Anda di halaman 1dari 38

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
KEPADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIARE

Studi kasus ini dibuat untuk Untuk Menyelesaikan sertamemenuhi


tugas kegiatan Pkk KmbISemester IV

Disusun Oleh :

AZ-ZUBAIR
NIM. P00320018011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan bimbingan-Nya dalam proses pembekalan PKKMB I
ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Studi Kasus ini dengan
judul “Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa Medis Diare
Penulis menyadari bahwa selama penulisan Studi Kasus ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidak terlepas
dari bantuan tenaga, pikiran, dan dukungan moril. Oleh karena itu, melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih

Kendari, 13 April
2020

Penyusun

2
Kata Pengantar.......................................................................................................
DaftarIsi.................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1.1 LatarBelakang...............................................................................
1.1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.1.3 Tujuan...........................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1.1. DefinisiDiare.....................................................................................
2.1.2. Anatomi dan FisiologiDiare.........................................................
2.1.3. Etiologi..............................................................................................
2.1.4. Patofisiologi.......................................................................................
2.1.5. ManifestasiKlinik.........................................................................
2.1.6. PemeriksaanDiagnostik................................................................
2.1.7. PenatalaksanaanMedis..................................................................
2.1.8. Asuhan Keperawatan PasienDiare.....................................................
2.1.9. PengkajianKeperawatan....................................................................
2.1.10. Klasifikasi Data
2.1.11. Analisa Data
2.1.12 DiagnosaKeperawatan...................................................................
2.1.13 IntervensiKeperawatan..................................................................
2.1.14 Aspek Yang diEvaluasi.................................................................
2.1.15 Standar Operasional Prosedur.......................................................
2.1.16 Analisa Keselamatan Pasien.........................................................

BAB III PENUTUP


3.1.1 Kesimpulan....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah
5 tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita
meninggal karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele,
padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya.
Menurut catatan WHO, diare membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun,
sedangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu
penyebab kematian ke 2 terbesar pada balita.

Solusi dalam hal ini adalah memberikan pengajaran kepada orang tua
mengenai kesehatan dan perawatan anak dan  bayi di rumah. Namun dalam
menjalankannya seseorang harus mengetahui bayak hal seperti penyesuaian
terhadap kehidupan, pengkajian klinis dan yang pasti asuhan keperawatan
pada bayi baru lahir (pengkajian, perencanaan, intervensi, implementasi, dan
evaluasi) .Melalui makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang asuhan apa
saja yang akan diberikan kepada bayi dan anak yang menderita penyakit
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi penyakit Diare?


2. Apa saja jenis-jenis penyakit Diare?
3. Bagaimana menjelaskan penyebab dan proses terjadinya Diare?
4. Bagaimana menjelaskan caramengatasi Diare?
5. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada anak yang terkena
penyakit Diare ?

1.3 Tujuan

1 Mengetahui tentang penyakit Diare.


2 Mengetahui tentang jenis-jenis penyakit Diare.
3 Menjelaskan penyebab dan proses terjadinya Diare.
4 Menjelaskan cara mengatasi Diare.
5 Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada anak yang terkena
penyakit Diare.

4
2.1 Konsep Diare

A. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih
banyak dari biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk
cair /setengah padat, dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO
(1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3 x sehari.

Diare didefinisikan sebagai buang air besar lembek atau cair bahkan dapat
berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih
dalam sehari) (Depkes RI Ditjen PPM dan PLP, 2002). Diare terbagi 2
berdasarkan mula dan lamanya , yaitu diare akut dan kronis
(Mansjoer,A.1999,501).

Berdasarkan dari pendapat para ahli maka dapat disimpulkan Diare adalah
buang air besar (BAB) yang tidak normal, berbentuk tinja cair disertai lendir atau
darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga kali sehari.

Menurut pedoman MTBS (2000), diare dapat dikelompokkan menjadi :

 Diare akut : terbagi atas diare dengan dehidrasi berat, diare dengan
dehidrasi sedang, diare dengan dehidrasi ringan
 Diare persiten : jika diare berlangsung 14 hari/lebih. Terbagi atas diare
persiten dengan dehidrasi dan persiten tanpa dehidrasi
 Disentri : jika diare berlangsung disertai dengan darah.

B. Etiologi

1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus


(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2. Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada
anak-anak).
3. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein.
4. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,
sayuran dimasak kurang matang.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
6. Obat-obatan : antibiotik.

5
7. Penyakit usus : colitis ulcerative, crohn disease, enterocolitis, obstruksi
usus

C. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala anak yang menderita diare, yaitu:

1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah


2. Suhu tubuh meninggi/demam
3. Feces encer, berlendir atau berdarah
4. Warna feces kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu
5. Anus lecet
6. Muntah sebelum dan sesudah diare
7. Anoreksia
8. Gangguan gizi akibat intake makanan kurang
9. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, yaitu penurunan berat badan, turgor
kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, membran mukosa
kering.
10. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
11. Keram abdominal
12. Mual dan muntah
13. Lemah
14. Pucat
15. Perubahan TTV : Nadi dan pernafasan cepat.
16. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine

D. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:

1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat
sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen

6
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen
usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen
usus.

3. Gangguan motilitas usus


Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila
peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh
berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula.

4. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya


mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati
rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang
biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut
terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai
berikut:

1) Kehilangan air (dehidrasi)


Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak
dari pemasukan (input), merupakan penyebab terjadinya
kematian pada diare.
2) Gangguan keseimbangan asam basa (metabik asidosis)
Hal ini terjadi karena kehilangan Na-bicarbonat bersama tinja.
Metabolisme lemak tidak sempurna sehingga benda kotor
tertimbun dalam tubuh, terjadinya penimbunan asam laktat
karena adanya anorexia jaringan. Produk metabolisme yang
bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkan oleh
ginjal (terjadi oliguria/anuria) dan terjadinya pemindahan ion
Na dari cairan ekstraseluler kedalam cairan intraseluler.
3) Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare,
lebih sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP.
Hal ini terjadi karena adanya gangguan
penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya

7
gangguan absorbsi glukosa. Gejala hipoglikemia akan muncul
jika kadar glukosa darah menurun hingga 40 mg% pada bayi
dan 50% pada anak-anak.

4) Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini
disebabkan oleh:
- Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut
diare atau muntah yang bertambah hebat.
- Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan
pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
- Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
5) Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock)
hipovolemik, akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi
hipoksia, asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan
perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila tidak segera
diatasi klien akan meninggal.

8
Pathways

faktor infeksi F malabsorbsi F makanan F. Psikologi

KH,Lemak,Protein

Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas

kembang dlm tik diserap

usus

Hipersekresi air pergeseran air dan hiperperistaltik

dan elektrolit elektrolit ke rongga

( isi rongga usus) usus menurunya kesempatan usus

menyerap makanan

DIARE

Frek. BAB meningkat distensi abdomen

Kehilangan
Kehilangan cairan & elekt gangguan
nutrisi
berlebihan berlebihan integritas kulit

perubahan gg. kes. cairan & elekt As. Metabl mual, muntah
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
9
Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan

Gang. Oksigensi BB menurun

Gangg. Tumbang

10
E. Komplikasi

Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai
macam komplikasi, seperti:

1. Dehidrasi

 Dehidrasi Ringan

Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok.

Penatalaksanaan : Berikan cairan 1 jam pertama 25-50 ml/kg bb selanjutnya 125


ml/kg bb/hari

 Dehidrasi Sedang

Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit
jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.

Penatalaksanaan : Berikan cairan 1 jam pertama 50-100 ml/kg bb selanjutnya 125


ml/kg bb/hari

 Dehidrasi Berat

Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti


tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai
koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

Penatalaksanaan :

 Bayi baru lahir (berat badan 2-3 kg)


Kebutuhan cairan: 250 ml/kg bb/24 jam dengan pemberian cairan 4:1 ( 4
glukosa5%+1 NaHCOз 1½%) dengan cara pemberian: 4 jam pertama 25
ml/kg bb/jam, 20 jam berikutnya 150 ml/kg bb/20 jam.

 Bayi berat badan lahir rendah (berat badan < 2 kg)


Kebutuhan cairan: 250 ml/kg bb/24 jam, pemberian cairan adalah 4
glukosa 10% + 1 NaHCOз 1½%, dengan pemberian 4 jam pertama 25
ml/kg bb/jam, 20 jam berikutnya 150 ml/kg bb/20 jam .

11
 Umur 2-5 tahun (berat badan 3-10kg)
Cara pemberiannya adalah 1 jam pertama 40 ml/kg bb/jam kemudian
dilanjutkan 7 jam berikutnya 12 ml/kg bb/menit dan 16 jam kemudian 125
ml/kg bb.

 Umur 2-5 tahun (berat badan 10-15 kg)


Cara pemberiannya adalah 1 jam pertama 30 ml/kg bb/jam kemudian
dilanjutkan 7 jam berikutnya 10 ml/kg bb/menit dan 16 jam kemudian 125
ml/kg bb.

 Umur 5-10 tahun (berat badan 15-25kg)


Cara pemberiannya adalah 1 jam pertama 20 ml/kg bb/jam kemudian
dilanjutkan 7 jam berikutnya 10 ml/kg bb/menit dan 16 jam kemudian 105
ml/kg bb ( FKUI,1985 ).

2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalemia
4. Hipoglikemia
5. Intoleransi laktosa sekunder
6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik
7. Malnutrisi energi protein

F. Pemeriksaan Diagnostik
 Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
 Kultur tinja
 Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinine, dan glukosa.
 Pemeriksaan tinja : pH, leukosit, glukosa, dan adanya darah.

12
G. Penatalaksanaan

 Medis

1) Pemberian cairan.

a. Cairan per oral.

Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas
umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l
dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang
diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut.

b. Cairan parenteral.

Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat
badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badannya.

Jadwal pemberian cairan

a)    Belum ada dehidrasi

 Oral: 1 gelas setiap kali anak buang air besar


 Parenteral dibagi rata dalam 24 jam

b)    Dehidrasi ringan

 1 jam pertama: 25-50 ml/kgBB peroral atau intragastrik


 Selanjutnya: 125 ml/kgBB/hari

c)     Dehidrasi sedang

 1 jam pertama: 50-100ml/kgBB peroral atau intragastrik


 Selanjutnya: 125 ml/kgBB/hari

d)    Dehidrasi berat

13
Jadwal pemberian cairan didasarkan pada umur dan BB anak

2) Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan
penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :

 Memberikan asi.
Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin,
mineral dan makanan yang bersih.

 Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim) bila anak
tidak mau minum susu.
 Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya
susu rendah laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak
jenuh.

3) Obat-obatan.

Prinsip pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui


tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan
glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dll)

 Obat anti sekresi.


 Obat anti spasmolitik.
 Obat pengeras tinja.
 Obat antibiotik.
Pencegahan diare bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang
bersih dan sehat :

1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.


2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di
lingkungan tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih,
tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.

14
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan
tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah.
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal,
seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya,
jarak antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air
sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian,
warga bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk
memasak, mandi, dan sebagainya.

15
2.1.8Asuhan Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
Jl.. Jend.A.H Nasution No. G.14 Anduonohu Kota Kendari 93232
Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 3193339 e-mail poltekkeskendari@yahoo.com

FORMAT PENGKAJIAN KMB I

Tanggalpengkajian : 14 April 2020 No. Register: 5A.88.09


Diagnosamedis :… Diare…………………

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Lengkap :An.B
2. Jenis Kelamin :LAKI-LAKI
3. Umur/Tanggal Lahir : 3 Tahun/16 Juni 2018
4. Status perkawinan : Belum kawin
5. Agama : Islam
6. Suku Bangsa : Tolaki
7. Pendidikan : Belum sekolah
8. Pekerjaan : Belum bekerja
9. Pendapatan : tidak ada
10. Tanggal MRS : 10 April 2020

B. Identitas Penanggung

16
1. Nama Lengkap : Aisyah Dinda
2. Jenis kelamin : Perempuan
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Hubungan dengan klien : Orang tua
5. Alamat : Jln budi utomo Wua-wua

II. Riwayat Kesehatan


A. Keluhan Utama : ibu klien mengatakan BAB klien dalam
sehari 4-5 kali dengan konsistensi feses encer
B. Riwayat keluhan :1Orang tua klien mengatakan klien mengalami
kesulitan makan
2. orang tua klien mengatakan lidah klien
nampak kemerahan dgn putih di tengah lidah
3. orang tua klien mengatakan klien nampak
lemah dan kurang semangat
4. orang tua klien mengatakan jika klien BAK
dengan jumlah cairan yang sedikit dan jarang
5. orang tua klien mengatakan klien selalu
gelisah dan selalu menangis
6. orang tua klien mengatakan nyeri ketika
buang air besar
1. Penyebab/faktor pencetus : Adanya inflamasi diabdomen disertai
nyeri
2. Sifat keluhan :timbul ketika ingin bab
3. Lokasi dan penyebarannya :abdomen sebelah iri
4. Skala keluhan : Servere 6-7 (cukup berat)
5. Mulai dan lamanya keluhan :setiap buang air besar dan sesudah
6. Hal-hal yang meringankan/memperberat :ketika pada saat defekasi

17
III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Apakah pernah mengalami penyakit yang sama : Tidak
b. Bila pernah dirawat di RS, sakit apa : tidak pernah
c. Pernah mengalami pembedahan : ya/ tidak, penyakit: tidak
d. Riwayat alergi : ya/tidak, terhadap zat/ obat/ minuman/
makanan :tidak ada
e. Kebiasaan/ketergantungan terhadap zat:
1. Merokok (berapa batang sehari) : tidak
2. Minum alkohol : Lamanya: tidak
3. Minum kopi : Lamanya: tidak
4. Minum obat-obatan : Lamanya: tidak

IV. Riwayat Keluarga/ Genogram (diagram 3 generasi)


a. Buat genogram 3 generasi ( lembaran sendiri )

b. Riwayat kesehatan anggota keluarga


1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa: Tidak ada
2. Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau menurun : Ya.
Tuberculosis Paru
V. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 95/60 mmHg
2. Pernapasan :23 kali / menit, Irama :……………
3. Nadi :120 kali / menit, regular/ireguler : ………
4. Suhu badan :37,8 0C
2. Berat badan dan tinggi badan

18
1. Berat badan :11 Kg
2. Tinggi badan : 86 Cm
3. IMT :………..
3. Kepala :
1. Bentuk kepala :simetris
2. Keadaan kulit kepala : bersih, tidak ada lesi
3. Nyeri kepala / pusing :tidak ada
4. Distribusi rambut : penyebaran rambut baik
5. Rambut mudah tercabut : tidak
6. Alopesia : tidak ada kebotakan pada kepala
7. Lain-lain :-
4. Mata
1. Kesimetrisan : simetris
2. Edema kelopak mata : tidak ada edema
3. Ptosis : ptosis tidak menutupi mata
4. Sklera : normal,putih bersih,dan ikterik
5. Konjungtiva : anemis
6. Ukuran pupil : isokor
7. Ketajaman penglihatan : 6/50 visus
8. Pergerakan bola mata : normal
9. Lapang pandang : normal, tidak mengalami gangguan penglihatan
10. Diplopia :normal
11. Photohobia :tidak ada rasa takut pada cahaya
12. Nistagmus :normal
13. Reflex kornea : miosis
14. Nyeri : tidak ada nyeri
15. Lain – lain : mata cekung
5. Telinga
1. Kesimetrisan : simetris
2. Sekret : tidak ada nampak sekret
3. Serumen : tidak ada serumen

19
4. Ketajaman pendengaran : baik 0-20dB
5. Tinnitus : tidak ada suara mendengung ditelinga
6. Nyeri : tidak ada nyeri
7. Lain – lain : ……………………………….
6. Hidung
1. Kesimetrisan : simetris
2. Perdarahan : tidak ada perdarahan
3. Sekresi :banyak
4. Fungsi penciuman : baik
5. Nyeri :tidak ada nyeri
6. Lain – lain :
7. Mulut
1. Fungsi berbicara :kurang
2. Kelembaban bibir : kering
3. Posisi uvula : normal
4. Mukosa :tidak ada lesi,dan edema
5. Keadaan tonsil :normal
6. Stomatitis : normal
7. Warna lidah : kurang baik, berwarna putih
8. Tremor pada lidah : tidak ada
9. Kebersihan lidah : kurang bersih
10. Bau mulut : ya
11. Kelengkapan gigi :kurang
12. Kebersihan gigi : kurang
13. Karies :tidak ada karies
14. Suara parau : ya, suara serak-serak
15. Kesulitan menelan : tidak ada
16. Kemampuan mengunyah : kurang
17. Fungsi mengecap : kurang
18. Lain – lain :

20
8. Leher
1. Mobilitas leher :tidak
2. Pembesaran kel. Tiroid : tidak
3. Pembesaran kel. limfe : tidak
4. Pelebaran vena jugularis : tidak
5. Trakhaea : normal
6. Lain-lain :
9. Thoraks
Paru – paru
1. Bentuk dada :
2. Pengembangan dada :
3. Retraksi dinding dada :
4. Tanda jejas :
5. Taktil fremitus :
6. Massa :
7. Dispnea :
8. Ortopnea :
9. Perkusi thoraks :
10. Suara nafas :
11. Bunyi nafas tambahan :
12. Nyeri dada :
13. Lain-lain :
Jantung
1. Iktus kordis : ……………………………….
2. Ukuran jantung : ……………………………….
3. Nyeri dada : ……………………………….
4. Palpitasi : ……………………………….

21
5. Bunyi jantung : ……………………………….
6. Lain-lain : ……………………………….

10. Abdomen
1. Warna kulit : sawomatang
2. Distensi abdomen : kadang-kadang
3. Ostomy : normal
4. Tanda jejas : tidak ada jejas pada abdomen
5. Peristaltik : menigkat
6. Perkusi abdomen : peka
7. Massa : …………Lokasi :…………………
8. Nyeri tekan : ………….Lokasi : ……………….
9. Lain - lain : ……………………………………..

11. Payudara
a. Kesimetrisan : ………………………………
b. Keadaan puting susu : ………………………………
c. Pengeluaran dari putting susu : ………………………………
d. Massa : ………………………………
e. Kulit paeu d’orange : ………………………………
f. Nyeri : ………………………………
g. Lesi : ………………………………
h. Lain – lain : ………………………………

12. Genitalia
Pria
1. Keadaan meatus uretra eksterna :
2. Lesi pada genital : ………………………………
3. Scrotum : ………………………………

22
4. Pembesaran prostat :
5. Pendarahan :
6. Lain – lain : ………………………………
Wanita
1. Keadaan meatus uretra eksterna :
2. Leukorrhea : ……………………………….…..
3. Perdarahan : …………………….……………..
4. Lesi pada genital : ………………………………..
5. Lain - lain :

13. Pengkajian sistem saraf


1. Tingkat kesadaran : compos mentis 15
2. Koordinasi :Memori :
3. Orientasi : :baik
4. Konfusi : normal
5. Keseimbangan : normal ka/ki
6. Kelumpuhan :tidak ada kelumpuhan
7. Gangguan sensasi :tidak
8. Kejang-kejang :tidak
9. Lain – lain : …………………………………….
10. Refleks :
a. Refleks tendon
1. Biseps : ………………………………
2. Trisep : ………………………………
3. Lutut : ………………………………
4. Achiles : ………………………………
b. Refleks patologis
Babinski : ………………………………
Lain - lain :
c. Tanda meningeal :
1. Kaku kuduk/kernig sign: ………………………………

23
2. Brudzinski I : ………………………………
3. Brubzinski II : ………………………………
4. Lain - lain :
14. Anus dan perianal
1. Hemorrhoid : ………………………………
2. Lesi perianal : ………………………………
3. Nyeri : nyeri
4. Lain – lain : bokong kemerahan

15. Ekstremitas
1. Warna kulit : sawomatang
2. Purpura / ekimosis : tidak ada…………….. Lokasi ……………………
3. Atropi : ………tidak ada………………………..
4. Hipertropi : …………………tidak ada……………..
5. Lesi : ……tidak ada…………………………..
6. Pigmentasi : ………………normal………………..
7. Luka : ……..……Lokasi……..………..Ukuran : …………
8. Deformitas sendi : ……………tdk ada gangguan pada sendi
9. Deformitas tulang : ………tidak ada………………………
10. Tremor : …tidak ada tremor……………………………..
11. Varises : ………ada………………………..
12. Edema : ……………tidak ada…………………..
13. Turgor kulit :buruk
14. Kelembaban kulit : kering………………………………..
15. Capillary Tefilling Time (CRT) :>2 detik ………………………..
16. Pergerakan : …baik………………..
17. Kekakuan sendi : tdk kaku………………………..
18. Kekuatan otot : …………normal……………………..
19. Tonus otot : …………………normal……………..
20. Kekuatan sendi : …………………………normal……..
21. Nyeri : ………………………………..tdk ada nyeri

24
22. Diaphoresis : ………………………………..
23. Lain – lain :akral dingin

VI. Pengkajian Kebutuhan Dasar


a. Kebutuhan oksigenasi
a. Batuk : ……….. produktif / tidak : ……………….
b. Kemampuan mengeluarkan sputum : ……………………..………..
c. Karakteristik sputum :……………………… jumlah :…………….
d. Dispnea : ………………………………………………
e. Ortopnea : ………………………………………………
f. Alat bantu pernafasan : ………………………………………………

b. Kebutuhan Nutrisi
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Frekuensi makan sehari1 2x sehari 1 kali sehari
Waktu makan Tidak menentu Setiap 3 jam
Porsi makan yang habiskan Habis Tidak dihabiskan
Penggunaan alat bantu Disuap disuap
makan
Makanan pantang/yang Tidak ada Sayuran
tidak disukai
Makanan yang disukai Yang hangat/gorengan Tidak ada
Pembatasan makanan Tidak ada Tidak ada
Jenis makanan yang Tidak adtidak adaa
dibatasi
Konsumsi makanan berserat Tidak ada Tidak ada
: jenis dan jumlah
Nafsu makan Ada Menurun
Mual Tidak Sering mual
Hipersalivasi
Sensasi asam pada mulut Tidak Ya
Muntah tidak Tidak
Perasaan cepat kenyang Tidak ada Ya
setelah makan
Perasaan kembung tidak Ya

25
Lain – lain

c. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Frekuensi minum sehari 550 cc/hari 370 cc/hari
Jumlah minum yang dikonsumsi 550 cc/hari 370 cc/hari
setiap hari
Jenis minuman yang tidak Tidak ada Tidak ada
disukai
Jenis minuman yang disukai Susu Susu
Perasaan haus Tidak ada Tidak ada
Kelemahan Tidak ada Ya
Program pembatasan cairan Tidak ada Tidak ada
Lain – lain

Perhitungan balans cairan


No Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
.
I Intake cairan
A Minum 550cc/hari 370cc/hari
B Makan 400cc/hari 300cc/hari
C Cairan intravena Tidak ada 800cc/hari
D Obat cair Tidak ada Tidak ada
E Lain – lain
Jumlah intake cairan
II Output cairan
A Sensible water loss (SWL)
1 BAK 500cc/hari 250cc/hari
2 BAB 350cc/hari 500cc/hari
3 Muntah
4 Cairan stoma
5 Drainase
6 Lain-lain
Jumlah SWL
B Insensible water loss (IWL)
1 Pernafasan
2 Kulit
3 Peningkatan suhu tubuh
4 Lain – lain
Jumlah IWL
III Jumlah Output cairan
26
Jumlah Input – Jumlah output

d. Kebutuhan Eliminasi
Buang Air Kecil (BAK)
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Frekwensi BAK 2x hari 4-6 sehari
Pancaran normal Encer
Warna Bening Kuning
Disuria - -
Nokturia - -
Perasaan penuh pada - -
kandung kemih
Perasaan setelah BAK Sensasi nyaman Sensasi nyaman
Kesulitan memulai Tidak ada Tidak ada
berkemih
Dorongan berkemih Tidak ada Ya
Inkontinensia urine Tidak ada Tidak ada
Keluhan urine yang Tidak ada Tidak ada
menetes setelah
berkemih
Total produksi urine 500cc/hari 700cc/hari
Lain – lain

Buang Air Besar (BAB)


Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Frekwensi 1 kali sehari 4-5 hari
Konsistensi padat Encer
Bau Tidak khas Bau khas
Warna Hijau kuningan Kuning
Flatulans ya Ya
Nyeri saat defekasi tidak Ya
Sensasi penuh pada
rektal
Dorongan kuat untuk tidak Sering
defekasi
Kemampuan menahan ya Tidak terkontrol
defekasi
Mengejan yang kuat Tidak ada Tidak ada
saat defekasi
27
Lain – lain

ti

e. Kebutuhan Istrahat dan tidur


Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Jumlah jam tidur siang 2 Jam sehari 1 jam sehari
Jumlah jam tidur malam 8 jam sehari 2 jam sehari
Kebiasaan konsumsi Tidak tidak
obat tidur/stimulant/
penenang
Kegiatan pengantar tidur Tdak ada Tidak ada
Perasaan waktu bagun Sensasi baik Menangis
tidur
Kesulitan memulai tidur Tidak ada Kurang baik
Mudah terbagun tidak Tidak
Penyebab gangguan Tidak tidak
tidur
Perasaan mengantuk ya Jarang
Lain – lain

f. Kebutuhan Aktivitas
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Kegiatan rutin
Waktu senggang
Kemampuan berjalan
Kemampuan merubah
posisi saat berbaring
Kemampuan berubah
posisi : berbaring ke
duduk
Kemampuan
mempertahankan posisi
28
duduk
Kemampuan berubah
posisi : duduk ke berdiri
Kemampuan
mempertahankan posisi
berdiri
Kemampuan berjalan
Penggunaaan alat bantu
dalam pergerakan
Dispnea setelah
beraktivitas
Ketidaknyamanan
setelah beraktivitas
Pergerakan lambat
Lain-lain

g. Kebutuhan Perawatan Diri


a. Mandi
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam perawatan
diri mandi, mencuci rambut
dan kebersihan kuku
Frekwensi mandi
Kebersihan kulit
Frekwensi mencuci rambut
Kebersihan rambut
Frekwensi memotong kuku
Kebersihan kuku
Kemampuan mengakses
kamar mandi
Kemampuan mengambil
perlengkapan mandi
Kemampuan membasuh
tubuh saat mandi
Kemampuan mengeringkan
tubuh saat mandi
Lain-lain

29
b. Berpakaian
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam
perawatan diri
mengganti pakaian
Kebersihan pakaian
Frekwensi mengganti
pakaian
Kemampuan memilih
dan mengambil pakaian
Kemampuan
mengenakan pakaian
pada bagian tubuh atas
Kemampuan
mengenakan pakaian
pada bagian tubuh
bawah
Kemampuan
melepaskan pakaian
pada bagian tubuh atas
Kemampuan
melepaskan pakaian
pada bagian tubuh
bawah
Kemampuan
mengancing atau
menggunakan resleting
Lain – lain

c.Makan
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam ya Kurang termotivasi
perawatan diri makan
Kemampuan Ya mampu tidak

30
memasukkan makanan
ke mulut
Kemampuan ya Kurang
mengunyah
Kemampuan memegang Di bantu/disuap ya
peralatan makan
Lain – lain

d. Eliminasi
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Motivasi dalam ya Ya
perawatan diri eliminasi
BAK dan BAB
Kemampuan Ya Ya
memanipulasi pakaian
untuk eliminasi
Kemampuan mencapai Dibantu Dibantu
toilet
Kemampuan naik ke Dibantu Dibantu
toilet
Kemampuan menyiram Dibantu Dibantu
toilet
Lain – lain

h. Kebutuhan Keamanan
1. Riwayat paparan terhadap kontaminan : ............................
2. Riwayat perdarahan : ............................
3. Riwayat pemeriksaan dengan media kontras : ............................
4. Pemasangan kateter IV dalam waktu lama : ya
5. Penggunaan larutan IV yang mengiritasi : ............................
6. Penggunaan larutan IV dengan aliran yang cepat :ya
7. Pemasangan kateter urine dalam waktu lama : ............................
8. Imobilisasi : .............................
9. Luka pada kulit / jaringan : ya

31
10. Benda asing pada luka : ……………………
11. Riwayat jatuh : …………………..
12. Penyebab jatuh :………………………
13. Kelemahan umum : ya
14. Lain – lain : ………………………….

i. Kebutuhan Kenyamanan :
a. Keluhan nyeri : ……….lokasi …………….
b. Pencetus nyeri : ……………………………
c. Upaya yang meringankan nyeri : ……………………………
d. Karakteristik nyeri : ………..…………………..
e. Intensitas nyeri : …………………………….
f. Durasi nyeri : …………………………….
g. Dampak nyeri terhadap aktivitas : …………………………..
h. Lain – lain : ……………………………..

j. Kebutuhan Seksualitas
Keterangan Sebelum sakit Setelah sakit
Perubahan aktivitas seksual
Gangguan kepuasan
seksual
Penurunan hasrat seksual
Gangguan yang
mempengaruhi hubungan
seksual
Dispareunia
Lain – lain

k. Kebutuhan Psikososial
a. Persepsi terhadap penyakit :
b. Harapkan klien terhadap kesehatannya :
c. Pengaruh penyakit terhadap pekerjaan : ………………………………….
d. Pola interaksi dengan orang terdekat :

32
e. Sejauh mana keterlibatan orang terdekat bila klien menghadapi masalah:

f. Pola pemecahan klien yang digunakan bila mempunyai masalah:


g. Hubungan dengan orang lain : ………………………………
h. Hubungan klien dengan tenaga kesehatan/keperawatan selama dirawat:

i. Organisasi kemasyarakatan yang diikuti: ….sebagai apa:..........


j. Lain – lain : …………………………………………..

l. Kebutuhan Spiritual :
1. Kemampuan menjalankan ibadah :
2. Hambatan mengikuti ritual keagamaan : …………………………….
3. Perasaan yang dialami terkait aktivitas keagamaan : ………………………..
4. Lain – lain : ……………………………….

VII Pemeriksaan penunjang


A. Laboratorium :

B. Studi diagnostic :

33
Klasifikasi data :

A. Data Subyektif :
1. ibu klien mengatakan klien mengalami kesulitan makan
2. ibu klien mengatakan lidah klien nampak kemerahan dgn putih di tengah
lidah
3. orang tua klien mengatakan klien nampak lemah dan kurang semangat
4. orang tua klien mengatakan klien selalu gelisah dan selalu menangis
5. orang tua klien mengatakan nyeri ketika buang air besar
6. orang tua klien mengatakan klien tidak bisa mengontrol pengeluaran feses
7. orang tua klien mengatakan frekuensi BAB klien meningkat
8. orang tua klien mengatakan klien konsistensi feses klien encer
9. orang tua klien mengatakan frekuensi minum sehari setelah sakit menurun
10. orang tua klien mengatakan jumlah minuman yang dikonsumsi setelah
sakit menurun

B. Data Obyektif :
1. nampak Klien gelisah
2. Nampak klien lemah
3. nampak klien mengalami penurunan berat badan
4. Nampak feses encer
5. pemeriksaan fisi abdomen:
i. Abdomen mengalami distensi
ii. Nyeri pada abdomen ketika defekasi
iii. nyeri hilang timbul
6. skala nyeri 5-6 ( cukup berat)
7. nampak klien mengalami gangguan aktivitas
8. nampak jam tidur klien mengalami perubahan
a. 7.Pemeriksan Vital-Sign
i. TD : 95/60 mmhg

34
ii. 2. N : 120 x/menit
iii. 3. S : 37, 8 c
iv. 4. RR : 23 x/menit
9. pemeriksaan antropometri
i. TB : 50 cm
ii. BB : 5 kg

Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

Subjektif : ?????? Diare


1. ibu klien mengatakan klien tidak bisa
mengontrol pengeluaran feses
2. ibu klien mengatakan frekuensi BAB klien
meningkat
3. ibu mengatakan klien konsistensi feses
klien encer

objektif :
1. Nampak feses encer
2. pemeriksaan fisi abdomen:
i. Abdomen mengalami
distensi
ii. Nyeri pada abdomen ketika
defekasi
iii. nyeri hilang timbul
3. Pemeriksan Vital-Sign
i. TD : 95/60 mmhg
ii. 2. N : 120 x/menit
iii. 3. S : 37, 8 c
iv. 4. RR : 23 x/menit

35
Defisit nutrisi

????

Diagnose Keperawatan

1. Diare berhubungan dengan inlamasi gastrointestinal di tandai dengan : ?????

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis ditandai dengan : ??????

36
Intervensi keperawatan

No Diagnose Keperawatan Luaran (Tujuan Kep) Intervensi


1 Diare
(tambahkan ko b.d dan
ditanai dgn)
2 Defisit Nutrisi
(ini juga)
3

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diare adalah buang air besar (BAB) yang tidak normal (normal 100-200 cc/jam tinja),
berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga kali.

Perlu penanganan yang tepat untuk mencegah diare. Pencegahan diare bisa dilakukan
dengan mengusahakan lingkungan yang bersih dan sehat :

1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.


2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan
tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa.
37
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat. Kalau
bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah.
7. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air
bersih dan jamban/WC yang memadai.
8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak antara
jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter agar
air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air bersih untuk
keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges,ME, et all. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien.Ed.3. Jakarta:EGC

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

38

Anda mungkin juga menyukai