalnya Sulfadiasine.

C.Gangguan fungi Hati yang disebabkan oleh beberapa mikroorganisme atau toksion yang
dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti Infeksi, Toksoplasmosis, Siphilis.

d. Gangguan ekskresi yang terjadi intra atau ekstra Hepatik.


e. Peningkatan sirkulasi Enterohepatik misalnya pada Ileus Obstruktif

2.2.7.3 PEMERIKSAAN FISIK DAN PENUNJANG

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Modul Pernafasan bertujuan memberikan pemahaman tentang Modul ini mengajarkan tentang
aspek Biomedis Dasar, Biomedis Klinis, Ilmu Klinis serta Ilmu Kesehatan Masyarakat dari organ
dan sistem Pencernaan. Pengajaran berfokus pada pemberian pemahaman kepada mahasiswa
mengenai struktur, fungsi, kerja, kelainan serta manajemen kelainan organ dan sistem
pencernaan.Sebagai salah satu panduan menjalani kegiatan sabagai mahasiswa di Fakultas
Kedokteran.

8
3.2 Saran

Didalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi dan
penyusunan, maka dari itu saran dan masukan positif sangat diharapkan

DAFTAR PUSTAKA

- Al-Muqsith, A. M. (2015). Anatomi Sistem Digestivus (Pencernaan). Brown, Dale.


(2008). .Human Anatomy and Physiology.Illinois State University

- Microsoft Word - Bb1-Digesti.rtf. staffnew.uny.ac./upload/131782835/pendidikan/Bb1-


Digesti.pdf

- T.suryowati. (2020).’’enzim pencernaan dan enzim gastrointestinal’’.

Anda mungkin juga menyukai