ASUHAN KEPERAWATAN
KEPADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE
Disusun Oleh :
AZ-ZUBAIR
NIM. P00320018011
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan bimbingan-Nya dalam proses pembekalan PKKMB I
ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Studi Kasus ini dengan
judul “Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Diare
Penulis menyadari bahwa selama penulisan Studi Kasus ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidak terlepas
dari bantuan tenaga, pikiran, dan dukungan moril. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
Kendari, 13 April
2020
Penyusun
2
Kata Pengantar.......................................................................................................
DaftarIsi.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.1 LatarBelakang...............................................................................
1.1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.1.3 Tujuan...........................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah
5 tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita
meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele,
padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya.
Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun,
sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu
penyebab kematian ke 2 terbesar pada balita.
Solusi dalam hal ini adalah memberikan pengajaran kepada orang tua
mengenai kesehatan dan perawatan anak dan bayi di rumah. Namun dalam
menjalankannya seseorang harus mengetahui bayak hal seperti penyesuaian
terhadap kehidupan, pengkajian klinis dan yang pasti asuhan keperawatan
pada bayi baru lahir (pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi, dan
evaluasi) .Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang asuhan apa
saja yang akan diberikan kepada bayi dan anak yang menderita penyakit
tersebut.
1.3 Tujuan
4
2.1 Konsep Diare
A. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk
cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO
(1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari.
Diare didefinisikan sebagai buang air besar lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih
dalam sehari) (Depkes RI Ditjen PPM dan PLP, 2002). Diare terbagi 2
berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis
(Mansjoer,A.1999,501).
Berdasarkan dari pendapat para ahli maka dapat disimpulkan Diare adalah
buang air besar (BAB) yang tidak normal, berbentuk tinja cair disertai lendir atau
darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga kali sehari.
Diare akut : terbagi atas diare dengan dehidrasi berat, diare dengan
dehidrasi sedang, diare dengan dehidrasi ringan
Diare persiten : jika diare berlangsung 14 hari/lebih. Terbagi atas diare
persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa dehidrasi
Disentri : jika diare berlangsung disertai dengan darah.
B. Etiologi
5
7. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis, obstruksi
usus
C. Manifestasi Klinis
D. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen
6
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen
usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen
usus.
7
gangguan absorbsi glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul
jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi
dan 50% pada anak-anak.
4) Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini
disebabkan oleh:
- Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut
diare atau muntah yang bertambah hebat.
- Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan
pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
- Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
5) Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock)
hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi
hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan
perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera
diatasi klien akan meninggal.
8
Pathways
KH,Lemak,Protein
Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas
usus
menyerap makanan
DIARE
Kehilangan
Kehilangan cairan & elekt gangguan
nutrisi
berlebihan berlebihan integritas kulit
perubahan gg. kes. cairan & elekt As. Metabl mual, muntah
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
9
Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan
Gangg. Tumbang
10
E. Komplikasi
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai
macam komplikasi, seperti:
1. Dehidrasi
Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.
Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.
Dehidrasi Berat
Penatalaksanaan :
11
Umur 2-5 tahun (berat badan 3-10kg)
Cara pemberiannya adalah 1 jam pertama 40 ml/kg bb/jam kemudian
dilanjutkan 7 jam berikutnya 12 ml/kg bb/menit dan 16 jam kemudian 125
ml/kg bb.
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosa sekunder
6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energi protein
F. Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
Kultur tinja
Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinine, dan glukosa.
Pemeriksaan tinja : pH, leukosit, glukosa, dan adanya darah.
12
G. Penatalaksanaan
Medis
1) Pemberian cairan.
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang
diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.
b. Cairan parenteral.
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya.
13
Jadwal pemberian cairan didasarkan pada umur dan BB anak
2) Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
Memberikan asi.
Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,
mineral dan makanan yang bersih.
Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim) bila anak
tidak mau minum susu.
Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya
susu rendah laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak
jenuh.
3) Obat-obatan.
14
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan
tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah.
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal,
seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya,
jarak antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air
sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian,
warga bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk
memasak, mandi, dan sebagainya.
15
2.1.8Asuhan Keperawatan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl.. Jend.A.H Nasution No. G.14 Anduonohu Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail poltekkeskendari@yahoo.com
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Lengkap :An.B
2. Jenis Kelamin :LAKI-LAKI
3. Umur/Tanggal Lahir : 3 Tahun/16 Juni 2018
4. Status perkawinan : Belum kawin
5. Agama : Islam
6. Suku Bangsa : Tolaki
7. Pendidikan : Belum sekolah
8. Pekerjaan : Belum bekerja
9. Pendapatan : tidak ada
10. Tanggal MRS : 10 April 2020
B. Identitas Penanggung
16
1. Nama Lengkap : Aisyah Dinda
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hubungan dengan klien : Orang tua
5. Alamat : Jln budi utomo Wua-wua
17
III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Apakah pernah mengalami penyakit yang sama : Tidak
b. Bila pernah dirawat di RS, sakit apa : tidak pernah
c. Pernah mengalami pembedahan : ya/ tidak, penyakit: tidak
d. Riwayat alergi : ya/tidak, terhadap zat/ obat/ minuman/
makanan :tidak ada
e. Kebiasaan/ketergantungan terhadap zat:
1. Merokok (berapa batang sehari) : tidak
2. Minum alkohol : Lamanya: tidak
3. Minum kopi : Lamanya: tidak
4. Minum obat-obatan : Lamanya: tidak
18
1. Berat badan :11 Kg
2. Tinggi badan : 86 Cm
3. IMT :………..
3. Kepala :
1. Bentuk kepala :simetris
2. Keadaan kulit kepala : bersih, tidak ada lesi
3. Nyeri kepala / pusing :tidak ada
4. Distribusi rambut : penyebaran rambut baik
5. Rambut mudah tercabut : tidak
6. Alopesia : tidak ada kebotakan pada kepala
7. Lain-lain :-
4. Mata
1. Kesimetrisan : simetris
2. Edema kelopak mata : tidak ada edema
3. Ptosis : ptosis tidak menutupi mata
4. Sklera : normal,putih bersih,dan ikterik
5. Konjungtiva : anemis
6. Ukuran pupil : isokor
7. Ketajaman penglihatan : 6/50 visus
8. Pergerakan bola mata : normal
9. Lapang pandang : normal, tidak mengalami gangguan penglihatan
10. Diplopia :normal
11. Photohobia :tidak ada rasa takut pada cahaya
12. Nistagmus :normal
13. Reflex kornea : miosis
14. Nyeri : tidak ada nyeri
15. Lain – lain : mata cekung
5. Telinga
1. Kesimetrisan : simetris
2. Sekret : tidak ada nampak sekret
3. Serumen : tidak ada serumen
19
4. Ketajaman pendengaran : baik 0-20dB
5. Tinnitus : tidak ada suara mendengung ditelinga
6. Nyeri : tidak ada nyeri
7. Lain – lain : ……………………………….
6. Hidung
1. Kesimetrisan : simetris
2. Perdarahan : tidak ada perdarahan
3. Sekresi :banyak
4. Fungsi penciuman : baik
5. Nyeri :tidak ada nyeri
6. Lain – lain :
7. Mulut
1. Fungsi berbicara :kurang
2. Kelembaban bibir : kering
3. Posisi uvula : normal
4. Mukosa :tidak ada lesi,dan edema
5. Keadaan tonsil :normal
6. Stomatitis : normal
7. Warna lidah : kurang baik, berwarna putih
8. Tremor pada lidah : tidak ada
9. Kebersihan lidah : kurang bersih
10. Bau mulut : ya
11. Kelengkapan gigi :kurang
12. Kebersihan gigi : kurang
13. Karies :tidak ada karies
14. Suara parau : ya, suara serak-serak
15. Kesulitan menelan : tidak ada
16. Kemampuan mengunyah : kurang
17. Fungsi mengecap : kurang
18. Lain – lain :
20
8. Leher
1. Mobilitas leher :tidak
2. Pembesaran kel. Tiroid : tidak
3. Pembesaran kel. limfe : tidak
4. Pelebaran vena jugularis : tidak
5. Trakhaea : normal
6. Lain-lain :
9. Thoraks
Paru – paru
1. Bentuk dada :
2. Pengembangan dada :
3. Retraksi dinding dada :
4. Tanda jejas :
5. Taktil fremitus :
6. Massa :
7. Dispnea :
8. Ortopnea :
9. Perkusi thoraks :
10. Suara nafas :
11. Bunyi nafas tambahan :
12. Nyeri dada :
13. Lain-lain :
Jantung
1. Iktus kordis : ……………………………….
2. Ukuran jantung : ……………………………….
3. Nyeri dada : ……………………………….
4. Palpitasi : ……………………………….
21
5. Bunyi jantung : ……………………………….
6. Lain-lain : ……………………………….
10. Abdomen
1. Warna kulit : sawomatang
2. Distensi abdomen : kadang-kadang
3. Ostomy : normal
4. Tanda jejas : tidak ada jejas pada abdomen
5. Peristaltik : menigkat
6. Perkusi abdomen : peka
7. Massa : …………Lokasi :…………………
8. Nyeri tekan : ………….Lokasi : ……………….
9. Lain - lain : ……………………………………..
11. Payudara
a. Kesimetrisan : ………………………………
b. Keadaan puting susu : ………………………………
c. Pengeluaran dari putting susu : ………………………………
d. Massa : ………………………………
e. Kulit paeu d’orange : ………………………………
f. Nyeri : ………………………………
g. Lesi : ………………………………
h. Lain – lain : ………………………………
12. Genitalia
Pria
1. Keadaan meatus uretra eksterna :
2. Lesi pada genital : ………………………………
3. Scrotum : ………………………………
22
4. Pembesaran prostat :
5. Pendarahan :
6. Lain – lain : ………………………………
Wanita
1. Keadaan meatus uretra eksterna :
2. Leukorrhea : ……………………………….…..
3. Perdarahan : …………………….……………..
4. Lesi pada genital : ………………………………..
5. Lain - lain :
23
2. Brudzinski I : ………………………………
3. Brubzinski II : ………………………………
4. Lain - lain :
14. Anus dan perianal
1. Hemorrhoid : ………………………………
2. Lesi perianal : ………………………………
3. Nyeri : nyeri
4. Lain – lain : bokong kemerahan
15. Ekstremitas
1. Warna kulit : sawomatang
2. Purpura / ekimosis : tidak ada…………….. Lokasi ……………………
3. Atropi : ………tidak ada………………………..
4. Hipertropi : …………………tidak ada……………..
5. Lesi : ……tidak ada…………………………..
6. Pigmentasi : ………………normal………………..
7. Luka : ……..……Lokasi……..………..Ukuran : …………
8. Deformitas sendi : ……………tdk ada gangguan pada sendi
9. Deformitas tulang : ………tidak ada………………………
10. Tremor : …tidak ada tremor……………………………..
11. Varises : ………ada………………………..
12. Edema : ……………tidak ada…………………..
13. Turgor kulit :buruk
14. Kelembaban kulit : kering………………………………..
15. Capillary Tefilling Time (CRT) :>2 detik ………………………..
16. Pergerakan : …baik………………..
17. Kekakuan sendi : tdk kaku………………………..
18. Kekuatan otot : …………normal……………………..
19. Tonus otot : …………………normal……………..
20. Kekuatan sendi : …………………………normal……..
21. Nyeri : ………………………………..tdk ada nyeri
24
22. Diaphoresis : ………………………………..
23. Lain – lain :akral dingin
b. Kebutuhan Nutrisi
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Frekuensi makan sehari1 2x sehari 1 kali sehari
Waktu makan Tidak menentu Setiap 3 jam
Porsi makan yang habiskan Habis Tidak dihabiskan
Penggunaan alat bantu Disuap disuap
makan
Makanan pantang/yang Tidak ada Sayuran
tidak disukai
Makanan yang disukai Yang hangat/gorengan Tidak ada
Pembatasan makanan Tidak ada Tidak ada
Jenis makanan yang Tidak adtidak adaa
dibatasi
Konsumsi makanan berserat Tidak ada Tidak ada
: jenis dan jumlah
Nafsu makan Ada Menurun
Mual Tidak Sering mual
Hipersalivasi
Sensasi asam pada mulut Tidak Ya
Muntah tidak Tidak
Perasaan cepat kenyang Tidak ada Ya
setelah makan
Perasaan kembung tidak Ya
25
Lain – lain
d. Kebutuhan Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK)
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Frekwensi BAK 2x hari 4-6 sehari
Pancaran normal Encer
Warna Bening Kuning
Disuria - -
Nokturia - -
Perasaan penuh pada - -
kandung kemih
Perasaan setelah BAK Sensasi nyaman Sensasi nyaman
Kesulitan memulai Tidak ada Tidak ada
berkemih
Dorongan berkemih Tidak ada Ya
Inkontinensia urine Tidak ada Tidak ada
Keluhan urine yang Tidak ada Tidak ada
menetes setelah
berkemih
Total produksi urine 500cc/hari 700cc/hari
Lain – lain
ti
f. Kebutuhan Aktivitas
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Kegiatan rutin
Waktu senggang
Kemampuan berjalan
Kemampuan merubah
posisi saat berbaring
Kemampuan berubah
posisi : berbaring ke
duduk
Kemampuan
mempertahankan posisi
28
duduk
Kemampuan berubah
posisi : duduk ke berdiri
Kemampuan
mempertahankan posisi
berdiri
Kemampuan berjalan
Penggunaaan alat bantu
dalam pergerakan
Dispnea setelah
beraktivitas
Ketidaknyamanan
setelah beraktivitas
Pergerakan lambat
Lain-lain
29
b. Berpakaian
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam
perawatan diri
mengganti pakaian
Kebersihan pakaian
Frekwensi mengganti
pakaian
Kemampuan memilih
dan mengambil pakaian
Kemampuan
mengenakan pakaian
pada bagian tubuh atas
Kemampuan
mengenakan pakaian
pada bagian tubuh
bawah
Kemampuan
melepaskan pakaian
pada bagian tubuh atas
Kemampuan
melepaskan pakaian
pada bagian tubuh
bawah
Kemampuan
mengancing atau
menggunakan resleting
Lain – lain
c.Makan
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam ya Kurang termotivasi
perawatan diri makan
Kemampuan Ya mampu tidak
30
memasukkan makanan
ke mulut
Kemampuan ya Kurang
mengunyah
Kemampuan memegang Di bantu/disuap ya
peralatan makan
Lain – lain
d. Eliminasi
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam ya Ya
perawatan diri eliminasi
BAK dan BAB
Kemampuan Ya Ya
memanipulasi pakaian
untuk eliminasi
Kemampuan mencapai Dibantu Dibantu
toilet
Kemampuan naik ke Dibantu Dibantu
toilet
Kemampuan menyiram Dibantu Dibantu
toilet
Lain – lain
h. Kebutuhan Keamanan
1. Riwayat paparan terhadap kontaminan : ............................
2. Riwayat perdarahan : ............................
3. Riwayat pemeriksaan dengan media kontras : ............................
4. Pemasangan kateter IV dalam waktu lama : ya
5. Penggunaan larutan IV yang mengiritasi : ............................
6. Penggunaan larutan IV dengan aliran yang cepat :ya
7. Pemasangan kateter urine dalam waktu lama : ............................
8. Imobilisasi : .............................
9. Luka pada kulit / jaringan : ya
31
10. Benda asing pada luka : ……………………
11. Riwayat jatuh : …………………..
12. Penyebab jatuh :………………………
13. Kelemahan umum : ya
14. Lain – lain : ………………………….
i. Kebutuhan Kenyamanan :
a. Keluhan nyeri : ……….lokasi …………….
b. Pencetus nyeri : ……………………………
c. Upaya yang meringankan nyeri : ……………………………
d. Karakteristik nyeri : ………..…………………..
e. Intensitas nyeri : …………………………….
f. Durasi nyeri : …………………………….
g. Dampak nyeri terhadap aktivitas : …………………………..
h. Lain – lain : ……………………………..
j. Kebutuhan Seksualitas
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Perubahan aktivitas seksual
Gangguan kepuasan
seksual
Penurunan hasrat seksual
Gangguan yang
mempengaruhi hubungan
seksual
Dispareunia
Lain – lain
k. Kebutuhan Psikososial
a. Persepsi terhadap penyakit :
b. Harapkan klien terhadap kesehatannya :
c. Pengaruh penyakit terhadap pekerjaan : ………………………………….
d. Pola interaksi dengan orang terdekat :
32
e. Sejauh mana keterlibatan orang terdekat bila klien menghadapi masalah:
l. Kebutuhan Spiritual :
1. Kemampuan menjalankan ibadah :
2. Hambatan mengikuti ritual keagamaan : …………………………….
3. Perasaan yang dialami terkait aktivitas keagamaan : ………………………..
4. Lain – lain : ……………………………….
B. Studi diagnostic :
33
Klasifikasi data :
A. Data Subyektif :
1. ibu klien mengatakan klien mengalami kesulitan makan
2. ibu klien mengatakan lidah klien nampak kemerahan dgn putih di tengah
lidah
3. orang tua klien mengatakan klien nampak lemah dan kurang semangat
4. orang tua klien mengatakan klien selalu gelisah dan selalu menangis
5. orang tua klien mengatakan nyeri ketika buang air besar
6. orang tua klien mengatakan klien tidak bisa mengontrol pengeluaran feses
7. orang tua klien mengatakan frekuensi BAB klien meningkat
8. orang tua klien mengatakan klien konsistensi feses klien encer
9. orang tua klien mengatakan frekuensi minum sehari setelah sakit menurun
10. orang tua klien mengatakan jumlah minuman yang dikonsumsi setelah
sakit menurun
B. Data Obyektif :
1. nampak Klien gelisah
2. Nampak klien lemah
3. nampak klien mengalami penurunan berat badan
4. Nampak feses encer
5. pemeriksaan fisi abdomen:
i. Abdomen mengalami distensi
ii. Nyeri pada abdomen ketika defekasi
iii. nyeri hilang timbul
6. skala nyeri 5-6 ( cukup berat)
7. nampak klien mengalami gangguan aktivitas
8. nampak jam tidur klien mengalami perubahan
a. 7.Pemeriksan Vital-Sign
i. TD : 95/60 mmhg
34
ii. 2. N : 120 x/menit
iii. 3. S : 37, 8 c
iv. 4. RR : 23 x/menit
9. pemeriksaan antropometri
i. TB : 50 cm
ii. BB : 5 kg
Analisa Data
objektif :
1. Nampak feses encer
2. pemeriksaan fisi abdomen:
i. Abdomen mengalami
distensi
ii. Nyeri pada abdomen ketika
defekasi
iii. nyeri hilang timbul
3. Pemeriksan Vital-Sign
i. TD : 95/60 mmhg
ii. 2. N : 120 x/menit
iii. 3. S : 37, 8 c
iv. 4. RR : 23 x/menit
35
Defisit nutrisi
????
Diagnose Keperawatan
36
Intervensi keperawatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diare adalah buang air besar (BAB) yang tidak normal (normal 100-200 cc/jam tinja),
berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga kali.
Perlu penanganan yang tepat untuk mencegah diare. Pencegahan diare bisa dilakukan
dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat :
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,ME, et all. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien.Ed.3. Jakarta:EGC
38